Komponen Pendukung Ekosistem Padang Pasir

Komponen Pendukung Ekosistem Padang Pasir

Ekosistem ialah suatu sistem kehidupan nan terdiri dari berbagai jenis komponen, baik makhluk hayati maupun benda mati. Semua organisme nan hayati pada lingkungan eksklusif akan terpengaruh oleh keadaan lingkungan tersebut sehingga mereka harus beradaptasi.

Sedangkan di dalam kelompok makhluk hayati itu sendiri, mereka saling terikat satu sama lain. Interaksi timbal balik dan saling mempengaruhi inilah nan akhirnya memunculkan suatu ekosistem.

Padang pasir ialah luas huma nan ditandai dengan vegetasi sangat sporadis sebab kondisi iklim ekstrim dan taraf nan sangat rendah dari curah hujan. Ada padang pasir panas, padang dingin, dan padang kutub. Padang Antartika nan membentang di benua Antartika ialah contoh nan paling menonjol dari padang kutub.

Karena temperatur nan sangat rendah, vegetasi dan kehidupan tanaman sangat sporadis di wilayah ini dan tanah nan tak cocok buat pertanian dan budidaya. Di padang panas, lengkap kurangnya kelembaban ditambah dengan suhu nan sangat tinggi membuat vegetasi normal dan budidaya makanan merupakan tugas nan mustahil. Hanya sekitar 20% dari padang pasir bumi nan tertutup oleh pasir.

Berdasarkan topografi dan wilayah, ada tepatnya lima bentuk padang pasir: (1) gunung-Basin, (2) padang Hamada, (3) ergs (dibentuk oleh pasir dan badan air), (4) Regs (terdiri dari batu trotoar) , dan (5) Basins Intermontane.



Pengertian Ekosistem Padang Pasir

Ada bermacam-macam jenis ekosistem, mulai dari ekosistem air, darat, maupun buatan. Salah satu ekosistem darat ialah Ekosistem Padang Pasir atau nan biasa disebut padang pasir.

Ekosistem ini sangat mudah dikenali. Ciri-cirnya ialah suhu udara nan panas di siang hari, tanah nan gersang dan tak subur, curah hujan sangat rendah, disparitas suhu antara malam dan siang hari sangat signifikan (siang panas, sedangkan malam hari sangat dingin). Ekosistem ini banyak kita temui di benua Afrika.



Contoh Padang pasir: Sahara

Area: 3.629.360 sq mi

Benua Terletak Di: Afrika

Negara-negara Ini Meliputi: Aljazair, Chad, Libya, Mesir, Eritrea, Maroko, Mauritania, Mali, Niger, Sudan, Sahara Barat dan Tunisia

Pada beberapa bagian Sahara terdapat fakta padang pasir nan menarik, sekedar buat cari tahu lebih banyak tentang padang pasir terbesar kedua ini, (setelah Antartika) dan padang pasir panas terbesar di dunia!

  1. Tanaman Sahara termasuk Welwitschia, peyote kaktus, kurma, thyme, dll hewan meliputi, antara lain, ular beludak pasir, biawak, burung unta, kematian penguntit kalajengking, dll
  2. Sahara mulai membentuk sekitar 3 juta tahun nan lalu. Iklim nan sangat ekstrim dengan terik hari panas dan malam dingin.
  3. Lukisan gua prasejarah di beberapa daerah padang pasir Sahara menggambarkan sebagai wilayah, hijau lebih tropis.
  4. Padang pasir ialah orisinil hanya sekitar dua juta orang, alasan buat populasi rendah seperti menjadi kelangkaan air ekstrim seperti itu hanya menerima sekitar 8 sentimeter curah hujan setiap tahun!
  5. Aneh kedengarannya, tapi puncak nan terletak di Sahara dapat ditutupi oleh salju di musim dingin!
  6. Sahara memiliki topografi sebagian besar berbatu dengan ketinggian nan berbeda di loka nan berbeda.
  7. Beberapa bukit pasir di Sahara nan begitu tinggi sehingga bukit itu mencapai ketinggian sekitar 180 meter!.


Komponen Pendukung Ekosistem Padang Pasir

Pada ekosistem ini, kita akan menemukan beberapa jenis organisme nan mendukung terbentuknya ekosistem padang pasir.

