Mengenal Sejarah Iklan dalam Peradaban Manusia

Mengenal Sejarah Iklan dalam Peradaban Manusia

Tahukah Anda sejarah iklan dalam peradaban manusia? Sejarah iklan dalam peradaban manusia tentu ada kaitannya dengan informasi. Informasi merupakan salah satu hal nan tak dapat lepas dari kehidupan manusia modern. Semua orang terpapar informasi setiap harinya. Budaya dan cara hayati manusia modern tak lepas dari informasi nan diterima. Hubungan ini dapat berlaku secara sadar maupun tidak.

Mau tak mau, informasi dan segala turunannya menjadi guru besar manusia modern. Informasi nan memapar manusia setiap hari mengajarkan bagaimana hayati nan “benar”. Salah satu bentuk informasi nan memiliki peranan krusial dalam membentuk cara hayati manusia modern ialah iklan.

Sering mendengar istilah ‘termakan iklan’? Iklan inilah nan membuat kita memilih suatu brand tertentu dan mengabaikan lainnya. Iklan juga nan memberitahu kita bahwa definisi cantik itu harus seperti anggota girlband Korea. Keampuhan iklan juga dapat membuat tempe dihargai semahal pizza .

Mengapa Inul Daratista lebih laku daripada kebanyakan penyanyi dangdut lainnya? Mengapa Kangen Band menjadi terkenal dengan musik Melayu-nya? Mengapa produk Apple sangat mahal dibandingkan gadget dengan spesifikasi sama namun tak ada nama “i” di depannya?

Semua pertanyaan menunjukkan keampuhan gambaran dari suatu produk. Gambaran ini dibentuk salah satunya memakai senjata bernama iklan. Iklan merupakan kata dalam bahasa Melayu. Kata ini menyerap kata dari bahasa Arab yaitu i’lan atau i’lanun nan jika diartikan secara harfiah berarti ‘informasi’.

Mengenai sejarah iklan, iklan berusaha buat memberi informasi dan membujuk audiens atau khalayak terhadap suatu hal. Pembuat iklan berhadap khalayak dapat mengambil tindakan nan menguntungkan bagi pengiklan. Misalnya ialah produsen mobil nan mengiklankan produknya agar khalayak tertarik buat membelinya. Tujuan dari pengiklan tak selamanya berdasar komersil, namun dapat hal lain. Misalnya pemerintah atau organisasi nan mengiklankan cara hayati sehat, budaya mengantri, atau menghemat listrik.

Tujuan iklan ialah mengarahkan khalayak buat bertindak atau berpersepsi terhadap suatu hal nan menguntungkan pengiklan. Karena itu, iklan juga bertujuan buat membentuk gambaran eksklusif nan tertanam di benak khalayak. Misalnya ialah gambaran wanita cantik itu harus kurus, putih, dan berambut panjang. Wanita nan menginginkan menjadi seperti itu harus memakai produk nan diiklankan. Hal ini merupakan contoh dari tujuan-tujuan nan diperoleh dari periklanan.



Mengenal Sejarah Iklan dalam Peradaban Manusia

Lalu, bagaimana sejarah dari iklan dalam peradaban manusia? Kapan pertama kali iklan dimunculkan di masyarakat? Tentu saja secara tradisional, jika mengacu pada pengertian dasar dari iklan, iklan sudah ada sejak awal peradaban manusia. Manusia bersosialisasi niscaya memiliki tujuan tertentu. Seringkali tujuan ini membutuhkan orang lain. Karena itu mereka mengomunikasikannya kepada orang lain buat mencapai tujuan tersebut. Tentu cara mengomunikasikannya masih menggunakan mulut.



Masa Babylonia

Diperkirakan baru pada masa Babylonia, iklan mulai muncul dalam bentuk tertulis. Estimasi waktunya ialah sekitar tahun 3000 SM. Pesan iklan pada masa itu dituangkan dalam bentuk tanah liat. Pesan iklan nan pernah ditemukan ialah prasasti nan berisi tentang dealer salep, juru tulis, dan pembuat sepatu.



Masa Mesir Kuno

Selanjutnya, periklanan berkembang di masa Mesir Antik dan Yunani Kuno. Pengumuman-pengumuman dituangkan di dinding-dinding dan daun papirus. Pesan iklan banyak memberitahukan pengumuman datangnya kapal nan membawa berbagai barang keperluan. Barang nan dibawa ini meliputi anggur, logam, rempah-rempah, atau bahan keperluan lainnya. Selain itu, pesan juga berisi tentang acara-acara nan bakal digelar sampai penjualan budak. Masyarakat Romawi antik mengiklankan perkelahian gladiator dengan mengecat dinding.

