Keistimewaan Yogyakarta - Sebuah Lanskap Kebudayaan nan Eksotis
Pernahkah Anda berkunjung ke Yogyakarta? Tahukah Anda bahwa Yogyakarta merupakan salah satu daerah spesifik nan diistimewakan di Indonesia? Apa sebenarnya keistimewaan Yogyakarta dan apa nan melatarbelakanginya?
Keistimewaan Yogyakarta - Sebuah Hasil Perjuangan Rakyat
Yogyakarta merupakan suatu daerah nan terletak di Pulau Jawa bagian tengah. Yogyakarta merupakan provinsi tertua kedua di Indonesia setelah Jawa Timur nan dibentuk oleh Belanda. Yogyakarta memiliki swatantra spesifik sampai saat ini. Keistimewaan Yogyakarta inilah nan melatarbelakanginya disebut sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keistimewaan Yogyakarta ini diberikan oleh Presiden Soekarno melalui pengakuan Konstitusi RIS 1949. Dijelaskan dalam UU No. 3 Tahun 1950 (Maret) bahwa negara bagian RI menyebutnya sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta dan setingkat provinsi. UUD Sementara 1950 juga mengatur hal nan serupa dan UU No. 1 Tahun 1957 mengatur spesifik status kepala daerah istimewa dan wakilnya serta kedudukan keuangannya.
Keistimewaan Yogyakarta ini diberikan atas dasar berbagai pertimbangan. Yogyakarta merupakan daerah nan paling berjasa dalam upaya melahirkan NKRI seperti nan ada saat ini. Perjuangan rakyatnya dan keteguhan rajanya buat tak bergabung dengan Belanda membuatnya menjadi daerah nan paling ditakuti oleh Belanda. Politik adu domba nan digunakan buat menghancurkan wilayah-wilayah lain nan dikenal kuat tak mampu buat memecah Yogyakarta.
Kecintaan Yogyakarta terhadap Indonesia terbukti dari keinginannya buat tetap menjadi bagian integral dari NKRI ketika Indonesia merdeka. Hal ini terbukti ketika Sultan Hamengkubuwono IX memberikan sebuah amanat kepada Soekarno sesaat setelah proklamasi dikumandangkan.
Amanat itu berisi bahwa Kerajaan Yogyakarta mendukung pemerintahan RI. Padahal, sebelumnya Yogyakarta merupakan daerah swapraja atau zelf - besturende landschappen yang pada masa Hindia Belanda berhubungan tidak langsung dengan pemerintah. Mengingat hal tersebut, sudah sepantasnyalah keistimewaan Yogyakarta diberikan pada daerah nan berada di Pulau Jawa bagian tengah tersebut.
Yogyakarta tak hanya gigih membela bangsa Indonesia sebelum merdeka, setelah merdeka pun mereka tetap gigih membela Indonesia. Hal ini bisa kita lihat ketika pemerintahan di Jakarta dipindahkan ke Yogyakarta sebab adanya situasi gawat nan disebabkan oleh Serangan Militer II. Bahkan, jaminannya ialah Hamengkubuwono IX sendiri.
Keteguhan Hamengkubuwono IX juga terbukti ketika menolak bujukan Belanda nan pada saat itu telah sukses menahan Soekarno dan Moh. Hatta. Tidak hanya itu, Sultan Hamengkubuwono juga menggunakan harta pribadinya buat menggaji pegawai Republik Indonesia nan terancam tak mendapatkan gaji dampak Serangan Militer II.
Keistimewaan Yogyakarta sebagai sebuah konstitusi seharusnya sudah tak perlu diperdebatkan mengingat begitu besarnya perjuangan dan pengorbanan Kerajaan Yogyakarta terhadap terlahirnya Republik Indonesia nan merdeka seperti saat ini. Yogyakarta ibarat seorang dokter nan membantu proses kelahiran negara Indonesia, dari seorang ibu nan disebut semangat perjuangan dan persatuan seluruh rakyat Indonesia.
Ketika muncul perdebatan mengenai keistimewaan Yogyakarta, hal itu merupakan sebuah kejadian nan memalukan dan (bahkan) tercela. Hal itu menunjukkan adanya penghianatan terhadap keprcayaan dan perjuangan masyarakat Yogyakarta. Keistimewaan Yogyakarta (Daerah Istimewa Yogyakarta) merupakan sebuah "nama" nan diberikan secara alamiah, bukan sekadar sebutan buat menyebut sebuah daerah nan memiliki swatantra khusus.
Nama tersebut menjadi sebuah prasasti buat melukiskan semangat dan perjuangan masyarakat Yogyakarta, khususnya, dan bangsa Indonesia pada umunya. Jadi, polemik nan belakangan ini terjadi mengenai keistimewaan Yogyakarta seharusnya tak pernah terjadi kembali. Akankah kita menyakiti "dokter" nan membantu kita ketika saat kali pertama kita membuka mata ini di "dunia"?
