Penerbangan Keliling Dunia
Tahukah Anda sejarah pesawat terbang ? Di Amerika Serikat, Penerbangan pesawat pertama kali dilakukan oleh Wright bersaudara pada 1903. Mereka merancang pesawat sendiri. Pesawat ini hanya cukup buat satu orang.
Di Inggris, seorang penemu pesawat terbang bernama Samuel F. Cody sukses melakukan penerbangan pada 1910. Waktu itu, bentuk pesawat nan diciptakan masih sangat sederhana. belum seperti nan dapat dinikmati saat ini.
Setelah Perang Global I, masa penerbangan sipil mulai tumbuh dan mengalami perkembangan cepat. Akhirnya banyak pesawat nan diproduksi buat transportasi sipil. Selain itu, mulai juga bermunculan perusahaan penerbangan di Eropa dan Amerika.
Seiring perkembangan zaman, bentuk dan mesin pesawat terbang mulai disempurnakan. Hal ini dilakukan buat memenuhi kebutuhan transportasi udara. Pada 1949, dibuatlah pesawat komersial. Pesawat ini ukurannya lebih besar daripada pesawat-pesawat sebelumnya.
Klasifiksai Pesawat Terbang
Pesawat terbang ialah pesawat udara nan lebih berat dari udara, bersayap tetap, dan bisa terbang dengan tenaga sendiri. Secara generik istilah pesawat terbang sering juga disebut dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian nan sama sebagai kendaraan nan mampu terbang di atmosfer atau udara. Namun dalam global penerbangan, istilah pesawat terbang berbeda dengan pesawat udara, istilah pesawat udara jauh lebih luas pengertiannya sebab telah mencakup pesawat terbang dan helikopter.
Ada dua klasifiksai pesawat terbang. Pertama, pesawat nan lebih berat daripada udara ( aerodin ). Pesawat nan termasuk jenis ini, yaitu autogiro, helikopter, dan pesawat bersayap tetap. Kedua, pesawat nan lebih ringan daripada udara ( aerostat ). Pesawat nan termasuk dalam jenis ini di antaranya kapal udara.
1. Pesawat Eksperimental
Pesawat ini merupakan pesawat nan sedang mengalami proses pengujian. Pesawat jenis ini pada umumnya mempunyai bentuk sedikit berbeda dan istimewa. Konsep dan desainnya baru. Selain itu, pesawat ini belum dipakai secara massal.
2. Pesawat Penumpang Sipil
Pesawat jenis ini merupakan pesawat udara nan berfungsi mengangkut penumpang. Pesawat penumpang sipil ini mempunyai kapasitas nan berbeda-beda.
3. Pesawat Angkut
Pesawat ini berfungsi buat mengangkut barang dan mengangkut berbagai jenis komoditi. Pesawat ini sering juga disebut pesawat kargo. Pada umumnya pesawat kargo ialah pesawat penumpang nan dimodifiksai. Tapi, ada juga pesawat nan spesifik dibuat buat pengangkutan barang, misalnya pesawat jenis Boeing 747 Large Cargo Freighter.
Pesawat angkut biasanya dipakai oleh sipil dan militer. Keduanya mempunyai armada masing-masing. Pihak militer biasanya menggunakan pesawat ini buat mengangkut kendaraan perang, senjata, dan tentara.
4. Pesawat Militer
Pesawat militer merupakan pesawat nan berfungsi buat berbagai keperluan militer. Jenisnya pun bermacam-macam.
- Pesawat tempur. Pesawat ini didesain buat melakukan penyerangan. Target penyerangan biasanya ialah pesawat musuh. Karakter pesawat ini lincah dan cepat.
- Pesawat tempur latih. Pesawat ini digunakan latihan oleh calon-calon pilot, baik sipil ataupun militer. Pesawat ini dirancang tak bersenjata. Pesawat jenis ini mempunyai dua loka duduk, yaitu buat pilot dan co-pilot.
- Pesawat intai. Pesawat ini berfungsi buat mengintai versus dan mengumpulkan data-data intelijen.
Pesawat terbang mempunyai bahan bakar khusus, akan tetapi selidik punya selidik pesawat menggunakan dua jenis bahan bakar yaitu Avgas dan aviation kerosine. Seperti juga mobil, pesawat terbang butuh bahan bakar. Energi nan dilepas dipakai buat menggenjot piston dan turbin agar kendaraan tersebut dapat melaju. Jika pesawat bermesin piston menggunakan aviation gasoline alias avgas, sedangkan pesawat penyandang mesin turbin menggunakan aviation kerosine.
Beda dari kedua jenis bahan bakar ternyata ada pada sifat titik didih. Avgas nan sejatinya ialah campuran minyak tanah dengan hidrokarbon cair berkisar antara 32-220° Celcius. Sementara aviation kerosine lebih tinggi, yakni antara 144-252° Celcius.
Pembedaan ini paling tak muncul sebagai syarat standar lantaran metal ruang bakar mesin punya toleransi majemuk terhadap panas hasil pembakaran. Mesin piston, sebagaimana laiknya dapur pacu generasi awal, jauh lebih rentan ketimbang mesin turbin nan terbuat dari metal jenis terbaru. Itu sebab, mesin pesawat DC-3 Dakota nan walau hingga kini masih terbang, misalnya, tetap tidak dapat beranjak dari avgas.
Jadi, jika penerbangan jeda jauh ingin dipersingkat, pesawat terbang tidak dapat lagi tergantung pada mesin piston. Pemecahannya mau tidak mau dengan mesin turbin (turbojet, turbofan, atau turboshaft), nan pada akhirnya menuntut jenis bahan bakar lain nan lebih berenergi. Maka diramulah aviation kerosine.
