Pekerjaan nan mengandalkan perasaan

Pekerjaan nan mengandalkan perasaan

Sebelum membahas pengertian perasaan , ada baiknya kita jajak perasaan seorang manusia. Apa jadinya jika manusia tak memiliki perasaan? Kehidupan manusia dipastikan akan seperti hewan bahkan lebih jelek daripada hewan. Mereka akan saling bunuh, saling serang, saling merampas hak, dan sejenisnya tanpa sedikit pun penyesalan dan rasa belas kasihan ketika melakukannya.

Seganas-ganasnya harimau, ia tak akan memangsa anaknya. Namun, ketika manusia telah kehilangan perasaan, ia akan dengan mudah “memangsa” anak kandung atau orang-orang nan dekat dengannya.



Fungsi perasaan

Tanpa adanya perasaan, manusia pun perlahan-lahan akan musnah, sebab ia tak lagi memiliki rasa takut nan memungkinkannya menghindar dari bahaya. Dengan kata lain, tanpa perasaan, manusia akan kehilangan kesejatian dirinya sebagai manusia nan kita kenal saat ini. Tidak ada lagi tawa canda, kasih sayang, keberanian nan melahirkan dinamika dalam hidup. Manusia akan menjadi robot nan bergerak secara mekanis belaka.

Melihat kenyataan semacam ini, perasaan merupakan unsur maha krusial dalam kehidupan manusia. Tanpa perasaan, manusia bukan lagi manusia. “ Life would be drearly without such feelings. They add color and spice to living …!” demikian kata Clifford T. Morgan. Ya, hayati akan kering tanpa adanya aneka perasaan atau emosi. Perasaan akan menambah rona dan bumbu bagi kehidupan.



Pengertian Perasaan

Namun, apakah perasaan itu? Perasaan sejatinya mewakili sekian banyak “rasa” atau “sensasi” nan hadir dalam diri manusia buat kemudian terekspresikan dalam perbuatan, mulai dari marah, benci, takut, cemas, berani, cinta, kasih sayang, sedih, bahagia, gembira, euforia, dan sebagainya.

Dengan demikian, pengertian perasaan sangat erat kaitannya dengan pengertian emosi. Keduanya ialah sinonim, hanya beda dalam bahasa. Perasaan ialah “terjemahan” nan paling mendekati dari kata emosi dalam bahasa Indonesia.

Secara termonologi, emosi sendiri berasal dari bahasa Latin; “ movere ”, nan berarti bergerak atau menggerakkan. Bukankah emosi membuat seseorang bergerak menjauh atau mendekat? Bukankah perasaan pun menjadikan seseorang bergerak melakukan suatu tindakan?

Dengan demikian, perasaan bisa didefinisikan sebagaimana emosi didefinisikan, yaitu suatu gejala psiko-fisiologis nan menimbulkan imbas pada persepsi, sikap, dan tingkah laku, serta tergambarkan dalam bentuk aktualisasi diri tertentu. (Hude, 2006: 16).

Perasaan bisa diidentifikasi secara psiko-fisik sebab kehadirannya terkait langsung dengan jiwa dan fisik manusia. Ketika tengah dilanda kesenangan nan memuncak, manusia akan mendapatkan kepuasan secara psikis. Secara fisiologis, nan bersangkutan pun akan merasakan sejumlah gejala, semisal jantung nan berdebar, naiknya adrenalin, mata berbinar, keluar keringat, langkah kaki menjadi ringan, dan sebagainya.

Hal ini senada dengan Richard Lazarus (1991:37), seorang ahli emosi manusia dari Universitas California. Dia mengungkapkan bahwa perasaan atau emosi merupakan sebuah bentuk kompleks dari organisme, nan melibatkan perubahan fisik dan karakter secara luas—dalam bernapas, denyut nadi, produksi kelenjar, dan sebagainya—dan dari sudut mental, ialah suatu keadaan bahagia atau cemas, nan ditandai dengan adanya sebuah sensasi kuat dan biasanya dorongan dalam bentuk konkret dari suatu tingkah laku.

Faktor-faktor nan mempengaruhi perasaan

Perasaan itu ibarat air nan ditaruh pada wadah. Selama wadah itu tidak bergoyang, permukaan air tetap tenang. Perasaan itu sifatnya tidak stabil, dan terus berubah-ubah sinkron dengan faktor nan mempengaruhinya. Setiap manusia memiliki kwalitas nan berbeda dalam menjaga perasaan atau emosionalnya.

Usia anak-anak hingga remaja, kerap memakai perasaannya atau bahkan terkadang tidak dapat mengatur emosinya. Untuk mencapai sebuah level stabil dapat seiring dengan bertambahnya umur.

Perasaan terkadang dapat diaduk-aduk sebab beberapa faktor penyebab. Berikut ini sejumlah faktor nan menyebabkan perasaan dapat berubah setiap saat.

  1. Faktor eksternal

Faktor eksternal nan dapat mempengaruhi perasaan atau emosi ialah omongan dari pihak lain seperti teman atau saudara. Ada pepatah mengatakan perkataan lebih tajam dari pada peluru. Perkataan sangat efektif menyentuh hati versus bicara. Jika perkataan berisi kritikan,amarah bakalan langsung menyinggung hati nan paling dalam. Sehingga pemilik perasaan menjadi tersinggung, sedih atau marah. Itu tergantung objektifitas saja.

