Proses Pembentukan Trombosit

Proses Pembentukan Trombosit

Kira-kira, seperti apa ya, proses pembentukan trombosit ? Jika kita terluka, seringkali kita menjumpai luka kita mengering dan darah berhenti. Mengapa dapat begitu? Jawabannya sebab dalam tubuh kita ada nan dinamakan trombosit. Trombosit (keping darah, lempeng darah) ialah sel nan tak memiliki nukleus di DNA-nya (anuclear nulliploid). Bentuknya tak beraturan, ukurannya sendiri berdiameter 2-3 µm atau 3-4 mm.



Mengenal Trombosit

Trombosit merupakan fragmentasi megakariosit ( megakaryocyte ) pendahulunya dalam sumsum tulang belakang. Jumlah trombosit buat sekitar milimeter kubik darah ada 150.000 hingga 350.000 trombosit. Bentuk trombosit tak beraturan dan tak berinti sel, berukuran kecil, dan kalau tersentuh benda kasar mudah pecah.

Trombosit dihasilkan di sumsum tulang dan memiliki usia sekitar 10 hari. Jika trombosit pecah, akan mengeluarkan zat enzim. Enzim tadi punya peran ketika proses pembekuan darah. Trombosit ialah komponen di dalam tubuh kita nan mengalir bersama sel darah merah dan sel darah putih.

Trombosit dihasilkan dalam tulang dengan fragmentasi sitoplasma megakariosit prekusor megakariosit. Megakarioblast muncul dengan proses deferensiasi dari sel asal hemopoitik. Megakariosit dengan proses replikasi endomitotik inti secara sinkron, nan volume sitoplasma bisa diperbesar saat jumlah inti bertambah dua kali lipat.

Sekitar 4.000 trombosit diproduksi oleh setiap megakariosit. Durasi waktu deferensiasi sel asal atau stem sel hingga dihasilkan trombosit kira-kira10 hari pada manusia. Produksi trombosit berada di bawah kontrol zat humoral nan dikenal sebagai trombopoitin. Trombosit normal memiliki lama hayati 7 sampai 10 hari dan jumlahnya 250 x 109/l (rentang 150-400 x 109/l). Sepertiga trombosit hasil dari sumsum tulang dapat terkurung di limpa nan normal. Namun pada kasus splenomegaliberat, jumlah tersebut bisa meningkat sampai 90%.

Ada beberapa bagian dalam trombosit secara ultrastruktur, yakni zona perifer, zona sol-gel, dan zona organel. Di zona perifer, ada membran plasma nan berhubungan ke bagian dalam trombosit. Gunanya membentuk sebuah sistem kanalikular terbuka nan menyediakan permukaan reaktif nan luas, loka protein koagulasi plasma diabsorbsi secara selektif. Glikoprotein termasuk dalam zona ini.

Glikoprotein sendiri merupakan permukaan nan vital buat agregasi trombosit dan reaksi adhesi. Dalam kolagen, adhesi didukung oleh glikoprotein Ia, glikoprotein Ib, dan glikoprotein IIb/IIa. IIb/Iia mempunyai loka mengikat nan merupakan reseptor pula bagi fibrinogen dan vital pada agregasi trombosit.

Di dalam zona sol-gel, ada bagian nan bernama mikrotubulus, mikrofilamen, sistem tubulus padat nan isinya nukleotida adenin dan kalsium, serta trombostenin atau protein kontraktil. Zona organel terdiri dari mitokondria, granula padat, retikulum endoplasma, granula a, dan lisosom. Di dalam granula padat terdapat nukleotida adenin, serotonin, 5-hidroksitriptamin, katekolamin, dan faktor trombosit. Sementara di granula, ada fibronogen, platelet-derived growth factor, enzim lisoson, antigonis heparin, tromboglobulin, dan vWF.



Fungsi Trombosit

Fungsi primer trombosit adalah membekukan darah agar ketika terjadi pendarahan tak banyak darah nan keluar percuma. Saat seseorang mengalami penyakit demam berdarah, darah bisa keluar dan mengalir lewat pori-pori kulit, karena buat membekukan darah trombositnya tak cukup. Menurut penelitian di Universitas Munich, Jerman, trombosit pun bermanfaat buat memperkuat daya tahan tubuh kita.

Prosesnya, ketika terluka, trombosit kita akan berkumpul di luka tersebut, kemudian membeku. Lalu, luka tersebut menutup. Trombosit itu kemudian menuntun bakteri ke limpa. Setelah itu, bakteri tadi dikepung oleh sel-sel dendritik nan fungsinya sebagai daya tahan tubuh. Bakteri kemudian terbunuh.

