3. Tokoh-tokoh Pendidikan Islam - Ibnu Taimiyah
Menurut Anda, apakah peran tokoh-tokoh pendidikan Islam bagi perkembangan agama Islam? Di antara pembaca sekalian, tentu banyak pendapat nan akan akan dikemukakan. Ya, sebagai sebuah agama, Islam merupakan agama Allah Swt nan paling sempurna. Agama nan mampu mengangkat manusia dari zaman kegelapan ke zaman nan terang benderang.
Agama Islam tumbuh dan berkembang berkat perjuangan Nabi Muhammad saw bersama sahabatnya, juga berkat dukungan tokoh-tokoh pendidikan Islam lainnya. Tanpa perjuangan mereka nan senantiasa berjuang buat meyakinkan umatnya, mungkin agama Islam tak akan seperti sekarang.
Perjuangan Nabi Muhammad saw bersama para sahabatnya tentu sudah banyak diketahui oleh umat Islam. Namun, bagaimana dengan kisah perjuangan tokoh-tokoh pendidikan Islam nan senantiasa bekerja cerdas buat memajukan agama Islam? Untuk itu, dalam artikel kali ini, penulis akan mengajak pembaca buat mengetahui siapa-siapa saja nan termasuk tokoh-tokoh pendidikan islam dan bagaimana kiprah mereka dalam usaha memajukan Islam.
Sejak awal kemunculan Islam. Banyak sekali tokoh-tokoh agama islam nan selalu ikhlas dan bekerja cerdas buat memajukan Islam. Namun, di antara sekian banyaknya tokoh-tokoh pendidikan Islam tersebut, ada beberapa tokoh pendidikan Islam nan cukup terkenal. Berikut ialah sedikit tentang riwayat beberapa tokoh-tokoh pendidikan Islam di masa awal perkembangan Islam.
1. Tokoh-tokoh Pendidikan Islam - Ibnu Sina
Satu dari sekian banyak tokoh-tokoh pendidikan Islamyang terkenal ialah Ibnu Sina. Telah banyak jasa beliau dalam usaha memajukan dan membesarkan agama Islam hingga seperti sekarang. Ingin tahu apa saja nan pernah beliau dedikasikan kepada Islam? berikut ialah sedikit bahasan tentang Ibnu Sina.
Ibnu Sina mempunyai nama lengkap Abu 'Ali al-Husayn bin 'Abdullah bin Sina. Lahir di Bukhara, Persia (Iran) pada 370 H/428 M dan mati di Persia pada 941 H/1030 M. Global Barat menyebut dengan nama Avicenna. Ia ialah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter.
Qanun fi Thib ialah karyanya nan sangat terkenal dan menjadi acum global kedokteran di seluruh global selama berabad-abad. Karena kepiawaiannya dalam membahas ilmu kedokteran ia dijuluki sebagai "Bapak Pengobatan Modern". Ibnu Sina telah menulis lebih dari 400 judul buku nan membahas tentang filosofi dan kedokteran.
Sebagai satu di antara sekian banyak tokoh-tokoh pendidikan Isla, Ibnu Sina tentu memiliki konsep tersendiri tentang pendidikan. Ya, konsep pendidikan menurut Ibnu Sina ialah pendidikan nan berupaya buat membentuk insan kamil (manusia sempurna). Pendidikan nan menjadikan manusia mengembangkan seluruh potensi nan ada dalam manusia tersebut.
Ibnu Sina juga berpendapat dalam membuat membuat sebuah kurikulum pendidikan sebaiknya didasarkan pada taraf usia anak didik. Konsep kurikulumnya terdiri atas tiga ciri. Pertama mengenai mata pelajaran nan diajarkan. Kedua, kurikulum nan didasarkan pada pemikiran nan bersifat pragmatis fungsional. Dan ketiga, kurikulum nan didasarkan pada pengalaman nan terdapat dalam dirinya.
Berkat 3 konsep pendidikan nan diusungnya, nama Ibnu Sina semakin mengokohkannya sebagai satu di antara tokoh-tokoh pendidikan Islam nan paling berpengaruh terhadap global pendidikan hingga saat ini.
2. Tokoh-tokoh Pendidikan Islam - Al-Ghazali
Seperti halnya, Ibnu Sina, Imam Ghazali termasuk satu dari sekian banyak tokoh-tokoh pendidikan Islam nan turut mengangkap pamor Islam di mata dunia. Imam Ghazali ialah ulama besar nan sangat terkenal. Karyanya sampai sekarang masih abadi dan selalu dikaji oleh berbagai kalangan. Beliau juga merupakan pakar pikir dan pakar filsafat nan terkemuka dan telah banyak memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan kemajuan manusia.
Telah banyak buku nan mengulas mengenai biografi Imam Ghazali. Namun, tidak ada salahnya jika penulis mengulas secuil cerita mengenaiImam Ghazali sebagai satu di antara sekian banyaknya tokoh-tokoh pendidikan Islam. berikut ialah sekilas cerita mengenai Imam Ghazali.
