Metode Belajar Konvensional Masih Diterapkan
Ada banyak teknik atau metode belajar nan bisa dterapkan sinkron dengan mata pelajarannya. Dalam kegiatan belajar keterampilan berbahasa pun banyak teknik nan bisa digunakan. Teknik-teknik dalam metode belajar akan efektif jika penggunaannya tepat atau sinkron dengan kondisi siswa dan suasana kelas.
Hal nan harus diperhatikan ialah tak semua metode belajar nan sama dapat diterpakan pada banyak anak. Jika anak Anda justru dirasa lebih pintar ketika belajar sembari menonton televisi, maka tak perlu khawatir. Dapat jadi anak Anda memang tipe pendengar. Dia akan lebih berkonsentrasi justru ketika keadaan di sekitarnya ramai.
Dari sekian banyak metode belajar, sedikitnya ada tiga metode belajar nan saat ini mempengaruhi pola pendidikan kita, yakni Quantum Learning, Accelerated Learning , dan Contextual Teaching and Learning. Metode ini bukan saja berpengaruh pada penerapannya di dalam kelas, melainkan juga berpengaruh pada kebijakan kurikulum dan anggaran pendidikan lainnya. Ketiga metode tersebut pada prinsipnya saling mendukung dan saling mempengaruhi.
Salah satu metode belajar nan banyak diterapkan sekarang ialah Quantum Learning . Istilah Quantum , meminjam istilah dalam fisika, menunjukkan bahwa potensi nan dimiliki manusia itu ibarat kuantum nan bisa diubah menjadi energi nan dahsyat. Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan luar biasa buat melampaui kemampuan nan ia perkirakan.
Menggunakan metode belajar Quantum Learning berarti mengubah taktik pembelajaran nan dilakukan oleh tenaga pengajar Indonesia. Keterampilan guru harus ditingkatkan. Hubungan antara tenaga pengajar dan siswa harus bersinergi sehingga bisa mengubah kemampuan serta talenta nan dimiliki oleh keduanya, baik guru maupun siswa.
Tujuan primer dari metode belajar ini ialah benar-benar buat mengubah sistem belajar mengajar nan telah mengakar di Indonesia. Sebuah metode belajar nan berpola sama setiap tahunnya. Guru menerangkan dan siswa mendengarkan. Diluar konteks siswa tersebut bisa memahami pelajaran dengan baik atau tidak.
Hal nan harus disadari ketika akan menerapkan metode belajar Quantum Learning adalah lingkungan loka belajar mengajar itu diadakan. Pentingnya dukungan dari lingkungan sekitar berdampak pada sukses atau tidaknya metode belajar Quantum Learning ini diterapkan. Ketika menerapkan metode belajar seperti ini, hubungan antara siswa dengan masyarakat juga menjadi hal nan penting. Suasana belajar nan menyenangkan akan tercipta dari keakraban dengan masyarakat sekitar.
Metode belajar Quantum Learning ini dikembangkan agar suasana belajar mengajar nan monoton, membosankan dan memungkinkan anak buat tertidur di dalam kelas ketika jam pelajaran berlangsung bisa diminimalisir. Keadaan belajar mengajar nan menyenangkan secara langsung akan berpengaruh pada minat anak buat memahami atau memelajari sesuatu.
Quantum Learning ini berbasis pada cara pandang bahwa manusia memiliki potensi nan belum tergali. Untuk menggali potensi ini, lingkungan harus mendukung agar proses belajar berlangsung mudah, menarik, dan menyenangkan. Ada beberapa cara nan bisa diterapkan buat mengaplikasikan metode belajar Quantum Learning , yakni sebagai berikut.
Metode Belajar dalam Quantum Learning
1. Metode Belajar - Membangkitkan motivasi dengan AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku?)
Ketika memahami metode belajar ini, seorang Bobbi DePorter mengatakan, "Sebelum Anda melakukan hampir segalanya dalam hayati Anda, baik secara sadar maupun tidak, Anda akan bertanya pada diri Anda tentang pertanyaan krusial ini, 'Apa khasiatnya bagiku?'.
Mulai dari pekerjaan sehari-hari nan paling sederhana hingga monumental nan mengubah hidup, segala sesuatu harus menjanjikan kegunaan pribadi atau Anda tak mempunyai motivasi buat melakukannya. Begitupun dengan metode belajar nan nantinya akan Anda pilih buat anak Anda.
