Upaya Pencegahan Alergi Sejak Dini
Beberapa bagian tubuh, seperti mata, kulit, hidung dan perut sangat peka terhadap imbas samping dari alergi. Jadi apabila Anda mengalami perasaan tak nyaman nan berkaitan dengan bagian tubuh tersebut, maka dapat jadi Anda mengalami gejala alergi .
Empat Gejala Generik Alergi
Untuk bisa mengatasinya, bisa dimulai dengan mengenali beberapa gejala alergi berikut.
1. Bersin-bersin
Gejala alergi paling generik nan sering dialami oleh seseorang ialah bersin–bersin. Apabila Anda mengalami alergi terhadap udara dingin, bulu binatang seperti kucing dan anjing ataupun alergi terhadap debu, maka gejala alergi ini nan paling mungkin akan muncul.
Alergi terjadi sebab adanya benda asing bernama allergens nan masuk ke dalam tubuh melalui udara nan kita hirup. Allergens menimbulkan reaksi terhadap sistem kekebalan tubuh kita, sehingga menyebabkan tubuh kita memuntahkan kembali allergen tersebut dengan bersin–bersin.
Bersin menandakan jika sistem kekebalan tubuh kita bereaksi. Namun tentu saja hal tersebut sangat menjengkelkan apabila kita seringkali mengalaminya. Jadi hal terbaik nan bisa kita lakukan ialah dengan menjauhkan diri kita dari hal–hal nan membuat kita alergi.
2. Mata berair
Mata nan berair juga mengindikasikan bahwa sistem kekebalan tubuh kita sedang bekerja. Air mata nan terdapat pada pelupuk mata berguna buat mengeluarkan pollen dari tubuh kita. Pollen adalah semacam serbuk nan berasal dari serbuk sari tumbuhan dan bisa mempengaruhi tubuh kita.
3. Kulit gatal–gatal atau memerah
Perhatikan apakah kulit Anda merasa gatal – gatal ataupun berwarna merah. Biasanya kulit mengalami reaksi alergi apabila bersentuhan dengan allergen seperti debu ataupun sebab pengaruh udara dingin. Alergi terhadap jenis makanan eksklusif juga bisa membuat kulit Anda bereaksi demikian. Makanan nan bisa menyebabkan alergi ialah makanan bahari ( sea food ) seperti kepiting, kerang ataupun udang.
4. Sakit kepala atau pusing
Hal ini dapat tdapat terjadi seiringan dengan gejala alergi dengan gejala awal bersin–bersin. Ketika kita bersin–bersin, hidung menjadi berlendir dan menyebabkan tubuh kita seperti terserang flu. Sehingga akhirnya membuat kepala kita pusing. Selain sebab pengaruh udara dan lendir pada hidung, sakit kepala juga bisa diakibatkan sebab faktor makanan. Terutama apabila kita banyak memakan terlalu banyak MSG ( monosodium glutamate ), nan sering ditemukan pada makanan ringan.
Demikianlah empat gejala alergi nan umumnya bisa terjadi pada seseorang. Pastikan Anda memperhatikan kondisi tubuh Anda sendiri dan sebisa mungkin menjauhkan diri dari hal–hal nan bisa membuat alergi Anda kambuh.
Gejala Alergi pada Manusia
Salah satu penyebab alergi atau gejala alergi ialah genetik. Anak-anak dari salah satu orang tua nan menderita alergi, maka mereka berpotensi menderita alergi oleh 15 – 30%. Anak-anak dengan kedua orang tua menderita alergi, dan kemudian anak tersebut kemungkinan 50-75% terpengaruh oleh alergi. Tetapi alergi juga bisa terjadi bahkan jika kedua orang tua tak menderita alergi.
Gejala alergi pada anak bisa terjadi saat anak memiliki reaksi hipersensitif terhadap lingkungan, seperti perubahan suhu udara, udara nan buruk, udara lembab dan suhu udara panas atau dingin.
Faktor-faktor nan bisa menyebabkan alergi ialah makanan seperti susu, telur, udang, ikan, kacang-kacangan, obat, kelelahan, stres, debu rumah, spora jamur, serbuk sari, asap kendaraan, asap rokok, udara lembab, udara panas, bau cat, perubahan cuaca, serangga seperti semut, nyamuk, tawon, ulat.
Gejala alergi nan terjadi dalam tubuh bisa dibedakan dari bagian di mana alergi itu terjadi. Beberapa bagian tubuh sering dipengaruhi oleh alergi nan ada:
- Sistem pernafasan. Gejala alergi pada sistem pernapasan ialah batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin, sesak napas, mengi suara, mimisan, sakit telinga, kemerahan telinga, tenggorokan gatal, suara serak.
- Sistem pencernaan. Gejala alergi terhadap sistem pencernaan: nyeri perut, diare, sulit buang air besar, kembung, dan sering kentut.
- Kulit. Gejala alergi pada kulit dapat kulit gatal, kulit merah berbintik-bintik, kulit menebal, eksim, kulit menjadi kebiruan atau malah hitam, bibir menjadi bengkak.
- Mata. Gejala alergi pada mata adalah: mata gatal, mata merah, mata berair, mata belekan, rona kehitaman di bawah mata, bintitan.
