Kilasan Bala Gempa Bumi dan Tsunami

Kilasan Bala Gempa Bumi dan Tsunami



Jangan Sebatas Pengetahuan

Banyak makalah mengenai gempa bumi dan tsunami nan bisa Anda temukan dengan cara membrowsing di internet. Ataupun mencarinya di sudut-sudut perpustakaan. Mungkin puluhan makalah tentang gempa bumi dan tsunami dengan berbagai versi dan acum dapat Anda dapatkan. Namun, semua itu tak boleh hanya sebatas pengetahuan. Apa nan telah terjadi di Aceh, Pangandaran, Mentawai, mungkin akan terjadi lagi di beberapa loka nan memang bukan dikatakan sebagai wilayah kondusif dari kedua jenis musibah tersebut.

Kalau hanya sebatas pengetahuan tanpa adanya upaya maksimal membuat diri sendiri dan masyarakat lain selalu dalam keadaan siap menghadapinya, maka hal ini akan menjadi sesuatu nan sia-sia. Sine qua non upaya lain nan lebih menitikberatkan kepada latihan pengungsian nan melibatkan semua lapisan masyarakat nan diperkirakan akan mengalaminya. Dengan adanya peringatan dan latihan nan terpadu ini, otak orang-orang nan berada di loka nan berisiko tentunya telah terbiasa dan akan bergerak dengan cepat pada saat hal tersebut terjadi.

Kalau tak seperti itu, dikhawatirkan mobilitas cepat nan pernah dimiliki oleh masyarakat dalam menghadapi bala menjadi tak gesit lagi. Bahkan mungkin mereka telah lupa. Apalagi bagi para generasi penerus nan belum tentu paham tentang bagaimana menghadapi gempa nan besar dan kemungkinan adanya tsunami. Biaya nan dikeluarkan buat kegiatan ini mungkin besar apalagi bila telah masuk ke dalam kurikulum, tetapi efeknya luar biasa.


Bila setiap sekolah dalam strata apapun selalu mengadakan latihan pengungsian di tempatnya belajar masing-masing, maka kegiatan ini akan menjadi salah satu hal nan akan diingat oleh anak-anak. Jika setiap tahun anak-anak mendapatkan pelatihan ini, maka diharapkan mereka akan hapal dan paling tak tahu apa nan harus dilakukan apabila kejadian nan sebenarnya menimpa mereka di manapun dan kapan pun. Bangsa ini seharusnya sangat sadar bahwa tanah air ialah loka bala nan kapan pun dapat terjadi.

Memasukan hal ini dalam kurikulum ialah sesuatu nan sangat tepat. Tulisan tentang gempa atau tsunami tetap bagus dan sangat relevan. Namun, kalau hanya informasi, rasanya kurang lengkap. Teknologi terbaru dan sistem penyelamatan mutakhir perlu juga di sosialisasikan. Hal ini diharapkan akan menggelitik anak bangsa buat melakukan sesuatu bagi keselamatan bersama. Teknologi pembuatan rumah darurat atau sistem penyelamatan nan lebih bagus juga perlu diperbarui agar apa nan telah dilakukan senantiasa meningkat baik kualitas maupun efektivitas dan efisiensinya.



Fenomena Bala Alam

Gempa bumi dan tsunami ialah dua bala alam nan cukup serius nan keduanya saling berhubungan satu sama lain. Karena kemunculan tsunami bisa dipicu oleh adanya gempa bumi. Dan gempa bumi itu sendiri biasanya selalu terjadi secara bersusulan. Kemudian keduanya juga memberi akibat pada kenyataan alam lainnya. Seperti keretakan muka bumi, longsoran nan terjadi di bawah laut, musnahnya biota bumi dan lain sebagainya.

Gerakan nan cepat itu membuat bumi menjadi bergetar nan membuat orang nan ada di atasnya merasakan goncangan nan akan merobohkan bangunan nan tak kokoh. Teknologi bangunan ini seharusnya memang selalu diperbarui. Seperti nan banyak orang ketahui bahwa sebenarnya gempa itu tak membunuh. Yang membunuh itu ialah bangunan nan tak tahan gempa. Kalau ketika gempa baru saja datang, orang langsung berpikir buat membuat rumah tahan gempa.

Kini, setelah gempa nan dirasakan tak terlalu kuat, apakah masih ada nan memikirkan buat membuat rumah kokoh tahan gempa? Jangan-jangan dengan semakin banyaknya aktivitas kehidupan nan harus dihadapi, orang sudah lupa dengan rumah tahan gempa ini. Apalagi ketika mengetahui bahwa harga bahan bangunan cukup mahal dan tak terjangkau. Yang ada mungkin orang berpikir nan krusial ada rumah dan tak tahu bahwa rumah itu malah menjadi loka nan paling tak kondusif dari gempa.