Berdasarkan hal tersebut, para guru selayaknya memberikan pemahaman mengenai kegunaan apa nan akan diperoleh saat mempelajari materi nan diajarkan. Guru bisa mengaitkan secara langsung kegunaan tersebut dengan kehidupan nyata. Dengan begitu, para siswa akan bersemangat mempelajarinya sebab sangat jelas manfaatnya. Metode belajar seperti itu nyatanya cukup berhasil.
Selain itu, para siswa pun harus terbiasa menanyakan pertanyaan AMBAK (apa khasiatnya bagiku?) kepada diri sendiri setiap kali memperoleh pengetahuan baru. Metode belajar seperti ini akan mendorong siswa buat aktif mencari jawabannya, baik dengan bertanya langsung kepada guru maupun bediskusi dengan teman. Motivasi belajar itu sangat penting, karena berkaitan dengan kebutuhan dan tujuan. Ketika motivasi dan minat itu tumbuh, siswa akan belajar secara aktif.
2. Metode Belajar - Menata Lingkungan Belajar nan Kondusif
Metode belajar selanjutnya ialah menata lingkungan belajar. Lingkungan belajar sangatlah krusial buat menciptakan lingkungan nan nyaman. Lingkungan nan aman ini akan memberikan sugesti positif bagi siswa. Kenyamanan lingkungan belajar ala Quantum Learning ialah belajar dengan iringan musik. Relaksasi nan diiringi dengan musik membuat pikian selalu siap dan mampu berkonsentrasi.
Menurut Dr. Georgi Lazanov, musik nan paling membantu ialah musik barok seperti Bach, Handel, Pachelbel, dan Vivaldi. Para komposer ini menggunakan ketukan nan sangat khas dan pola-pola nan secara otomatis menyingkronkan tubuh dan pikiran. Menerapkan metode belajar dengan musik juga berakibat baik bagi siswa.
3. Metode Belajar - Menemukan Gaya Belajar Siswa
Metode belajar dengan memerhatikan gaya belajar siswa juga dirasa cukup berhasil. Gaya belajar ialah kunci buat mengembangkan potensi. Gaya belajar ini berkaitan dengan bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah, dan cara kita mengatur dan mengolah informasi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian Bobbi DePorter, bahwa kecendrungan seseorang buat belajar meliputi tiga gaya, yakni gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, gaya belajar kinestetik.
Metode belajar nan pertama dilihat dari bahasan gaya belajar anak ialah gaya belajar visual. Gaya belajar visual ialah seseorang nan lebih paham atau mendapat klarifikasi tentang sesuatu hal jika membaca atau melihat ilustrasi atau gambar. Hal ini menunjukkan kecendrungan modalitas nan ada pada seseorang ialah mudah buat mengetahui modalitas orang lain dengan memperhatikannya secara visual (indra penglihatan).
Ciri-ciri orang visual ialah rapi dan teratur, berbicara dengan cepat, perencana dan pengatur jangka panjang nan baik, pengeja nan baik dan bisa melihat kata-kata nan sebenarnya dalam pikiran mereka, mengingat apa nan dilihat daripada nan di dengar, biasanya tak terganggu oleh keributan, dan lebih suka membaca daripada dibacakan.
Metode belajar nan kedua ialah gaya belajar auditorial. Gaya belajar auditorial lebih memfokuskan pada kemampuan pendengarannya. Orang-orang auditorial lebih suka medengarkan materi dari pada membaca.
Adapun ciri-ciri orang auditorial ialah mudah terganggu oleh keributan, merasa kesulitan buat menulis, tetapi hebat dalam berbicara, lebih suka musik daripada seni visual, suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar.
Selain itu, mereka biasanya mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan nan melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sinkron satu sama lain, lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya, suka membaca dengan keras dan mendengarkan.
Metode belajar ketiga nan berkenaan dengan gaya belajar dan biasanya diterapkan pada Quantum Learning ialah gaya belajar kinestetik. Orang-orang kinestetik lebih mudah menyerap makna dengan praktik langsung sebab dengan melihat dan mendengar mereka kurang mampu. Pelajar kinestetik lebih baik dalam aktivitas bergerak dan hubungan kelompok.
Metode Belajar Bahasa Inggris dengan Games
Bahasa Inggris masih menjadi salah satu mata pelajaran nan menakutkan bagi anak-anak Indonesia mungkin sebab alasan mereka tidak dapat menikmatinya. Untuk itu, diperlukan metode belajar nan tepat dan mengasyikkan. Selain juga sebab guru-gurunya nan menggunakan cara mengajar kurang inovatif, misalnya hanya menerangkan sebuah materi, lalu dilanjutkan dengan memberi soal-soal latihan, dan sebagainya.