Imam Ghazali lahir di Thus pada 450 H/1058 M dengan nama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafi,i. Global Barat mengenalnya dengan nama Algazel. Pemikir dan ulama besar ini meninggal di kota kelahirannya, Thus, pada 14 Jumadil Akhir tahun 505 H/1111 M.
Al-Ghazali ialah salah satu tokoh Muslim nan pemikirannya sangat luas dan mendalam dalam berbagai hal terutama dalam masalah pendidikan. Tujuan pendidikan menurut Al-Ghazali tertuang dalam Al-Qur'an surat Adz-Dzariyat ayat 56, yaitu "Tidaklah Aku jadikan jin dan manusia melainkan agar beribadah kepadaku."
Pendidikan Islam harus mengarah kepada realisasi dari perintah Allah di dalam Al-Qur'an. Pendidikan bukan hanya buat mencapai kedudukan nan tinggi dan meraih kemegahan dunia. Tapi, pendidikan harus sinkron dengan tujuan diciptakannya manusia yaitu memperoleh keutamaan dan mendekatkan diri kepada Allah.
Sasaran pendidikan menurut Al-Ghazali ialah kesempurnaan insani di global dan di akhirat. Sedangkan manusia dapat sampai pada taraf kesempurnaan bila ia menguasai ilmu nan merupakan hasil dari proses pendidikan.
Konsep dan tujuan pendidikan nan diungkapkan oleh Imam Ghazali memang terdengar sangat sederhana, namun apa nan dihasilkan daripendidikan semacam itu tentunya akan membuat seseorang menjadi berhasil global dan akhirat. Tujuan pendidikan Islam Imam Ghazali ini masih terus dipupuk oleh tokoh-tokoh pendidikan Islam lain nan berjuang setelahnya.
3. Tokoh-tokoh Pendidikan Islam - Ibnu Taimiyah
Tokoh-tokoh pendidikan Islam nan namanya tidak kalah mentereng dengan Ibnu Sina atau Imam Ghazali ialah Ibnu Taimiyah. Ya, Ibnu Taimiyah merupakan salah satu tokoh-tokoh pendidikan Islam nan berasal dari kalangan keluarga nan intelek, banyak hafalan, dan jenius.
Ia keturunan dari seorang ayah dan kakeknya nan terkenal mempunyai ingatan nan kuat. Sejak kecil, Ibnu Taimiyah sudah memperlihatkan kecemerlangan otaknya. Ia memiliki kejeniusan nan luar biasa nan mengungguli kejeniusan semua anggota keluarganya. Para ulama dan guru-guru beliau sampai terkagum-kagum dengan kepintaran dan hafalannya nan kuat.
Ibnu Taimiyah lahir pada 661 H/1263 M di Harran, Turki. Nama lengkapnya ialah Abul Abbas Taqiudin Ahmad bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah al-Harrani. Ayahnya Syihabuddin bin Taimiyah ialah seorang syaikh, hakim dan khatib. Sedangkan kakeknya Majduddin Abdul Birkan Abdussalam bin Abdullah bin Taimiyah al-Harrani ialah seorang ulama nan menguasai fiqih, hadits, tafsir, ilmu ushul dan seorang hafidz. Ibnu Sina mati pada 20 Dzulhijah 728 Hijriah di dalam penjara Qal'ah Damsyik.
Ibnu Taimiyah menguasai ilmu hadist dan hafal semua hadits beserta perawinya hingga sedetail mungkin. Tiap malam ia menulis tafsir, fikih, ilmu ushul dan mengomentari para filusuf. Konon, sehari semalam ia dapat menulis 4 buah buku tentang syariah. Karangannya mencapai lima ratus judul. Karyanya nan paling terkenal ialah Majmu Fatawa nan membahas fatwa-fatwa di dalam Islam.
Sebagai satu dari sekian banyak tokoh-tokoh pendidikan Islam, Ibnu Taimiyah tentu memiliki pandangan spesifik tentang pendidikan. Ya, terkait pendidikan, Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa ilmu nan didapat dari pendidikan harus diamalkan dalam kehidupan nyata. Ia membagi dasar-dasar pendidikan Islam menjadi empat bagian:
- Tauhid
- Fitrah manusia dibuat Allah atas dasar kesamaan tauhid tersebut.
- Pendidikan Islam sebagai ibadah nan memadukan ibadah dan amal.
- Tujuan pendidikan Islam ialah sebagai pembinaan pribadi muslim dan wahana dakwah Islam agar menjadi tatanan universal di dalam masyarakat.
Nah, itulah beberapa tokoh-tokoh pendidikan Islam nan namanya tetap harum dan senantiasa diingat hingga saat ini. Penulis berharap, pembaca dan penulis pribadi dapat meniru serta mengamalkan konsep-konsep pendidikan seperti nan mereka ajarkan agar kelak bisasukses di global dan di akhirat.