Memilih Sekolah Menengah Pertama

Memilih Sekolah Menengah Pertama

Sesudah menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar, tahapan pendidikan selanjutnya nan harus dilalui seorang anak ialah menempuh pendidikan di sekolah menengah pertama. Departemen Pendidikan Nasional secara jelas menyebutkan bahwa pengertian sekolah menengah pertama ini ialah jenjang pendidikan dasar setelah menempuh sekolah dasar atau sederajat.

Begitu pentingnya sekolah menengah pertama sebagai bagian dari pendidikan dasar, pemerintah pun mencanangkan program wajib belajar sembilan tahun. Di dalam program ini, setiap anak wajib menempuh pendidikan dasar di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Sekolah menengah pertama umumnya diperuntukkan bagi anak-anak nan berusia 13 tahun sampai 15 tahun. Salah satu pendidikan nan setara dengan sekolah menengah pertama ialah Madrasah Tsanawiyah (MTs). Meskipun setara tetapi Madrasah Tsanawiyah memiliki beberapa disparitas dengan sekolah menengah pertama.

Pendidikan Madrasah Tsanawiyah nan juga ditempuh selama tiga tahun masa pendidikan, dikelola oleh Departemen Agama. Selain itu porsi pendidikan agama Islam lebih banyak diberikan di Madrasah Tsanawiyah, mata pelajaran generik ditambahkan dengan pelajaran Alquran, hadits, aqidah, akhlag, fiqih, sejarah kebudayaan Islam dan juga bahasa Arab.

Pendidikan lainnya nan setara dengan sekolah menengah pertama ialah Kelompok Belajar Paket B. Kelompok belajar termasuk dalam kategori pendidikan nonformal. Kegiatan belajar di Kelompok Belajar ini tak terikat waktu tertentu, misalnya saja dalam seminggu dilakukan rendezvous sebanyak tiga kali saja.

Pendidikan ini disediakan oleh pemerintah terutama bagi para siswa nan tak menggunakan jalur sekolah atau para siswa nan mengikuti sekolah dengan kurikulum nonpemerintah seperti International Baccalureate (IB) dan Cambridge. Untuk mendapatkan kesetaraan dengan pendidikan di sekolah penengah, peserta Kejar Paket B harus mengikuti ujian kesetaraan taraf sekolah menengah pertama.

Ujian ini biasanya diadakan dua kali dalam satu tahun yakni di bulan Juli dan di bulan Oktober. Setelah lulus ujian ini, peserta dapat melanjutkan ke Kelompok Belajar Paket C atau setara dengan sekolah menengah umum.



Belajar di Sekolah Menengah Pertama

Sesuai dengan pengertian sekolah menengah pertama sebagai jenjang pendidikan lanjutan setelah menempuh pendidikan dasar, maka di sekolah menengah pertama para siswa masih mendapatkan materi-materi nan berkaitan dengan pendidikan dasar pula.

Bila di sekolah dasar para siswa memperoleh mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani-Olahraga, Prakarya dan Seni Budaya, dan Matematika serta Kesenian, maka di sekolah menengah pertama para siswa mendapatkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani, Seni Budaya dan Prakarya. Mata pelajaran IPA, IPS, dan Bahasa Inggris menjadi pembeda di antara kedua jenjang pendidikan dasar ini.

Kurikulum 2013 nan dibuat buat sekolah menengah pertama bertujuan agar mata pelajaran tak terlampau padat sehingga bisa memberikan beban nan berat buat para siswa. Di kurikulum ini diharapkan para siswa dapat mendapatkan peningkatan dan mengalami ekuilibrium antara pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Kurikulum nan sudah diperbaiki ini juga harus ditunjang dengan kualitas guru nan memadai dan buku-buku pelajaran nan mendukung. Peran orangtua juga memegang peranan nan krusial agar pengetahuan nan diperoleh para siswa diiringi dengan sikap dan karakter diri nan baik. Sebab sinkron dengan pengertian sekolah menengah pertama sebagai bagian dari jenjang pendidikan dasar, para siswa harus sukses mendapatkan pendidikan dasar nan kuat buat melangkah ke jenjang selanjutnya.