Metode belajar nan seperti ini memang sesekali boleh diterapkan, tetapi mengingat semakin majunya perkembangan zaman, di mana hal-hal nan ada di sekitar anak didik sudah banyak sekali nan sangat menarik maka membuat suasana belajar bahasa Inggris menjadi lebih menyenangkan bagi para siswa dan ini merupakan suatu keharusan nan tak dapat dielakkan.
Metode Belajar Konvensional Masih Diterapkan
Metode belajar bahasa Inggris cara antik dengan hanya mengandalkan ceramah, saat ini juga dirasa kurang efektif mengingat bahasa ialah sesuatu nan harus dipraktikkan buat dapat menguasainya, bukan hanya didengarkan. Jika kebanyakan pelajar di Indonesia hanya disuguhi pelajaran bahasa Inggris dengan cara konvensional berupa ceramah, dari mana mereka akan punya kesempatan buat dapat mempraktekkan apa nan seharusnya sudah mereka kuasai?
Banyak sekali metode belajar kreatif nan telah dikembangkan dewasa ini. Hal ini tak terlepas dari kepedulian banyak pendidik nan mengkhawatirkan keefektifan dari metode belajar nan sudah bertahun-tahun mendarah daging di dalam masyarakat Indonesia.
Mungkin memang sudah saatnya bahasa Inggris tak lagi menjadi salah satu momok menakutkan bagi siswa, tetapi seharusnya sudah menjadi pelajaran favorit sebab seandainya semua tahu. Pelajaran ini dapat dikembangkan dengan sangat kreatif dan menyenangkan salah satunya dengan menggunakan games.
Metode belajar menggunakan games memang bukan hal nan baru di global pendidikan. Namun, masih banyak pendidik di Indonesia nan rata-rata tak berinisiatif menggunakan cara ini. Alasan mereka beragam, apalagi jika menilik para pendidik nan ada di daerah sebab biasanya peserta didik juga tak pernah mengeluhkan metode belajar cara antik mereka.
Selain itu, adanya kesamaan para peserta didik di daerah masih menganggap guru ialah manusia paripurna nan tak pernah salah maka dengan nyamannya para pendidik di daerah-daerah pedesaan setia dengan cara lama mereka.
Beragam alasan seperti sulitnya menciptakan bahan-bahan sebagai media pembelajaran, tingkah intelegensi para siswa nan tak dapat menangkap pembelajaran bahasa Inggris nan lebih komunikatif, menjadi hambatan buat mewujudkan pembelajaran nan kreatif dan menyenangkan.
Padahal buat meksanakan metode belajar bahasa Inggris dengan games, seorang guru tak perlu menggunakan alat-alat nan canggih. Terkadang cukup hanya dengan bekal kertas dan pensil saja sudah dapat dijalankan. Namun mungkin faktor malas atau ketidak kreatifan nan kemudian lebih ditonjolkan.
Sementara alasan bahwa anak didik di daerah pinggiran biasanya memiliki intelegensi nan lebih rendah dibanding anak kota juga bukan suatu alasan. Bukankah manusia semua diciptakan sama? kemampuan anak buat mempelajari sesuatu pun juga sama sempurnanya.
Jika peserta didik sejak awal sudah diperkenalkan dengan metode komunikatif, maka kemampuan mereka pun akan berkembang dengan sendirinya. Ketika nampak dari luar peserta didik di daerah pedesaan lebih rendah taraf intelegensisnya. Hal ini mungkin sebab metode belajar uyang diperkenalkan pada mereka sejak awal tak mendukung.
Metode Belajar - Majemuk Games buat Pelajaran Bahasa Inggris
Nah, buat membantu para pendidik menciptakan metode belajar nan menyenangkan bagi para siswanya, terutama dalam pelajaran bahasa Inggris. Ada beberapa contoh games nan dapat disisipkan dalam pelajaran agar siswa tak merasa bosan terus-terusan belajar dengan metode lama, antara lain sebagai berikut.
1. What's Missing Game
Seperti namanya, game ini tentu saja mencari apa nan hilang. Game ini dapat dipraktikkan secara individu jika jumlah siswa sedikit, juga dapat secara kelompok jika jumlah siswanya banyak. Kegiatannya ialah dengan cara menempelkan beberapa gambar di papan, jangan terlalu banyak agar siswa bisa menghafalnya, tetapi jangan terlalu sedikit, misalnya 10 sampai 15 gambar saja sudah cukup.
