Hal-Hal Tentang Otak

Hal-Hal Tentang Otak

Tak banyak orang mengetahui anatomi fisiologi kepala manusia. Kita banyak mengenal anggota tubuh pada manusia, tetapi tahukah anda masing-masing bagian mempunyai kerumitan sendiri-sendiri. Bagi kita orang awam nan tak paham dengan aneka jenis penyakit nan ada maka perlu mempelajari salah satu seluk beluk tubuh manusia, salah satunya ialah anatomi fisiologi pada kepala.

Mengapa anatomi kepala nan dipelajari? Karena kepala sering berkaitan erat dengan sakit penyakit nan lain, disinilah saraf-saraf perasa juga dirasakan, oleh karena itu kita perlu tahu apa saja nan ada di kepala kita.

Sebaiknya kita mulai dari kulit kepala, kulit kepala ini terdiri dari lima lapisan nan disebut dengan SCALP yaitu kulit atau skin, connective tissue atau jaringan penyambung, galea aponeurotika atau aponeurosis, jaringan penunjang longgar atau loose conective dan pericranium. Anatomi kepala selanjutnya menyangkut tulang tengkorak, tulang ini terdiri dari kubah atau kalvaria dan basis krani.

Tulang tengkorak juga mempunyai beberapa jenis tulang lain seperti frontal, temporal, oksipital dan pariental. Sementara itu spesifik bagian kalvaria yakni dirego temporal merupakan tulang tipis namun terlapisi dengan otot temporalis nan ada.

Sedangkan buat basis cranii biasanya berbentuk tak rata buat permukaannya, kadang dapat melukai otak bagian dasar saat sedang bergerak. Bergerak di loka ini bukan tanpa alasan melainkan buat proses percepatan dan deselerasi.

Bagian rongga tengkorak dasar juga dibagi lagi menjadi tiga fosa yakni fosa media sebagai temporalis, fosa anterior sebagai loka lobus frontalis dan terakhir fosa posterior nan menjadi ruang pada bagian bawah otak dan serebelum. Bagian otak nan lain yakni meningen nan berupa selaput dan menutupi seluruh permukaan otak. Selaput meningen ini terdiri dari tiga lapisan yaitu:



1. Dura Meter

Pada umumnya dura meter terdiri dari dua lapisan yakni lapisan endostelas serta lapisan meningeal. Lapisan ini merupakan lapisan selaput nan cukup keras. Dura meter terdiri atas jaringan ikat fibrisa.

Jaringan fibrisa ini menempel kuat pada permukaan bagian dalam cranium. Jadi lapisan ini memang sejatinya tak menempel pada selaput nan ada dibawahnya yakni arachnoid, oleh sebab itu biasanya kita menjumpai adanya sebuah ruang potensi nan atau biasa disebut ruang subdura nan terletak di antara lapisan dura meter dan arachnoid nan sering terjadi pendarahan subdural.

Jika mengalami cedera otak, pembuluh darah berupa veba akan berjalan menuju permukaan otak dan sinus sagitalis superior nan terletak pada garis tengah (bridging veins), maka dapat terjadi robekan sehingga menyebabkan pendarahan subdural.

Sinus sagitalis superior selama ini mengalirkan darah ke vena lalu ke sinus transversus dan sinus sigmoideus, sedangkan dalam laserasi dampak sinus-sinus ini bisa menyebabkan pendarahan hebat. Jika ingin tahu letak arteri meningea, maka lihatlah daerah di antara dura meter dan permukaan dalam kranium atau ruang epidural.

Tulang kepala nan ada frakturnya kadang dapat menjadi karena adanya laserasi buat arteri tersebut, sehingga bisa menjadi karena pendarahan secara epidural. Sedangkan daerah nan cukup sering terjadi cidera biasanya, ada disekitar arteri meningea media dan di frosa temporalis atau fosa media.



2. Selaput Arakhnois

Dalam anatomi fisiologi di kepala manusia , selaput ini ialah salah satu lapisan tipis dan tembus pandang, selaput arakhnoid berada diantara pia meter bagian dalam dan dura meter bagian luar nan berada disekitar otak.

Selain itu, selaput ini juga dipisahkan oleh lapisan dura meter nan berada di ruang potensial nan biasa dikenal dengan nama spatium subdural dan dari pia meter oleh spatium subarakhnois nan diisi oleh liqiuor serebrospinalis. Pada umumnya pendarahan sub arakhnoid disebabkan oleh adanya cidera kepala.



3. Pia meter

Lapisan selaput pia meter inheren erat pada bagian permukaan korteks serebri, pia meter sendiri ialah selaput darah nan berupa membran vaskular dan sangat erat buat membungkus otak.

