Dampak Bagi Kesehatan

Dampak Bagi Kesehatan

Kerusakan udara dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Udara merupakan elemen paling krusial dalam kehidupan ini. Semua makhluk hayati membutuhkan nan namanya udara, tentunya supaya bisa tetap bertahan hidup, tumbuh dan berkembang.

Oksigen (O2) ialah udara nan setiap waktu kita hirup, nan membuat kita manusia bisa bernafas dengan baik, dengan demikian kita bisa melakukan aktivitas dengan baik pula.

Namun, belakangan ini seiring dengan berkembangnya zaman, meningkatnya kebutuhan manusia, berkembangnya teknologi , beberapa diantaranya menyebabkan kerusakan di udara.



Penyebab Kerusakan Di Udara

Udara nan kini kita hirup, terutama bagi nan hayati di daerah perkotaan, sebagian besar sudah tak sehat lagi, ada banyak pencemaran di mana-mana, nan menjadikan udara tak higienis lagi sebagaimana mestinya.

Pencemaran udara tersebut salah satunya bahkan mungkin sebagian besarnya disebabkan oleh manusia itu sendiri. Tengok saja bagaimana polusi udara di daerah perkotaan bisa berkembang dengan sangat cepat.

Beberapa penyebabnya antara lain, semakin banyaknya industri-industri dan pabrik-pabrik nan setiap hari mengeluarkan asap dari pembakaran mesin nan digunakan, belum lagi dari limbah residu pembakarannya itu.

Semakin meningkatnya jumlah alat transfortasi nan juga setiap hari melakukan pembakaran mesinnya, sehingga semakin banyak saja asap kendaraan bermotor nan meracuni udara. Hal tersebut menyebabkan semakin menumpuk karbon monoksida di udara.

Selain itu jumlah penduduk perkotaan juga semakin hari semakin padat saja, hal ini menyebabkan semakin banyak pula jumlah sampah nan di hasilkan. Belum maksimalnya pengolahan sampah seringkali menambah pencemaran udara dengan bau nan kurang sedap dan kadang menumpuk tak pada tempatnya.

Selain itu pembakaran hutan nan kadang hal tersebut dilakukan secara sengaja pun ikut mencemari udara, kemudian banyaknya pembangunan rumah kaca juga di sebut sebagai salah satu nan menyebabkan kerusakan di udara.



Rumah Kaca

Sudah lama di sebut-sebut rumah kaca memberikan imbas nan kurang baik terhadap udara, hal tersebut disebabkan sebab adanya CO2, CFC, metana, ozon, dan NO2 di lapisan atmosfer , nan bisa menyerap radiasi panas matahari nan dipantulkan oleh permukaan bumi.

Sehingga panas terperangkap dalam lapisan troposter, sehingga timbullah pemanasan global. Yang sering disebut dengan dunia warming.

Dampak dari pemanasan dunia tersebut mengakibatkan perubahan iklim regional dan global, meningkatnya suhu rata-rata di bumi, adanya perubahan siklus hayati flora dan fauna serta mengakibatkan pencairan es di kutub.

Zat-zat nan bisa menimbulkan terjadinya pencemaran udara ialah karbon monoksida, CFC, oksigen sulfur, hidrokarbon, partikulat, oksigen nitrogen, dan vortatile organic compounds.



Dampak Bagi Kesehatan

Dampak dari pencemaran udara tersebut berakibat terhadap kesehatan manusia, terutama pada system pernapasan, hal tersebut seringkali mengakibatkan infeksi saluran nafas atas (ISNA), seperti asma atau bronchitis.

Mengapa bisa mengakibatkan infeksi saluran nafas atas? Sebab jika udara nan tercemar masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan, partikulat besarnya akan tertahan di bagian pernapasan atas.

Sementara nan kecil bisa masuk sampai dengan paru-paru, dari paru-paru zat nan tercemar itu di serap oleh sistem peredaran darah dan disebarkan ke seluruh tubuh, maka terjadilah ISNA.



1. Menyebabkan Rusaknya Tanaman

Dampak dari rusaknya udara tak hanya mengancam manusia saja, tetapi juga makhluk hayati lainnya seperti tanaman. Tanaman nan hidup, tumbuh dan berkembang di daerah nan udaranya sudah tercemar bisa terganggu perkembangan dan pertumbuhannya.

