Tanda-Tanda Hari Akhir
Iman kepada hari akhir merupakan salah satu rukun iman bagi umat Islam. Iman ini mengisyaratkan bahwa kehidupan di global tidak selamanya abadi. Pada akhirnya, kita akan dipertemukan pada satu titik akhir perjalanan di bumi Allah ini.
Dunia menjadi salah satu fase nan dilewati manusia buat berlomba-lomba memperbanyak amal kebaikan atau sebaliknya memperbanyak amal buruk. Amal-amal itulah nan nantinya akan mengantarkan manusia menuju ke surga atau ke neraka.
Orang nan memiliki iman kepada hari akhir niscaya akan mempersiapkan sebaik mungkin perbekalan menuju alam nan kekal nantinya, yaitu negeri akhirat.
Pengertian Iman kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir didefinisikan sebagai percaya atau meyakini dengan sepenuh hati terhadap datangnya hari kiamat nanti. Kemudian, senantiasa mempersiapkan diri buat menghadapinya dengan banyak beramal baik. Iman kepada hari akhir tidak hanya mengenai keyakinan akan datangnya hari tersebut saja. Akan tetapi, juga keyakinan akan tanda-tanda kedatangan hari tersebut maupun kejadian sesudahnya.
Hari akhir sendiri dibagi menjadi dua, yaitu kiamat (hari akhir) sughra atau kiamat kecil dan juga kiamat kubra atau kiamat besar. Kiamat kecil adalah seperti datangnya kematian nan niscaya akan dirasakan semua makhluk Allah SWT nan bernyawa. Dapat juga terjadinya bala alam di muka bumi.
Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya nan berbunyi;
“Katakanlah: ‘Malaikat maut nan diserahi buat (mencabut nyawa)-mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmu-lah kamu akan dikembalikan.’ Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang nan berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): ‘Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal shalih, sesungguhnya kami ialah orang-orang nan yakin.’"
(QS. As-Sajadah: 11-12)
Adapun kiamat besar merupakan hari akhir di mana manusia akan meninggalkan global ini, memasuki fase kehidupan baru. Di mana semua amal perbuatannya akan terlebih dahulu dihisab.
Pokok Iman kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir sendiri mencakup tiga pokok utama, yaitu mengimani adanya hari kebangkitan, di mana semua manusia nan telah dikubur pun akan dibangkitkan kembali. Selian itu, mengimani adanya fase hisab (perhitungan) dan jazaa ’ (balasan). Juga mengimani tentang keberadaan surga dan neraka.
1. Iman akan datangnya hari kebangkitan
Iman kepada hari akhir diiringi juga dengan iman akan datangnya hari kebangkitan. Setelah sangkakala pertama ditiup nan menandakan bahwa hari akhir telah tiba, maka akan ditiupkan kembali sangkakala kedua. Di mana, manusia nan telah meninggal akan dibangkitkan kembali dari dalam kubur. Seperti nan termaktub dalam firman-Nya:
“Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.”
(QS. Al Mukminun:15-16)
2. Iman akan adanya fase penghisaban dan pembalasan
Manusia pada hari akhir akan dikumpulkan di padang mahsyar. Di mana, semua manusi bersiap buat dihisab atau dihitung amal perbuatannya selama di dunia.
“Kami akan memasang timbangan nan tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun niscaya Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”
(QS. Al Anbiyaa’: 47)
Semua amal perbuatan manusia, nan baik maupun nan jelek akan mendapatkan balasan nan setimpal dan adil. Allah berfirman dalam kalam-Nya:
"Pada hari itu manusia ialah seperti anai-anai nan bertebaran. Dan gunung-gunung ialah seperti bulu nan dihambur-hamburkan. Dan Adapun orang-orang nan berat timbangan (kebaikan)nya. Maka Dia berada dalam kehidupan nan memuaskan.Dan Adapun orang-orang nan ringan timbangan (kebaikan)nya. Maka loka kembalinya ialah neraka Hawiyah."
