Jenis-Jenis Stres
Stres merupakan hal nan sudah tak asing lagi di telinga kita. Apalagi masyarakat di Indonesia meruapakan masyarakat nan kebanyakan masyarakatnya mengalami patologi sosial seperti ini.
Untuk dapat mengobatinya, tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu apa nan dimaksud dengan stres itu sendiri, apa penyebabnya, serta jenis-jenis stres nan dapat saja muncul di dalam kehidupan kita. Hal-hal tersebut tentu saja diketahui buat lebih mudah mencari penanganannya.
Definisi Stres
Stres memang menjadi hal nan tak diinginkan ketika kita mengalami masalah. Stres bisa merusak suasana hati dan pada akhirnya mengacaukan semua nan telah kita rencanakan. Stres dapat membuat kita tak dapat berpikir logis. Alih-alih berpikir logis, pikiran kita akan dibebani oleh pikiran-pikiran nan tak perlu dampak stres. Oleh karena itu, kita harus tahu cara mengobati stres .
Menurut H. Handoko, stres ialah suatu kondisi ketegangan nan mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Dari definisi tersebut, jelas bahwa stres ialah sebuah karena akan dampak nan lebih besar, seperti tak stabilnya emosi seseorang atau lebih jelek lagi mepengaruhi kondisi fisik orang tersebut.
Sementara itu, Seyle (1936) menjelaskan bahwa stres merupakan salah satu sindrom atau penyakit nan berhubungan dengan jasmaniah. Namun, pendapat ini kemudian disempurnakan oleh Mason (1971) nan menyatakan bahwa stres bukan hanya termasuk proses jasmaniah, melainkan masuk ke ranah nan lebih dalam, yakni kondisi mental dan psikologis seseorang.
Quick and Quick menyebutkan bahwa stres sendiri terdiri atas dua macam, yakni eustress dan distress. Eustress merupakan tekanan nan dihasilkan dari bentuk nan positif sehingga berpotensi menghasilkan tindakan dan pemikiran nan juga positif.
Misalnya saja, tekanan nan diberikan oleh guru kepada muridnya agar mereka dapat melakukan tindakan nan sinkron dengan apa nan sudah diajarkan oleh sang guru.
Berbeda dengan eustress, distress merupakan kebalikannya. Distress ialah jenis tekanan nan bersifat negatif sehingga berpotensi memunculkan tindakan dan pemikiran nan juga negatif. Jenis stres seperti inilah nan seyogyanya dihindari agar tak terjadi hal-hal negatif nan bahkan dapat sampai mengakhiri nyawa seseorang.
Lalu, bagaimana sikap kita terkait hal ini? Apa nan harus kita lakukan buat mengobati stres?
Penyebab Stres
Menurut Wolf dan Goodel (1968), stres akan terjadi jika terdapat stressor nan mendorong terjadinya stres. Stressor tersebut dapat berasal dari berbagai kondisi, yakni kondisi biologis, kondisi psikologis, dan kondisi sosio-kulutural. Pernahkah Anda mengalami stres sebab sedang mengalami sakit gigi? Kondisi gigi nan tak sehat akan direspon dengan perubahan kondisi psikologis Anda. Anda akan mengalami stres berat sampai kondisi gigi sehat seperti semula.
Jenis stressor sendiri ada dua macam, yakni group stressor dan individual stressor. Group stressor atau tekanan kelompok merupakan tekanan nan berasal dari luar personal subjek, seperti halnya konflik antarteman, ketidakadaan komunikasi antarpersonal nan baik dan sinkron dengan asa subjek, atau hal lain nan berhubungan dengan lingkungan si penerima tekanan.
Sementara itu, individual stressor merupakan tekanan nan muncul dari dalam diri seseorang sehingga membuat suatu kebingungan tersendiri nan berakibat kepada kondisi psikologis seseorang tersebut. Contohnya saja, ketertutupan seseorang atau kerendahdirian seseorang nan membuat dirinya merasa dijauhi oleh lingkungannya.
Hal itu merupakan contoh bagaimana kondisi biologis sangat mempengaruhi taraf stres. Berbeda dengan stressor biologis, stressor psikologis lebih bersifat abstrak dan lebih menyangkut kondisi kehidupan Anda sehari-hari. Kondisi perekonomian nan sulit, status sosial di masyarakat, dan perang jabatan terkadang membuat Anda merasa tertekan.
Tekanan berbagai persoalan tersebut akan mengakibatkan kondisi tubuh Anda turun seketika. Frustasi, rendah diri, dan merasa terasing, merupakan respon nan cukup banyak timbul.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa penyebab stres ialah sebagai berikut.
- Kondisi pekerjaan nan tak sinkron dengan kepribadian seseorang.
- Kondisi rumah tangga nan berantakan ( broken home ).
