Lobby Yahudi

Lobby Yahudi

Perang nan sampai sekarang masih berkecamuk di kawasan Timur Tengah tidak dapat dilepaskan dari eksistensi negara satu ini. Israel berdiri tiga tahun setelah Indonesia merdeka, yaitu pada 1948. Sejak berdirinya, di negara ini sampai sekarang, masih terjadi kontak senjata, baik nan terjadi antara Israel dan negara-negara Arab (seperti dalam Perang Arab-Israel), maupun antara Israel dan kelompok-kelompok perlawanan, di antaranya HAMAS di Palestina.



Cikal Bakal Israel

Cikal bakal Israel ini jauh ada pada masa Rasululloh masih hayati dan berada di Madinah. Saat itu, Madinah sebagai pusat pemerintahan Khilafah Islam melakukan banyak sekali penyebaran Islam ke beberapa daerah di Jazirah Arab dab luar Jazirah. Penyebaran ini ada nan dilakukan secara damai. Namun tidak sedikit nan dilakukan dengan peperangan.

Banyak peperangan nan dijalani oleh pasukan kaum muslimin saat itu. Dan hasilnya juga banyak peperangan nan dimenangkan oleh kaum muslimin. Dengan banyaknya perang nan dimenangkan oleh pasukan Islam, ini berarti bahwa Khilafah Islam di Madinah bisa melakukan ekspansi ke daerah taklukan tersebut. Selain itu, harta rampasan perang juga semakin banyak diperoleh oleh kaum muslimin.

Pada saat itu, terdapat beberapa suku atau pada saat itu dikenal dengan sebutan bani Yahudi nan tinggal di dalam atau pun di luar Madinah. Beberapa bani nan tinggal di dalam Madinah antara lain Bani Qoinuqo’, bani Nadzhir dan bani Quroidzhoh. Sedangkan bani yahudi nan tinggal di luar Madinah ialah bani Khaibar.

Melihat kemenangan demi kemenangan nan dicapai oleh kaum muslimin, kaum yahudi merasakan kekhawatiran akan semakin kuatnya Khilafah Islam di Madinah saat itu. Mereka berusaha buat melemahkan agar kaum muslimin tidak memperoleh kekuatan nan begitu besar.

Satu muslihat dijalankan oleh bani Qoinuqo’. Dengan selalu memberikan olokan atau ejekan kepada kaum muslimin. Mereka juga melontarkan kumpulan syair nan isinya juga buat mengejek kaum muslimin. Walau pun sebenarnya timbul rasa takut dalam hati mereka terhadap kekuatan kaum muslim namun juga terbesit keinginan buat menyakiti mereka.

Setelah dirasakan oleh Rasululloh ejekan dan olokan nan dilontarkan bani Qoinuqo’ tak bisa ditolerir lagi maka Rasul bersama pasukan kaum muslim melakukan pengepungan terhadap pemukiman bani Qoinuqo’ tersebut. Karena merasa terpojok, bani Qoinuqo’ menyerah dan menerima keputusan apa pun nan akan dibuat oleh Rasul. Rasul pun akhirnya menetapkan bahwa mereka harus keluar dari Madinah. Dan akhirnya mereka pun keluar Madinah dan menuju ke Lembah Qura’.

Sedangkan muslihat nan dilakukan bani Nadhzir ialah siasat jelek buat membunuh secara langsung Rasululloh. Mereka menjamu Rasul beserta para sahabat buat dating ke perkampungan mereka. Ketika Rasul telah tiba di rumah salah satu penduduk bani Nadzhir, salah seorang dari mereka hendak membunuh Rasul dengan cara tersembunyi dan sangat licik. Namun dengan wahyu dari Alloh SWT, Rasul bisa menyelamatkan diri.

Bani Quraidho pun harus segera ditumpas oleh kaum muslimin sebab mereka pun juga melakukan perbuatan nan melanggar perjanjian damai dengan Rasuldan Khilafah Islam saat itu. Kaum muslimin juga melakukan pengepungan terhadap perkampunan mereka.

Juga sebab takut, bani Quraidho ingin buat memperbarui perjanjian nan telah dilakukan. Namun semua utusan tak sukses buat melakukan hal itu. Dan pada akhirnya, mereka pun sukses ditumpas oleh pasukan kaum muslimin.

Sedangkan satu bani Yahudi nan paling kuat di antara semua bani Yahudi nan ada di Madinah dan sekitar Madinah ialah bani Yahudi Khaibar. Mereka memiliki taktik perang nan cukup kuat dengan banyaknya benteng nan mereka kuasai.

Dalam penyerangan nan dilakukan oleh pasukan kaum muslimin, mereka mengalami kesulitan buat mentaklukan semua benteng nan ada di perkampungan bani Khaibar, terutama benteng nan diberi nama dengan benteng Na’im. Benteng ini begitu sulit buat ditaklukan. Sejatinya jika benteng ini bisa dikuasi maka akan lebih mudah bagi pasukan kaum muslim buat menguasai perkampungan mereka. Akhirnya melalui tangan sahabat Ali bin Abi Thalib-lah benteng Naim bisa dikuasai beserta seluruh perkampungan bani Yahudi Khaibar.

