Obama pun Puyeng

Obama pun Puyeng

Pada 2009 lalu, menjadi tahun mengharu biru bagi ekonomi Amerika . Bagaimana tidak, negara super duper power dalam hampir bidang, termasuk tentunya bidang ekonomi, terpuruk sebab taraf kredit perumahan nan telah melampaui batas. Resesi ekonomi ini pun telah menelan bukan hanya rakyat kebanyakan Amerika, tetapi juga perusahaan raksasa, seperti General Motors.
Rakyat Amerika nan terbiasa menggunakan apa pun dan memakan apa pun dalam porsi besar, kini harus membeli ikat pinggang. Mau tidak mau, mereka harus berpikir keras agar dapat menahan nafsu besarnya. Kebingungan menerpa seluruh negeri. Mereka bingung cara mengelolah utang dan uang mereka.

Depresi? Niscaya ada. Namun, di tengah kekalutan itu, masih ada perempuan "berpikiran waras" nan mengajak masyarakat Amerika cara cerdas bergaul dengan uang. Namanya Suze Orman. Seorang wanita energik, berambut pendek, dengan gaya bicara ceplas-ceplos, to the point , dengan niat tulus membantu orang lain keluar dari masalah keuangan nan mereka hadapi. Suze menjadi ikon cara mengatasi resesi keuangan di Amerika.



Tidak Kapok dengan Depresi Besar

Apakah Amerika Perkumpulan menuju lain depresi besar sebagaimana tahun 1930 an? Ekonomi AS telah menunjukkan penurunan secara bertahap sejak tahun 2007. PHK massal ialah salah satu masalah ekonomi nan paling krusial di Amerika Perkumpulan akhir-akhir ini.

Tidak diragukan lagi pasar telah meningkat sampai batas tertentu, tetapi hal-hal nan masih belum stabil seperti nan diinginkan. Ada beberapa tanda-tanda nan menunjukkan bahwa hal itu tak apa dulu berada di kemuliaan hari, tapi kami tak membayar memperhatikan.

Dan tanggung jawab ini jatuh tepat di depan pintu rumah kami. Kami telah mengambil pinjaman buat mempertahankan jenis gaya hayati nan kita tak mampu, nan pada gilirannya telah menempatkan tekanan nan besar pada forum keuangan dalam bentuk utang nan belum dibayar.

Karena alasan ini bahkan mempertahankan diri telah menjadi sangat sulit, dan sebab itu bank telah bangkrut. Jumlah item nan diimpor dari negara lain telah meningkat selama bertahun-tahun dan ekspor telah berkurang. Paragraf berikut akan memberi Anda citra tentang penyebab masalah ekonomi di Amerika Perkumpulan secara rinci.



Masalah Ekonomi nan Dihadapi oleh Amerika Serikat

Masalah dengan ekonomi global dimulai jauh sebelum mereka benar-benar dimulai di Amerika Serikat. Ada beberapa negara di Eropa dan Asia nan dihadapi resesi ekonomi nan parah dan depresi, nan telah mempengaruhi ekonomi Amerika Serikat.

Ketika perekonomian Amerika Perkumpulan mencapai puncaknya pada 1990-an dan awal dasa warsa ini, beberapa negara primer global sedang menghadapi masalah dengan perekonomian mereka. Hal ini mengakibatkan orang-orang dari negara-negara berinvestasi di beberapa sektor ekonomi AS seperti real estate. Pada saat itu, suku kembang kredit nan rendah dan masuknya dana asing nan cukup tinggi, nan membuat kondisi kredit forum keuangan mudah.

Karena banyak dana dimasukkan ke dalam sektor real estate, ada booming di real estate, mengakibatkan harga rumah meningkat. Karena suku kembang rendah, bank-bank mulai orang seperti pembiayaan buat membeli harga tinggi rumah, meskipun seseorang tak memiliki sejarah kredit nan baik.

Selama periode, ada penurunan harga rumah, dan sebab investor asing seperti akumulasi kerugian besar. Harga rumah turun sedemikian rupa bahwa mereka kurang dari jumlah nan dipinjam. Hal ini menyebabkan orang memilih buat penyitaan, daripada melunasi pinjaman, nan meninggalkan bank mengumpulkan kerugian nan signifikan. Hal ini bisa dikatakan menjadi salah satu titik tolak primer masalah ekonomi di Amerika Serikat. Ada beberapa penyebab lain beberapa resesi ekonomi di Amerika Serikat, nan telah menyebabkan imbas beriak dari negara ekonomi primer beberapa dunia.

Karena akibat dari resesi ekonomi, pengangguran meningkat, nan telah menyebabkan penurunan permintaan dari beberapa produk. Karena permintaan menurun, produsen telah mulai memproduksi lebih sedikit, sehingga buat mempertahankan laba mereka. Dan buat mempertahankan keuntungan, mereka harus mengurangi jumlah orang nan bekerja di pabrik mereka, nan mengarah ke penurunan lebih lanjut dalam permintaan.

