Faktor Resiko
Penyebab anak autis dipengaruhi oleh banyak faktor. Hingga saat ini banyak teori kedokteran nan membahas penyebab anak autis, namun belum ada satu pun nan mampu menemukan faktor penentu nan menjadi penyebab anak autis. Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan para orangtua. Apalagi saat ini, jumlah anak autis dari hari ke hari meningkat jumlahnya.
Bukti Empiris
Masyarakat awam nan tak mengerti apa-apa mulai membuat analisis sendiri mengenai penyebab anak autis . Ketika imunisasi MMR menjadi kambing hitam dan bahkan Oprah Winfrey melalui shownya membahas hal ini dengan saksama. Fenomena ini didapat dari banyaknya kasus anak menunjukan gejala autis setelah mendapatkan imunisasi MMR itu. Padahal sebelumnya sang anak biasa saja dan tumbuh dengan normal. Autisme nan ditunjukan oleh sang anak memang berbeda-beda.
Ada nan menjadi sangat militan dan kehilangan keinginan buat berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini tentu saja sangat memprihatikan. Salah satu anak nan menjadi korban ialah anak seorang seniman terkenal nan sedang membina interaksi dengan Jim Carey. Nama nan tenar dan buku nan ditulisnya semakin membuat banyak orang mempercayai bahwa mungkin saja imunisasi itu dapat menjadi pencetus autis. Lalu banyak orangtua di Indonesia nan melek informasi menarik diri dari program pemerintah mengimunisasikan anaknya.
Mereka berpendapat bahwa kekebalan tubuh itu dapat didapatkan dari pemberian ASI nan baik dan pemberian makanan dengan gizi seimbang. Hal ini menjadi satu kontroversi nan cukup menyita perhatian. Bukti kalau imunisasi itu tak terlalu berdampak memang banyak. Anak nan telah diberi imunisasi malah sakit atau menjadi tak karuan kondisi kesehatannya, juga ada. Bagi jamaah haji nan akan berangkat ke tanah kudus saja, ada nan tak mau mengambil imunisasi flu. Bagaimanapun kalau masih akan kena flu, hal itu biasa saja sebab memang keadaan cuaca seperti itu.
Kenyataan ini memang tak bisa dipungkiri. Tetapi, imunisasi itu tetap bagus dan tetap harus diikuti sebab ada bukti ilmiah bahwa banyak penyakit menular nan biasa menyerang banyak anak dalam masa pertumbuhan nan tumbuh sehat setelah adanya program imunisasi nasional terutama buat penyakit polio. Kalaupun buat imunisasi MMR, kalaupun orangtua tak mau mengikutinya, tak masalah sebab pemerintah Indonesia juga belum menjadikan imunisasi satu ini sebagai salah satu imunisasi wajib bagi seluruh anak Indonesia. Selain itu, harganya mahal.
Penyebab autis pada anak nan lain nan diyakini banyak orang ialah taraf polusi nan luar biasa tinggi di satu daerah. Misalnya, di Yogyakarata pertumbuhan anak autis cukup tinggi. Ternyata ada kaitan dengan tingginya taraf pertumbuhan anak autis dengan polusi udara. Timbal nan berasal dari knalpot kendaraan nan tak terawat dipercaya juga membuat anak menjadi autis. Menurut pengamatan, anak autis itu sporadis atau katakanlah tak ada nan berasal dari pedesaan nan jauh dari polusi.
Asap rokok juga dapat menyebabkan kerusakan pada otak janin nan sedang berkembang. Rokok ini juga diyakini bisa membuat autis. Keadaan ibu nan stres dan depresi juga membuat anak tak berkembang dengan baik ketika berada di dalm rahim. Banyaknya penyebab nan dicurigai sebagai pencetus autis, menjadikan banyak wanita nan akan hamil benar-benar berbenah diri agar dapat melahirkan anak nan sehat dan tidak kurang apapun jua. Adalah sesuatu nan akan sangat menyedihkan ketika mengetahui anak nan diharapkan menjadi penerus itu mengalami kekurangan dan kecacatan mental.
Sedangkan bagi pihak nan berkompeten dalam bidang kesehatan, mereka menyakini bahwa setidaknya, ada dua hal nan sering menjadi pengangan dokter dalam menganalisa penyebab anak autis. Hal tersebut ialah faktor sebelum kelahiran dan faktor resiko. Bukti dari keyakinan ini memang terus diteliti dan dicari penyebab nan sesungguhnya sehingga para orangtua nan akan mempunyai anak benar-benar memperhatikan apa-apa nan dibutuhkan dan apa-apa nan harus dihindari ketika sedang mengharapkan seorang anak.