- Kondisi perekonomian nan lemah atau taraf kemiskinan nan tinggi.
- Kondisi kesehatan nan buruk.
- Kondisi kepribadian nan labil sehingga mudah terisolasi atau terkontaminasi oleh lingkungan.
Jenis-Jenis Stres
Beberapa jenis stres di bawah ini merupakan penyebab sekaligus dampak dari perbuatan atau berbagai kondisi sosial nan berhubungan dengan si penerima stres :
- Stres Kimia. Stres nan dimaksud di sini merupakan tekanan nan didapatkan oleh seseorang sebab adanya reaksi kimia di dalam tubuh nan tak sinkron dengan kondisi badan orang tersebut. Misalnya saja, sebab mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, maka seseorang dapat menderita stres.
- Stres Fisik. Stres nan dimaksud ini ialah sebab kondisi tubuh secara fisik, misalnya saja terkena penyakit berat, sulit buat tidur nyenyak, mengalami kecelakaan nan berakibat fatal terhadap kondisi tubuh, atau terlalu lelah bekerja.
- Stres Batin. Stres nan dimaksud ialah tekanan nan dihasilkan dari kondisi emosional seseorang. Misalnya saja, ada kejadian nan membuat seseorang menjadi marah, takut, sedih, kesal, dan lain-lain sehingga berakibat fatal terhadap mental orang tersebut.
Berbagai Cara Mengobati Stres
Untuk mengobati stres, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini.
Mengatasi Stres dengan Berdzikir
Dalam pandangan Islam, zikir ialah sebuah upaya buat senantiasa mengingat Sang Pencipta. Zikir bisa dilakukan oleh siapa pun, kapan pun, dan dimana pun. "Bukankah dengan mengingat Allah, hati ini akan menjadi tenang?" ialah pelajaran langsung nan diberikan Allah kepada Rasul-Nya.
Ketika mengalami masalah, tentunya Anda akan berusaha buat menyelesaikan persoalan tersebut, bukan? Salah satu cara nan dapat dilakukan ialah mencari dan mendatangi langsung sumber masalah Anda. Hal ini pula nan dapat menjelaskan bagaimana zikir dapat membuat Anda semakin tenteram. Allah swt merupakan sumber dari segala solusi.
Dengan mengingat dan kembali kepada-Nya, Anda akan mendapatkan ketenangan nan belum pernah didapatkan sebelumnya dari pakar psikologi mana pun. Rasulullah SAW sendiri telah mengajarkan kita buat senantiasa mengingat akan kebesaran dan keagungan Sang Pencipta. Rasulullah memberikan teladan kepada kita buat senantiasa berzikir, baik pagi hari maupun petang.
Menerapkan Pola Hayati Sehat
Untuk mengatasi stres, Anda juga dapat menerapkan pola hayati sehat dengan mengonsumsi makanan nan sehat, tak mengonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang, dan banyak lagi makanan atau minuman nan tak baik bagi kesehatan tubuh.
Selain itu, lakukanlah olah raga setiap hari agar tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks sehingga tak mudah terkena tekanan, baik dalam bentuk fisik maupun mental.
Jenis makanan nan dianjurkan buat dikonsumsi ialah buah-buahan dan sayuran. Jangan terlalu banyak mengonsumsi daging merah atau makanan nan mengandung banyak lemak sebab makanan seperti itu mudah meningkatkan tekanan darah.
Selain itu, makanan jenis daging merah atau berlemak juga sangat mudah membuat tubuh menjadi gemuk sehingga penyakit pun mudah hinggap ke tubuh Anda.
Melakukan Olahraga Teratur
Jika selama ini Anda selalu bangun siang dan malas melakukan aktivitas olahraga, maka ubahlah Norma Anda tersebut sekarang juga.
Dengan berolahraga, tubuh akan terasa lebih sehat, ringan, dan tentu saja terhindar dari berbagai penyakit. Berikut ialah beberapa olahraga nan dapat membuat tubuh menjadi sehat dan pikiran menjadi lebih rileks.
- Lari pagi. Lari pagi dapat membuat otot menjadi lebih terasah dan saluran pernapasan menjadi lebih lancar sebab udara pagi nan masih bagus buat dihirup.
- Yoga dan Meditasi. Olahraga ini tak hanya membuat tubuh menjadi rileks, tapi juga membuat pikiran menjadi tenang dan senantiasa berpikir positif.
- Joging. Joging dapat membuat badan sehat serta meningkatkan komunikasi antarpersonal dengan mitra berolahraga.
- Catur. Meskipun terkesan diam, namun olahraga otak ini juga memberikan kegunaan buat membuat otak Anda semakin terasah sehingga tak mudah terkena stres jika menghadapi suatu hal.