Pemerintah tak dapat hanya tinggal diam dalam melihat hal ini. Pihak nan berwenang seperti birokrasi buat mengeluarkan IMB atau Izin Mendirikan Bangunan, harus sangat teliti dan bila perlu jangan mengeluarkan izin kalau pengembang atau orang nan akan mendirikan bangunan itu tak menggunakan bahan atau teknik membangun nan tahan gempa sekira beberapa Skala Richer. Saling menjaga dan saling mengingatkan ialah sesuatu nan harus selalu dilakukan agar korban dapat dihindarkan.

Tidak ada nan mau melihat orang nan dicintai meninggal global sebab tertimpa rumah nan begitu disayanginya. Untuk mengantisipasi hal ini, kebersamaan dan persatuan semua pihak harus selalu dijaga. Tidak mudah menjaga konsistensi, tetapi dengan niat nan baik, hal ini dapat dilakukan dengan baik.

Pengertian Gempa Bumi
Fenomena alam apakah sebenarnya gempa bumi itu? Gempa bumi telah terjadi ribuan tahun nan lalu di kala bumi masih mengalami jaman es. Guncangan nan berulang-ulang menyebabkan runtuhnya gunung-gunung es dan terbentuk daratan-daratan luas nan kemudian menjadi beberapa benua.

Dalam ilmu bumi (geologi), gempa bumi itu ialah peristiwa pergeseran atau konvoi lempeng bumi nan disebut dengan gempa tektonik, dan konvoi perut bumi oleh adanya erupsi gunung berapi atau disebut dengan gempa vulkanik. Macam-macam gempa nan mungkin terjadi ialah antara lain sebab adanya :

1. Gerakan vertikal tanah
2. Longsor bawah laut
3. Longsor sepanjang samudera
4. Perapuhan lapisan sedimen bumi, dan
5. Gempa moderat pada sesar bumi.

Pengertian Tsunami
Sedangkan tsunami di dalam beberapa makalah gempa bumi dan tsunami, ialah suatu gelombang bahari panjang nan terbentuk dalam periode nan lama nan tingginya dapat mencapai 50 meter, berkecepatan kurang lebih 1000km/jam merambat di atas permukaan laut, dengan residu genangan air di daratannya nan bisa terukur berapa luas area hempasannya (run up).

Tsunami sebenarnya ialah pola air nan bergerak. Polanya selalu masuk akal dan bisa dibaca. Setiap kubik air mempunyai kekuatan mencapai 4 ton tenaga dorongan. Tsunami setinggi 60 kaki memiliki tekanan sebesar 3-4 bar. Dan kekuatan terjang ombaknya mencapaii hingga 80kilo newton.

Biasanya kemunculan ombak atau gelombang dimulai dari lautan lepas dan terbuka. Karena pola airnya nan masuk akal, dan bisa terukur dengan spectroscop (alat pengukur gelombang bahari atau amplitude antar gelombangnya); maka letak episentrum atau pusat gempanya bisa diperkirakan. Biasanya perpindahan barang nan dihempaskan oleh gelombang tsunami bisa menentukan letak episentrumnya, atau pusat ledakan (explosive gempa).

Pemicu tsunami ialah sebab adanya ledakan di bawah bahari dalam area nan luas. Ledakan itu terjadi sebab adanya gempa tektonik nan telah disebutkan sebelumnya tadi



Kilasan Bala Gempa Bumi dan Tsunami

Bumi meski nampak tua, tapi dari beberapa makalah gempa bumi dan tsunami termasuk andal dihajar bala alam nan bertubi-tubi. Serta sederetan kenyataan alam nan saling berkaitan. Kilas balik dari bala gempa bumi dan tsunami nan sudah pernah terjadi. Yang beberapa di antaranya menimpa bumi pertiwi Anda, ialah sebagai berikut :

* Tahun 1907, tsunami pertama di Propinsi DI Aceh.
* Tanggal 26 Desember 2004, tsunami lagi di Propinsi DI Aceh.
* Tanggal 12 Januari 2006, gempat bumi Haiti nan beresiko memicu tsunami.
* Bulan Juli 2006, gempa bumi dan tsunami di Pangandaran.
* Bulan Agustus 2009, gempa bumi di Padang.
* Tanggal 1 Agustus 2010 pukul 09.10 WIB, terjadinya peningkatan aktivitas flare sampai skala C2.
* Tanggal 1 Agustus 2010 pukul 16.00 WIB, terjadi ledakan (flare) kecil pada permukaan matahari.
* Tanggal 3 Agustus 2010, akibat ledakan matahari sampai ke bumi.
* Tanggal 3 Agustus 2010 muncul penampakan aurora di langit di atas Wisconsin Utara.

Maka sebelum terlambat, selamatkanlah bumi kita. Setidaknya dengan tak menambah kerusakan nan sudah ada di muka bumi. Makalah dan tindakan langsung mencegah jatuhnya korban, akan membuat bumi ini menjadi loka nan lebih latif buat didiami.