Seputar Jenis-jenis Kambing dan Cara Budidaya Kambing
Tahukah Anda cara budidaya kambing ? Pada umumnya di wilayah pedesaan, kambing telah dibudidayakan oleh setiap keluarga meski dengan cara budidaya kambing nan masih tradisional. Kambing peliharaan dibuatkan rumah-rumahan sederhana di bagian belakang atau samping rumah dan diberi makanan rumput nan tumbuh di sekitar ladang atau sawah.
Karena pemeliharaannya nan mudah dan harga bibit nan lebih terjangkau di bandingkan dengan sapi, kambing menjadi salah satu jenis ternak nan dibudidayakan buat menambah penghasilan kaum petani. Selain menambah penghasilan, kotoran kambing dimanfaatkan buat menyuburkan huma pertanian nan mereka kelola. Untuk acara-acara spesifik dalam keluarga, kaum petani juga mengandalkan kambing nan mereka budidayakan buat memenuhi kebutuhan terhadap daging.
Seputar Jenis-jenis Kambing dan Cara Budidaya Kambing
Seiring berjalannya waktu, proses budidaya kambing mengalami perubahan. Serangkaian percobaan nan dilakukan para peternak menghasilkan formula budidaya kambing nan lebih produktif bila dibanding dengan budidaya kambing secara tradisional.
Budidaya kambing nan dilakukan dengan produktif membuat kegiatan budidaya kambing tidak lagi hanya sekadar buat tambahan penghasilan bagi kaum petani, melainkan telah bergeser menjadi sumber penghasilan nan utama. Budidaya kambing nan produktif dilakukan dengan memilih bibit nan tepat, memberi pakan nan sahih dan membuat kandang nan benar-benar mendukung budidaya kambing. Bila Anda tertarik buat membudidayakan kambing secara produktif , simaklah serangkaian informasi berikut ini.
Mengenal Jenis-jenis Kambing
Tahapan awal buat memulai budidaya kambing nan produktif ialah pemilihan jenis kambing nan hendak dibudidayakan. Saat ini ada dua jenis kambing nan dapat dibudidayakan yakni jenis kambing pedaging dan jenis kambing perah. Untuk itu, tentukan terlebih dahulu tujuan budidaya kambing nan hendak dilakukan. Bila tujuan budidaya telah ditentukan, barulah dilakukan pemilihan jenis kambing nan hendak dibudidayakan.
1. Kambing Boer (Kambing Pedaging)
Kambing boer memiliki pertumbuhan nan cepat. Dengan pemberian pakan nan benar, pada umur lima hingga enam bulan saja, kambing jenis ini dapat mencapai berat 35kg hingga 45kg. Kambing jenis ini memiliki ciri-ciri tubuh nan lebar dan panjang, memiliki bulu berwarna putih dengan bagian kepala berwarna cokelat kemerahan atau cokelat muda sampai rona cokelat tua, berkaki pendek, telinga panjang menggantung, hidung cembung, kulitnya berwarna cokelat, dan memiliki kegemaran berjemur di bawah terik matahari.
2. Kambing Kacang (Kambing Pedaging)
Jenis kambing ini ialah jenis kambing lokal Indonesia nan memiliki kemampuan reproduksi sangat tinggi. Saat berusia dewasa, kambing kacang jantan dapat mencapai berat 30kg dan kambing kacang betina bisa mencapai berat 25kg. Kambing kacang memiliki ciri-ciri bulu berwarna tunggal putih, hitam, coklat atau kombinasi rona putih, hitam dan cokelat. Karakteristik lainnya, kepala dan tubuh nisbi kecil, telinga tegak dengan bulu lurus dan pendek, memiliki tanduk pendek, memiliki bulu nan pendek di seluruh tubuh tetapi memiliki bulu nan panjang di bagian ekor dan dagu.
3. Kambing Ettawa atau Kambing Jamnapari (Kambing Perah)
Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu sampai dengan tiga liter per hari. Kambing nan berasal dari India ini memiliki ciri-ciri badan nan besar dengan bobot tubuh mencapai 91kg buat kambing jantan dan mencapai 63kg buat kambing betina, telinganya panjang dan terkulai, serta memiliki dahi dan hidung nan cembung.
4. Kambing Jawarandu
Kambing Jawarandu juga dikenal dengan nama kacukan, bligon, koplo, dan gumbolo. Kambing jenis ini ialah hasil persilangan antara kambing kacang dengan kambing perawakan ettawa . Sebenarnya, kambing jenis ini dapat digolongkan ke dalam jenis kambing pedaging dan juga kambing perah. Tapi, para peternak kambing lebih sering membudidayakannya sebagai kambing perah sebab harga bibitnya nan lebih terjangkau bila dibandingkan kambing Ettawa.