Penurunan permintaan berarti bahwa margin laba perusahaan berkurang buat sebagian besar sebab nan mereka harus berhemat tenaga kerja mereka, nan menyebabkan hilangnya pekerjaan. Saat ini, pemerintah federal telah mengambil langkah-langkah buat meningkatkan produksi sehingga bisa membantu organisasi buat menciptakan lapangan kerja, dan dalam proses peningkatan konsumsi.

Di masa lalu, jumlah komoditas nan diekspor oleh Amerika Perkumpulan telah berkurang jauh. Tidak hanya di Amerika Perkumpulan tetapi juga di beberapa negara Eropa dan Asia, jumlah baby boomer telah meningkat, dan dengan demikian telah terjadi peningkatan kegunaan agunan sosial bagi orang-orang tersebut dan penurunan konsumsi. Ini mengalami penurunan permintaan, dan sebab itu krisis ekonomi AS diperparah.



Obama pun Puyeng

Pemerintahan Obama telah mengusulkan, dan dalam beberapa kasus juga telah menerapkan perubahan eksklusif dalam sistem hukum, ekonomi dan fiskal dari Amerika Serikat. Contoh nan menonjol ialah bahwa dari 'Kartu Kredit Reformasi Undang-Undang 2009', nan disahkan dalam rangka melaksanakan perubahan akuntabilitas eksklusif terkait dalam kerja perusahaan kartu kredit dan siklus penagihan mereka.

Selain itu, sub-prime lending dan evaluasi properti taraf juga sedang berkecil hati dan tepat, hipotek matang dan proses kredit underwriting sedang dilaksanakan. Kebijakan ketenagakerjaan juga sedang diubah buat menutupi distorsi dalam sistem seperti lay-off dan 'pemecatan'tanpa ampun.

Pemerintahan Obama telah lebih jauh menganjurkan kebijakan nan berbeda mengenai outsourcing pekerjaan. Sampai saat ini, tujuan pemerintah ialah buat mengurangi jumlah utang nan harus dibayar oleh masyarakat luas, dan memperbaiki distorsi dalam perekonomian.

Peningkatan PDB dan ekspor, mendorong usaha kecil dan mengurangi utang berbasis produksi beberapa motif ambisius nan sedang diberlakukan. Seperti per Bush mungkin tampak bahwa 'batu kapitalisme' tetapi dengan kasih karunia Presiden Obama AS bisa mengatakan bahwa 'akuntabilitas dan pemugaran dapat dilakukan, walau pihak fiskal terus menerus menjadi serakah.



Buku Suze Orman

Buku-buku Suze Orman menjadi New York Times bestseller . Ia menjadi pembicara nan paling dicari. Suze mempunyai acara sendiri, yaitu, Suze Orman Show yang disiarkan bukan hanya di Amerika, tetapi juga di Asia dan India. Pada 2005, acara ini meraih penghargaan Gracie Award buat nan kedua kalinya. Tahun sebelumnya, 2004, Suze meraih Daytime Emmy Award buat kategori pembawa acara dengan pelayanan nan luar biasa. Suze juga menjadi kontributor tulisan tentang keuangan di majalah O The Oprah Magazine, O at Home, dan Costco Connection Magazine.
Oprah Winfrey pun tak ketinggalan mengundang Suze sebagai narasumber di acara talk shownya berkali-kali. Bahkan, ada program khusus, yaitu Suze mendatangi pemirsa Oprah Show dan membantunya menyusun rancangan keluar dari utang dengan cara menggunting kartu kredit nan tak terlalu perlu.

Suze juga memberikan bagan cara membayar utang dengan efektif dan efisien. Suze juga mengajarkan bagaimana bernegosiasi dengan pihak bank. Hingga saat ini, nasihat keuangan Suze Orman masih bisa dilihat di Oprah.com.
Suze Orman dikenal sebagai wanita dengan nasihat keuangan nan paling hebat. Suze dengan gamblang membeberkan apa nan didapatkan oleh bank ketika seorang pemegang kartu kredit telat membayar cicilan minimumnya atau telah menggunakan kartu kredit melampaui ambang batas. Dengan kata lain, dalam kondisi resesi ekonomi saat ini, rakyat Amerika benar-benar mendengarkan nasihat seorang Suze Orman.
Belanja hemat, mengurangi biaya entertainment, mulai masak sendiri, dan mengurangi makan di luar rumah serta membeli barang-barang bekas dan nan sedang diskon, ialah beberapa di antara cara mereka mengatasi kekacauan global keuangan. Anak-anak muda Amerika pun terkena dampaknya. Sekali lagi, Suze memberikan nasihat spesifik bagi anak-anak Amerika agar bisa membantu orangtua mereka mengatasi kesulitan keuangan.