Titik Balik - Pelopor Sulap Modern Dunia
Tidak ada nan menyangka bahwa bocah nan dilahirkan dengan nama Jean Eugene Robert di kota Blois, Perancis, pada 7 Desember 1805, suatu saat akan jadi pesulap besar global . Robert Houdin memang benar-benar pesulap dunia sejati.
Betapa tidak, keluarga Jean ialah pembuat arloji terbaik di kota Blois, dan sebab itulah Jean pun juga menekuni tradisi keluarganya itu, dan mengasah keahliannya sebagai pembuat arloji.
Pada suatu ketika Jean bermaksud membeli buku pedoman membuat jam nan berjudul Traité de l’horlogerie, karangan Ferdinand Berthoud. Buku ini ialah buku acum bagi banyak pembuat jam.
Namun, ternyata terjadi kesalahan. Penjual buku bukan mengirim buku nan dipesan Jean, melainkan sebuah buku seni sulap dengan judul Scientific A musements .
Pesulap Global Robert Houdin - Lahirnya Inspirasi
Bukannya marah atau menukar kembali buku itu, Jean justru malah jadi sangat tertarik pada seni sulap. Ketakjubannya membuat Jean begitu ingin mengetahui misteri di balik sulap, nan tidak kunjung bisa ditemukannya. Bahkan, dia sempat belajar seni sulap pada Maous, seorang pesulap keliling.
Di sela-sela kesibukannya membuat jam, Jean masih sempat melakukan pertunjukan seni sulap pada acara-acara pesta keluarga, dan pernah juga ikut kelompok sirkus keliling. Hingga dia berjumpa dengan Josephe Cecile Houdin dan menikahinya tanggal 8 Juli 1830.
Setelah menikah, Jean menggunakan nama keluarga istrinya buat disematkan pada akhir namanya, hingga selanjutnya ia dikenal dengan sebutan Robert Houdin.
Selanjutnya, Robert Houdin pindah ke Paris dan bekerja pada toko grosir milik mertuanya. Pada suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan di Rue Richelieu, secara tidak sengaja pesulap dunia ini menemukan sebuah toko alat sulap milik Pere (Papa) Roujol.
Di sana Jean berjumpa dan berbincang dengan sesama pesulap, baik nan amatir maupun profesional. Di loka itu pula dia berjumpa dan berkenalan dengan seorang bangsawan bernama Jules de Rovere.
Pesulap Global Robert Houdin - Kegagalan Pertama
Ambisi primer Robert Houdin buat bisa memiliki gedung teater sendiri, bisa terwujud ketika dia mendapat pinjaman uang dari Count de l’Escalopier sebesar 15.000 franc. Dengan uang itu, dia menyewa satu gedung di sekitar Palais Royal.
Gedung ini dulunya milik Cardinal Richelieu nan pernah digambarkan oleh sastrawan Perancis, Alexander Dumas, sebagai setting cerita buku The Three Musketeer .
Robert Houdin merenovasi gedung nan disewanya dan mengubahnya menjadi ruang teater nan mewah. Akhirnya, pada tanggal 3 Juli 1845, Robert Houdin sukses melakukan pertunjukan perdananya di gedung ini.
Sayangnya pertunjukan dengan tema “Soirees Fantastiques” berubah menjadi bala manakala Robert Houdin mengalami demam anjung nan mengacaukan pertunjukannya.
Akibat kacaunya pertunjukan perdana ini, Robert Houdin sempat putus harapan dan berniat buat menutup teater selama-lamanya.
Titik Balik - Pelopor Sulap Modern Dunia
Setelah mengalami depresi beberapa saat, sang pedulap global ini sukses memupuk kembali semangat dan keberaniannya. Kemudian, dia kembali membuat pertunjukan seni sulap pada teater-teater kecil. Semula penampilannya di anjung masih tak berjalan mulus, namun dengan segera dia bisa mengatasinya.
Dalam beberapa pertunjukan, penampilannya terlihat semakin baik, dan mulai mendapat perhatian dari para kritikus. Le Charivari dan L’Ilustrasi menuliskan bahwa pertunjukan seni sulap mekanis Robert Houdin, memiliki keajaiban artistik nan sebanding dengan para pendahulunya..
Namun, pujian itu belum sanggup mendorong orang buat menonton pertunjukan sulapnya. Selama berbulan-bulan gedung teaternya tetap kosong. Sekali pun demikian, semangat Robert Houdin buat mempertahankan teaternya, tak pernah surut. Sekali pun dia terpaksa harus mengeluarkan uang banyak buat membiayainya.