Secara umum, fungsi primer trombosit ialah buat membentuk sumbatan mekanis selama respons haemostatik berfungsi normal terhadap luka vaskuler. Reaksi trombosit pada adhesi, pembebasan, agregasi, dan fusi, sebaik aktivitas prokoagulan. Ada beberapa makanan nan dapat membantu kita menaikkan trombosit, di antaranya jus buah bit, jus jambu biji merah, jus kulit manggis, dan buah-buahan lainnya. Makanan bervitamin K sangat cocok membentuk trombosit di dalam tubuh kita.

Harus ada trombosit normal dalam jumlah memadai di dalam sirkulasi , supaya dapat terjadi hemostasis utama nan normal pula dan supaya tugas trombosit terpenuhi dalam membentuk sumbat trombosit inisial. Peran trombosit nan berlangsung teratur dapat menghasilkan fungsi hemostasis normal nan vital buat pembentukan sumbat
hemostatik primer. Hal ini melibatkan adhesi trombosit, agregasi trombosit, dan akhirnya reaksi pembebasan trombosit disertai rekrutmen trombosit lain.



Proses Pembentukan Trombosit

Bagaimana pembentukan trombosit itu sebenarnya? Terdapat enzim nan dinamakan trombokinase di dalam sel-sel darah pembeku. Trombopoietin merupakan sistem nan mengatur produksi trombosit. Hati dan ginjal ialah penghasilnya. Trombosit memiliki reseptor buat trombopoietin (C-MPL) dan dapat mengeluarkannya dari sirkulasi. Sebab, kadar trombopoietin tinggi di trombositopenia dampak aplasia sumsum tulang.

Jumlah dan kecepatan maturasi megakariosit dipacu oleh trombopoietin. Enam hari setelah dimulainya terapi, jumlah trombosit mulai meningkat dan tetap tinggi 7 sampai 10 hari. Trombosit dalam sirkulasi juga dapat ditingkatkan oleh interleukin.

Misalkan, kita luka di bagian kulit, darah niscaya keluar. Sel-sel pembeku kemudian ikut keluar juga sebab tersentuh permukaan-permukaan kasar, kecuali dinding pembuluh darah. Dari sini, sel-sel pembeku pecah. Lalu dari dalamnya keluar suatu zat nan disebut protombin.

Pengaruh garam-garam kalsium dan tromboplastin menyebabkan protombin berubah menjadi trombin. Trombin merupakan enzim nan dapat mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibronogen merupakan protein nan dapat larut di dalam plasma darah. Fibrinogen ini bekerja jika tubuh mengalami luka. Fibrin sendiri berupa benang-benang nan halus dan menutup luka serta menjaring sel-sel darah nan lain, bentuk jaringan nan letaknya tak teratur, dan akan menahan sel darah, lalu terjadi pembekuan. Luka akan otomatis tertutup.

Protrombin dihasilkan di dalam hati. Untuk memproduksinya, dibutuhkan vitamin K. Vitamin K merupakan vitamin nan dihasilkan oleh bakteri usus besar (Esherichia coli). Seseorang nan mengidap penyakit hemofilia tak dapat dicegah dengan pembekuan darah. Jika seseorang penderita hemofilia mengalami terluka, walaupun lukanya kecil, orang ini akan mengalami pendarahan hebat. Orang hemofilia ini akan meninggal global sebab kekurangan darah.

Selain hemofilia, ada penyakit nan disebut ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura). Penyakit ini ialah sebuah bentuk kelainan pada darah manusia nan disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh, nan dimiliki oleh manusia itu sendiri. Pada penyakit ini, sel pembekuan darah atau istilah medisnya disebut dengan trombosit mengalami penurunan jumlah. Inilah nan mengakibatkan terjadinya pendarahan.

Kandungan trombosit nan normal pada darah berjumlah sekitar 150-450 ribu/kilometer darah. Tetapi, mereka nan menderita ITP ini memiliki jumlah trombosit nan jauh di bawah jumlah normal, yakni hanya 20-25 ribu/kilometer darah. Penyakit ITP memiliki beberapa karakteristik nan dapat terlihat, seperti gusi kerap berdarah, mimisan, dan kebiru-biruan pada kulit. Banyak orang galat dan menganggap penyakit ini demam berdarah sebab trombosit nan terus turun.

Ada empat faktor nan dibutuhkan dalam menghasilkan pembekuan darah , yakni garam kalsium nan dalam keadaan normal ada di dalam darah, trombin nan terbentuk dari protombin jika ada trombokinase, sel nan terluka membebaskan trombokinase, dan fibrin nan terbentuk dari fibrinogen di samping trombin.

Demikianlah sekelumit soal proses pembentukan trombosit. Untuk lebih jauh mengenal proses pembentukan trombosit ini, dapat membaca buku-buku kesehatan atau bertanya kepada guru Biologi, dokter, dan sebagainya. Semoga artikel sederhana ini bermanfaat.