  1. Autotrof
    Organisme ini dapat membuat makanan sendiri dengan donasi cahaya matahari, air dan komponen udara. Organisme autotrof pada ekosistem ini ialah tanaman.
    Keadaan lingkungan nan sangat panas di padang pasir, mempengaruhi jenis tanaman mana nan dapat bertahan hayati di daerah seperti ini. Misalnya saja kaktus, tanaman ini sangat cocok hayati di daerah padang pasir sebab memang tak terlalu banyak membutuhkan air. Daun-daunnya nan menyerupai jarum, mencegah evaporasi (penguapan) kadar air dalam kaktus ke udara secara berlebihan, sehingga kaktus tetap memiliki kadar air nan cukup pada batangnya.
  1. Heterotrof
    Organisme ini ialah jenis organisme nan merupakan konsumen sebab memang tak dapat membuat makanan sendiri seperti tanaman. Organisme jenis ini ialah para hewan herbivora atau pemakan tanaman.

    Hewan herbivora di ekosistem padang pasir ini bukanlah hewan pemakan rumput biasa. Contohnya onta atau unta. Hewan herbivora ini dapat bertahan hayati di padang pasir nan gersang dan kering tanpa harus kehausan dalam waktu nan cukup lama.
    Selain unta, hewan lain nan biasa hayati di daerah padang pasir ini ialah kalajengking, semut, kadal, maupun ular.
  1. Abiotik
    Abiotik ialah komponen wafat atau tidak hayati nan ikut mendukung ekuilibrium ekosistem padang pasir. Komponen abiotik ini meliputi tanah, pasir, batu, udara, maupun air.
  1. Pengurai
    Pengurai ialah organisme nan bertugas buat menguraikan bahan organik dari makhluk hayati nan sudah wafat (misal: tanaman mati, bangkai hewan).
    Pengurai atau nan biasa disebut sebagai dekomposer ini akan menyerap sebagian hasil penguraian dan membuang beberapa zat sederhana ke tanah buat digunakan lagi oleh produsen nan tidak lain ialah tanaman padang pasir (misal: kaktus).


Oasis di Padang Pasir

Sebuah oasis ialah loka nan fertile di tengah padang pasir, sebuah pulau kehidupan di lautan suhu ekstrem. Oasis apapun selalu mengandung satu atau lebih mata air. Oasis memungkinkan buat bertahan hayati treks panjang melalui padang pasir. Dalam padang pasir besar seperti cluster, Sahara kota di sekitar sumber air seperti sungai dan oasis.

Apa nan menyebabkan sebuah oasis? Sebuah oasis sebenarnya ialah sebuah loka di padang pasir di mana ketinggian cukup rendah dan tabel air tepat di bawah permukaan, sehingga keberadaan mata air. Bahkan di padang pasir, hujan kadang-kadang turun, dan ini menghasilkan permukaan air tepat di atas batuan dasar, biasanya beberapa ratus meter di bawah permukaan. Pasir nya sangat berpori, sehingga air akan berjalan menghilir melalui itu dan turun ke posisi batuan dasar.

Padang pasir terdiri dari jutaan ton pasir. Hanya ada satu kekuatan alam nan mampu menggerakan benda dalam jumlah nan cukup besar yakni - angin. Meskipun, dalam badai debu rata-rata, sepuluh kaki kubik (3,05 meter kubik) udara hanya memegang sekitar satu ons pasir, satu mil kubik (1,6 km kubik) udara bisa bergerak sekitar 4.600 ton itu, menyebabkan erosi nan cukup. Badai nan parah mampu bergerak sebanyak 100 juta ton pasir dan debu.

Di daerah-daerah eksklusif di mana sejumlah besar pasir nan digerakkan oleh badai, akan mengerosi semua jalan ke arah liang air, meletakkannya tepat di bawah permukaan. Dan akhirnya melalui angin benih benih tertabur ditanam di tanah nan fertile tersebut dan mampu tumbuh juga memperluas akar ke tanah, menjadikannya lembab, akhirnya menghasilkan sebuah oasis.

Kadang-kadang, oasis dihasilkan nan oleh angin dapat sangat besar ketika wilayah padang pasir nan luas nan dibersihkan oleh badai. Oasis Kharga di Sahara, misalnya, lebih dari 100 mil (161 km) panjang dan 12 sampai 50 mil (19,3-80,5 km) lebarnya. Oasis ini diproduksi ketika erosi nan disebabkan margin dari depresi besar buat tenggelam ke cekungan nan juga sama besar.