Macam-macam Sakit Perut Bagian Bawah
Anda sering mengalami sakit perut bagian bawah ? Hati-hati dan waspada terhadap gejala ini. Ingat-ingat apa saja nan dimakan dan diminum atau obat nan baru Anda telan buat mengobati penyakit tertentu. Coba letakkan sesuatu nan hangat di atas perut seperti obat gosok dan botol nan diisi air hangat.
Jangan minum obat atau pil sakit perut dulu atau dengan mengompres bagian nan sakit menggunakan handuk kecil dan air hangat. Anda dapat lega jika sakitnya hilang 2 hingga 3 menit setelahnya. Bila sakit datang kembali, kompres lagi sampai tiga kali. Sakit perut tidak kunjung hilang, maka Anda harus segera ke dokter sebab dikhawatirkan sakit itu berasal dari usus besar, usus buntu nan berada di perut bagian kanan bawah, atau muntaber bila disertai mual.
Kesehatan organ pencernaan dan reproduksi Anda niscaya terganggu bila melihat gejala sakit perut pada bagian bawah seperti itu. Sakit nan datang tiba-tiba, membuat perut seperti diremas-remas, sakitnya terletak di sebelah kanan, kiri, tengah, atau bahkan holistik bagian bawah perut.
Namun, ada pula sakit perut bagian bawah nan tiba-tiba datang dan menghilang. Ini sering dialami oleh kaum perempuan menjelang menstruasi nan terkadang sakitnya dua kali lipat. Waspadai gejalanya seperti radang usus buntu nan menyebabkan sakit pada perut bagian kanan bawah.
Kantung empedu nan sakit menyebabkan sakit perut pada bagian kanan agak ke atas sedikit dari usus buntu. Bila sakit terjadi pada perut bagian kiri bawah, waspadai adanya pembengkakan pada usus besar.
Macam-macam Sakit Perut Bagian Bawah
Ada banyak sekali penyakit nan terasa di perut bagian bawah. Diagnosa dapat bermacam-macam mengenai penyakit nan disebabkan oleh sakit perut bagian bawah. Berikut ialah beberapa macam penyakit nan menyebabkan sakit pada perut bagian bawah di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Endometriosis
Endometriosis merupakan homogen penyakit nan diderita oleh para wanita pada usia reproduksi. Terdapat jaringan endometrium nan melapisi bagian dalam rahim nan tumbuh dan luruh pada saat haid.
Pada endometriosis, jaringan endometrium tak ditemukan pada bagian dalam rahim, tetapi pada bagian luar. Muncul bercak, benjolan, dan penempelan jaringan endometrium pada jaringan sekitarnya dan terus tumbuh. Hal ini menimbulkan rasa sakit pada perut bagian bawah parah sehingga rasa sakit nan hiperbola dirasakannya pada saat haid. Akibat terburuk dari sakit ini ialah kemungkinan tak dapat memiliki keturunan.
2. Diverticulitist
Diverticulitist ialah radang pada perut bagian kiri bawah sebab adanya kantung cairan pada usus besar dampak infeksi bakteri. Sakit terjadi biasanya sehabis makan. Perut menjadi kembung dan pada keadaan kritis dapat menimbulkan diare dengan tinja nan berlendir.
3. Penyakit Crohn
Penyakit Crohn merupakan radang pada bagian akhir dari usus kecil nan menyebabkan sakit di bagian kanan bawah perut. Penyakit ini mempengaruhi semua fungsi pencernaan mulai dari anus hingga sampai ke mulut.
Gejala nan diakibatkan dari penyakit crohn sangat beragam. Diantaranya ialah diare, muntah, dan sakit perut. Pada kondisi eksklusif penderita nan terkena penyakit crohn ketika diare dapat sampai mengeluarkan darah sebab adanya peradangan pada saluran pencernaan.
Selain hal tersebut, penderita dari penyakit crohn dapat menjadi kurus sebab kehilangan berat badan. Berat badan menjadi menurun drastis dari biasanya atau berat badan ideal atau normal. Hal tersebut juga merupakan dampak dari adanya peradangan nan terjadi pada saluran pencernaan.
Gejala lain nan dapat dilihat dari luar ialah adanya gejala seperti ruam kulit, peradangan mata, dan radang sendi. Jika melihat gejala tersebut maka dapat jadi anda sedang terkena penyakit crohn. Apalagi jika anda ialah seorang perokok, sebab seorang nan memiliki Norma merokok memiliki resiko terkena penyakit ini tiga kali dibandingkan dengan orang normal.
4. USUS BUNTU
Usus buntu merupakan salah satu penyakit nan dapat menyebabkan rasa sakit pada bagian perut bawah. Penyakit usus buntu disebabkan oleh adanya kuman atau bakteri nan masuk ke dalam tubuh dan menyerang bagian usus.
Akibat dari adanya kuman tersebut nan masuk ke dalam tubuh maka ada peradangan dalam usus. Jika tak segera ditangani dengan serius dikhawatirkan akan pecah dan melebar ka mana-mana nan berakibat lebih fatal.
