Karir di Pemerintahan
Riwayat hayati Jusuf Kalla sungguh sebuah riwayat hayati anak manusia nan sarat akan inspirasi dan keteladanan bagi segenap insan negeri ini. Betapa tidak, putra bangsa nan satu ini nyaris selalu mengguratkan prestasi di sepanjang jalan nan ditapakinya.
Muhammad Jusuf Kalla lahir pada 15 Mei 1945 di Wattampone, Bone, Sulawesi Selatan. Jauh sebelum nama besarnya terkenal, putra pasangan H. Kalla dan Hj. Athirah ini telah menunjukkan talenta kepimpinan nan cemerlang. Lahir dari keluarga pengusaha, Jusuf Kalla muda telah membuktikan bahwa dirinya mampu memegang tampuk kepemimpinan beberapa organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan.
Aktif Berorganisasi
Posisi paling tinggi di sebuah organisasi politik pun direngkuhnya. Dia tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Pemuda Sekretariat Bersama Golongan Karya wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara. Betapa gemilang pencapaian ini. Di tengah kesibukannya menimba ilmu, Jusuf Kalla masih mampu memberikan nan terbaik buat organisasi-organisasi tempatnya bergabung.
Seolah tidak pernah kehabisan energi dan semangat, Jusuf Kalla terus melaju dengan keberhasilan nan mencengangkan. DPRD di propinsi kelahirannya (Sulawesi Selatan) menorehkan dengan tinta emas nama Jusuf Kalla sebagai anggota. Menjadi anggota DPRD ketika masih berusia dua puluhan tahun dan berstatus sebagai mahasiswa, rasanya tidak banyak pemuda mampu menggapainya.
Semua tanggung jawab berat nan dipanggulnya tidak membuatnya alpa dari kewajiban menyelesaikan pendidikan. Riwayat hayati Jusuf Kalla pun diwarnai riwayat pendidikan tiada cela. Jusuf Kalla sukses merampungkan pendidikan dari Universitas Hasanuddin.
Pendidikan di fakultas ekonomi ini diselesaikannya pada tahun 1967. Menjadi sarjana ekonomi tampaknya tidak membuat Jusuf Kalla berpuas diri. Jusuf Kalla pun melanjutkan pendidikan di sebuah institut di negeri menara Eiffel ini sukses dia genapkan pada tahun 1977.
Mengelola Usaha Keluarga
Sukses di organisasi, pendidikan, dan politik, tidak pernah membuatnya merasa cukup. Jusuf Kalla terus melangit, melengkapi catatan panjang keberhasilannya. Kali ini, bidang bisnis nan dia rambahi.
Dalam jarak nan amat pendek pasca meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Hasanuddin, Jusuf Kalla mendapat mandat buat menahkodai perahu perusahaan nan telah dibangun sang ayah.
Di tangan dingin Jusuf Kalla nan terbilang masih sangat muda buat menjadi pengusaha, perusahaan distributor dan eksporter hasil bumi nan diamanatkan sang ayah berkembang pesat menjadi perusahaan holding dengan beberapa anak perusahaan.
Karier politik pun makin meroket. Pada awal dasa warsa 80-an hingga menjelang tahuan 2000-an, Jusuf Kalla sukses memegang beberapa jabatan di kancah politik, yaitu sebagai anggota MPR dan anggota Dewan Penasihat DPP Golkar.
Olah Raga & Organisasi
Dengan sederet prestasi dalam genggaman tangannya, ternyata kecintaan Jusuf Kalla pada global olahraga tetap terjaga. Ini dibuktikannya ketika menjabat sebagai Ketua PSM (Persatuan Sepak Bola Makassar). Jusuf Kalla pun pernah menjadi pemilik dari sebuah klub sepak bola, yaitu Makassar Utama.
Cahaya terang nan menyinari kehidupannya sebagai pengusaha mengantarkan Jusuf Kalla menjadi orang nomor satu di Kadinda Sulawesi Selatan, juga sebagai ketua dewan pertimbangan forum ini di taraf nasional (Kadin).
Kalangan sarjana ekonomi pun memercayakan takhta Ketua Generik ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Sulawesi Selatan) kepadanya. Mahkota wakil ketua organisasi ini di taraf pusat pun disematkan kepadanya. Menginjak era tahun 2000-an, Jusuf Kalla berkiprah di ranah ini sebagai penasihat.
Karir di Pemerintahan
Langkahnya seolah tidak pernah terbendung. Riwayat hayati Jusuf Kalla pun makin bertabur bintang kesuksesan. Jusuf Kalla dipercaya menjadi Kepala Bulog sekaligus Menteri Perindustrian dan Perdagangan, meskipun jabatan ini hanya disandangnya tidak lebih dari satu tahun. Posisi ini diraihnya kala Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi presiden.
Jusuf Kalla seolah tidak pernah lelah mendulang sukses. Jusuf Kalla mendapat amanah buat duduk sebagai Menkokesra, ketika pemerintahan dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri. Pada masa inilah, Jusuf Kalla menjadi tokoh krusial dalam penyelesaian konflik di Poso dan Ambon.