Upaya Pencegahan Alergi Sejak Dini
Bila terdapat riwayat keluarga baik saudara kandung, orangtua, kakek, nenek atau saudara dekat lainnya nan alergi atau asma. Dan bila anak sudah terdapat ciri-ciri alergi sejak lahir atau bahkan bila mungkin deteksi sejak kehamilan maka harus dilakukan pencegahan sejak dini. Resiko alergi pada anak dikemudian hari bisa dihindarkan bila kita bisa mendeteksi dan mencegah sejak dini.
Pencegahan alergi makanan terbagi menjadi 3 tahap, yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan Primer, bertujuan menghambat sesitisasi imunologi oleh makanan terutama mencegah terbentuknya Imunoglobulin E (IgE). Pencegahan ini dilakukan sebelum terjadi sensitisasi atau terpapar dengan penyebab alergi. Hal ini bisa dilakukan sejak saat kehamilan.
Pencegahan sekunder, bertujuan buat mensupresi (menekan) timbulnya penyakit setelah sensitisasi. Pencegahan ini dilakukan setelah terjadi sensitisasi tetapi manifestasi penyakit alergi belum muncul. Keadaan sensitisasi diketahui dengan cara inspeksi IgE khusus dalam serum darah, darah tali pusat atau uji kulit. Saat tindakan nan optimal ialah usia 0 hingga 3 tahun.
Pencegahan tersier, bertujuan buat mencegah akibat lanjutan setelah timbulnya alergi. Dilakukan pada anak nan sudah mengalami sensitisasi dan menunjukkan manifestasi penyakit nan masih dini tetapi belum menunjukkan gejala penyakit alergi nan lebih berat. Saat tindakan nan optimal ialah usia 6 bulan hingga 4 tahun.
Kontak dengan antigen harus dihindari selama periode rentan pada bulan-bulan awal kehidupan, saat limfosit T belum matang dan mukosa usus kecil bisa ditembus oleh protein makanan. Ada beberapa upaya pencegahan nan perlu diperhatikan supaya anak terhindar dari keluhan alergi nan lebih berat dan berkepanjangan dikemudian hari:
- Hindari atau minimalkan penyebab alergi sejak dalam kandungan, dalam hal ini oleh ibu. Bila ibu hamil didapatkan gerakan atau tendangan janin nan keras dan hiperbola pada kandungan disertai gerakan denyutan keras, terutama malam atau pagi hari, maka sebaiknya ibu harus mulai menghindari penyebab alergi sedini mungkin.
- Pemberian makanan padat dini bisa meningkatkan resiko timbulnya alergi. Bayi nan mendapat makanan pada usia 6 bulan mempunyai angka kejadian dermatitis alergi nan lebih rendah dibandingkan dengan bayi nan mulai mendapat makanan tambahan pada usia 3 bulan.
- Hindari gambaran debu di lingkungan seperti pemakaian karpet, korden tebal, kasur kapuk, tumpukan pakaian atau buku. Hindari pencetus binatang seperti bulu binatang piaraan kucing dsb, kecoak, tungau pada kasur kapuk.
- Tunda pemberian makanan penyebab alergi, seperti ayam di atas 1 tahun, telor, kacang tanah di atas usia 2 tahun dan ikan bahari di atas usia 3 tahun.
- Bila membeli makanan dibiasakan buat mengetahui komposisi makanan atau membaca label komposisi di produk makanan tersebut.
- Pemberian ASI tertentu selama 6 bulan bisa mencegah resiko alergi pada bayi . Bila bayi minum ASI, ibu juga hindari makanan penyebab alergi. Makanan nan dikonsumsi oleh ibu bisa masuk ke bayi melalui ASI. Terutama kacang-kacangan, dan dipertimbangkan menunda telur, susu sapi dan ikan. Meskipun masih terdapat beberapa penelitian nan bertolak belakang tentang hal ini.
Hati-Hati dengan Alergi Obat-Obatan
Sebagian orang juga dapat terjangkit alergi obat-obatan. Lalu bagaimana gejala alergi terhadap obat-obatan ini? Sebenarnya banyak imbas toksik obat-obatan nan terjadi pada tubuh seperti pada ginjal, hati dan organ dalam lainnya. Tetapi nan paling sering terkena akibat dari imbas toksik tersebut ialah kulit, sebab kulit mudah dilihat.
Gejala alergi timbul bila kita terkena gambaran zat toksik obat-obatan. Gejala alergi nan timbul dapat menyerupai gejala nan terjadi pada alergi terhadap makanan, atau zat-zat eksklusif selain obat-obatan. Sering dijumpai perubahan bentuk pada kulit dalam waktu dari nan beberapa menit sampai beberapa bulan setelah kita mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Gejala alergi obat-obatan pada kulit bermacam-macam variasi bentuknya dari nan berupa bintik-bintik kecil kemerahan sampai kulit melepuh seperti luka bakar. Keadaan nan sering terjadi pada kulit ialah urtikaria. Urtikaria ialah reaksi kulit nan ditandai dengan kulit berasa gatal, panas dan tampak kemerahan seperti plakat, dapat lokal maupun meluas keseluruh tubuh.
Biasanya reaksi ini terjadi dalam 24 jam. Jika urtikaria ini sampai mengani selaput lendir tubuh disebut dengan angioderma. Keadaan ini bisa mengancam jiwa jika disertai dengan reaksi anafilaksis dengan tanda nadi cepat, tensi turun, perasaan gelisah, rancu maka segera ke dokter buat mendapatkan perawatan.