Artikel Jurnalistik di Media Massa

Artikel Jurnalistik di Media Massa

Anda termasuk kelompok orang nan bingung ketika akan menulis artikel jurnalistik ? Tidak usah malu dan putus harapan sebab kebingungan tersebut bukan hanya menimpa Anda. Banyak sekali orang nan bingung ketika desakan dari dalam dirinya buat menulis artikel jurnalistik, kandas di depan keyboard komputer.

Seringkali, majemuk ide nan tadinya memenuhi pikiran menjadi lenyap begitu saja sehingga berjam-jam duduk di depan komputer hanya menghasilkan 2-3 baris tulisan saja. Tidak saja orang awam dan pemula di bidang tulis-menulis nan mengalami hal seperti itu, orang-orang nan berasal dari global akademik pun banyak nan sama.

Tidak sedikit pula, orang-orang nan sehari-hari jago menulis tulisan ilmiah dan bahan kuliah, menjadi 'mati kutu' ketika akan menulis artikel jurnalistik. Tidak kurang banyaknya tulisan orang-orang seperti itu ketika dikirimkan ke media cetak, ternyata tak dimuat.



Dunia Jurnalistik

Di zaman sekarang, media itu terangkai dalam berbagai macam bentuk produk jurnalistik. Macam-macam media tersebut ialah media cetak, media elektronik, dan media internet. Surat kabar, tabloid, dan buletin terangkai dalam bentuk produk jurnalistik nan dinamakan dengan media cetak.

Sementara itu, buat media elektronik ada stasiun televisi dan radio, dan nan terakhir tentu saja media internet nan sekarang sedang berkembang dengan hadirnya portal-portal warta berbentuk website. Informasi nan diberikan oleh produk-produk jurnalistik tersebut memiliki beberapa hal nan menjadi dasar, yaitu sebagai berikut.



1. Bersifat tentang Norma dan kebutuhan hayati masyarakat sehari-hari.

Sebagai contoh kita dapat melihat, apa nan dibutuhkan masyarakat sekarang, harga handphone, jadwal bioskop, berita-berita bala alam, informasi olahraga, dan lain-lainnya.



2. Informasi nan bersifat memerlukan perhatian dari masyarakat.

Seperti misalnya kondisi ekonomi, politik, sosial nan sedang terjadi. Sebagai contoh, kita tentunya sering kali melihat adanya warta di berbagai media seperti bala alam, warta tentang naiknya harga kebutuhan dan lain-lainnya.



3. Menyampaikan hal-hal baru.

Biasanya ini terkait dengan konten dari masing-masing produk jurnalistik. Contohnya ialah sekarang ini ada beberapa warta nan menampilkan tentang lifestyle, kesehatan, bahkan warta nan mengajak dan memotivasi kita buat mampu mengelola keuangan sendiri.

Informasi dari kegiatan-kegiatan jurnalistik tersebut mempunyai kandungan nan bisa merubah sikap, pendapat serta membujuk masyarakat buat menanggapi informasi tersebut. Dan kategori pemberitaan nan diberikan dari beberapa produk jurnalistik nan tersaji saat ini selain mengambarkan berita, dapat juga menampilkan komentar atau ulasan.

Komentar atau ulasan di media cetak biasanya terjadi pada rubrik-rubrik opini, sementara itu dalam media elektronik, seperti televisi atau radio disampaikan dalam bentuk sesi tanya jawab nan ditampilkan secara visual, sementara itu dalam media internet, melalui sebuah rubrik nan dikenal dengan citizen journalism, di mana masyarakat nan bukan jurnalis atau wartawan pun dapat memberikan warta mereka sendiri.



4. Bersifat advetorial.

Di mana produk jurnalistik ini memberitakan sebuah informasi dari beberapa perusahaan tentang produk-produk mereka, berupa warta atau informasi nan dibutuhkan mereka.

Tetapi apa nan paling krusial ialah tampilan pemberitaan nan akan dipaparkan dalam produk-produk jurnalistik. Setiap tulisan nan dibuat haruslah selalu mengandung konsep dasar jurnalistik yaitu, 5W+1H, yaitu what, who, where, when, why dan how . Semua terapan tersebut wajib digunakan oleh para wartawan dalam setiap penyajian beritanya. Bahkan masyarakat nan ingin menyampaikannya dalam bentuk citizen journalism.



Pilih Jenis Artikel

Sebenarnya di Indonesia sangat banyak beredar buku-buku nan berisi tentang metode penulisan artikel jurnalistik. Akan tetapi, biasanya orang menjadi bosan membacanya sebab terlalu panjang. Banyak pula buku nan sulit dipahami sebab terlalu teoritis dengan langkah-langkah nan terasa terlalu kaku dan menggurui. Padahal, para penulis pemula biasanya lebih membutuhkan petunjuk nan praktis dan memberi mereka kebebasan berekspresi.

Tentu saja kita harus menentukan jenis artikel jurnalistik yang akan kita tulis. Biasanya ruang paling nan disediakan bagi kita sebagai penulis nonwartawan di media cetak ialah artikel nan berisi opini kita terhadap suatu masalah atau fenomena. Jenis tulisan lain seperti features dan esai biasanya lebih banyak disediakan bagi wartawan dan penulis-penulis eksklusif saja.

