Tokoh Penjelajah Global - Teori Darwin

Tokoh Penjelajah Global - Teori Darwin

Tahukah Anda selain sebagai seorang ilmuwan, ternyata Chaarles Robert Darwin pun merupakan salah satu tokoh penjelajah global ? Ya, buat mengungkap misteri alam dan mahluk hidupnya, Darwin, sang tokoh penjelajah dunia ini telah menjelajah ke berbagai penjuru Dunia.



Tokoh Penjelajah Global - Charles Darwin

Charles Robert Darwin dilahirkan pada 12 Februari 1809 di Shrewsbury, Inggris. Kakeknya ialah dokter dan filsuf terkenal, Erasmus Darwin. Sedangkan ayahnya ialah pembuat barang-barang tembikar ternama, bernama Josiah Wedgwood.

Tokoh penjelajah global ini memperoleh pendidikan dasar di sekolah dasar berasrama di dekat rumahnya. Pada usia 16 tahun, tokoh penjelajah global ini pergi ke Edinburgh buat memperoleh ilmu kedokteran. Namun, ia tak sukses di sana dan pada usia 20 tahun ia pindah ke Christ’ College, Cambrige buat belajar menjadi pendeta. Tugasnya sebagai mahasiswa diabaikan sebab ia lebih bahagia mengumpulkan serangga, berburu, menunggang kuda, dan berteman dengan teman-temannya.

Dengan cara demikian, tokoh penjelajah global ini berjumpa dengan para ilmuwan, nan mendorong minatnya dalam bidang ilmu pengetahuan alam. Ia terutama dipengaruhi oleh seorang professor nabati bernama John S. Henslow. Sebenarnya Henslowlah nan menentukan jalan hayati Darwin ketika ia memberitahukan kepada Darwin bahwa seorang kapten kapal, Robert Fitz Roy, sedang mencari seorang penyelidik alam buat bekerja tanpa gaji di H.M.S. Beagle.

Beagle ialah sebuah kapal angkatan bahari Inggris nan bertugas melakukan survey pemetaan garis pantai Amerika Selatan selama lima tahun dan mengadakan perjalanan keliling dunia. Dengan membawa perlengkapan sederhana, tokoh penjelajah dunia ini memulai perjalanan dengan kapal Beagle ini pada 1831.

Dalam perjumpaan pertamanya dengan sebuah pulau tropis, yakni Pulau Sao Tiago di Kepulauan Tanjung Verde, tokoh penjelajah global ini mengamati dan mengumpulkan specimen dengan penuh semangat, tetapi tak begitu cermat.

Pengamatan Geologis nan diterbitkan kemudian, mencakup pelukisan tentang pembentukan karang dan hipotesis tentang asal usul pulau volkanik. Dalam perjalanan ke pedalaman di Bahia, Brazil, Darwin, sang tokoh penjelajah global ini mengamati seekor kelelawar penghisap darah nan sedang menghisap darah seekor kambing dan memeriksa banyak fosil dan hewan hayati nan unik buat Amerika Selatan.



Tokoh Penjelajah Global - Ekspedisi Darwin di Kepulauan Galapagos

Di Concepcion, Chile, ia mengalami gempa bumi nan memperkuat teorinya tentang peranan gempa bumi dalam mengubah ketinggian tanah. Kapal Beagle tiba di Kepulauan Galapagos pada 15 September 1835. Di loka inilah, Tokoh penjelajah global ini mengadakan pengamatan dan pengumpulan nan paling penting, nan menyebabkan munculnya serangkaian jalan pikiran nan berakhir pada Asal Usul Jenis-Jenis Makhluk Hidup, nan diterbitkan 24 tahun kemudian.

Berdasarkan pengamatan nan dilakukannya di Pulau Galapagos, tokoh penjelajah global ini berspekulasi tentang cara jenis-jenis makhluk hayati bisa bhineka dan faktor-faktor nan menyebabkan disparitas seperti itu.

Kepulauan Galapagos, nan meliputi 10 pulau volkanik besar, telah menjadi loka kediaman beberapa hewan dari tanah daratan Amerika Selatan dalam masa geologi nan lampau. Isolasi telah memungkinkan populasi hewan pada berbagai pulau itu buat menghasilkan sifat-sifat campuran genetik mereka sendiri dan buat menyimpang dari hewan-hewan dari pulau lain.

Perbandingan populasi saat itu memberikan bukti perubahan evolusi kepada Darwin. Ia memikirkan secara mendalam tentang prosedur terjadinya perubahan seperti itu dan timbulnya jenis-jenis baru. Seleksi alam nan bisa menyesuaikan diri lebih baik menjadi dasar teorinya.

