Tahap-Tahap Persalinan Normal

Tahap-Tahap Persalinan Normal

Persalinan normal ialah proses persalinan nan berjalan secara alami, dimulai dari pecahnya ketuban dan diikuti dengan kontraksi. Proses sejak pecahnya ketuban sampai lahirnya janin pada setiap orang berbeda-beda. Disparitas itu biasanya dilihat dari waktu kontraksi dan pembukaan jalan lahirnya.

Persalinan normal ialah idaman semua wanita, sebab dengan persalinan nan normal seorang wanita dapat merasakan sempurnanya menjadi seorang wanita. Membayangkan persalinan normal, memang terkadang agak menyeramkan, terbayang bagaimana sakitnya. Namun, persalinan nan dilakukan melalui operasi caesar justru lebih sakit.



Air Ketuban Pecah

Proses krusial menjelang persalinan ialah pecahnya air ketuban. Jika ketuban nan menjadi loka konservasi bayi saja sudah pecah, maka sang bayi sudah saatnya harus keluar.

Bila ibu hamil merasakan ada cairan nan merembes keluar dari vagina dan keluarnya tidak bisa ditahan tetapi tidak disertai mulas atau tanpa sakit, dapat dipastikan dia mengalami ketuban pecah dini, yakni ketuban pecah sebelum terdapat tanda-tanda persalinan.

Baru sesudah itu, ibu hamil akan merasakan sakit sebab ada kemungkinan kontraksi. Normalnya air ketuban adalah air jernih, tanpa aroma bau, dan bersih. Dalam hal ini, langkah nan harus diambil ialah menghubungi dokter.

Meskipun sama sekali belum ada gejala atau tanda kontraksi, langkah ini harus segera dilakukan. Hal ini bertujuan buat mengurangi risiko. Pembalut dapat digunakan sebagai penimbun cairan ketuban.

Hal itu terjadi biasanya sebab kantung ketuban sobek seusai trauma. Misalnya, ibu hamil terjatuh atau terbentur di bagian perut. Juga dapat terjadi sebab mulut rahim lemah sampai tidak dapat menahan kehamilan.

Penyebab lain ialah ketegangan rahim nan berlebihan, misalnya kehamilan ganda, letak janin sungsang, atau kelainan bawaan dari selaput ketuban. Dapat pula sebab infeksi nan lalu menyebabkan proses biomekanik pada selaput ketuban sampai memudahkan ketuban pecah.

Keluarnya cairan ini bisa juga terjadi sebab kebocoran kantung ketuban. Cairan ketuban merembes sedikit demi sedikit, tanpa disadari oleh si ibu. Akibatnya, cairan ini makin berkurang jumlahnya. Bahkan, habis sama sekali. Ibu baru merasakan perih apabila janinnya bergerak.

Segera hubungi dokter bila dicurigai ketuban pecah. Inspeksi dokter akan menentukan apakah janin masih “aman’ buat tetap tinggal di rahim atau sebaliknya. Umumnya, sesudah ketuban pecah, dokter akan memantau kondisi ibu dan janin. Bila ditemukan air ketuban nan banyak dan jernih, berarti kondisi janin masih baik dan kehamilan dapat dipertahankan.



Persalinan Palsu

Ada istilah persalinan palsu. Maksudnya, si ibu memang belum tiba pada fase persalinan alias baru merasakan persalinan palsu. Dari rumah sudah merasa mulas nan hebat, tetapi sesudah diobservasi beberapa jam, ternyata mulasnya menghilang sendiri.

Itu sebab memang belum waktunya lahir. Jika mau bersabar mungkin masih menunggu beberapa hari sambil mengikuti kelas prenatal. Jika ingin segera lahir, Anda dapat meminta obat pemacu kontraksi nan kondusif nan disebut infus mulas.

Kelahiran nan dipacu maksudnya ialah pacuan nan diberikan pada pasien nan melahirkan dengan cara normal tetapi mengalami gangguan persalinan. Caranya ialah dengan memberikan infus mulas atau induksi.



Tahap-Tahap Persalinan Normal

Bagaimana proses pada saat persalinan normal ini? Sebagai informasi buat Anda, prosesnya ada tiga tahap. Pada termin awal, yaitu termin pra-persalinan, diawali dengan kontraksi nan berlangsung dalam durasi nan singkat tetapi rutin, tidak teratur, tidak terlalu sakit hingga selama kontraksi terjadi secara teratur, serta diakhiri dengan pembukaan di bagian cervix.

Tahap kedua, persalinan normal ini terjadi pada saat Anda akan mendorong bayi keluar dari perut serta diakhiri dengan lahirnya bayi. Termin nan ketiga atau terakhir, ialah termin pasca kelahiran, di mana akan keluarnya tali plasenta.



Tahap Awal

Banyak sekali nan berpandangan jika di awal persalinan sangat terasa sakit diikuti dengan terjadinya kontraksi. Namun sebenarnya, termin pertama persalinan normal ini terkadang suka tak jelas. Terdapat tiga hal krusial nan muncul meskipun ketiga hal tersebut belum mengindikasikan bayi akan segara lahir.

