Akibat Pencemaran Lingkungan Bumiku Sakit Parah!

Akibat Pencemaran Lingkungan Bumiku Sakit Parah!

Semua orang rasanya sudah cukup hafal dan tahu apa dan bagaimana dampak pencemaran lingkungan bagi kehidupan. Namun, nyatanya, masih cukup banyak masyarakat itu sendiri nan seolah kurang memahami betul apa dampak pencemaran lingkungan bagi kehidupan, terlihat dari masih banyaknya tindakan-tindakan nan merugikan lingkungan.



Gambaran Dampak Pencemaran Lingkungan

Jika Anda ingin melihat dampak pencemaran lingkungan khususnya air, sekali waktu, pakailah raincoat dan ke luar berjalan-jalan pada saat hujan. Anda akan melihat sebuah kenyataan nan luar biasa dan dapat membuat Anda berdecak kagum keheranan dan mengurut dada. Sampah dan air akan menggenang jalan-jalan. Bahkan tak sporadis pula genangan ini akan menyerang rumah-rumah warga.

Gambaran pencemaran lingkungan khususnya nan disebabkan oleh sampah itu begitu jelas dan sangat nayta terlihat. Pencemaran itu akan berdampak jelek bagi air. Sampah-sampah nan “diperlakukan” tak seharusnya menjadi pengganggu bagi kebersihan air. Pencemaran lingkungan, khususnya air pun terjadi dan semua tahu bahwa tidka mudah membuat air itu jernih kembali dan dapat dikonsumsi.

Air nan sudah tercemar membutuhkan beberapa tindakan agar dapat menjadi air layak pakai dan hal itu akan menelan biaya nan sangat mahal. Itulah harga dari perbuatan manusia nan tidak bertanggung jawab, Manusia nan hanya ingin hayati enak tanpa banyak urusan apalagi memikirkan urusan orang lain. Sungguh pendidikan saja ternyata tidak cukup membuat orang sadar dan menyayangi lingkungannya.

Akibat pencemaran lingkungan selanjutnya dapat Anda rasakan dengan percobaan berikut ini. Kali ini, citra pencemaran lingkungan khususnya udara. Bagaimana dapat merasakan kalau pencemaran udara telah terjadi? Pakailah sepeda menyusuri jalan-jalan dengan aktivitas transportasi tinggi. Anda tak akan kuat menahan diri berlama-lama menyaksikan kebisingan suara deru kendaran bermotor dan asap kendaraan nan mengepul.

Selain itu, Anda tak akan nyaman lagi mengendarai sepeda sebab jalan-jalan disesaki dengan kendaraan dan tak ada pohon buat meredam panas nan ke luar. Betapa citra pencemaran lingkungan nan disebabkan oleh banyaknya kendaraan bermotor itu sungguh mengenaskan. Emosi niscaya mudah sekali tersulut dampak dari rasa lelah berada dalam kemacetan. Paras akan mudah sekali berkerut. Sumpah serapah seringkali keluar tanpa terkontrol lagi. Logika dna hati nurani seolah berperang dan tidak ada kesabaran lagi nan tersisa.

Kalau sudah seperti ini, itu artinya ialah bahwa masyarakat harus menanggung dampak dari kesalahan nan dilakukan oleh mereka sendiri. Pemerintah mungkin telah melakukan apa nan harus dilakukan. Hasilnya memang tak mampu menyelesaikan masalah stagnasi dan kepadatan jalan. Solusi sementara ialah menerima keadaan dan bersikap santai. Dengan menerima keadaan sebagai bagian dari kehidupan, hal itu akan membuat hati lebih tenang.



Akibat Pencemaran Lingkungan Bagi Tubuh Manusia

Masalah kesehatan pun akan muncul sebagai akibat pencemaran lingkungan khususnya pencemaran udara. Penyakit pernafasan, serta hal jelek lain secara tak langsung dan terus menerus perlahan akan merusak kehidupan manusia itu sendiri.

Isu atau wacana tentang pemanasan dunia sudah bukan lagi hal asing di telinga kita buat saat ini. Pemanasan dunia tersebut tak lain merupakan pengaruh pencemaran lingkungan nan sudah sampai pada termin akut. Sadar atau tak pemanasan dunia tersebut perlahan telah mengubah iklim bumi. Pengaruh nan bisa dirasakan secara langsung ialah naiknya suhu bumi di siang hari dan turunnya suhu bumi di malam hari. Perubahan iklim tersebut merupakan sebagian kecil perubahan nan terjadi sebab pencemaran lingkungan.



Akibat Pencemaran Lingkungan Bumiku Sakit Parah!

Ya, Bumi kita sedang sakit parah bahkan sedang mendekati koma. Kerusakan lingkungan atau istilah kerennya pencemaran lingkungan sudah tak dapat kita pungkiri lagi sudah dan sedang terjadi di lingkungan sekeliling kita. Sebuah dampak pencemaran lingkungan nan benar-benar memprihatinkan.

Bahkan, mungkin kita sendiri menjadi penyumbang akan terjadinya pencemaran lingkungan tersebut. Kemampuan manusia dalam mengolah sumberdaya alam melalui kepintarannnya nan menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Secara sadar atau tidak, akibat pencemaran lingkungan nan dahsyat itu merupakan campur tangan manusia.