Usus buntu bukanlah penyakit nan disebabkan oleh adanya biji cabai nan masuk ke dalam usus buntu atau terlalu makan makanan nan banyak bijinya. Makanan lain nan biasanya menjadi kambing hitam penyebab terjadinya usus buntu ialah jambu biji.
Padahal semua itu ialah murni disebabkan oleh kuman atau bakteri nan menyerang bagian usus sehingga terjadinya peradangan. Jadi bukan disebabkan oleh biji-bijian terutama biji cabai. Semua itu hanyalah mitos belaka nan tak memiliki sandara ilmu kesehatan nan benar.
Gejala nan diakibatkan dari penyakit usus buntu ialah adanya nyeri pada perut bagian kanan bawah. Selain itu, biasanya juga disertai dengan adanya rasa mual dan muntah. Ditambah lagi dengan adanya rasa nyeri nan tak kunjung berhenti malah semakin bertambah sakit ketika digunakan buat berjalan.
Gejala lainnya ialah meriang pada seluruh tubuh dan menjadi tak enak badan. Nafsu makan menjadi berkurang dikarenakan peradangan nan terjadi pada saluran pencernaan. Orang nan terkena penyakit usus buntu juga merasakan kontipasi atau sembelit dan sering buang angin serta terjadinya pembengkakan pada perut.
Pengobatan nan dapat dilakukan ialah dengan pergi ke dokter buat segera dilakukan operasi. Jika gejala penyakit usus buntu baru terjadi dalam kurun waktu sekitar tiga hari maka dapat langsung diadakan operasi oleh dokter nan bersangkutan. Namun bila gejala usus buntu sudah terjadi lebih dari tiga hari semisal satu minggu maka diperlukan penanganan nan serius atau spesifik buat mengurangi peradangan nan terjadi pada organ tersebut.
Setelah dipastikan ada pemugaran atau penyembuhan pada peradangan tersebut ke arah nan lebih baik maka barulah diadakan operasi sebagai upaya buat menyebuhkan penyakit usus buntu.
5. Kolera
Penyakit kolera merupakan penyakit menular nan dapat menyebar ketika kita berada di dekat penderita. Penyakit ini juga termasuk ke dalam penyakit nan merasakan nyeri pada bagian bawah perut. Penyakit ini diakibatkan oleh bakteri nan masuk ke dalam tubuh. Nama bakteri nan menyebabkan terjadinya penyakit kolera ialah bakterium Vibrio cholerae.
Bakteri Vibrio cholerae masuk ke dalam tubuh dapat melalui makanan dan minuman. Untuk minuman biasanya ialah minuman dengan proses sanitasi nan kurang baik sehingga terkontaminasi oleh bakteri Vibrio cholerae. Sedangkan makanan biasanya bakteri Vibri Cholerae berasal dari ikan nan dimasak dengan kurang benar. Selain ikan, nan paling menyumbang besar bagi tersebarnya bakteri Vibrio Cholerae ialah makanan dari kerang nan biasanya memang cara masaknya kurang benar.
Gejala nan dialami oleh orang nan menderita penyakit kolera biasanya ialah diare atau sering buang air besar, ada rasa keram pada bagian perut. Selain itu, juga ada rasa mual dan muntah serta dehidrasi.
Gejala nan terakhir yakni kehilangan cairan tubuh ialah gejala nan paling gawat nan terjadi pada penderita penyakit kolera. Dikatakan sebagai hal nan paling gawat sebab mampu menyebabkan kematian bagi penderitanya.
Pada waktu dulu sebelum diketahui obatnya atau cara penanganan terhadap penyakit kolera, banyak sekali orang nan meninggal dikarenakan penyakit nan disebabkan oleh bakteri Vibrio Cholerae ini. Penyakit ini juga dikenal dengan nama muntaber.
Begitu gawatnya serta penularan nan sangat cepat membuat orang sangat takut akan penyakit ini. Wajar saja sebab penyakit kolera nan tak ditangani dengan tepat akan menyebabkan orang menjadi dehidrasi. Kehilangan cairan tubuh merupakan hilangan cairan nan digunakan dalam tubuh. Jika cairan dalam tubuh berkurang secara cepat bahkan menghilang maka kematian akan datang lebih cepat.
Pengobatan nan dapat dilakukan buat penderita penyakit kolera atau muntaber ialah dengan meminum antibiotik serta cairan garam oralit. Penggunaan antibiotik digunakan buat mengusir bakteri Vibrio Cholerae nan menyerang ke dalam tubuh. Sedangkan garam oralit digunakan buat menggantikan cairan tubuh nan hilang dampak serignnya muntah dan buang besar nan merupakan gejal dari penyakit kolera.
Jika tak diganti dengan cairan garam oralit maka penderita mengalami kehilangan cairan tubuh nan akhirnya akan mengantarkan pada kematian. Namun kalau penderita penyakit kolera tak mampu lagi meminum cairan garam oralit lewat mulut maka jalan satu-satunya ialah lewat selang infus. Dengan demikian nyawa korban dampak bakteri Vibri Cholerae dapat terselematkan.