Berbagai Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup
Permasalahan pemanasan dunia kini seperti tengah menjadi buah bibir di kalangan masyarakat dunia. Isu-isu pencemaran lingkungan dan akibat-akibat jelek nan disebabkan menjadi agenda pembahasan pada banyak seminar nan tiba-tiba menjadi lebih sering diselenggarakan.
Hal ini tentu saja memiliki akibat nan baik bagi lingkungan sekeliling kita sebab dapat menjaga lingkiungan hayati dari berbagai kehancuran. Namun, sebelum kita berbicara mengenai berbagai hal nan berhubungan dengan lingkungan hayati dan berbagai hal nan dilakukan oleh kementrian lingkungan hayati dalam upaya melestariakn lingkungan, terlebih dahulu kita simak klarifikasi mengenai lingkungan hayati itu sendiri.
Apa Itu Lingkungan Hidup?
Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin masih samar pengertian mengenai apa itu lingkungan hidup. Oleh karena itu, pemahaman mengenai lingkuingan hayati harus dimulai sejak dini. Yakni dengan mengenalkan terlebih dahulu apa nan dimaksud dengan lingkungan hidup.
Lingkungan hayati ialah segala sesuatu nan berada di sekeliling kita, nan berupa makhluk hayati dan benda mati, nan mampu menjadikan kehidupan lingkungan menjadi harmonis. Keadaan ini mengharuskan struktur pembangun lingkungan hayati berkaitan dan berkomunikasi secara langsung buat dapat menghasilkan harmonisasi nan baik antara makhluk hayati dan benda wafat di dalam kehidupan.
Dengan demikian, makhluk atau struktur pembangun primer nan diwajibkan memiliki kepekaan terhadap harmonisasi lingkungan hayati ini ialah manusia. Manusia memiliki tugas dan peran primer dalam menjaga dan melestarikan lingkungan agar tetap berada di zona aman. Artinya, jika manusia sudah melakukan tindakan nan bisa merusakkan alam dan lingkungan hidup, sudah dipastikan bahwa lingkungan hayati akan tercemar dan tak dapat lagi mengelak dari kehancuran.
Hal ini disebabkan oleh satu-satunya faktor pembentuk lingkungan hayati nan paripurna ialah manusia. Manusia ialah satu-satunya makhluk nan berakal dan memiliki pemikiran mendalam mengenai kehidupan di muka bumi ini.
Sayangnya, kemampuan akal nan dimiliki manusia tersebut terkadang tak difungsikan dengan baik sebab terjebak pada karakter manusia nan rakus. Naluri nan digunakan oleh mereka tak lagi berpedoman pada kebaikan buat mewujudkan kehidupan nan harmonis, melainkan pada tujuan semu buat mendapatkan berbagai laba duniawi. Misalnya saja, banyak dari manusia nan melakukan perusakan alam buat proses pemenuhan kebutuhan industri nan dimilikinya.
Oleh karena itu, Indonesia pun memiliki sebuah institusi atau forum negara nan bersinggungan langsung dengan permasalahan lingkungan tersebut. Yaitu, forum nan bernama Kementerian Lingkungan Hayati Republik Indonesia. Sebuah forum nan benar-benar “berwarna hijau”.
Sebagai sebuah negara, Indonesia termasuk dalam negara dengan populasi tumbuhan cukup banyak. Negara ini masih memiliki hutan dengan jumlah nan sangat banyak. Hutan nan dimiliki oleh Indonesia ialah hutan hujan.
Berdasarkan luasnya, hutan Indonesia merupakan hutan terluas nan berada di kawasan Asia. Data pada 2003 menunjukkan luas hutan Indonesia ialah 20 juta hektar. Luas hutan seperti itu, membuat hutan di Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati.
Sebanyak sebelas persen populasi tumbuhan nan ada di global dapat Anda temui di pedalaman hutan-hutan Indonesia. Begitupun, dengan keanekaragaman hewan. Sebanyak sepuluh persen jenis mamalia nan terdapat di seluruh global terdapat di hutan Indonesia dan sebanyak enam belas persen spesies burung di global terdapat di hutan Indonesia.
Kini, luas hutan di Indonesia tak lagi “sedahsyat” itu. Pembalakan, penebangan liar, serta kebakaran hutan, ialah faktor-faktor penyebab berkurangnya luas hutan di Indonesia. Tanpa menyadari hal nan lebih krusial daripada urusan perut, hutan pun dibabat sesuka hati. Mereka meninggalkan permasalahan baru bagi lingkungan sekaligus pekerjaan rumah bagi instansi pemerintah terkait.
