Belajar Sejarah di Museum
Museum Fatahilah diresmikan pada 30 Maret 1974. Dahulu museum ini ialah bangunan nan difungsikan sebagai Balai Kota pada masa Gubernur Belanda Jenderal Johan Van Hoorn sekitar tahun 1700-an.
Museum Fatahilah
Di dalamnya terdapat ruang pengadilan dan kantor, serta ruang bawah tanah nan difungsikan sebagai penjara. Museum nan juga dikenal dengan nama Museum Batavia ini letaknya bersebelahan dengan Museum Keramik dan Museum Wayang, tepatnya di Jalan Fatahilah nomor 2, tak jauh dari Stasiun Kereta Barah Beos atau Stasiun Kota.
Museum ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah terisi penuh oleh patung lambang VOC, keramik-keramik, barang kerajinan, seperti gerabah, prasasti, dan batuan hasil inovasi arkeolog, serta replika kebudayaan Jakarta, seperti dapur tradisional khas Betawi, gerobak tukang bakso, dan becak.
Beranjak ke lantai atas diisi dengan perabotan rumah peninggalan Belanda lengkap dengan loka tidur dan lukisannya. Ada pula ventilasi besar nan menghadap ke halaman depan atau alun-alun. Dikisahkan dulunya ventilasi ini menjadi saksi kejamnya para pimpinan Belanda nan memerintahkan anak buahnya melakukan sanksi wafat terhadap tawanan nan berada di tengah alun-alun tersebut.
Dari lantai bawah menuju lantai atas, Anda dapat menaiki tangga atau melewati jalan nan jumlahnya lebih dari satu. Ada satu tangga nan menuju ke menara, tapi jalannya ditutup dan tak terbuka buat umum. Namun, jangan berkecil hati dulu, keklasikan museum ini masih bisa dinikmati dengan menyusuri bagian belakangnya.
Pada bagian belakang museum terdapat patung Dewa Hermes, salah satu Dewa dari mitologi Yunani. Koleksi meriam juga tidak kalah menariknya. Meriam Jagur menjadi ikon museum nan diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin ini. Banyak pengunjung mempercayai meriam ini dapat mendatangkan rezeki anak bagi pasangan nan sudah lama menikah, namum belum mempunyai keturunan.
Bagian nan tidak kalah krusial buat dikunjungi dan niscaya akan mendatangkan imbas merinding, apalagi jika Anda ikut dalam rombongan wisata Kota Tua pada malam hari, yaitu penjara bawah tanah dalam Museum Fatahilah.
Penjara nan dahulu digunakan sebagai loka menyekap tahanan nan menentang pemerintahan Hindia Belanda ini hanya terdiri dari 5 ruangan sempit dan pengap dengan bola-bola besi nan biasa dipakai buat membelenggu kaki para tahanan.
Jadwal Dibukanya Museum Fatahilah
Untuk dapat menjelajahi Museum Fatahilah, ada baiknya Anda mengetahui jadwal dibukanya loka bersejarah ini buat umum. Berikut ini jadwal kunjungan Museum Fatahilah .
- Senin dan Hari libur nasional museum tutup.
- Selasa, Rabu, Kamis, dan Minggu museum buka mulai pukul 08.30 – 14.30
- Jumat museum buka mulai pukul 08.30 – 11.30
- Sabtu museum buka mulai pukul 08.30 – 13.30
Belajar Sejarah di Museum
Berkunjung ke museum, selain bisa menambah pengetahuan mengenai benda-benda bernilai sejarah tinggi, kita dapat menikmatinya sebagai loka rekreasi. Mengagumi berbagai benda-benda bersejarah serta suasana nan cenderung sepi dan tak terlalu banyak pengunjung membuat museum cocok dijadikan loka bersantai dan merelaksasi pikiran dari kebisingan maupun rutinitas sehari-hari.
Datang ke museum bagi sebagian orang mungkin tak menarik. Mereka akan lebih memilih pergi ke pusat-pusat perbelanjaan. Padahal, dengan datang ke museum, sebenarnya kita sudah ikut berpartisipasi melestarikan benda-benda peninggalan sejarah. Biaya nan dikeluarkan pun akan lebih murah. Tiket masuk ke museum di Indonesia rata-rata tak akan lebih mahal daripada satu porsi makanan nan dijual di pusat-pusat perbelanjaan.
Sejarah merupakan peristiwa nan terjadi di masa lampau. Jadi, apa pun nan sudah terjadi dan terlewati, itu merupakan sejarah. Hari kemarin pun termasuk sejarah.
Namun, harus digarisbawahi, walau sejarah itu ialah ilmu nan meneliti kondisi di masa lalu, tapi pada kenyataannya, masa lalulah nan membentuk masa sekarang dan nan menjadi pondasi bagi masa depan. Banyak sejarah-sejarah nan menceritakan sebuah kerajaan besar nan hancur sebab orang-orangnya gila kekuasaan, sehingga pada akhirnya memicu kudeta.
Dari cerminan sejarah masa lalu, diharapkan menjadi sebuah peringatan agar kita lebih mawas diri buat bersikap dan bertindak. Jadi, ilmu sejarah diperlukan buat cerminan diri. Tanpa masa lalu, seorang manusia tak akan pernah ada. Bukankah sebuah bangsa dan seorang individu dibentuk oleh masa lalunya. Satu detik saja berlalu, itu ialah sebuah goresan sejarah kehidupan.
