Aneka Resep Roti Lembut

Aneka Resep Roti Lembut

Menyajikan roti protesis sendiri buat keluarga tentu saja sangat membahagiakan dan membanggakan. Tapi banyak ibu nan mengeluh jika roti buatannya tak dapat lembut dan tak dapat empuk. Membuat roti pun menjadi pekerjaan dapur nan susah sehingga seringkali gagal. Sebenarnya membuat roti itu gampang, asal tahun bagaimana resepnya, pemilihan bahannya, serta mengikuti metode pembuatan nan benar, ada beberapa resep roti lembut nan dapat dipraktikkan ibu-ibu di rumah. Namun, sebelum mengetahui bagaimana pembuatan roti agar lembut, perlu diketahui lebih dahulu bagaimana trik buat pemilihan bahan serta pengolahannya.



Tips dan Trik Roti Lembut

Bahan:

1. Tepung
Gunakan tepung berprotein tinggi nan biasanya memiliki kandungan protein sebanyak 14 %. Terigu ini akan menghasilkan roti nan bertekstur empuk dan berserat halus.
Perbandingan protein terigu berprotein tinggi (Cakra Kembar) dan berprotein sedang (Segitiga Biru) adalah 3 : 1.

2. Ragi
Perbandingan jumlah ragi dan tepung adalah, tiap 1 kilogram tepung terigu dicampur dengan 20-25 gram ragi.

3. Gula
Penggunaan gula hanya sebesar 25 % dari jumlah tepung terigu. Pemberian gula nan terlalu banyak hanya akan menimbulkan proses fermentasi berjalan cepat dan itu membuat pori-pori pada roti menjadi kasar sehingga roti menjadi cepat gosong ketika dipanggang. Lebih baik menggunakan gula halus.

4. Lemak
Penggunaan lemak idealnya 2-6 % dari jumlah berat tepung. Pakai margarine (fat) atau mentega nan mempunyai titik leleh (melting point) lebih rendah. Jika harga mentega mahal, gunakan margarine nan juga mudah meleleh, margarine akan membuat roti dapat lebih empuk. Masukkanlah margarine atau mentega pada step terakhir ketika adonan sudah tercampur semua atau dalam ukuran sudah kalis 60%.

5. Cairan
Gunakanlah susu agar member imbas lebih empuk pada roti serta membuat adonan lebih elastis. Jangan langsung menuangkan bahan cair sekaligus ketika membuat adonan, tuangkan sedikit-sedikit hingga adonan nan diinginkan tercapai.

6. Telur
Kuning telur nan mengandung lecithin akan membantu emulsi adonan struktur adonan lebih merata

7. Bread Improver
Bahan ini bergunan buat menguatkan dan melunakkan gluten, menahan gas dengan lebih baik, serta makanan buat ragi, enzim, dan emulsifier. Dengan menambahkan bread improver, maka proses fermentasi menjadi lebih cepat, dapat memperbaiki mutu adonan, tekstur roti menjadi lebih empuk, serat menjadi lebih halus, serta volume pada roti lebih akan bertahan lebih lama.

Gunakanlah bread improver dip roses awal mixing dengan komposisi sebesar 0,5% - 1% dari berat total terigu. Jika kurang dari dosis tersebut akan menyebabkan roti bantat, namun jika melebihi batas juga akan menyebabkan rusaknya rantai gluten sehingga struktur adonan akan rapuh.

8. Garam
Garam sebaiknya ditambahkan dalam dosis 2% - 2,5% dari jumlah total tepung. Garam dimasukkan terakhir ketika campuran nan lain sudah merata.

9. Emulsifier
Emulsifier dapat menyatukan dua bahan nan tak dapat bersatu, misalnya lemak dan air. Salah satu emulsifier alami nan dapat membuat roti empuk ialah kuning telur, tapi jika ingin memberikan emulsifier protesis dosisnya ialah 1% dari berat total tepung terigu.



Proses Pembuatan dan Penyimpanan

1. Proses Pengulenan
Saat proses pengulenan, pastikan jika adonan sudah elastis dan sempurna. Jika sudah, setelah difermentasi, adonan dikempeskan agar semua udara keluar. Hal tersebut bermanfaat agar serat roti nan terbentuk tak besar dan halus.

2. Proses Rounding
Pastikan jika adonan sudah kalis betul ketika memulai tahapan rounding. Jangan menarik adonan ketika menimbang dan membagi adonan, gunakan pisau agar pembagian roti bagus. Ketika rounding agar roti terlihat cantik maka permukaan adonan harus bulat dan mulus. Waktu fermentasi harus cukup, setelah mix dough dan siap kneading, istirahatkan terlebih dahulu selama 15 menit. Knead dough hingga kalis lalu istirahatkan selama 5 menit. Bentuk adonan, dan fermentasi final akan selesai setelah 60 menit.