Setahun kemudian, dia mulai membuat trik baru dalam pertunjukan sulapnya. Akhirnya banyak orang di Paris jadi terpikat dan tertarik. Dalam pertunjukan seni sulapnya nan bertemakan tajuk “ Second Sight ” (penglihatan kedua), kursi teater dipenuhi penonton. Dia mulai sukses menarik penonton buat datang.
Terlebih karena, dalam pertunjukan itu, penonton juga dapat melihat ciptaan sulap Robert Houdin nan lain. Robert Houdin mulai berpikir bahwa trik seni sulap haruslah saling berkait antara satu dengan lainnya. Dengan demikian, satu kejutan diharapkan bisa membawa kejutan lain nan lebih besar.
Robert Houdin semakin giat berinovasi dan membuat peralatan trik sulap, dan itu menjadi titik awal era sulap modern dunia. Banyak generasi pesulap global berikutnya, nan “berhutang” pada penemuan Robert Houdin ini. Terutama Harry Houdini, nan bahkan juga meminjam nama besarnya.
Sulap Modern Global - Trik Sulap terkenal Robert Houdin
Robert Houdin merupakan pesulap besar global dan dikenal sebagai Bapak sulap modern dunia. Pesulap global ini kaya akan penemuan membuat peralatan sulap ( gimmicik ). Kreativitas pesulap global ini dalam hal menciptakan peralatan modern, menjadikan pertunjukan sulapnya semakin menarik. Sebelum menjadi pesulap nan terkenal di dunia, Robert Houdin ialah seorang pembuat arloji.
Trik dan delusi nan diciptakan sang pesulap dunia ini ialah sebagai berikut.
1. Second Sight
Pada zamannya, saat pesulap global ini memiliki kemampuan dan inovasi nan lebih baik, teater nan dibuka kembali buat pertunjukan sulapnya terlihat tetap sepi pengunjung. Pesulap global ini berpikir buat mendapatkan cara menarik minat masyarakat buat berkunjung datang ke teater. Robert Houdin akhirnya sukses menemukan ide, yaitu membaca pikiran nan membutuhkan dua orang buat terlibat dalam sulap ini.
Ide nan ditemukan Robert Houdin, sang pesulap global ini, sama seperti nan dilakukan oleh pesulap global lainnya, yaitu John Henry Anderson. Tapi, praktik kedua sulap ini berbeda. John Henry Anderson melakukan sulap ini dengan cara memasukkan benda-benda ke dalam kotak. Ia akan menebak apa isi kotak tersebut.
Sulap versi pesulap dunia, Robert Houdin, yaitu dengan cara mendatangi penonton dan menyentuh benda nan diangkat penonton. Anaknya nan bertugas sebagai asisten akan menyebutkan secara detail semua benda nan disentuh tadi. Hebatnya lagi, asisten Houdin melakukan hal ini dengan mata tertutup. Pertunjukan sulap ini menciptakan sensasi nan menakjubkan sehingga menarik penonoton buat menyaksikan trik sulap dari pesulap dunia.
Metode dari pesulap global ini mengalami perubahan dalam perkembangannya. Robert Houdin tidak lagi menanyakan benda apa nan ada di tangannya, melainkan hanya dengan membunyikan bel. Setelah itu, anak Houdin, sebagai asistennya, akan menyebutkan dengan datail benda tersebut.
2. The Ethereal Suspension
Ketika masyarakat di Paris heboh membicarakan rahasia pemakaian ether, sang pesulap dunia, Robert Houdin, mengambil kesempatan dari rahasia ether ini. Pada saat melakukan pertunjukan, pesulap global ini mengatakan di depan para penonton bahwa dirinya sukses menemukan kegunaan baru nan menakjubkan dari pemakaian ether. Robert Houdin mengatakan bahwa orang nan menghirup cairan ether dalam keadaan konsentrasi tinggi, tubuhnya akan ringan seperti balon dalam beberapa saat.
Pernyataan dari pesulap global itu selanjutnya dibuktikan dengan menyimpan tiga bangku di atas panggung. Setelah itu, putra bungsu Houdin nan bernama Eugene, berdiri di bangku tengah. Kemudian ia mengulurkan tangannya, mengikuti petunjuk dari sang ayah. Sang pesulap global ini pun menyimpan dua tongkat dia atas bangku nan berfungsi sebagai penyangga tangan eugene.
Robert Houdin kemudian meletakkan botol nan berisi ether di bawah hidung Eugene. Setelah menghisap aroma ether, Eugene langsung lemas terkulai. Peristiwa nan luar biasa pun terjadi, pesulap global ini sukses mengangkat tubuh anaknya dengan jari kelingking dan melepaskannya sampai tubuh Eugene seperti mengambang di udara. Para penonton dengan impulsif bersorak heran melihat pertunjukan itu.