  1. Pertama, lendir bercampur darah keluar dari jalan lahir. Cairan kental ini terlihat seperti agar-agar, serta warnanya merah. Lendir ini sebenarnya menutup jalan lahir dari rahim semasa kehamilan. Lendir ini akan keluar selama termin awal persalinan normal, serta selalu terjadi sebelum selaput ketubannya robek.
  2. Kemudian selaput ketuban akan pecah.
  3. Setelah selaput ketuban pecah akan timbul rasa sakit di bagian punggung. Rasa sakit ini sangat mengesalkan Anda. Lalu Anda akan mengalami kontraksi nan sangat hebat, saking hebatnya sering orang salah paham dan menganggap itu ialah kontraksi bayi akan lahir. Nah, asumsi inilah nan dinamakan dengan persalinan palsu.

Akhir dari termin awal tadi ditandai dengan membukanya cervix secara penuh sehingga memberikan jalan kepala bayi buat keluar. Sebelum membuka, cervix nan tebal dan cukup liat akan tertarik ke atas oleh otot rahim nan berkontraksi.

Otot rahim bagian atas akan berkontraksi dan menekan bagian bawah nan kemudian memindahkan tarikan kontraksi pada cervix. Hal ini menyebabkan setiap kontraksi nan terjadi akan menyebabkan cervix mulai membuka sampai seluruh jalan rahim terbuka.

Biasanya, bidan atau dokter akan memberitahukan perkembangan pembukaan cervix dengan menyebut angka pembukaan cervix dalam ukuran centimeter atau jumlah jari. Di mana satu jari mewakili satu centimeter.

Cervix dikatakan telah membuka sepenuhnya yaitu ketika diameternya telah mencapai 10 cm. Dengan selesainya seluruh pembukaan, berarti termin awal persalinan normal sudah selesai. Kemudian, secara bertahap dan tanpa sela, proses persalinan pun memasuki termin kedua. Termin awal atau pertama biasanya terjadi sekitar 5–24 jam.



Tahap Transisi

Tahap transisi merupakan termin terpendek nan rata-rata berkisar satu jam atau bahkan hanya 30 menit saja. Termin ini berlangsung sejak akhir termin pertama sampai permulaan termin kedua.

Biasanya, perempuan hamil akan merasa kecil hati dan merasakan sakit nan sangat. Tubuh dapat saja gemetar dan menggigil. Namun, hal ini sangat normal dan tak perlu dikhawatirkan. Selain tubuh nan gemetar dan menggigil, dapat saja Anda merasa cepat marah, mual, dan ingin muntah. Ini terjadi sebab perubahan hormon nan terus berlangsung.

Jangan menolak perasaan ini sebab beberapa saat kemudian Anda akan merasa lebih baik. Pada termin ini, Anda juga akan merasa tak nyaman pada setiap posisi nan Anda praktikkan. Bahkan, dapat jadi Anda merasakan kantuk di antara kontraksi sebab sebagian besar oksigen dalam tubuh Anda diserap oleh rahim dan janin, sementara otak Anda nisbi kekurangan.



Tahap Pengeluaran Bayi

Untuk kelahiran bayi pertama, umumnya termin ini akan berlangsung rata-rata sekitar satu jam dan akan berkurang 15–20 menit buat kelahiran-kelahiran berkutnya. Mengejan merupakan sesuatu nan refleks nan disebabkan oleh tekanan kepala bayi pada dasar panggul dan dubur Anda.

Oleh sebab itu, Anda akan mengetahui secara otomatis buat mengambil napas dalam-dalam sehingga diafragma Anda menurun, nan kemudian menekan rahim dan membantu rahim mendorong bayi. Anda harus mengejan selama satu kontraksi, yaitu ketika kontraksi memuncak. Otot-otot rahim nan berkontraksi di luar kesadaran, bisa mendesak bayi dengan sendirinya.

Mengejan tidaklah sakit dan tak akan melukai bayi, tetapi perlu kerja nan cukup keras. Dan, akan lebih keras lagi jika Anda berada dalam posisi berbaring. Karena sebenarnya, Anda mendorong bayi agak ke atas maka mengejan akan lebih ringan jika Anda berada pada posisi setengah tegak dan gaya gravitasi akan membantu Anda.

Anda harus mengejan secara perlahan, bertahap, dan terus-menerus. Semua kekuatan otot harus diarahkan ke bawah dan keluar sehingga jaringan serta otot-otot vagina meregang dan menerima kepala bayi tanpa atau sedikit robek.

Selama mengejan, Anda dapat mengeluarkan sedikit tinja dan urine. Jangan merasa malu sebab hal ini sangat biasa. Ketika selesai mengejan, Anda harus menarik dua atau tiga kali napas nan pelan dan dalam. Akan tetapi, jangan terlalu cepat melepaskannya sebab bayi akan terus mendesak keluar.

Ketika bayi akan keluar, maka anus dan perineum Anda akan menonjol. Dengan adanya kontraksi nan terus-menerus, kepala bayi akan muncul di lubang vagina. Namun, kepala bayi dapat sedikit masuk lagi di sela-sela kontraksi. Setelah menyembul, kepala bayi akan keluar pada satu atau dua kontraksi berikutnya.

Demikianlah proses persalinan normal. Meski kadang menakutkan, tetap saja persalinan normal ialah idaman semua wanita.