Ciri-ciri roti nan fermentasinya maximal kemudian siap dipanggang ialah; ketika diangkat sedikit, bagian bawah roti terasa ringan, ketika permukaan roti disentuh tak membal dan terasa ringan, ketika Loyang digoyang, roti akan mengikuti gerakan ‘goyangan’ ringan tersebut, colume roti menjadi 80% mekar atau dua kali lipat lebih besar.

3. Proses Pengovenan
Tidak boleh terlalu lama ketika mengoven roti, roti nan berukuran kecil hanya dioven selama 10 menit, sedangkan roti nan berukuran besar seperti halnya roti sobek, hanya dioven selama 25 menit. Jika dioven lebih dari waktu tersebut, akan menghasilkan roti nan keras, namun jika sudah dioven selama 25 menit tetapi belum juga matang, berarti temperatur oven atau barah kurang tinggi. Suhu oven biasanya 200 derajat.

4. Proses Penyimpanan
Roti nan sudah dingin, langsung bungkus dengan plastik atau disimpan ke wadah nan rapat udara agar tak kering. Jika akan dimakan beberapa hari lagi, maka bungkus roti dengan plastic lalu simpan di dalam freezer. Jika ingin disajikan, maka setelah roti dikeluarkan dari freezer, diamkan terlebih dahulu hingga suhu roti sinkron dengan suhu ruangan.

5. Menggunakan Pelembut Roti
Ada macam-macam pelembut roti dengan berbagai merk. Dapat bertanya pada penjual di toko bahan roti, mana pelembut roti nan bagus dan takarannya sesuai.



Aneka Resep Roti Lembut

ROTI ISI SOSIS

Bahan:

  1. 500 gram tepung terigu berprotein tinggi.
  2. 100 gram gula pasir.
  3. 10 gram fermipan / ragi instan.
  4. 100 gram margarine / mentega.
  5. 150 ml susu cair tawar.
  6. 1 sdt pelembut roti / bread improver.
  7. 4 butir kuning telur.
  8. 1 sdt garam halus.

Olesan:

1. 4 butir kuning telur.
2. 4 sdm susu cair tawar.
3. 2 sdt gula halus.

Isi Roti: 600 gram sosis sapi

Cara Membuat:

1. Campur tepung terigu bersama gula pasir, ragi instan, kuning telur, bread improver dan garam ke dalam mangkuk adonan. Aduk menggunakan aduk-aduk dengan kecepetan 1 (satu) selama 2 menit. Tuangkan susu cair tawar, aduk kembali selama 2 menit. Hentikan adukan dan masukkan mentega/margarine. Aduk kembali selama 10 menit hingga adonan menjadi kalis dan elastis.

2. Bulat-bulatkan adonan, kemudian letakkan di loka hangat dan tertutup. Diamkan atau fermentasikan adonan selama 50 menit hingga mekar dua kali lipat. Setelah mengembang, kempeskan kembali, kemudian pangkas adonan dengan berat masing-masing potongan 30 gram. Diamkan selama sepuluh menit.

3. Giling adonan hingga memiliki tebal 1 cm, letakkan sosis nan sudah dikerat dan digoreng. Gulung, kemudian padatkan.

4. Letakkan adonan di atas loyang nan sudah diolesi margarine, warta keratin menggunakan pisau tajam di bagian atas adonan. Fermentasikan lagi selama 45 menit, kemudian olesi bagian permukaan menggunakan bahan olesan.

5. Panggang adonan dalam oven dengan temperatur 200 derajat selama 25 menit. Angkat, dinginkan.



ROTI ISI SELAI

Bahan:

  1. 500 gram tepung terigu ptrotein tinggi.
  2. 25 gram susu bubuk.
  3. 1 bungkus ragi instan.
  4. 50 gram gula pasir.
  5. 220 ml air.
  6. 2 butir telur.
  7. 75 gram mentega.
  8. 1 sendok teh garam.

Isi Roti:

  1. Selai cokelat.
  2. Selai kacang.
  3. Selai srikaya.

Cara Membuat:

  1. Campur tepung, susu, ragi, gula, dan air, kemudian uleni sampai kalis. Tambahkan mentega dan garam, uleni sampai adonan elastic.
  2. Tutup adonan, lalu diamkan selama 30 menit. Kempiskan adonan. Timbang masing-masing adonan roti sebanyak 25 gram.
  3. Tipiskan adonan, beri isi lalu bentuk sinkron selera. Diamkan adonan kembali selama 45 menit. Olesi permukaan roti dengan kuning telur nan dicampur susu cair.
  4. Panggang dalam oven bersuhu 180 derajat celcius selama 10 menit atau hingga matang.