Bangsa Indonesia terlahir sebab sejarahnya nan menjadikan negara ini berdiri. Dahulu, tak ada nan namanya negara Indonesia, nan ada hanya kerajaan-kerajaan nan menguasai pulau-pulau nan ada di Indonesia.
Bagaimana kita dapat mengetahui asal usul tersebut, yaitu dengan mempelajari buku pelajaran sejarah Indonesia. Apakah kita tak penasaran dengan sejarah terbentuknya negara sendiri dan bagaimana kehidupan masa lalu?
Mengenal sejarah negara sendiri bisa menambah pengetahuan kita dan menambah kecintaan terhadap negara Indonesia ini. Dengan begitu kita bisa belajar dari sejarah tersebut.
Bagaimana bangsa kita akan maju, apabila tak melihat dan belajar dari pengalaman sebelumnya. Banyak nan diberikan oleh orang-orang terdahulu terhadap kemajuan bangsa ini. Tapi, mengapa mempelajari buku pelajaran sejarah saja malas, bagaimana dapat mengetahui sejarahnya tanpa mempelajarinya.
Sejarah ialah pengetahuan nan intinya berupa mengulas masa lalu dari majemuk sumber. Sumber itu pun tak muncul begitu saja, diperlukan penelitian seksama buat memastikan bahwa sejarah itu pernah ada dan terjadi. Lalu, dituangkan dalam bentuk tulisan nan dapat dibuat sebagai bahan laporan. Tentu saja bukan sekadar tulisan semata. Semua disertai bukti nan saling menguatkan.
Oleh karena itu, seringkali dalam sejarah dicantumkan tanggal, tahun, bahkan hari. Karena dengan mencantumkan waktunya, kita bisa menelusuri berbagai peristiwa dan mengaitkannnya dengan peristiwa nan lain.
Sebagai contoh, ketika Anda lahir, Anda niscaya lahir pada hari, tanggal, dan tahun tertentu. Untuk memudahkan ingatan, orangtua Anda tentu akan mencatatnya pada referensi lahir, yaitu akte lahir. Ketika sejarah tentang kelahiran Anda ditelusuri, Anda akan menemukan banyak hal menarik, dan bila ditulis dalam sebuah laporan, dia akan berbentuk seperti hapalan.
Begitupun dengan sejarah. Penulisan tahun dan tanggal ialah bukti bahwa kejadian itu konkret terjadi. Kalau Anda dapat menghapal hari ulang tahun pacar Anda, mengapa Anda tak dapat menghapal hari jadinya Pancasila?
Mempelajari sejarah juga tak hanya dengan membaca buku atau melihat film saja. Kita bisa melakukan studi tour ke tempat-tempat sejarah atau museum nan menyimpan benda-benda sejarah.
Museum ialah salah satu wahana sebagai bahan pelajaran sejarah, terutama sejarah bangsa Indonesia ini. Dengan adanya museum, seseorang bisa menikmati dan belajar sejarah dengan santai dan menyenangkan.
Banyak cara nan membuat kita menyukai sejarah. Memang banyak nan harus dihapal dalam mempelajari buku pelajaran sejarah, tapi kita dapat melakukan itu dengan mudah.
Dengan banyaknya media dan teknologi nan canggih, alasan belajar sejarah itu membosankan dapat diatasi. Apabila kita hobi membaca, maka kita bisa belajar sejarah melalui buku pelajaran sejarah, buku-buku cerita bergambar, atau novel.
Apabila kita tak hobi mambaca, kita bisa memanfaatkan media visual, yaitu dengan menonton film-film sejarah. Jika, kita bahagia jalan-jalan, maka kita dapat mempelajari sejarah dengan studi tour ke tempat-tempat sejarah, seperti museum sejarah.
Kita tinggal memilih caranya saja nan bisa membuat kita tahu akan sejarah-sejarah nan harus kita pelajari. Jangan bersikap tak peduli pada sejarah sebab sejarah ialah salah satu faktor nan membuat kita lebih maju dan membuat diri kita menjadi lebih baik.
Jadi, bukan sebab sejarahnya nan membosankan, tapi bagaimana cara kita mempelajarinya. Apakah dari buku pelajaran sejarah, buku cerita, film, atau tempat-tempat sejarah, kita tinggal memilihnya.
Apabila kita mengetahui sejarah bangsa kita ini, maka kita akan selalu menjaga dan merawat negeri ini. Tidak ada perusakan alam, perpecahan atau permusuhan, dan semuanya berjalan dengan aman, sejahtera, dan damai.
Dengan mempelajari sejarah kebangsaan kita, maka kita akan lebih menghargai jasa-jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, sehingga kita akan selalu meneruskan perjuangan para pahlawan dengan cara menjaga dan mencintai tanah air.
Banyak kegunaan nan bisa diambil dengan belajar sejarah, baik buat diri sendiri, orang lain, juga buat kemajuan bangsa ini. Untuk itu, jangan pernah bosan belajar dari sejarah sebab dengan belajar sejarah kita bisa mengambil hikmahnya buat menjadi pribadi nan lebih baik.
Yuk, mulai sekarang membiasakan diri dan anak-anak buat jalan-jalan asyik sambil belajar tentang sejarah bangsa dengan mengunjungi Museum Fatahilah. Selamat jalan-jalan!