Puncak pencapaian diraih ayah dari lima anak ini ketika terpilih menjadi Wakil Presiden RI periode 2004–2009, mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di luar semua prestasinya nan gemilang tersebut, Jusuf Kalla sukses pula membuktikan dirinya sebagai insan nan berharkat dan bermartabat. Suami dari Hj Mufidah Miad Saad ini dikenal dengan reputasinya sebagai pejabat nan “bersih”. Dia juga tampil sebagai politikus nan religius, bijak, tekun, tegas, konsisten, dan nasionalis.
Satu hal nan sungguh patut diteladani ialah dibalik gelimang suksesnya, Jusuf Kalla tetaplah pribadi nan bersahaja. Sungguh, riwayat hayati Jusuf Kalla bertabur cahaya.
Hidup Sederhana
Didalam menjalankan tugasnya Jusuf Kalla menekankan perlunya kejujuran dan loyalitas dari para pembantunya. Jusuf Kalla tak akan mentolerir segala bentuk defleksi dan penyelewengan. Oleh sebab itu, Jusuf Kalla selalu memberi contoh kepada para pegawainya buat hayati higienis dan bersahaja. Dengan sikapnya tersbut, akan dengan mudah menumbuhkan rasa kesetiakawanan, terutama dari golongan ekonomi rendah.
Sebisa mungkin, Jusuf Kalla mengurangi Norma konsumtif atau mengurangi kebutuhan-kebutuhan nan tak perlu. Rasanya naif, bila Jusuf Kalla hayati dengan keborosan, sedangkan para karyawannya diperintah buat hemat.
Kesederhanaan juga ditunjukkan Jusuf Kalla ketika ditunjuk sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Jusuf Kalla menolak berkantor di ruangan mewah seluas 200m2 dengan berbagai fasilitas.
Lalu, Jusuf Kalla lebih memilih berkantor di rungan nan lebih sederhana, tepatnya di Jalan Gatot Subroto. Ruangan nan ada di kantor tersebut memang tampak sederhana, bahkan fasilitasnya pun tak selengkap kantor sebelumnya.
Kemudian, ketika Jusuf Kalla terpilih menjadi Wakil Presiden, dari segi pendapatan (gaji) sebenarnya rugi. Namun, itu tak jadi masalah bagi Jusuf Kalla, sebab dirinya tak mengharapkan kekayaan dari jabatannya. Bahkan, disaat menjabat sebagai menteri, setiap bulan Jusuf kalla meminta perusahaannya menyediakan dana buat berbagai keperluan sebagai pejabat publik.
Pernikahan Yusuf Kalla
Jusuf Kalla menikah dengan Mufidah, putri dari Pak Miad. Pak Miad tak lain ialah guru ngajinya sejak kecil. Ada nan beranggapan bahwa pernikahan keduanya didasari sebab berasal dari jalur agama nan sama, yaitu Muhammadiyah. Padahal kenyataannya, Jusuf kalla mengatakan bahwa keinginan tersebut didasari rasa cinta keduanya.
Buah kasih Jusuf Kalla dan Mufidah telah melahirkan lima orang anak. Di antaranya ialah Muchlisa Jusuf, Muswirah Jusuf, Imelda Jusuf, Solichin Jusuf, dan Chaerani Jusuf. Meskipun, Jusuf Kalla dan Mufidah jalur Muhammadiyah, namun keduanya membebaskan anak-anaknya buat memilih, baik NU maupun Muhammadiyah.
Belakangan ini, Jusuf Kalla dan Mufidah mendirikan sekolah dengan nama Athirah. Athirah ialah nama ibu Jusuf Kalla. Sekolah ini sengaja didirikan oleh Jusuf sebagai wujud afeksi kepada ibunya.
Keistimewaan Mufidah dimata Jusuf Kalla ialah pembawaannya nan selalu tenang dan sedergana. Bagi Jusuf Kalla, Mufidah adalajh perempuan paling cantik, meskipun kini sudah mulai terlihat guratan-guratan pada paras istrinya tersebut.
Walaupun Mufidah ialah nyonya rumah di sebuah keluarga kaya raya, penampilannya tetap sederhana. Dalam kesehariannya, Mufidah selalu mengenakan setelah busana muslimah nan biasa.
Ternyata, sikap bersahaja dan sederhana ini juga ditunjukkan Jusuf dalam kesehariannya. Jusuf Kalla sporadis sekali mengenakan baju jas lengkap, kecuali buat acara resmi. Bahkan, jika Jusuf Kalla sedang malas mengenakan jas, ia lebih memilih baju batik.
Pengalaman dan pola hayati Jusuf kalla nan sederhana dan bersahaja, membuatnya lebih fleksibel dan akrab dengan siapa saja. Jusuf Kalla merupakan seorang pengusaha berhasil nan jukur dan berjiwa sosial. Jusuf Kalla dikenal sebagai negarawan nan religius.
Demikianlah biografi mengenai Jusuf Kalla. Mulai dari kesuksesannya sebagai pengusaha dan politisi, sampai dengan kehidupan pribadinya. Semoga kehidupan Jusuf Kalla ini menjadi inspirasi para pembaca.