( QS. Al-Qoriah : 4-9 )
3. Iman akan adanya surga dan neraka
Manusia hayati di global hakikatnya merupakan persinggahan sementara sebelum menempati rumah abadi, yaitu surga dan neraka. Iman kepada hari akhir juga bisa diartikan sebagai keyakinan akan adanya persinggahan terakhir manusia, yaitu surga dan neraka nan telah disiapkan Allah SWT di alam akhirat.
Allah SWT sering menyebutkan bagaimana surga dan neraka dalam Al-Qur’an sebagai kabar gembira maupun peringatan bagi manusia. Berikut merupakan beberapa potongan ayat nan menyebutkan mengenai keberadaan surga dan neraka, para penghuninya, dan keadaanya dalam surah Al-Bayinnah ayat 6-8.
“Sesungguhnya orang-orang nan kafir Yakni pakar kitab dan orang-orang nan musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu ialah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang nan beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu ialah Sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka adalah syurga 'Adn nan mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. nan demikian itu ialah (balasan) bagi orang nan takut kepada Tuhannya.
(QS. Al-Bayinnah: 6-8)
Selain itu, terdapat pula pada surah Az-Zumar ayat 70-75.
“Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan) apa nan telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa nan mereka kerjakan. Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:
'Apakah belum pernah datang kepadamu Rasul-rasul di antaramu nan membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan Rendezvous dengan hari ini?'
mereka menjawab: 'Benar (telah datang)'.
tetapi telah niscaya berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang nan kafir. Dikatakan (kepada mereka):
'Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya'
Maka neraka Jahannam Itulah seburuk-buruk loka bagi orang-orang nan menyombongkan diri.
Dan orang-orang nan bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:
'Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya'.
Dan mereka mengucapkan:
'Segala puji bagi Allah nan telah memenuhi janji-Nya kepada Kami dan telah (memberi) kepada Kami loka ini sedang Kami (diperkenankan) menempati loka dalam syurga di mana saja nan Kami kehendaki; Maka syurga Itulah Sebaik-baik Balasan bagi orang-orang nan beramal.'
Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling 'Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan:
'Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.' "
(QS. Az-Zumar: 70-75)
Tanda-Tanda Hari Akhir
Setiap manusia niscaya ingin tahu kapan sebenarnya hari akhir itu terjadi. Agar iman kepada hari akhir semakin kuat dan manusia bisa mempersiapkan dirinya. Namun, Allah SWT menutupi kapan datangnya hari akhir. Bahkan, Nabi SAW pun tak mengetahuinya.
Tetapi kedatangan hari akhir sendiri memiliki tanda-tanda nan Allah SWT jelaskan dalam Al-Qur’an, maupun nan Nabi Muhammad SAW sampaikan dalam haditsnya. Agar manusia bisa mawas diri dan bersegera menyiapkan amal baik buat bekal kehidupan di akhirat kelak.
Dalam sebuah riwayat disebutkan:
“ 'Wahai Rasulullah, kapan terjadi kiamat?' Rasulullah Saw. menjawab, 'Yang ditanya tidaklah lebih tahu dari nan bertanya. Akan tetapi saya akan sampaikan ciri-cirinya. Jika seorang perempuan melahirkan majikannya. Itulah tanda kiamat. Dan jika orang tanpa alas kaki dan telanjang menjadi pemimpin, itulah di antara tandanya nan merupakan lima hal nan tak mengetahuinya selain Allah. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-lah nan menurunkan hujan, dan mengetahui apa nan ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun nan bisa mengetahui (dengan pasti) apa nan akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun nan bisa mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.' ”
(H.R. Bukhari)
Sungguh hari akhir niscaya akan datang. Karena itu, marilah kita segera mempersiapkan amal terbaik sebagai bentuk amalan iman kepada hari akhir.