Selain itu ketika dia mendapatkan surprise dari temen atau pujian atau jatuh cinta terhadap versus jenisnya. Suasana hati pun menjadi lebih tersanjung, senang dan berbunga-bunga.

Ketenangan perasaan dapat dipulihkan dengan melakukan kegiatan nan menyenangkan nan bersifat personal / amusement. Misalnya menonton film sambil minum kopi, mendengarkan music, baca bukan dan window shopping.

  1. Faktor internal

Sedangkan pengaruh dari dalam dapat berupa konflik batin, stress, cemas tanpa ada penyebabnya. Masalah-masalah emosi seperti ini kalau tidak segara diselesaikan dengan baik, akibatnya dapat merusak emosional seseorang.



Pekerjaan nan mengandalkan perasaan

Tahukah Anda, ternyata ada beberapa jenis pekerjaan nan penyelesaiannya mengandalkan perasaan. Kelebihan pekerjaan nan mengandalkan emosi niscaya hasilnya lebih baik. Karena pekerjaan ini tidak semua orang dapat melakukannya. Ambil contoh kenapa, kebanyakan juru masak professional / chef sebagian besar dikuasai kaum adam? Alasan fundamental karakter perasaan pria lebih stabil dan tidak mudah terguncang. Mereka lebih survive kerja dibawah tekanan, dari pada wanita. Oleh sebab itu hasil kuliner chief dari kaum pria dari segi rasa lebih enak dan constant.

Berikut ini merupakan jenis-jenis pekerjaan nan memerlukan sentuhan perasaan :

  1. Penulis

Mungkin penulis semua aliran baik novel, cerita pendek maupun sekenario, dalam proses penulisan membutuhkan sentuhan perasaan dalam setiap plot ceritanya. Perasaan itu diasah dari hasil pengamatan penulis itu sendiri. Mungkin juga hasil tulisannya ialah penuangan perasaannya ketika itu. Terkadang seorang penulis ketika tengah proses menyusun karyanya, dia kerap mengurung diri diruang kerja, atau dirumah dan tidak boleh diganggu siapa pun. Sejatinya proses menulis itu ialah pekerjaan nan private.

Menjadi penulis professional butuh proses nan tidak panjang. Modalnya ialah latihan menulis terus menurus, dan banyak membaca aneka buku literature. Cuma itu saja buat membentuk karakter atau gaya bahasa tulisan sisanya mengandalkan perasaan.

  1. Pilot

Jenis pekerjaan berikutnya ialah pilot pesawat terbang. Kapital primer pekerjaan ini ialah kecerdasan, skill dan emosi nan stabil. Tak heran kebanyak profesi penerbang pesawat ialah pria dan sangat sporadis pofesi pilot diambil wanita. Tujuannya sebenarnya bukan diskriminasi, melainkan tuntutan syarat primer dari profesi ini nan tidak dapat diubah. Untuk menjadi pilot harus menjalani serangkaian test IQ, fisik dan salah satunya ialah inspeksi psikologi. Tujuannya buat mengetahui kondisi psikologi calon penerbang. Tak sedikit calon penerbang banyak nan tidak lulus seleksi psikologi, terutama perempuan.

  1. Seniman

Salah satu profesi nan menuntut kerja dengan perasaan ialah seniman. Hampir semua pekerja seni dari semua genre, mereka bekerja dengan rasa dan karsa. Keindahan estetika dibangun dari perasaan dan skill nan ditempa selama bertahun-tahun. Artis bekerja dengan mngandalkan otak kanannya dan perasaannya. Sehingga karya nan mereka ciptakan menghasilkan sebuah estetika nan dapat dinikmati semua orang.



Tips Menjaga emosi

Orang nan terlalu banyak mengumbar emosi dalam setiap kehidupannya, sebenar tidak begitu baik. Manusia itu dilahirkan sebenarnya buat berusaha menyelesaikan masalah.

Ada sebagian orang nan butuh pihak lain buat membantu menyelesaikan persoalan hidup. Atau perasaan Anda ingin dimengerti orang lain. Berikut ini tips bagaimana menjaga perasaan agar tetap tenang ketika menghadapi masalah.

  1. Berpikir jernih

Biasakan berpikir tenang ketika dihadapkan sebuah masalah. Jangan terlalu emosional, sebab perasaan nan meluap-luap atau ekspresif sebenarnya tidak begitu baik, bagi diri sendiri maupun orang lain. Manfaat berpikir jernih, Anda dapat mengurai akar permasalahan, dan menganalisisnya agar cepat dicari solusinya. Jangan juga terlalu reaksional dan berpikir sesaat.

  1. Pertebal iman

Orang tebal imannya, niscaya tahu sahih bagaimana caranya menjaga perasaan diri sendiri maupun orang lain. Agama merupakan solusi buat meningkatkan kwalitas emosi dan perasaan seseorang. Agama menganjurkan manusia selalu mendekat kepada Sang Penciptanya, sebab Dia ialah nan memberikan ujian hayati dan solusinya.

Demikianlah sekilas tentang pengertian perasaan. Perasaan atau emosi merupakan bagian dari indera manusia nan tidak dapat dilihat tapi sangat dirasakan, dan menjadi bukti diri karakter manusia. Perasaan harus dijaga dengan baik sebab rasa itu bagian dari prestise manusia. Semoga bermanfaat.