Pada masa Romawi juga muncul Acta Diurna nan digagas buat mengumumkan hal-hal penting. Bentuk pesan pada masa itu juga banyak nan berbentuk tanda icon sederhana. Hal ini dimaksudkan sebab banyak masyarakt juga nan masih buta huruf. Hal ini ditunjukkan dari peninggalan di reruntuhan kota Pompeii.

Di kota ini ditemukan iklan-iklan dalam bentuk icon nan menandai iklan barang-barang nan dijual di toko. Selain itu, di kota ini ditemukan juga gambar-gambar iklan kampanye politik. Sedangkan pada abad kelima sebelum masehi di daerah Perancis ditemukan iklan nan mempromosikan orang-orang negro sebagai budak belian.



Setelah Inovasi Mesin Cetak

Perkembangan iklan tak begitu pesat sampai ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg pada 1450. Tentu budaya mengiklan berubah. Periklanan menjadi bisnis massal sebab lebih mudah dibuat dengan adanya mesin cetak. Bentuk iklan pada masa awal-awal setelah ditemukannya mesin cetak berupa poster, selebaran, atau iklan baris di surat kabar. Hal-hal nan diiklankan sebenarnya bukan sesuatu nan baru. Masih menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari, obat-obatan, kuda, buku, dan budak belian. Ada juga iklan nan berupa tuntunan dalam beribadah.

Iklan pada awal abad ke-17 di Inggris khususnya banyak berupa ajakan kepada masyarakat buat pergi ke global baru, yaitu daratan Amerika. Iklan ini menantang khalayak buat mendapatkan dan mengelola tanah di daratan Amerika secara cuma-cuma. Kisahnya mungkin mirip dengan cerita dalam film Far and Away nan dibintangi oleh Tom Cruise dan Nicole Kidman.

Pada akhir abad ke-18, muncul iklan dalam bentuk katalog nan memuat berbagai barang nan dijual dalam rangkaian toko-toko. Katalog pada masa awal ini dipelopori oleh Sears. Sears Catalog memuat gambar-gambar dari barang-barang nan dijual sehingga lebih menarik khalayak. Katalog ini banyak dipasarkan dengan berlangganan di kantor pos .

Agen pembuat iklan, suatu orang atau instanti nan menjual jasa membuat dan memasangkan iklan di surat kabar, berdiri bertama kali pada 1841. Volney Palmer menjadi seorang pelopor agen pengiklan pada era itu. Dia mendapatkan komisi dari jasa membuat dan memasangkan iklan di surat kabar . Palmer mendirikan Agensi Pembuat Iklan pertama kali di Boston, Amerika Serikat.

Pada masa awalnya, kerja agen ini hanya mediator pengiklan dan pihak surat kabar. Selanjutnya muncul biro agen iklan profesional nan didirikan oleh Charles Bates. Di akhir abad ke-19, wanita mulai dimanfaatkan sebagai objek buat memasarkan produk tertentu. Wanita sebagai objek iklan pertama kali digunakan dalam iklan sabun mandi.

Iklan semakin berkembang setelah ditemukannya radio. Setelah radio generik pertama mengudara pada tahun 1920-an, maka global periklanan semakin marak. Radio menjadi salah satu wahana populer buat memasang iklan. Pada awalnya, sponsorship radio banyak dimiliki perorangan dan memasarkan produk pribadi. Namun, seiring waktu, siaran radio juga mengiklankan pesan-pesan dari pihak lain secara profesional.

Iklan semakin marak ketika ditemukanna televisi. Pada 1941, iklan muncul pertama kali televisi hitam putih. Iklan nan muncul dari stasiun televisi di New York, Amerika Perkumpulan ini mengiklankan jam tangan merk Bulova tertentu dengan harga 9 US$. Selanjutnya iklan berwana nan muncul di televisi mengudara pada tahun 1954. Iklan ini memromosikan Castro Decorate.

Dengan semakin mendunianya televisi, tentu periklanan di dalamnya semakin pesat berkembang. Iklan menjadi sumber dana primer dari televisi. Iklan di televisi memegang porsi nan lebih besar dibandingkan media lain. Walau begitu, iklan tetap juga dapat menghidupi media massa lain seperti surat kabar, majalah, dan radio.

Bahkan ketika internet muncul, iklan tetap menjadi sumber pemasukan primer dari media massa konvensional. Iklan di internet juga semakin marak seiring dengan makin mudahnya belanja secara online . Karena itu, manusia modern akan selalu hayati berdampingan dengan iklan. Lewat iklan kita diberitahu hal-hal mana saja nan baik dan jelek dalam hayati kita. Itulah sejarah iklan dalam peradaban manusia dari masa ke masa. Semoga artikel mengenai sejarah iklan ini bermanfaat!