Seperti halnya pada manusia nan menimbulkan penyakit, begitu pula pada tumbuhan, pencemaran udara bisa mengakibatkan tumbuhan rawan akan penyakit.

Seperti nekrotis (matinya sel atau jaringan pada urat daun), bintik hitam, dan klorosis (kekurangan klorofil). Pencemaran udara menjadikan terganggunya proses fotosintesis pada tumbuhan.



2. Menipisnya Lapisan Ozon

Dampak lainnya dari pencemaran udara ialah menjadi menipisnya lapisan pelindung bumi nan di sebut dengan ozon. Lapisan ozon tersebut berada di stratosfer dengan ketinggian kurang lebih 20-35 km, merupakan bagian pelindung bumi nan berfungsi sebagai filter radiasi ultraviolet B dari matahari .

Emisi CFC nan sampai di stratosfer dan bersifat sangat stabil bisa menyebabkan laju menguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya dan mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang pada lapisan ozon tersebut.



3. Hujan Asam

Dampak lainnya dari pencemaran udara ialah menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan asam terjadi sebab proses bereaksinya pencemaran udara seperti SO2 dan NO2 dengan air hujan. Hal tersebut menyebabkan menurunnya kualitas air di permukaan dan air di tanah.

Bagi nan hayati diperkotaan akan sangat terasa adanya pencemaran udara tersebut, apalagi bagi mereka nan beraktifitas di luar ruangan. Udara terasa semakin panas dan kering.

Dampaknya bukan hanya dirasakan oleh nan hayati diperkotaan saja , bahkan orang-orang desa pun kini ikut juga merasakan akibatnya. Dengan iklim dan perubahan cuaca nan kini semakin tak menentu, tak lagi sebagaimana seharusnya.

Alhasil semuanya menjadi merasakan akibatnya nan kurang baik dari pencemaran udara, tak hanya berdampak pada kesehatan semata atau kerusakan tanaman saja, tetapi juga perekonomian.

Para petani tanamannya menjadi terhambat pebuahannya atau masa panennya, dikarenakan banyak hama, curah hujan nan sedikit, atau sebab panas nan berkepanjangan, nan diakibatkan oleh pencemaran udara.

Mari, kita kurangi sedikit demi sedikit kerusakan udara nan kini semakin besar ini. Kita mulai dari diri sendiri, dan dari hal kecil, misal dengan membuang sampah pada tempatnya, memisahkan sampah organic dan anorganik.

Menanam dan merawat tanaman di halaman rumah, agar tampak hijau dan membuat udara sedikit lebih segar. Kurangi menggunakan kendaraan bermotor secara berlebihan, pastikan menggunakan kendaraan bermotor hanya buat jeda nan dianggap jauh saja.

Mari kita budayakan jalan kaki atau dengan naik sepeda. Sering menggunakan kendaraan umum, menggunakan kendaraan pribadi hanya buat waktu eksklusif saja.

Secara garis besarnya, kita harus belajar mengembangkan teknologi nan memang ramah terhadap lingkungan, menjaga kebersihan dimana kita tinggal, menghemat sebaik mungkin energi nan digunakan.

Jangan lakukan penebangan hutan secara liar, kalaupun melakukan penebangan hutan, lakukan dengan baik, dengan memilih jenis pohon nan memang sudah harus ditebang, kemudian jangan dilupakan buat ditanami kembali pohonnya.

Kerusakan nan sudah terjadi mungkin tak bisa kita perbaharui menjadi kebentuk awal, namun tak ada kata terlambat buat memperbaiki selama ada keinginan buat berubah, mengubah agar terjadi perubahan.

Tidak ada hal besar nan bisa terjadi di global ini tanpa adanya elemen kecil. Mari, kita mulai nan kecil itu dari tiap individu. Agar semakin banyak individu-individu itu buat kemudian membentuk kelompok, dan kelompok-kelompok itu membentuk satu massa nan besar.

Dimulai dengan satu orang menanm pohon satu, maka jika ada seribu orang maka seribu pula pohon nan akan tumbuh, mungkin akan mengurangi akibat kerusakan udara nan semakin sini terasa semakin panas ini.

Lalu jika ada sepuluh orang menyimpan kendaraan pribadinya kemudian memakai kendaraan generik maka itu tak hanya akan mengurangi polusi udara tetapi juga mengurangi kemacetan. Udara ini milik kita semua maka kita semua pula nan menjaganya, lestarikan lingkungan dengan memberikan udara nan sehat.