Kambing jawarandu dapat menghasilkan susu sebanyak 1,5 liter per hari. Kambing ini memiliki ukuran tubuh nan lebih kecil daripada kambing ettawa dengan telinga lebar, panjang, dan terkulai.
Apa pun jenis kambing nan dipilih sebagai bibit buat budidaya kambing pedaging maupun kambing perah, pastikan kambing bibit memiliki badan nan sehat, tak memiliki cacat, mempunyai bulu-bulu nan higienis dan mengkilat, serta memiliki kemampuan adaptasi nan tinggi terhadap lingkungan.
Sementara ciri-ciri spesifik buat calon indukan kambing betina meliputi sorot mata nan jinak dan ramah, kaki nan lurus dan tumit nan tinggi, gigi lengkap agar dapat makan dengan baik, rahang atas dan bawah rata, lebih baik dari keturunan kembar atau paling tak dilahirkan tunggal dari induk nan masih muda, dan memiliki dua buah puting. Untuk bibit pejantan, sebaiknya memiliki ciri-ciri kaki nan lurus dan kuat, berasal dari keturunan kembar, berusia 1,5 tahun hingga 3 tahun, bertubuh besar dan panjang, dada lebar, gagah dan memiliki libido nan tinggi.
Budidaya Kambing
Berikut ini tahapan-tahapan dalam cara budidaya kambing .
1. Pembuatan Kandang
Pada budidaya kambing nan produktif, pembuatan kandang harus diperhatikan. Kandang kambing hendaknya memiliki sirkulasi udara nan baik, cukup sinar matahari, dan bersih. Bila berdekatan dengan rumah tinggal, sebaiknya kandang kambing memiliki jeda minimal 5 meter dari rumah. Bentuk kandang kambing sebaiknya berupa bangunan jenis anjung agar pembersihan kandang dapat dilakukan dengan mudah dan kambing pun memiliki rasa nyaman.
Untuk ukuran kandang, idealnya kandang buat induk kambing memiliki ukuran 100cm x 125cm per ekor, buat anak kambing membutuhkan kandang berukuran 100cm x 125cm per ekor, buat kambing pejantan memerlukan kandang berukuran 110cm x 125cm per ekor, buat kambing dara atau dewasa membutuhkan kandang berukuran 100cm x 125cm per ekor, dan buat kambing nan memiliki anak memerlukan kandang berukuran 120cm x 120cm per ekor.
2. Pakan
Pada umumnya, kambing diberi makan rumput-rumputan. Tapi pada budidaya kambing nan produktif, pakan kambing perlu dikombinasikan dengan bahan-bahan lainnya agar kambing dapat memproduksi susu atau memiliki daging nan lebih maksimal.
Pakan tambahan nan dapat diberikan pada kambing berupa dedak, tepung ikan, bungkil kelapa, bungkil kedelai, vitamin, dan juga mineral. Di samping pakan, jangan lupa berikan pula air minum sebanyak 1,5 liter hingga 2,5 liter per hari buat setiap ekor kambing. Tambahkan air minum dengan garam beryodium secukupnya buat memenuhi kebutuhan mineral pada kambing.
Selain komposisi pakan, jumlah pakan juga perlu diperhatikan. Sebagai contoh, kambing dewasa membutuhkan makanan sekitar 10% dari berat badannya. Sedangkan pada kambing nan sedang bunting, kambing nan sedang menyusui, kambing perah, dan juga kambing pejantan, sebaiknya komposisi makanan dari dedaunan dan rerumputan hijau lebih banyak. Lengkapi pula dengan makanan tambahan dalam bentuk bubur kurang lebih ½kg hingga 1kg per hari buat setiap ekor kambing.
Bila pemilihan bibit kambing, pemilihan pakan dan pembuatan kandang sudah dilakukan dengan tepat, budidaya kambing nan produktif dapat dikatakan sudah diawali dengan cara nan benar. Selanjutnya dibutuhkan ketekunan dan kesabaran buat menjaga agar awal budidaya nan baik ini tetap terjaga dengan baik hingga mencapai masa panen.
Salah satu hal nan harus selalu dijaga ialah kebersihan kandang kambing, karena kebersihan kandang dapat memengaruhi kesehatan kambing. Jalin pula komunikasi nan baik dengan petugas kesehatan hewan agar Anda memeroleh informasi mengenai penyakit dan kesehatan kambing.
Nah, semoga informasi cara budidaya kambing ini dapat bermanfaat bagi Anda nan tertarik buat membudidayakan kambing.