Garis-garis Besar Isi Modul
Salah satu upaya buat semakin meningkatkan pencerahan pentingnya keselamatan kerja bisa dilakukan melalui modul keselamatan kerja . Modul disusun melalui konsep pelatihan dengan petunjuk sistematis keselamatan kerja dibidang listrik bagi siswa SMK Program Keahlian Teknik Listrik.
Perangkat berupa modul keselamatan kerja pelatihan kelistrikan merupakan pendekatan preventif education nan bisa terintegrasi kedalam beberapa mata diklat produktif. Harapannya, keselamatan kerja listrik bisa dipahami dan diterapkan di setiap kegiatan kelistrikan. Konten modul terdiri dari aspek bahasan bahaya listrik, bahaya listrik bagi manusia, serta bahaya kebakaran dan peledakan
Tujuan generik pelatihan keselamatan kerja kelistrikan menekankan penerapan keselamatan kerja dalam setiap kegiatan kelistrikan supaya kemungkinan kecelakaan kerja bisa ditekan hingga sekecil mungkin. Secara spesifik peserta diklat (siswa) bisa menjelaskan bahaya listrik, bahaya listrik bagi manusia, serta bahaya kebakaran dan peledakan setelah mempelajari modul.
Garis-garis Besar Isi Modul
Bahaya listrik dibagi menjadi dua yaitu bahaya listrik utama dan sekunder. Bahaya listrik utama disebabkan oleh listrik secara langsung seperti sengatan listrik, kebakaran dan ledakan. Sedangkan bahaya listrik sekunder disebabkan pengaruh listrik secara tak langsung antara lain tubuh atau bagian tubuh terbakar secara langsung atau tak langsung, jatuh dari ketinggian dan sebagainya.
Kecelakaan dampak listrik bagi manusia bisa menimbulkan konsekuensi serius terhadap organ tubuh manusia. Akibat nan dimaksud misalnya gagal kerja jantung, gangguan pernapasan, dan kerusakan sel tubuh. Kondisi nan menjadi akar permasalahan kecelakaan kerja ini bisa diuraikan penyebabnya yaitu isolasi kabel rusak, bagian penghantar rusak, dan sambungan terminal longgar.
Namun nan tak kalah krusial ialah faktor penentu keseriusan dampak sengatan listrik yaitu besar arus, lintasan listrik, dan lama sengatan. Besar arus sangat ditentukan oleh sistem tegangan listrik dan tahanan tubuh manusia nan bervariasi, bergantung pada jenis, kelembaban kulit dan faktor fisik tubuh.
Lintasan arus listrik berhubungan dengan strata dampak sengatan listrik dimana situasi nan berbaya melewati jantung dan pusat saraf. Lama waktu sengatan listrik ternyata mengakibatkan pengaruh fatal bagi tubuh manusia sehingga memunculkan asa kepada pengembangan teknologi nan mampu membatasi waktu sengatan listrik menjadi sependek mungkin.
Kejadian kebakaran dan peledakan dampak kesalahan instalasi listrik memberikan akibat nan lebih fatal dari peristiwa sengatan listrik. Dampak nan timbul tak terbatas pada jiwa tetapi juga mal dan semakin efeknya jauh lebih apabila melibatkan zat-zat berbahaya. Kerusakan lingkungan menjadi akibat nan tak terhindarkan lagi.
Beberapa alasan nan memicu terjadinya peristiwa kebakaran dan peledakan ditentukan oleh ukuran kabel nan memadai. Ukuran kabel harus berbanding lurus dengan arus nominal nan akan dialirkan melalui kabel/penghantar sinkron lingkungan pemasangannya. Kapasitas arus nan terlampau tinggi akan menimbulkan imbas panas berkepanjangan sehingga merusak isolasi atau membakar benda-benda sekitarnya.
Kebakaran dan peledakan bisa terjadi sebab penyambungan beban berlebih nan melampaui kapasitas adaptor atau stop-kontak nan mencatu dayanya. Empiris nan banyak ditemui ialah instalasi kontak longgar dan timbul percikan kembang barah pada peralatan listrik ketika memasukkan dan mengeluarkan soket ke stop kontak. Apabila terjadi di lingkungan kerja berbahaya dimana terdapat cairan, gas atau debu nan mudah terbakar maka percikan kembang barah akan menjadi pemantik nan sempurna.
Peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja tak hanya bisa ditempuh melalui jalur pengembangan berbasis teknologi modern. Namun konservasi terhadap sumber daya baik manusia maupun alam dari kecelakaan menjadi faktor kunci peningkatan keunggulan kompetitif. Konservasi diri bisa dilakukan secara individu dan kelompok dengan pemahaman dan penerapan keselamatan kerja nan memadai.