Sebaiknya, guru memerintahkan siswa buat mengamati gambar dengan seksama, kemudian instruksikan pada mereka buat menutup mata. Pada saat mereka menutup mata, ambillah beberapa gambar nan ada di papan dan ketika membuka mata, tanyalah pada mereka apa nan hilang, "What's missing?".
Jika sudah ada nan menjawabnya maka langkah selanjutnya, tanyakan pada siswa lain dengan kalimat, "Is she or he right?". Begitu seterusnya sampai semua kosa kata nan berhubungan dengan gambar dapat dihafal oleh para siswa. Metode belajar ini sangat efektif dalam pembelajaran vocabulary.
2. Hide and Seek
Namanya juga hide and seek, pastinya aktivitasnya juga berhubungan dengan kegiatan petak umpet. Permainannya ialah suruh salah seorang siswa buat meninggalkan ruangan kelas. Saat dia diluar, mintalah semua siswa nan berada di dalam kelas buat menyembunyikan sebuah barang nan sebelumnya sudah diberitahukan pada semua siswa.
Sebaiknya, perintahkan siswa nan keluar tadi buat kembali dan mintalah dia menanyakan kepada teman-temannya dimana letak benda nan disembunyikan tadi, misalnya "Is it on the floor?", Is it in the cupboard?", dan sebagainya. Metode ini akan sangat efektif jika anda sedang berada dalam materi "preposition" atau "noun".
3. Whispering
Metode belajar dengan game nan satu ini sangat menyenangkan. Langkahnya adalah, bagi siswa dalam kelompok-kelompok, kemudian tunjuk satu orang dalam setiap kelompok buat diberi daftar kata-kata nan nantinya harus mereka bisikkan kepada teman-teman dalam kelompoknya secara berurutan dari temannya nan berada di barisan paling depan kemudian berlanjut ke belakang dan ke belakangnya lagi.
Demikian seterusnya hingga sampai pada anggota kelompok nan berada di paling belakang. Untuk siswa nan terakhir mendapat bisikan bertugas mencocokkan kata-kata nan dia bisa dari bisikan teman-temannya dengan kata-kata nan ada pada daftar dan menyebutkan apa saja nan hilang atau berubah. Kelompok nan paling sedikit membuat kesalahan, maka dialah nan menang.
4. Miming
Mintalah seorang siswa buat menjadi peraga di depan kelas. Sebaiknya, perintahkan siswa buat memeragakan tingkah laku seekor hewan, profesi seseorang atau kegiatan nan sedang dilakukan orang, dan lain sebagainya. Kemudian suruhlah siswa nan lain buat menebaknya dengan menanyakan , "Is it a ....?", atau "Are you a ....?". dan begitu seterusnya. Metode ini juga sangat efektif dalam pembelajaran vocabulary.
5. Market Games
Metode belajar bahasa Inggris dengan game nan satu ini sangat menyenangkan dan dijamin paling banyak memberi kontribusi aktif pada siswa serta meningkatkan kosa kata dengan cepat. Langkah-langkahnya ialah mintalah salah seorang siswa buat memulai permainan dengan mengatakan kalimat, "I went to the market yesterday and I bougt a pie, ....".
Kemudian, mintalah anak berikutnya buat melanjutkan dengan benda-benda nan lain lagi. Begitu seterusnya dan biarkan kata demi kata meluncur dari mulut-mulut mereka nan cerdas. Pada akhirnya. kita akan tersadar bahwa siswa-siswa kita ialah anak-anak nan cerdas hanya saja selama ini kita tidak pernah memberi media buat mereka mengeluarkan apa nan mereka bisa.
Metode-metode belajar bahasa Inggris dengan games seperti contoh-contoh tersebut dapat Anda kembangkan lebih kreatif lagi. Melalui cara-cara ini Anda akan melihat kemajuan nan pesat pada anak didik. Namun, ada hal nan perlu diingat bahwa Anda juga tak boleh hanya memikirkan kesenangan nan akan didapat siswa melainkan juga sine qua non pelajaran nan mereka bisa usai games tersebut.
Selain itu, anda juga harus selalu pada posisi pengendali sebab biasanya kelas akan sangat riuh dengan kegiatan-kegiatan games seperti ini. Jangan sampai keriuhan justru akan mengganggu kelas-kelas disebelahnya. Dengan tetap mengawasi di dalam ruangan, Anda tak hanya akan menuai kegunaan dari metode belajar seperti ini, tetapi sedikit demi sedikit mengubah pandangan siswa tentang pelajaran bahasa Inggris.