Tentu, semuanya ditujukan buat memenuhi kebutuhan hayati dari manusia itu sendiri. Tetapi, terkadang pengolahannya nan tak memiliki batasan dan mengindahkan hukum karena dampak dari alam selaku objek nan dieksploitasi. Akibat pencemaran lingkungan nan dahsyat tersebut seolah tak mampu menakut-nakuti manusia.



Akibat Pencemaran Lingkungan – Udara, Air, dan Tanah Kita Tercemar

Dewasa ini akibat pencemaran lingkungan sudah merambah hampir ke semua sektor. Dari udara sampai ke tanah semua telah tercemar. Berikut kilasan dari jenis pencemaran tersebut.

1. Pencemaran Udara

Tentu Anda akan menutup hidung ketika melihat asap hitam nan ke luar dari kendaraan bermotor. Tetapi, bukan hanya knalpot kendaraan saja nan mengeluarkan asap hitam, knalpot pabrik juga mengeluarkan asap nan tidak kalah hitam dan besarnya.

Asap nan ke luar dari knalpot-knalpot tersebut (kendaraan dan cerobong pabrik) mengandung karbon monoksida nan sangat berbahaya terutama apabila terhisap oleh paru-paru kita. Gas karbon monoksida nan terperangkap di udara secara langung akan meninggikan suhu udara menjadi lebih panas. Selain itu, ini nan paling berpengaruh memacu pembentukan green house effect .

Anda dapat bayangkan dampak rumah kaca ini, pemanasan dunia akan terjadi dan salah satu akibat pencemaran lingkungan khususnya udara ini ialah mencairnya lapisan-lapisan es di kutub bumi (utara dan selatan). Anda tahu akibatnya? Permukaan air bahari akan naik dan beberapa daerah nan lebih rendah akan tenggelam.

Penyebab pencemaran udara lainnya ialah chloro fluro carbon atau CFC nan biasa digunakan pada air conditioner. Akibat pencemaran lingkungan khususnya udara nan disebabkan oleh CFC ini bisa berakibat pada penipisan lapisan ozon nan berfungsi sebagai penyaring sinar ultraviolet dari sinar matahari.

2. Pencemaran Air

Berapa liter air nan Anda gunakan setiap harinya? Kita analogikan, tiap hari Anda membutuhkan 30 liter air berarti Anda akan menghabiskan air sebanyak 900 liter dalam satu bulan. Bayangkan betapa banyak jumlahnya, bukan?

Memang, air merupakan kebutuhan primer kita. Semua makhluk hayati di global ini membutuhkan air buat melanjutkan kehidupannya. Tapi, sudah sejauh manakah kita menjaga air ini supaya terus dapat digunakan?

Jumlah air nan ada di Bumi ini jumlahnya tetap, tak akan bertambah dan berkurang hanya nan berbeda sebarannya saja. Ada nan berlimpah dengan air dan ada daerah nan kekurangan air.

Contoh pencemaran air tanah dangkal nan paling konkret ialah air sumur nan tercemar berbagi unsur nan ada di atasnya atau resapan dari loka lain. Pemakaian pestisida, limbah industri penduduk, dan loka pembuangan sampah memberikan andil sangat besar pada pencemaran ini. Dampak pencemaran lingkungan nan berkaitan dengan air sumur ini ialah rentannya kesehatan masyarakat nan menggunakan air sumur sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari.

Intrusi air bahari juga bisa terjadi pada air tanah dalam. Industri-industri skala besar sering menggunakan air tanah dalam ini melalui pompa artesis. Pemompaan besar-besaran ini memacu rembesan air bahari buat masuk. Dampak pencemaran lingkungan ini ialah tercemarnya air tanah nan alami oleh kandungan nan ada pada air laut.

Selain itu, tumpahan minyak menjadi penyebab primer kerusakan ekosistem laut. Begitu pula dengan pembuangan limbah-limbah pabrik nan dibuang ke sungai tanpa melalui proses penyaringan terlebih dahulu. Dampak pencemaran lingkungan dalam hal ini air ternyata tak hanya merugikan manusia, tapi juga biota bahari itu sendiri.

3. Pencemaran Tanah

Tanah sebagai media tumbuh tanaman seringkali selalu dieksploitasi manusia melebihi ambang batasnya sehingga mengakibatkan tanah sudah tak dapat berproduksi maksimal buat jangka waktu lama.

Untuk mensiasatinya, digunakanlah berbagai bahan kimia seperti pupuk dan pestisida buat mengembalikannya lagi. Apabila hal ini terus dilakukan, tanah tak akan memiliki umur lama buat berproduksi dan akhirnya tanah akan kehilangan berbagai unsur haranya sendiri. Akibat pencemaran lingkungan nan terjadi pada tanah ini akan dirasakan secara langsung oleh mereka para petani. Mereka nan menggantungkan hidupnya kepada hasil tanam ialah pihak nan akan merasa paling dirugikan.

Menyikapi secuil berbagai pencemaran lingkungan ini serta akibat pencemaran lingkungan nan terjadi kemudian, sudah selayaknya lah kita sebagai penduduk nan mendiami Bumi menjaga kestabilan berbagai unsur alamiah agar senantiasa terus dapat digunakan. Dan, mari bantu Bumi kita agar cepat sembuh dari sakitnya dampak pencemaran lingkungan dengan mengurangi bahan-bahan nan bisa menimbulkan pencemaran.