Membran vaskular juga meliputi gyri nan masuk hingga ke dalam sulci paling dalam. Memang membran ini ialah membran nan membungkus saraf otak dan menyatu dengan epineuriumnya masing-masing. Di dalam pia meter juga terdapat arteri-arteri nan merupakan subtansi dari otak pula



Hal-Hal Tentang Otak

Otak ialah salah satu struktur gelatin nan masing-masing memiliki berat berbeda antara otak pada orang dewasa dan anak-anak. Pada umumnya orang dewasa mempunyai ukuran otak dengan berat 14 kilogram.

Otak sendiri terbagi ke dalam beberapa loka yakni proensefalon atau otak depan nan berisi otak besar dan diensefalon, kemudian ada otak tengah atau dalam istilah kedokteran disebut mesensefalon lalu nan bagian otak nan terakhir ialah bagian otak belakang atau rhombensefalon, bagian ini juga terbagi lagi dalam tiga bagian yaitu pons, serebellum dan medual oblongata.

Dalam anatomi kepala ada otak terdapat bagian nan disebut dengan Fisura, bagian ini biasany berbentuk lobus nan sudah terbagi-bagi otak. Ada bermacam-macam lobus, contohnya ialah lobus frontal nan memiliki fungsi sebagai pengendali emosi, saraf motorik dan pusat bagi kita buat mengekspresikan cara berbicara.

Kemudian ada lobus pariental yan berkaitan erat dengan fungsi sensorik dan adaptasi tuang. Selain itu masih ada lagi lobus temporal nan biasanya mengatur daya ingat atau memori nan ada dalam otak kita.

Bagian dari otak nan lain ialah lobus oksipital nan sangat berkaitan dengan fungsi penglihatan kita, sehingga kita harus hati-hati dengan bagian otak nan ini.

Sementara itu pada bagian pons serta mensensefalon nan terletak diatas akan diisi dengan sebuah sisten nan disebut aktivasi retikular dan berfungsi buat kontrol pencerahan dan kewaspadaan kita.

Ada juga medula oblongata nan terdapat di pusat kardiorespiratorik nan bertugas buat menjaga fungsi koordinasi dan ekuilibrium tetap terjaga stabil. Jika mempelajari bagian-bagian otak tentunya akan menemukan cairan serebrospinalis, cairan nan diproduksi rata-rata dengan kecepatan kira-kira 20 ml/jam.

Kemudian CSS mengalir dari vertikal melalui foramen monro nan emnuju vertikal ke-3, akuaduktus dari sylvius terus menuju bertikaln ke-4. CSS sendiri nantinya akan direabsorsi menuju sirkulasi vena lewat granulasio arakhnoid nan ada pada sinus sagitalis superior dalam sinus sagitalis superior.

Namun perlu diketahui jika dalam CSS terdapat darah maka dapat terjadi penyumbatan pada granulasio serta arakhnoid. Sehingga akan mengganggu penyerapan pada CSS, serta mengakibatkan kenaikkan tekanan intrakranial. Pada orang dewasa rata-rata kelompok volume CSS kira-kira ialah 150 ml dan dalam perhari dapat menghasilan kira-kira 500 ml CSS.

Selain itu ada bagian nan disebut tentorium serebeli dan terbagi di dalam rongga tengkorak buat beberapa ruang supratentorial. Bagian ini terdiri dari fosa kranianterior dan fosa krani media serta ruang infratentorial nan berisi fosa krani posterior.

Mungkin kita pernah mendengar tentang adanya pendarahan pada otak, dalam anatomi kepala jika otak mengalami pendarahan artinya ada suplai nan tak rata. Otak nan tidak disuplai dengan dua jenis arteri yakni arteri vertebralis dan carotis interna, kemudian keempat arteri tersebut beranastomosis ke arah permukaan inferior otak serta membentuk circulus wilisi.

Tetapi vena-vena nan ada pada kepala khususnya otak, tak mengandung jaringan otot dalam dinding super tipisnya serta tak memiliki katup sehingga pada vena. Sehingga vena dapat keluar dari otak nan akhirnya bermuara masuk ke sinus venosus cranialis.

Sementara itu tekanan intrakranial atau TIK selalu berpengaruh pada taraf volume dalam darah intrakranial dan cairan secebrospiral serta parenkim otak. Jika otak kepala dalam keadaan normal volume TIK pada orang dewasa nan sedang telentang sama dengan jumlah lumbal pungsi nan memiliki tekanan CSS yakni kira-kira 4-10 mmHg.

Bahkan kenaikkannya dapat berakibat menurunkan perfusi otak sehingga menyebab iskernia. Apabila terjadi prognosis nan jelek itu artinya penderita mengalami TIK lebih dari 20 mmHg apalagi jika menetap.