PT Pertamina, Transformasi dari Hulu Hingga Hilir
PT Pertamina termasuk perusahaan miliki pemerintah nan sangat vital. PT Pertamina berdiri sejak 10 Desember 1957. Namun perusahaan milik pemerintah ini berganti nama menjadi Perusahaan Negara Pertamina pada tahun 1961.
Seiring dengan diberlakukannya Undang-undang No. 8/1971, maka PN Pertamina kemudian dinamakan Pertamina tanpa menyertakan Perusahaan Negara. Begitu pun ketika diberlakukannya Undang-undang No.22/2001, perusahaan kemudian berubah kembali menjadi PT Pertamina (Persero).
Sebagai perusahaan nan mengelola dan memproduksi gas alam dan minyak bumi nan menguasai hajat orang banyak, PT Pertamina menjadi perusahaan nasional nan menjadi salah satu sumber pendapatan negara.
Dengan demikian sinkron dengan nan tercantum pada akta pendirian perusahaan, PT Pertamina ialah perusahaan nan melakukan kegiatan usaha di bidang gas dan minyak bumi serta usaha lain nan terkait dengan itu, baik diselenggarakan di dalam negeri maupun di luar negeri.
Cakupan usaha inilah nan memberi keleluasaan kepada PT Pertamina buat mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia berupa gas dan minyak bumi nan seharusnya digunakan buat mensejahterakan rakyat, seperti telah diamanatkan di dalam Undang-undang Dasar 1945 dan tujuan pendirian perusahaan.
Di dalam tujuan pendirian perusahaan PT Pertamina disebutkan ada dua tujuan utama, yaitu mencari laba dengan tetap berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan nan efektif dan efisien. Kemudian, tujuan kedua pendirian perusahaan ini ialah memberikan kontribusi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi nasional buat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Ruang lingkup usaha buat mencapai tujuan seperti digariskan di dalam pendirian perusahaan bernama PT Pertamina ini, antara lain menyelenggarkan dan memproduksi gas dan minyak bumi serta pengolahan dalam bentuk turunannya, pengolahan, produksi, dan pemasaran LNG, serta produk lainnya hasil dari kilang-kilang LNG.
Selain itu, ruang lingkupnya juga mengelola dan mengusahakan produksi di bidang gas bumi termasuk di dalamnya ialah penggunaan dan pemasaran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Perseroan ini juga diberi kewenangan buat mengelola dan melakukan kegiatan usaha nan menunjang tujuan-tujuan tadi.
Enam C Mengelola PT Pertamina
Sebagai perusahaan nasional nan menguasai pengolahan gas dan minyak bumi serta memasarkan dan melakukan kegiatan usaha nan berkaitan dengan itu, PT Pertamina perlu melakukan pembenahan di dalam perusahaan sendiri sebagai bekal buat bersaing baik di taraf nasiona, regional maupun menghadapi pasar global.
Konsep pengelolaan perusahaan nan baik dan sahih ini, terangkum dalam 6 C, yaitu clean, competitive, confident, customer focus, commercial, dan capable.
Clean maksudnya perusahaan ini senantiasa dikelola secara profesional, menjunjung tinggi kepercayaan, menghindari benturan kepentinga, anti suap dan integritas. Semua itu dilakukan dengan tetap mengacu kepada tata kelola perusahaan nan baik.
Konsep competitive dimaksudkan bahwa perusahaan ini memiliki kemampuan buat bersaing baik di pasar regional maupun pasar dunia sehingga akan terus mendorong pertumbuhan melalui investasi.
Sementara itu, confident dimaksud sebagai pemicu agar perusahaan ini terus menjadi pelopor diantara perusahaan milik negara sehingga memiliki peran krusial dalam setiap pembangunan ekonomi nasional dalam kaitannya dengan membangun bangsa.
PT Pertamina sebagai badan usaha milik negara nan mampu bersaing di pasar regional dan global, senantiasa berorientasi pada kepuasaan pelanggan. Seluruh elemen nan ada di dalam perusahaan ini sadar buat selalu memberikan pelayan nan terbaik kepada seluruh customer. Inilah nan dimaksudkan dengan konsep customer focused.
Adapun konsep commercial dimaksud sebagai perusahaan jelas memiliki orientasi komersial, tetapi dalam menjalankannya tetap memegang teguh dan berdasarkan pada prinsip usaha nan sehat.
Perusahaan ini akan mampu bersaing baik di dalam pasar regional maupun pasar global, sebab merasa konfiden memiliki kemampuan nan ditunjang oleh sumber daya manusia nan menguasai teknologi serta memiliki komitmen tinggi buat senantiasa maju dan menguasai teknologi mutakhir.