Sebagai calon penulis artikel di media cetak, nan pertama harus kita ketahui ialah hal-hal nan 'disukai' oleh redaksi media cetak nan bersangkutan. Kita harus mempelajari hal tersebut dengan membaca beberapa edisi media cetak tersebut terutama dari jenis berita, gaya penulisan, angle , dan gaya artikel opini nan biasa dimuat. Hal-hal nan disukai media cetak biasanya ialah sebagai berikut.

  1. Aktual, segar, dan sedang banyak dibicarakan masyarakat.
  1. Buat judul nan provokatif dan menyengat.
  1. Opini mengandung hal baru (akan lebih baik bila berbeda dengan pandangan nan berkembang di masyarakat).
  1. Gaya tulisan tak kaku seperti tulisan ilmiah, sehingga mudah dipahami oleh pembaca (ingat, pembaca media cetak mempunyai latar belakang beragam).
  1. Jangan terlalu banyak mengandung kalimat beragam dan gunakan paragraf-paragraf pendek agar redaksi dan pembaca tak terlalu lelah.
  1. Jangan terlalu normatif.
  1. Jangan terlalu banyak mengutip pendapat ahli apalagi mengutip bagian isi buku.
  1. Tidak perlu terikat oleh pakem. Ingat, artikel nan dimuat oleh media ialah artikel populer bukan makalah.
  1. Terakhir tetapi sangat penting, yaitu jangan bosan menulis dan mengirim artikel walaupun tak dimuat. Satu saat artikel Anda akan dimuat.


Artikel Jurnalistik di Media Massa

Media informasi nan dibutuhkan oleh masyarakat, semakin bertambahnya kemajuan teknonologi informasi, maka semakin canggih pula media nan bisa menunjang informasi tersebut, sehingga para jurnalistik pun semakin bersaing buat mendapatkan informasi.

Media cetak mengalami perkembangan juga. Perusahaan media cetak mulai banyak nan berdiri dan melebarkan pemasarannya sampai pedesaan. Orang-orang nan berada jauh dari perkotaan bisa menikmati media cetak tersebut.

Jenisnya pun menjadi bermacam-macam. Mulai dari koran harian sampai bulanan, tabloid, majalah, dan buletin. Informasi nan diberikan pun bukan hanya sekadar tentang politik atau ekonomi nan sedang terjadi, tapi juga ada bidang hiburannya nan tercantum dalam media tersebut.

Konsumen media cetak ini pun bukannya hanya dari kalangan ekonomi mengah ke atas saja, tapi kalangan ekonomi mengengah ke bawah juga sudah bisa menikmati informasi dari media cetak tersebut. Harga nan terjangkau oleh semua kalangan tersebut, membuat semua kalangan mampu buat membeli dan menikmati informasi nan diberikan oleh media tersebut.

Jenis media cetak pun sudah bermacam-macam. Semua usia mempunyai media cetak masing-masing. Dari anak-anak sampai orang tua pun punya jenisnya. Media cetak berupa tabloid merupakan media informasi nan dikonsumsi oleh kalangan anak-anak dan remaja.

Banyak tabloid anak dan remaja nan sudah beredar di seluruh Indonesia. Selain itu, majalah anak, remaja, dan dewasa juga sudah banyak beredar. Majalah dewasa juga banyak macamnya, sinkron dengan jenis informasi nan diberikan.

Majalah dewasa nan beredar, seperti majalah fashion, majalah bisnis, majalah animasi, majalah games, majalah perfilman, majalah olah raga, majalah musik, dan masih banyak lagi majalah-majalah nan terbit di Indonesia.

Majalah mancanegara dan koran dari luar negeri pun ada nan beredar di Indonesia. Ada juga masyarakat nan membutuhkan informasi dari luar tersebut. Meskipun hanya segelintir orang saja nan mengonsumsi majalah dan koran luar tersebut.

Media elektronik pun tak kalah menariknya dengan media cetak. Bahkan media cetak menjadi terlupakan sebab perkembangan media informasi berupa elektronik dan digital nan semakin canggih.

Informasi nan didapat melalui media elektronik dan digital sangat mudah dan cepat, serta up to date. Wahana nan mendukung buat media elektronik dan digital tersebut juga mudah didapatkan.

Kemudahan tersebut menjadikan media cetak dan media elektronik dan digital semakin bersaing. Akan tetapi, masing-masing media mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Hal tersebut membuat seorang jurnalistik dituntut buat memberikan warta atau informasi nan menarik bagi para penikmat media tersebut. Untuk itu, pendidikan spesifik buat jurnalistik banyak dibuka di perguruan tinggi.

Untuk menjadi seorang jurnalistik nan handal dan profesional, harus dibekali ilmu nan berhubungan dengan global jurnalistik, seperti nan sudah dijelaskan sebelumnya.

Kemajuan sebuah perusahaan media informasi, tergantung pada informasi nan diberikan perusahaan tersebut. Apakah informasi nan diberikan menarik banyak perhatian para konsumen atau tidak.

Artikel jurnalistik nan diberikan pun harus bisa dipertanggungjawabkan oleh seorang jurnalistik. Tidak boleh asal-asalan sebab kalau itu terjadi dan ada nan tersinggung, maka akan menjadi masalah bagi perusahaan media tersebut. Untuk itu, teruslah berlatih menulis. Selamat mencoba.