Namun demikian, sejalan dengan semakin canggihnya mesin turbin itu sendiri, aviation kerosine mengalami beberapa perombakan. Jenis pertama, Jet A, misalnya, hanya cocok digunakan buat mesin jet generasi awal dengan struktur mesin nan masih sederhana.
Namun, apa boleh buat, avgas semakin ketinggalan zaman sebab tidak mampu memacu pesawat menerobos batas kecepatan subsonik. Mirip seperti nan dipertentangkan antara mobil rumahan dan mobil balap, nan terakhir ini tentu perlu bahan bakar spesifik nan mampu menimbulkan panas lebih tinggi.
Pesawat Terbang Komersial Terbesar
Airbus A380 merupakan pesawat terbang komersial nan diproduksi oleh perusahaan Airbus S.A.S. Pesawat ini ialah pesawat terbang komersial nan memiliki dua taraf dan empat mesin. Pesawat ini dirancang buat mengangkut penumpang sebanyak 850 penumpang dengan satu kelas penerbangan atau 555 penumpang dengan tiga kelas penerbangan.
Pesawat terbang komersial jenis Airbus A380 ini melaksanakan penerbangan perdana pada 27 April 2005 dan menjalanai penerbangan komersial perdana pada akhir 2007. Pesawat terbang komersial ini merupakan pesawat penumpang terbesar nan pernah dibuat dan mendapat julukan Superjumbo.
Airbus A380 memiliki empat mesin protesis Rolls-Royse Trent-900. Mesin ini bisa menghasilkan daya dorong sebesar 36.280kg. Peluncuran pesawat terbang komersial ini pertama kali dilakukan pada Januari 2005. Airbus A380 ini melaksanakan penerbangan pertamannya dari Blagnac Toulouse Internasional Airport, Toulouse, Prancis, dan mendarat kembali di bandara nan sama.
1. Fasilitas
Perusahaan Airbus dan maskapai nan ingin menggunakan pesawat terbang komersial A380 ini menekankan pada kemampuan pesawat dengan meningkatkan kenyamanan penumpang. Misalnya, kabin nan lebih luas dan berbagai macam fasilitas pendukung lain, seperti bar, toko-toko. Bahkan, kasino seperti nan nan diumumkan oleh maskapai Virgin Atlantic.
Banyak opini publik nan menyatakan kekagumannnya pada Airbus A380 saat pertama kali diluncurkan. Kekaguman itu berdasar pada besarnya kapasitas dan fasilitas nan ditawakan Airbus A380. Akan tetapi, banyak juga nan mencemaskan akan terjadi kepadatan di bandara jika penumpangnya semakin banyak sebab bagasi nan dibawanya pun akan semakin banyak.
2. Pemesanan
Saat ini, sudah sekitar 15 maskapai penerbangan nan memesan pesawat terbang komersial jenis A380 ini. Pemesanan pesawat ini pun sudah mencapai 154 order. Pemesanan paling tinggi dilakukan oleh maskapai Emirates nan mencapai 41 pemesanan. Maskapai lain nan memesan Airbus A380 ialah Qantas, Singapore Airline, Air France, China Southern Airlines, dan Malaysia Airlines.
Perusahaan Airbus pun menawarkan pesawat komersial jenis A380 ini kepada Garuda Indonesia Airlines. Akan tetapi, pihak Garuda Indonesia Airlines masih mengkaji penawaran tersebut, mengingat kebutuhan Maskapai Garuda Indonesia akan pesawat besar dalam melayani penerbangan jamaah haji.
Maskapai di global nan pertama kali menggunakan jasa Airbus A380 ini ialah maskapai Singapore Airlines. Maskapai ini mengklaim sebagi maskapi pertama nan menggunakan A380 buat rute London – Sydney pada akhir 2007.
3. Spesifikasi Pesawat
Pesawat terbang komersial ini memiliki panjang 73m dan tinggi 79,8m. Berat kosong pesawat ini sekitar 280.000kg dan berat maksimum buat lepas landas sebesar 560.000kg.
Penerbangan Keliling Dunia
Pada 2006, pesawat penumpang jenis Airbus A380 telah menjalani tur keliling global ( route-proving ) menunju beberapa kota besar di dunia. Tur keliling global itu terbagi menjadi empat rute.
- Toulouse-Singapura-Seoul
- Toulouse-Hong Kong-Tokyo
- Toulouse-Guangzhou-Beijing-Shanghai
- Toulouse-Johannesburg-Sydney-Vancouver
Pada 2007, pesawat terbang komersial ini melakukan tur keliling global ( route-proving ) kedua. Tur keliling global kedua ini berlangsung selama 12 hari dan terbagi menjadi tiga rute.
- Frankfurt-New York-Chicago
- Frankfurt-Hong Kong
- Frankfurt-Washington D.C.-Munchen
Kecelakaan
Airbus A380 pernah mengalami satu kali insiden pada 4 November 2010. Pesawat Airbus A380 milik Qantas Airlines ini melayani rute Singapura-Sydney. Pesawat ini mengalami kerusakan mesin nan meledak tepat di atas Kota Batam. AKhirnya, pesawat milik Qantas Airlines ini mendarat darurat di Bandara Changi, Singapura.
Kecelakaan nan dialami oleh pesawat terbang komersial terbesar ini sepertinya dapat dijadikan bukti bahwa secanggih apapun benda protesis manusia, tetap akan dapat gagal dampak kelalaian manusia itu sendiri.