PT Pertamina, Transformasi dari Hulu Hingga Hilir
Telah menjadi misteri generik sebagai badan usaha milik negara, PT Pertamina memiliki masa lalu nan tak sehat terutama dalam hal tata kelola perusahaan dan keuangan. Peralihan dari orde lama kepada orde baru, kebocoran keuangan dalam segala aspek ialah masalah besar perusahan ini.
Selama bertahun-tahun perusahaan milik negara ini menjadi salah satu lumbung nan terus digerogoti oleh oknum nan tak bertanggung jawab nan telah menciptakan raja-raja kecil dalam usaha eksplorasi gas dan minyak bumi ini.
Sebagai perusahaan nan bertanggung jawab dalam kegiatan usaha nan menguasai hajat hayati orang banyak ini, perusaan ini telah pula melakkan berbagai praktek usaha nan tak bertanggung jawab ketika bekerja sama dengan perusahaan homogen dari luar negeri.
Untk itu, ketika menetapkan bahwa perusahaan ini akan dapat bersaing di pasar nasiona, regional dan pasar global, langkah pertama nan dilakukan dan menjadi komitmen seluruh elemen dari perusahaan miliki negara ini ialah melakukan transpormasi.
Transformasi nan dilakukan di dalam perusahaan milik negara ini mencakup transformasi dan perubahan paradigm di dalam manajemen dan sumber daya manusia, kemudian transformasi kegiatan usaha terutama di sektor hulu, transformasi kegiatan usaha di sektor hilir dan terakhir ialah melakukan transformasi restrukturisasi korporasi nan mencakup sumber daya manusia, hukum, teknologi, keuangan, penanganan aset dan administrasi umum.
Dengan dilakukannya transformasi secara menyeluruh tersebut, perusahaan ini berkeinginan bahwa ke depan akan menjadi perusahaan milik negara panutan. Kerja keras dalam melakukan usaha transformasi tersebut sejak Juli 2006 tersebut memang telah menunjukkan hasil nan signifikan, seperti misalnya dalam melakukan usaha di 27 proyek dalam seratus hari kerja telah menambah pendapatan sebanyak 15 juta Dollar Amerika.
Bahkan ketika terobosan-terobosan krusial itu dilakukan, ternyata dapat menurunkan biaya distribusi BBM sebanyak Rp 2 triliun. Sebuah angka nan fantastik nan ternyata selama ini terbuang percuma dampak salah urut dalam hal distribusi BBM ini. Betapa banyak nan dapat dilakukan buat membangun bangsa ini apabila uang nan terbuang percuma tersebut dapat dimanfaatkan pada kegiatan-kegiatan produktif.
Penghematan lain nan mencapai angka Rp 800 miliar ialah ketika memberlakukan Pertamina Way di 5 SPBU wilayah DKI. Selain itu, telah pula dilakukan terobosan dalam bentuk kolaborasi dengan perusahaan lain di global nan bergerak dalam bidang eksplorasi dan pemasaran gas dan minyak bumi.
Selain itu, dalam proyek terobosan gelombang pertama ini pula dapat dihemat sampai dengan Rp3,5 miliar dampak terjadinya loss control pada bidang transportasi. Banyak angka-angka fantastik lainya nan selama terbuang dengan percuma termasuk nan dikelola di bawah tangan sehingga laba tak masuk ke dalam kas negara
Sementara itu, perusahaan milik negara ini juga telah mencanangkan dan menata ulang industri hulu noneksplorasi dan produksi nan berada di dalam kewenangan perusahaan ini. Transformasi dalam unit usaha ini diharapkan bisa meningkatkan bisnis dan perniagaan gas di dalam negeri, terus dipacu agar bisa meningkatkan kapasitas produksi serta selalu melakukan usaha-usaga proaktif dalam kaitannya dengan penyelarasan kebijakan harga sinkron dengan kebijakan nasional.
Melalui anak perusahaan salah satunya ialah Pertamina EP, PT Pertamina terus ditingkatkan eksplorasi di dalam negeri. Pertamina EP ini menguasai wilayah usaha dan dibagi ke dalam tiga regional yaitu Jawa, Sumatera dan Kawasan Indonesia Timur.
Untuk regional Jawa nan menjadi ladang usaha dari Pertamina EP meliputi lapangan Cepu, Tambun, Subang dan Jatibarang. Sementara buat regional Sumatera meliputi lapangan Rantau, Susu, Pendopo, Jambi, Limau, Jambi, Prabumuliah, Adera dan Limau. Dan buat regional Kawasan Timur Indonesia meliputi Sorong, Sangatta, dan Lapangan Bunyu.