Keistimewaan Yogyakarta - Sebuah Lanskap Kebudayaan nan Eksotis
Keistimewaan Yogyakarta sebenarnya tak selalu mengacu pada konstitusi atau swatantra spesifik nan diberikan kepada daerah tersebut karena di luar itu Yogyakarta memiliki keistimewaan nan tak dimilki oleh daerah-daerah lain di indonesia. Adat dan budaya nan masih begitu kental membuat Yogyakarta menjadi salah satu tujuan orang-orang asing nan ingin mengenal kebudayaan Indonesia.
Yogyakarta dapat dikatakan sebagai pusat kebudayaan Jawa. Yogyakarta juga dikenal sebagai loka bermukimnya para seniman. Banyak artis nan berasal atau bertempat tinggal di Yogyakarta. Mereka mengatakan bahwa Yogyakarta merupakan loka mengalirnya inspirasi-inspirasi buat mencipatakan sebuah karya seni.
Rendra, penyair besar Indonesia, mengatakan bahwa Yogyakarta sebagai "sarang angin", yakni loka bermukimnya para penyair dan seniman. Selain itu, ada Affandi, maestro seni lukis Indonesia nan pernah menetap di Yogyakarta. Affandi sebenarnya bukan orang Yogyakarta asli. Beliau ialah orang Cirebon. Namun, seiring perjalanan kariernya sebagai pelukis, nan akhirnya namanya terkenal ke seluruh global sebagai pelukis besar, ia menetap di Yogyakarta.
Affandi juga pernah belajar membuat patung di daerah Kaliurang. Rumah nan pernah didiami Affandi dan keluarganya semasa hidupnya kini berubagh menjadi museum nan dikenal sebagai Museum Affandi.
Mungkin, artis lain nan paling didengar saat ini adalah Hanung Bramantyo. Pengarah adegan asal Yogyakarta ini telah sangat berhasil membuat karya-karya nan dikenang dan digemari banyak orang. Hanung merupakan salah satu pengarah adegan terbaik Indonesia saat ini. Film-filmnya tak hanya menghibur, tapi mengandung unsur filosofis nan kental dan tentu saja dapat menambah wawasan kita.
Selain itu, keistimewaan Yogyakarta juga dapat dilihat dari alamnya nan eksotis, pantai-pantainya nan indah, serta sebuah lanskap sosial nan ramah dan berbudaya. Pemandangan alam seperti Kaldera Kaliurang dan Gunung Merapi merupakan sebuah pemandangan alam nan tak dimiliki daerah lain.
Ada juga sebuah jalan nan terkenal akan keramaiannya dan dapat dikatakan sebagai pusat kota Yogyakarta, yakni Jalan Malioboro. Jalan ini terbentang dari Tugu Yogyakarta sampai perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Di jalan ini, para wisatawan dapat mendapatkan cendera mata khas Yogyakarta dan menikmati suasana kota nan ramah dan khas. Selain itu juga dapat ditemui angkringan (warung khas Yogyakarta) nan menjajakan kopi dan makan-makanan ringan.
Keistimewaan Yogyakarta dari segi wisata dan sejarah adalah masih berdirinya dengan kokoh bangunan keraton dan berbagai bangunan sejarah seperti benteng nan didirikan oleh Belanda. Keraton Yogyakarta berdiri tahun 1755. Dengan berkunjung ke Yogyakarta, kita dapat mengenang kebesaran raja-raja terdahulu nan mashyur di Indonesia.
Arsitektur keraton nan masih bergaya kerajaan-kerajaan mampu membuat mata kita berbinar. Kehidupan keraton nan begitu tenang dan damai juga dapat kita rasakan ketika datang berkunjung ke Keraton Yogyakarta.
Adat dan kebudayaan nan masih inheren di Yogyakarta menjadi semacam daya tarik bagi manusia-manusia modern saat ini. Oleh sebab itu, banyak wisatawan asing nan datang ke Yogyakarta buat melihat dan belajar kebudayaan Indonesia, khususnya Jawa, di Yogyakarta.
Kebudayaan merupakan sebuah harta nan sangat berharga bagi suatu bangsa karena kebudayaan merupakan sebuah pemberian ilahi melalui kretivitas manusia-manusia terpilih. Yogyakarta merupakan suatu daerah nan memiliki kekayaan (budaya) lebih dibandingkan daerah-daerah lain.
Dari klarifikasi di atas, bisa disimpulkan bahwa keistimewaan Yogyakarta tak selalu mengenai swatantra spesifik nan diberikan kepadanya. Namun, segala lingkungan dan kehidupan nan ada di dalam Yogyakarta mendorong masyarakat buat menyebut Yogyakarta sebagai daerah nan istimewa.