Teknologi Lampu Jalan LED

Teknologi Lampu Jalan LED

Tahukah Anda apa itu lampu apa nan sering digunakan penerangan di jalan? Namanya lampu LED. Ya, lampu jalan LED memang lebih efisien dan ekonomis buat digunakan. Namun, Anda tahu lampu jenis LED, tidak? Jika tidak, mungkin Anda sudah sering menemukannya di sekitar, tapi tak mengetahuinya.

Ya, lampu ini biasanya ada pada modem, neon, komputer, televisi, laptop, modem, proyektor, dan pada umumnya bercahaya terang dengan rona merah ataupun kuning. Kepanjangan dari nama LED sendiri ialah light emitting diode .

Ya, lampu ini merupakan semikonduktor nan mengubah energi listrik jadi energi cahaya. Lampu ini lebih unggul dari lampu biasa karena dilihat dari komponen pembentuknya lampu LED berasal dari perangkat keras nan padat atau disebut juga solid-state component . Jadi, jangan heran kalau lampu jenis LED ini lebih tahan lama dibanding lampu biasa. Ukurannya pun lebih kecil dari lampu biasa.



Teknologi Lampu Jalan LED

Ketahanan dan pijarnya nan cukup lama dan lebih terang wajar saja jika banyak orang memilih lampu jalan LED buat melengkapi kendaraan bermotor mereka. Nggak hanya buat motor, lampu jenis ini juga sering digunakan buat penerangan di lampu-lampu jalan. Dan nan terpenting, lampu jenis ini memiliki konsumsi dayan nan nisbi cukup rendah.

Hanya saja, ada beberapa kekurangan nan dimiliki lampu jenis ini. Yang pertama, tak bisa bergaul dengan suhu lingkungan nan ekstrem dimana suhu nan terlalu dan sangat tinggi dapat mengakibatkan gangguan elektrik terhadap lampu ini. Yang kedua, persoalan harga. Ya, harga nan mahal tiap satuan cahaya dari lampu LED membuat kebanyakan masyarakat sungkan membelinya. Dapat jadi harga lampu LED dua kali bahkan berkali lipat dari lampu neon atau lampu pijar biasa.

Namun, jika kita perhatikan meski lampu ini kecil dan mahal, tapi coba kita cermati, apakah lampu ini lebih banyak merugikan kita atau banyak keuntungannya. Coba kita bandingkan dengan efisiensi lampu bolham dan juga neon.

Lampu pijar ialah lampu dnegan menggunakan filament tipis nan berada pada kaca hampa udara. Dengan menggunakan arus listrik , filament akan panas dan dengan suhu nan tinggi cahaya akan muncul dari filament tersebut. Rata-rata usia lampu jenis ini hanya 1000 jam, itu lebih pendek dari lampu jenis LED.

Sedangkan neon ialah lampu nan menggunakan uap merkuri buat menciptakan sinar ultraungu ( UV light ). Dengan sinar ini, fosfor nan melapisi kaca bagian dalam lampu akan akan menyerapnya sehingga cahaya bisa berpendar dengan terang.

Memang, panas nan tercipta dari lampu ini sedikit dibandingkan lampu bolham, tapi masih ada kekurangan, yaitu ada beberapa energi nan menghilang ketika lampu mengubah sinar ultraungu jadi cahaya terang. Rata-rata lampu neon memiliki usia sepuluh ribu jam, atau sepuluh kali lipat usia lampu bolham.

Akan tetapi, kedua lampu ini memiliki akibat nan cukup berbahaya bagi lingkungan. Lampu-lampu ini boros sekali dalam penggunaan energi listrik dan tak sebanding dengan cahaya nan dihasilkan.

Di beberapa Negara nan maju lampu-lampu jenis itu sudah sporadis sekali digunakan. Sebab hanya akan menghabiskan energi nan ada dan cahaya nan dibutuhkan tak bisa terpenuhi. Apalagi, lampu neon memiliki risiko mercuri nan tak baik buat kesehatan. Semua sekurangan nan dimiliki oleh dua jenis lampu tersebut memiliki akibat pada pemanasan global. Sedangkan lampu LED tak memiliki risiko-risiko tersebut.