Fungsi hutan nan sangat krusial bagi keberlangsungan hayati mereka pun menjadi hal nan tak begitu penting. Paru-paru global diperlakukan dengan semena-mena.
Kementerian Lingkungan Hayati Republik Indonesia
Permasalahan lingkungan skala besar seperti berkurangnya luas hutan ialah satu dari sekian banyak permasalahan lingkungan nan menjadi pekerjaan rumah bagi Kementerian Lingkungan Hayati Republik Indonesia. Selain permasalahan hutan dan upaya “pemusnahannya”, Kementerian Lingkungan Hayati juga berkonsentrasi pada permasalahan lingkungan lain nan “lebih sederhana”.
Instansi pemerintah nan berkonsentrasi pada permasalahan lingkungan hayati ini tergolong masih berumur sangat muda. Forum ini mulai didirikan dan dirintris saat menjelang Pelita III. Pada awal perintisannya, forum pemerintah ini sudah mendapatkan perhatian baik dari masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia perlahan mulai sadar akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan mereka.
Berawal dari situ, fokus pemerintah terhadap permasalahan lingkungan menjadi semakin serius. Di masa reformasi, Kementerian Lingkungan Hayati Republik Indonesia mengalami perubahan secara dramatis. Penyebabnya ialah berbagai permasalahan politik dan sosial nan memang tengah jadi isu nasional saat itu.
Jumlah penduduk nan semakin meningkat menjadi penyebab tidak langsung terganggunya kestabilan lingkungan. Mereka hayati membutuhkan huma dan tempat. Mereka juga penghasil sampah atau limbah terbesar di muka bumi ini.
Hasilnya, lingkungan sama sekali tak mendapatkan efek baik dari masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia dengan pencerahan nan minim tak mempedulikan apa nan terjadi pada lingkungannya. Yang terpenting bagi mereka ialah bisa melangsungkan hidupnya.
Perubahan juga terus terjadi di tubuh Kementerian Lingkungan Hayati secara internal. Mereka, anggota forum tersebut, sibuk membenahi diri buat bisa memberikan nan terbaik bagi masyarakat melalui lingkungan. Sebagai sebuah forum milik pemerintah, Kementerian Lingkungan Hayati juga memiliki visi, misi, kebijakan, serta tujuan. Rangkaian program tersebut bertujuan buat mengikutsertakan masyarakat dalam menjaga kestabilan lingkungan hidup.
Berbagai Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup
Bukan hanya kementerian lingkungan hayati saja nan dituntut buat melestarikan lingkungan. Seluruh masyarakat di Indonesia pun memiliki kewajiban nan sama buat senantiasa menjaga keharmonisan struktur pembentuk lingkungan hayati itu. Berikut ialah ebberapa hal nan dapat dilakukan oleh masyarakat dalam upaya menggalakkan program pelestarian lingkungan :
- Tidak melakukan penebangan dan perburuan liar di wilayah nan tak diizinkan.
- Tidak membuang sampah sembarangankarena hal tersebut mengakibatkan menurunnya stabilitas air, udara, dan tanah sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan hayati makhluk hayati lain seperti hewan dan tumbuhan.
- Tidak menggunakan produk atau bahan-bahan nan bertendensi menghancurkan komposisi alamiah, seperti plastik dan styrofoam.
- Tidak menggunakan bahan bakar secara hiperbola sebab hal tersebut bisa mengakibatkan emisi karbon berlebih, serta mengurangi lapisan ozon di atmosfer.
- Menaman berbagai jenis pohon hijau buat menambah pasokan oksigen di udara.
- Tidak emmelihara binatang apabila tak dapat atau tak sanggup memberi pangan dan papan nan layak bagi kelangsungan hayati mereka.
Beberapa tips di atas sebetulnya belum seberapa jika dibandingkan dengan kerusakan lingkungan hayati nan sudah kita temui saat ini. Namun, dengan upaya tersebut diharapkan lingkungan hayati mampu dibenahi secara bertahap sehingga kelangsungan hayati semua makhluk di global ini bisa terus dijaga dan terhindar dari kehancuran fatal nan diakibatkan oleh ulah manusia.
Oleh sebab itu, mulailah melakukan banyak hal baik dan hindarilah melakukan tindakan nan berpotensi merusak alam. Sayangilah alam ini seperti kita menyayangi diri kita sendiri sebab alam ialah loka tinggal satu-satunya nan mampu menampung kita hingga masa hayati kita sebagai manusia berakhir. Tidak ada kata terlambat buat menemukan kebaikan. Lestarikan lingkungan dengan pencerahan sendiri, jangan tunggu sampai imbauan kementerian lingkungan hayati datang dengan berbagai warta jelek mengenai lingkungan sekitar kita!