Tahun-tahun terakhir perjalanannya dicurahkan buat pelayaran ke lautan selatan dan kemudian keliling dunia. Darwin, sang tokoh penjelajah dunia ini mengumpulkan hewan dan tumbuhan dari Australia dan pulau-pulau lainnya. Penyelidikan terumbu karang di lautan sekitar Australia memberikan bahan buat karyanya di kemudian hari tentang cara terbentuknya terumbu karang dan atol.

Pada saat tiba kembali di Inggris pada Oktober 1836, Darwin, sang tokoh penjelajash global ini heran ketika mengetahui bahwa ia sudah terkenal di kalangan masyarakat ilmiah. Surat-surat nan dikirimkan kepada teman-temannya di Inggris, nan menguraikan petualangannya dan disertai dengan cuplikan koleksinya, telah diedarkan dan dibacakan di hadapan kelompok-kelompok universitas. Kemudian, ia sibuk memberi kuliah, membagikan koleksinya ke museum-museum, dan mengawasi penerbitan laporan resminya.



Tokoh Penjelajah Global - Teori Darwin

Konsep Darwin tentang evolusi sebab seleksi alam memberikan kerangka buat ilmu biologi. Pada dasarnya, tokoh penjelajah global ini menyatakan bahwa individu-individu dari suatu jenis makhluk hayati tak tepat sama, melainkan memperlihatkan variasi-variasi. Ada nan menyesuaikan dan ada nan berkembang biak. Variasi menyesuaikan diri ini lebih baik ketimbang berkembang biak

Teori Darwin tak mengandung prosedur proses evolusi secara terperinci. Hal ini ditemukan kemudian dalam ilmu genetika Mendel. Namun, karya Darwin, sang tokoh penjelajash global ini memberikan teori dasar buat penemuan-penemuan nan terjadi kemudian dan ia merupakan sumber pengaturan ilmu biologi pada umumnya. Di samping itu, tokoh penjelajah global ini bisa dianggap sebagai salah seorang pendiri primer ilmu pengetahuan modern tentang ekologi dan etologi.



Tokoh Penjelajah Global - Charles Darwin Menulis Buku

Charles Darwin menulis ide mengenai evolusi pada sebuah buku nan berjudul The Origin of Species ( Asal-usul Spesies ). Buku ini berisi tentang teori evolusi nan bersumber dari hasil pemikiran dan hasil observasinya nan begitu radikal. Pada awalnya, tokoh penjelajah global ini ragu buat menerbitkan hasil pemikirannya ini.

Tokoh penjelajah global ini menyimpan idenya selama bertahun-tahun dan hanya bercerita kepada teman nan dipercayainya. Adanya dorongan dari Alfred Russel Wallace ialah salah satu motivasi Charles Darwin buat menerbitkan buku ini. Pada 1859, buku The Origin of Species diterbitkan dan menjadi buku nan laku keras serta kontroversial. Meskipun tokoh penjelajah global ini tak membahas teori evolusi manusia secara jelas, buku ini ditentang keras oleh kaum ilmiah, masyrakat, dan pihak gereja.



Tokoh Penjelajah Global - Pernikahan Charles Darwin

Pada tanggal 29 Januari 1839, tokoh penjelajah global ini menikah dengan sepupunya bernama Emma Wedgwood di Maer dengan sebuah upacara Anglikan serta diatur sinkron dengan kaum Unitarian. Setelah tinggal di Gower Street, London, Darwin dan istrinya pindah ke Down House di Downe pada tanggal 17 September 1842.

Tokoh penjelajah global ini memiliki sepuluh orang anak, tiga dari semua anaknya, meninggal pada usia dini. Banyak dari anak dan cucu-cucu tokoh penjelajah global ini nan menjadi terkenal.

  1. William Erasmus Darwin (27 Desember 1839-1914)
  2. Anne Elizabeth Darwin (2 Maret 1841-22 April 1851)
  3. Mary Eleanor Darwin (23 September 1842-16 Oktober 1842)
  4. Henrietta Emma "Etty" Darwin (25 September 1843-1929)
  5. George Howard Darwin (9 Juli 1845-7 Desember, 1912)
  6. Elizabeth "Bessy" Darwin (8 Juli 1847-1926)
  7. Francis Darwin (16 Agustus 1848-19 September 1925)
  8. Leonard Darwin (15 Januari 1850-26 Maret 1943)
  9. Horace Darwin (13 Mei 1851-29 September 1928)
  10. Charles Waring Darwin (6 Desember 1856-28 Juni 1858)

Beberapa dari anak-anak mereka mengalami penyakit atau lemah tubuhnya. Charles Darwin, sang tokoh penjelajah global ini takut jika hal ini kemungkinan disebabkan oleh garis keturunannya dengan Emma cukup dekat. Hal tersebut diungkapkan sang tokoh penjelajah global ini dalam beberapa tulisan tentang dampak jelek nan diakibatkan oleh perkawinan antarkerabat dekat dan laba dari perkawinan silang.