Lampu neon dan bolham memilki resiko pecah nan cukup tinggi karena keduanya merupakan lampu nan memakai kaca dan ruang rapat udara. Sementara, lampu LED tak memiliki risiko tersebut karena LED merupakan lampu dari benda padat. Dan, tiap satu lampu LED mampu bertahan hingga 30 ribu jam, bahkan mencapai 100 ribu jam. Itu artinya, lampu jenis LED lebih ekonomis energi yan berarti dapat menghemat biaya.

Hanya saja, lampu LED baru mempunyai 4 jenis rona kasat mata, yakni waran merah, rona kuning, rona hijau, dan rona biru. Untuk mendapatkan sinar putih nan begitu sempurna, cahaya-cahaya dari warna-warna tadi harus digabungkan. Biasanya, orang-orang menggabungkan rona merah, rona hijau, dan rona biru, atau sering disebut RGB.

Hingga sekarang, pengembangan masih terus sajadilakukan dalam rangka menghasilkan lampu LED nan memiliki komposisi rona nan seimbang serta berdaya tahan lama. Meskipun masih banyak kekurangan, kegunaan lampu LED sangat terasa buat menekan pemanasan dunia ( dunia warming ) dan juga emisi karbon dunia. Sebab, lampu ini dibentuk dari bahan semikonduktor ehingga tidak diproduksi dari bahan karbon.

Bayangkan saja bila lampu jenis LED dipakai di seluruh penjuru dunia. Berapa total jumlah energi listrik nan bisa ditekan buat penerangan? Seperti dengan saat memutuskan menggunakan Lampu Jalan LED di seluruh dunia. Ya, mungkin kita menekan hingga 50% dengan selisih emisi karbon nan bisa dihasilkan global mencapai sekitar 300 juta ton per tahun.

Sebelum Anda menyiapkan dan mempunyai lampu masa depan ini, Anda sebaiknya mengetahui tips buat memilih lampu LED.

  1. Lihatlah negara pemproduksi lampu LED. Terutama jika Anda menggunakannya buat lampu jalan. Lampu jalan LED nan bagus sebaiknya Anda beli dari amerika. Jika pun bukan amerika, sebaiknya Anda teliti buat nama-nama perusahaan nan telah berdiri minimal dua tahun. Makin lama perusahaan pembuatnya, makin bagus pula pemugaran nan akan dibuat buat memperbaiki produk mereka. Jika ada kesulitan mengecek, Anda dapat mengeceknya di google buat mencari informasi dengan cepat.
  1. Lebih teliti pembelian online. Ya, jika Anda ingin membeli secara online, jangan langsung membeli dalam jumlah nan banyak. Anda perlu membli satu buah saja buat dilihat apakah lampu LED tersebut sinkron dengan apa nan Anda inginkan. Selin itu, jika Anda memblinnya secara karung besar, biasanya perusahaan tak akan mau ganti rugi jika bebebrapa diantaranya ada nan rusak.
  1. Wasapadai harga dibawah rata-rata pasaran. Tidak biasanya lampu LED dihargai dengan harga nan murah. Jika Anda menemukan ataud itawari harga dibawah rata-rata sebaiknya ada waspadai. Jangan-jangan lampu tersebut ialah lampu dengan kualitas rendah nan mudah rusak. Jika tak begitu, waspadai lampu tersebut tak lolos uji sehingga buat mengurangi kerugian, perusahaan akan menjual dnegan harga murah.
  1. Jangan membelli lampu jenis LED jika listirk dirumah Anda menggunakan jarinan listrik nan energinya mudah melonjak. Maskudnya, jika dnegan menggunakan lampu jenis LED listrik Anda akan mengalami ganguan, sebaiknya Anda hindari itu. Sebab, lampu nan biasa buat lampu jalan itu mememerlukan tegangan listrik nan cukup tinggi. Jika sudah begitu, perusahan listrik atau lampu manapun tak akan mau memberikan jaminan.
  1. Ketahuilah istilah-istilah nan ada pada lampu LED. Contohnya chip LED. Lampu LED nan ekonomis energi memiliki chip tunggal sekitar satu sampai lima watt.
  1. Hati-hati dengan lampu LED nan panas sebab akan cepat rusak. Bukan merusak lampu LED itu sendiri, tapi akan meruasak lampu led nan ada disekitarnya. Ya, sebab perlu Anda ingat kembali bahwa lampu LED sangat peka terhadap perubahan suhu disekitarnya.