Dengan ditumpasnya seluruh pemberontakan nan dilakukan oleh bani-bani Yahudi ini membuat semakin kokohlah posisi Khilafah Islam di Madinah saat itu. Dan mungkin saja hal inilah nan menjadi cikal bakal kedengkian nan dimiliki oleh kaum Yahudi terhadap kaum Muslimin. Hal ini pun terlihat dari apa nan mereka lakukan terhadap salah satu Negara Islam nan ada di bumi ini yaitu Palestina.

Sejarah Israel

Sejarah berdirinya Israel atau nan lebih dikenal dengan bangsa Zionis tidak dapat dilepaskan dari Kongres Zionisme Internasional pada akhir abad ke-19 di Basel, Swiss. Dalam kongres nan diprakarsai oleh Theodor Hertzl ini diputuskan buat mendirikan negara bagi bangsa Yahudi nan tercerai-berai. Ide itu dituangkan dalam bukunya nan berjudul “Negara Yahudi” (Der Judenstaat).

Setelah kongres itu, lobi Yahudi pun aktif berkampanye demi pendirian negara di tanah Palestina. Awalnya, ada beberapa negara nan menjadi pertimbangan, seperti di salah satu loka di Afrika dan Amerika. Namun, kaum Yahudi lebih menyetujui pendiriannya di tanah Palestina.

Selanjutnya, lewat donasi Inggris dan PBB, kaum Yahudi pun sukses membentuk Negara Zionis ini di Palestina. Tanah ini awalnya dikuasai oleh Inggris, namun kemudian diberikan kepada kaum Yahudi.

Pada 14 Mei 1948 itulah akhirnya berdiri Negara Zionis ini. Perang demi perang pun berkecamuk. Batas-batas negara ini juga begitu absurd. Ibaratnya dari sejengkel, lama-lama bangsa Zionis ini mencaplok tanah Palestina hingga sedepa, semeter, kilometer, dan seterusnya.

Batas ini nan masih tak jelas hingga kini. Kabarnya, bangsa Zionis ini meyakini bahwa batas negara mereka berada dari Sungai Eufrat di Irak hingga Sungai Nil di Mesir. Artinya, dari hari ke hari, termasuk dengan pendirian pemukiman Yahudi, tanah bangsa ini akan meluas.



Mengapa Dibenci?

Ada beberapa alasan kenapa bangsa Zionis ini dibenci oleh berbagai negara dan lintas agama.

  1. Kebijakannya nan diskriminatif

    Diskriminasi terhadap bangsa Palestina sebagai pemilik absah tanah tersebut masih berlangsung hingga kini. Subordinat ini dapat kita saksikan juga lewat tembok-tembok tinggi nan didirikan sebagai pembatas antara bangsa Zionis ini dan Palestina.

    Akhirnya, sebab tak mendapatkan akses, Palestina menjadi negara miskin, dan bangsa Zionis ini terus membangun dan menjadi negara nan kuat.

  2. Arogan

    Arogansi bangsa Zionis ini dapat dilihat dari genderang perangnya kepada bangsa Palestina, bahkan Arab, dan umat manusia. Kasus penyerangan kepada kapal humanisme Mavi Marmara di bahari internasional menjadi bukti nan kesekian kalinya. Padahal, kapal tersebut berisi relawan humanisme lintas negara dan agama nan tak membawa senjata.

  3. Menjajah

    Watak penjajahan bangsa Zionis ini terlihat sejak pertama berdiri. Negara ini melakukan perluasan nan terus menerus. Wilayah nan terus bertambah dan blokade atas Gaza merupakan penjajahan negara ini kepada Palestina.



Lobby Yahudi

Yahudi merupakan bangsa minoritas di global ini, namun guritanya menjalar di mana-mana. Berbagai sektor dikuasai oleh kelompoknya. Kebijakan luar negeri AS, sebagai contoh, tidak dapat lepas dari peranan lobi di Paman Sam. Begitu juga hingga pada pemilihan orang nomor satu di AS, jika tidak mendapatkan restu dari Yahudi, maka sulit seorang kandidat dapat melenggang ke Gedung Putih.

Peranan lobi ini begitu dominan dalam mengarahkan kebijakan negara-negara besar, termasuk AS, terhadap negara bangsa Zionis ini. Sekeras apa pun AS terhadap bangsa Zionis ini, tetaplah tidak dapat berbuat banyak di hadapan lobi.

Serangan bangsa Zionis ini ke Gaza beberapa waktu lalu, menjadi bukti kuat bahwa tekanan lobi terhadap AS begitu luar biasa. Publik global bertanya-tanya kenapa Presiden Barack Obama tidak juga memberikan kutukan kepada bangsa Zionis ini. Ternyata, di balik diamnya Obama, ada tekanan nan kuat dari lobi zionis di Amerika.

Semoga saja Negara Zionis Israel ini segera bisa ditumpas dan diusir keberadaannya di Negara Palestina. Penumpasan ini hanya bisa dilakukan oleh sebuah kekuatan Islam nan kokoh dan terorganisir. Kekuatan ini ialah kekuatan dari pasukan perang dari Negara Islam. Karena memang posisinya nan sebagai negara nan memerangi Islam secara terang terangan maka memang Israel pun juga harus diperangi.