Tentang Psikologi Pendidikan dan Resume Psikologi Pendidikan
Tahukah Anda apa itu resume psikologi pendidikan ? Resume psikologi pendidikan secara singkat ialah ikhtisar atau kompendium tentang psikologi pendidikan. Apa itu psikologi pendidikan? Psikologi pendidikan merupakan ranting dari cabang ilmu kejiwaan (psikologi) nan mempelajari konduite seseorang berkaitan dengan pendidikan.
Tentang Psikologi Pendidikan dan Resume Psikologi Pendidikan
Apa perlunya mempelajari psikologi pendidikan? Tidak lain buat mencari, menganalisis, menemukan teori dan praktik nan paling tepat dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran. Sebab, setiap sekolah-kampus, individu (mahasiswa-murid), guru pendidik-pengajar ialah berbeda-beda, unik, istimewa, dan secara universal memiliki keistimewaan masing-masing.
Karenanya, sekalipun nan diajarkan kurikulum , ilmu dan mata pelajarannya serupa dengan metodologi nan sama hasilnya tetap saja berbeda sinkron kondisi penerima (murid). Di sinilah “ rahasia ” dari pendidikan dan pedagogi nan belum terungkap.
Sebenarnya, ikhtisar tentang potret pendidikan di Indonesia sering dibahas dan dikemukakan dalam ruang publik, penelitian serta kajian di media massa , wawancara narasumber sejumlah tokoh pendidikan, kurikulum, metodologi pendidikan dan pengajaran, kualitas guru atau dosen, penyediaan buku pelajaran, aturan pendidikan, beasiswa, instalasi teknologi di sekolah-sekolah, sampai kepada hal nan paling sulit dijalankan yakni “pendidikan tanpa sekolah ”.
Pendidikan tanpa sekolah ialah tenaga-tenaga relawan nan umumnya “ anak-anak muda”. Mereka dengan bahagia hati dan tulus ikhlas mengajarkan apa pun nan bisa diajarkan seperti menggambar, tulis-baca-hitung, internet, mengaji, seni musik , sampai kepada teater dan seni peran. Semuanya diajarkan bukan di sekolah melainkan di ruang-ruang publik (taman kota, aula, persimpangan lampu merah). Hebatnya lagi, sebagian orang (anak) mengaku bahagia dan bisa menyerap pelajaran informal dengan sangat baik. Inilah nan disebut pendidikan tanpa sekolah.
Potret Pendidikan Mutakhir di Indonesia
Sekarang mari kita lihat sejenak potret pendidikan mutakhir di Indonesia. Baru-baru ini UN (ujian nasional-ujian negara) mengalami gangguan dampak dari keterlambatan pencetakan soal kertas ujian .
Hal ini jelas-jelas mencoreng nama baik Menteri Pendidikan M. Nuh. Sebelumnya di permulaan tahun 2013 , M. Nuh pun sempat mendapat sejumlah pertanyaan dan “cercaan” berkaitan sosialiasi kurikulum 2013 nan akan menghapuskan mata pelajaran Bahasa Inggris , IPA-IPS akan dilebur. Mengenai hal ini M. Nuh selaku menteri pendidikan sudah menjawabnya dalam harian Kompas atau bisa dilihat melalui website www.seruansanubari.blogspot.com edisi Februari 2013 tentang “Penjelasan Mendikbud Seputar Kurikulum 2013”.
Fenomena karut-marut pendidikan ini sebenarnya ialah bahan nan sangat bagus buat membuat resume tentang psikologi pendidikan tetapi sporadis ada mahasiswa atau siswa nan membuatnya sebab risi disalahkan oleh guru-dosen. Akibatnya penulisan materi psikologi pendidikan hanya berkutat 5 hal yakni: guru-dosen, kurikulum, metode pedagogi atau pendidikan, aturan bea pendidikan, dan teori psikologi.
Bertahun-tahun pendidikan telah terselenggara, anehnya tak ada nan bisa menjawab dengan niscaya berapa jumlah sekolah di Indonesia. Kalau tak mengetahui jumlah sekolah bagaimana mungkin bisa menyalurkan donasi sekolah dengan tepat buat menunjang kemajuan sekolah.
Padahal seperti kata Paulo Freire (bapak revolusi pendidikan dunia), “Pendidikan ialah elemen krusial pembentuk jati diri bangsa. Nasib masa depan dari sebuah paradaban bangsa ditentukan oleh kualitas sistem pendidikan”.
Baiklah, sebelum kita sampai kepada teori tentang psikologi pendidikan, ada baiknya terlebih dahulu kita lihat definisi dari psikologi nan berasal dari kata “ psyche ” berarti jiwa dan “ logos ” nan berarti ilmu. Singkatnya, ilmu nan mempelajari ilmu jiwa . Pendekatan psikologi ada beberapa macam di antaranya:
- Behaviorisme, konduite bisa diamati melalui inderawi hasil dari hubungan dengan lingkungan sekitar (stimulus-respons).