Faktor Sebelum Kelahiran
Penyebab anak autis sejatinya dipengaruhi oleh faktor nan terjadi bukan setelah kelahiran tapi justru terjadi jauh sebelum kelahiran itu terjadi. Keyakinan ini berdasarkan beberapa bukti. Walaupun masih harus diingat bahwa ketika anak lahir, otaknya belum seluruhnya berkembang. Masih ada waktu 5 tahun pada masa keemasan pertumbuhan anak nan juga dapat terjadi kerusakan pada otak anak. Masa-masa ini segenap perhatian dan afeksi tetap harus tercurah kepada sang buah hati.
Berikut ini ialah beberapa faktor nan dapat menyebabkan anak autis menurut faktor sebelum kelahiran. Pertama, Anak autis menurut estimasi para pakar disebabkan sebab adanya kerusakan pada jaringan otak nan terjadi saat awal 20 hari pembentukan janin atau pada semester ketiga kehamilan. Dengan kata lain, faktor nan menyebabkan anak autis memang dapat terjadi sejak anak dalam kandungan.
Bayi dengan kadar protein otak nan tinggi bisa berkembang menjadi autisme. Penelitian ini seakan memperkuat bahwa anak autis terjadi justru bukan setelah lahir, tapi terjadi sebelum kelahiran bayi. Dengan adanya fakta ini, orangtua harus sangat hati-hati dalam menjaga kehamilan. Sang ibu menjadi dirinya dari segal hal nan mungkin dapat membuat kandungan mengalami masalah dan sang ayah menjadi suami siaga bukan hanya ketika mendekati kelahiran, namun, jauh sebelum bayi itu lahir, keduanya harus bekerja sama.
Faktor Resiko
Faktor resiko ini memandang bahwa resiko-resiko eksklusif bisa menjadi faktor nan bsia menyebabkan anak autis. Faktor resiko tersebut dibagi menjadi beberapa periode. Periode tersebut terdiri dari periode kehamilan, periode persalinan, dan periode usia bayi. Semua periode itu ada masa kritis. Sebenarnya kehamilan itu mudah dan dibuat mudah saja. Kepasrahan ialah kunci nan pertama. Kedua, ketabahan dan kekuatan batin kedua orangtua. Selanjutnya, mengikuti semua saran dokter.
1. Periode Kehamilan
Infeksi virus nan menyerang fungsi otak janin sering dianggap sebagai faktor penyebab anak autis. Walau demikian, ada juga beberapa konduite dan Norma orangtua selama kehamilan juga turut berperan menyebabkan anak autis, seperti pemakai obat-obatan, merokok, stress dan depresi. Faktor-faktor terakhir ini memang menjadi faktor nan terkadang sulit dihindari. Apalagi ketika sang ibu merasa terpaksa hamil. Memang sangat disayangkan kalau seorang wanita terpaksa hamil sebab faktor apapun.
2. Periode Persalinan
Persalinan ialah periode nan paling mementukan kehidupan bayi setelahnya. Ibu nan mengalami gangguan saat persalinan sehingga genre darah dan oksigen ke seluruh tubuh bayi terutama ke otak terhambat membuat peluang anak terkena autis semakin besar. Gangguan tersebut dapat disebabkan sebab mutilasi tali pusat nan terlalu cepat, komplikasi selama persalinan, berat lahir rendah serta asfiksia pada bayi.
Memilih loka melahirkan nan profesional dan nan benar-benar memahami kebutuhan anak dan ibu sangat penting. Proses mencari ini dapat melalui komunikasi nan sering kepada banyak orang. Jangan asal mendapatkan loka melahirkan nan murah namun tak ada peralatan nan dapat membantu melahirkan nan memadai terutama kalau ada keadaan darurat nan terjadi. Untuk anak memang tidak boleh banayk coba-coba. Kehidupan mereka selanjutnya sangat krusial dan merupakan tanggungjawab orangtua juga.
3. Periode Usia Bayi
Bayi nan mengalami trauma kepala, gangguan pada otak, kejang, sering muntah, lahir prematur beresiko besar menjadi anak autis. Meski memang tak semua bayi nan mengalami hal di atas menjadi anak autis. Menjaga anak dengan sebaik mungkin memang merupakan jalan satu-satunya demi mendapatkan anak nan sehat, hebat, dan manfaat.
Pencegahan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pepatah ini sebaiknya dilaksanakan, karena memiliki anak autis berarti harus meninggalkan semua pekerjaan dan fokus kepada Anak Anda. Anak autis itu membutuhkan perawatan dan perhatian 100%. Berikut ini ialah langkah pencegahan nan bisa Anda lakukan buat menghindari faktor menyebabkan anak autis.
Pertama, hindari konsumsi asupan nan tak sehat seperti rokok dan obat-obatan terlarang. Bagi wanita hamil, pastikan bahwa asupan makan telah memenuhi kriteria gizi sempurna. Kedua, jaga kesehatan jiwa, karena salah satu penyebab anak autis ialah depresi pada diri seorang Ibu. Tentu banyak hal lain nan dapat Anda lakukan buat mencegah penyebab anak autis pada anak Anda, seperti banyak membaca dan bertanya kepada ahlinya.