Memilih Sekolah Menengah Pertama

Sekolah menengah pertama tak hanya dikelola oleh pemerintah, pihak partikelir juga diberi kesempatan buat mengelola pendidikan di jenjang ini. Sekolah-sekolah menengah pertama nan dikelola pihak partikelir memberikan pilihan lain bagi orangtua dan siswa buat mendapatkan pendidikan sinkron dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Nah, masa-masa kelulusan sekolah dasar menjadi waktu nan krusial bagi orangtua buat menentukan sekolah menengah pertama bagi anak-anak. Banyaknya sekolah menengah pertama saat ini membuat orangtua harus jeli memilih.

Lantas apa saja nan harus dipertimbangkan dalam pemilihan sekolah menengah pertama? Apakah kualitas sekolah menjadi satu-satunya hal krusial nan harus dipertimbangkan saat memilih sekolah? Untuk mengetahui hal-hal nan sebaiknya dipertimbangkan saat memilih sekolah menengah pertama, simak saja beberapa tips memilih sekolah menengah pertama berikut ini.

  1. Lokasi sekolah menengah pertama ialah salah satu hal nan perlu dipertimbangkan. Lokasi sekolah nan terlalu jauh dari rumah dapat membuat anak kelelahan dan hal ini tentu akan membuat prestasinya menurun. Faktor lokasi juga berkaitan erat dengan ketersediaan alat transportasi. Bila orangtua dapat mengantar anak setiap hari dengan alat transportasi nan telah tersedia tentu tak menjadi kendala. Tetapi bila alat transportasi sulit diperoleh, maka faktor lokasi menjadi krusial buat dipertimbangkan.
  1. Kualitas sekolah sering kali menjadi acuan bagi para orangtua buat menentukan sekolah menengah pertama bagi anak mereka. Sederet penghargaan nan diraih sebuah sekolah sering kali menjadi tolak ukur buat melihat kualitas sekolah. Padahal ada hal lain nan perlu juga dipertimbangkan yakni masalah kemampuan anak. Bila anak tak mampu dan tak nyaman mengikuti baku sekolah berkualitas tersebut, tentu tak bijak memaksa anak buat bersekolah di sana. Dibutuhkan kebijaksanaan orangtua buat memilih sekolah sinkron dengan kemampuan anak agar anak tak stres dan tertekan selama mengikuti pelajaran di sekolah. Selain itu kualitas sekolah tak hanya ditentukan dengan sederet penghargaan nan diraih tetapi juga keberhasilan anak-anak didiknya. Sebagai orangtua, Anda dapat menggali informasi mengenai keberhasilan anak didik dari sebuah sekolah buat menilai kualitas sekolah tersebut.
  1. Faktor pendanaan juga menjadi bahan pertimbangan nan krusial bagi orangtua. Sebab dana nan harus dikeluarkan orangtua bukan hanya uang masuk sekolah dan uang sekolah nan rutin dibayarkan. Masih banyak lagi dana nan harus dikeluarkan oleh orangtua selama anak masuk ke sekolah menengah pertama, mulai dari buku-buku pendukung, majemuk kegiatan nan diikuti anak-anak hingga pelajaran tambahan nan dibutuhkan.
  1. Sesuai dengan pengertian sekolah menengah pertama sebagai jenjang pendidikan dasar, fasilitas-fasilitas nan terdapat di sebuah sekolah juga harus diperhatikan. Sebab fasilitas-fasilitas ini akan mendukung diperolehnya bekal pendidikan dasar nan kuat buat jenjang selanjutnya. Perhatikanlah fasilitas laboratorium buat berbagai mata pelajaran, perpustakaan, lapangan olahraga hingga kantin dan kamar mandi nan higienis buat mendukung kenyamanan belajar.

Nah dengan memahami pengertian sekolah menengah pertama sebagai bagian dari jenjang pendidikan dasar buat anak, maka orangtua memiliki landasan nan kuat buat memilih sekolah menengah pertama nan tepat bagi anak-anak mereka. Sekolah menengah pertama menjadi jembatan menuju sekolah menengah atas dan sekaligus menjadi sama persiapan krusial bagi anak-anak buat sampai pada pendidikan nan lebih tinggi.

Seperti halnya sebuah rumah, fondasi nan kuat membuat sebuah bangunan rumah lebih kokoh dan tahan berdiri. Demikian pula dengan pendidikan dasar, pendidikan dasar nan kuat membuat anak memiliki dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan nan menjadi bekal krusial buat berhasil melangkah di jenjang-jenjang pendidikan selanjutnya.[]