- Psikoanalisa, konduite dikendalikan oleh libido.
- Kognitif, pikiran menerima dan mengolah informasi nan kemudian menjadi perilaku.
- Humanistik, ekspresi ( self-actualization ), be your self (jadi diri sendiri).
- Neurobiologi, konduite tergantung syaraf nan ada pada otak .
Sedangkan buat jenis psikologi nan dipelajari ialah sebagai berikut:
- Psikologi Perkembangan, konduite sejak kehidupan dimulai hayati (lahir) sampai akhir hayati (mati). Konsep ini sama dengan keyakinan orang Islam nan menyebutkan, “tuntutlah ilmu dari buaian sampai liat lahat”.
- Psikologi Sosial , hubungan sosial memengaruhi konduite ( hablunminnash -hubungan dengan sesama manusia harus baik).
- Psikologi Abnormal, konduite abnormal.
- Psikologi Komparatif, perbandingan perilaku.
- Psikologi Diferensial, disparitas antar individu.
- Psikologi Kepribadian, spesifik kajian kepribadian .
- Psikologi Pendidikan, konduite individu terhadap pendidikan.
- Psikologi Industri, hubungan konduite individu terhadap global industri .
- Psikologi Klinis, klinis/penyembuhan melalui metode konseling (bimbingan).
Pertanyaan nan sering mengemuka ialah mengapa sine qua non lagi psikologi pendidikan, apakah tak cukup dengan pendidikan saja? Peranan atau psikologi pendidikan di antaranya untuk:
- Melihat perkembangan sikap, pengetahuan, tabiat, minat, fisik, kemampuan, kecerdasan, motivasi , pengalaman, kepribadian. Pendek kata, apakah pendidikan bisa membuat seorang siswa/siswi menjadi lebih baik perilakunya atau malah lebih buruk.
- Memahami prinsip dan teori pembelajaran termasuk di dalamnya metode, tujuan pembelajaran, situasi pembelajaran, menciptakan pedagogi nan kondusif, edukatif, reflektif.
- Membantu siswa nan kesulitan menerima pelajaran. Apakah persoalan materi pelajaran nan terlalu berat, metodologi ataukah sebab memang siswa/siswi tersebut tak bisa fokus menerima pelajaran.
- Dengan psikologi pendidikan bisa diketahui tools ( alat bantu) apa nan paling tepat buat pembelajaran, pengajaran, dan pendidikan. Baik nan di dalam ruang kelas maupun nan di luar ruang kelas.
- Psikologi pendidikan berfungsi aktif buat mengetahui kiprah guru-tenaga pengajar. Apakah sudah “tumbuh berkembang” dalam artian guru mengenali setiap muridnya sehingga dengan demikian tercipta suatu komunikasi nan efektif dan efisien. Selama ini nan aktif hanya guru sedangkan siswa hanya pasif dan “selalu takut salah” dalam setiap hal termasuk mengemukakan pendapat.
Tema dan Judul buat Menulis Resume tentang Psikologi Pendidikan
- Psikologi pendidikan sistem Better Teaching and Learning [BTL].
- Praktik Mengajar [ real teaching ] mengajarkan dalam artian sesungguhnya. Guru menjadi teladan nan hidup, dapat dilihat, dapat dicontoh ( live model ).
- Pendidikan sistem magang 7 hari langsung mahir. Sistem magang memungkinkan siswa memiliki citra buat mempelajari bidang keilmuan nan sedang ia pelajari.
- Link and match ialah metode nan populer tahun 1990-an. Saat itu setiap sekolah kejuruan harus memiliki link dengan sebuah perusahaan supaya nantinya match (cocok-sesuai) bisa bekerja sama dengan sekolah.
- SKBP [sistem kompetensi berbasis pendidikan], siswa bisa berkompetensi secara sehat dan terukur. Artinya, siswa harus aktif belajar.
- Pendidikan try out ialah mengedepankan latihan belajar sampai dapat bukan hafalan sampai hafal. Konsep ini masih terus dipakai sampai sekarang.
- Pendidikan Bimbel [bimbingan belajar] mirip dengan try out .
- Pendidikan metodologi belajar sekolah alam . Siswa langsung terjun ke lapangan seperti cara menanam padi atau pohon, sayur-mayur, dan lain sebagainya. Sekolah alam kian diminati.
- Pendidikan CBSA [cara belajar siswa aktif], konsep ini tren di tahun 80-an.
- Pendidikan TIK [teknologi informasi komunikasi] pendidikan berbasis internet. Inilah sekarang nan sedang digalakkan.
Dalam menulis tugas buat resume psikologi pendidikan. Siswa hendaknya tak perlu takut dan risi mencoba menulis kajian tema dan kenyataan mutakhir dari pendidikan dan psikologi pendidikan. Sebab, psikologi pendidikan bukan ilmu standar melainkan ilmu nan bergerak maju dan terus berkembang sinkron dengan tuntutan zaman.