Tempo Interaktif
Majalah Tempo merupakan majalah warta Indonesia nan terbit mingguan. Umumnya, isi majalah Tempo meliput warta dan politik. Majalah Tempo menerbitkan edisi pertamanya pada Maret 1971. Majalah Tempo pun merupakan majalah pertama nan tak memiliki afiliasi atau interaksi dengan pemerintah.
Majalah Tempo memiliki keyakinan bahwa masyarakat berhak memperoleh informasi nan sebenar-benarnya. Hal ini telah membawa Majalah Tempo sering disingkirkan bahkan berurusan dengan pihak pemerintah. Akan tetapi, hal itu tak menciutkan nyali Majalah Tempo buat terus memberitakan warta nan sebenarnya. Sering kali, warta nan didirilis majalah ini sering berseberangan dengan pemerintah.
Majalah Tempo banyak membahas permasalahan nan dibutuhkan khalayak pembaca. Bila diperhatikan, ada rubrik nan menjadi prioritas pembahasan majalah Tempo . Yaitu, global politik, hukum, ekonomi dan gaya hidup. Kenapa ini menjadi prioritas? Jawabannya, sebab memang inilah nan dibutuhkan publik pembaca setiap hari.
Ada pembaca nan ingin tahu seperti apa mobilitas politik dan hukum di Indonesia. Majalah Tempo nan terkenal kritis tentunya akan banyak mengupas dan mengulas masalah tersebut. Dan terlebih istimewanya lagi, majalah Tempo selalu mengangkat permasalahan nan aktual. Demikian halnya dengan rubrik ekonomi dan gaya hidup.
Gaya Tempo
Majalah Tempo memiliki gaya penyampaian warta nan khas. Warta nan ditulis seolah-olah dapat bercerita dengan sendirinya. Pemilihan kata dan gaya bahasanya pun cenderung lebih berani. Oleh sebab itu, pemilihan kata dan gaya bahasa nan berani sejalan dengan warta nan disampaikan. Apalagi, sering warta nan disampaikan bersifat sensitif.
Keberanian dalam membahas warta nan sensitif diikuti dengan kreativitas dalam mengolah warta membuat majalah ini dikritik dan dihujat habis-habisan. Misalnya, ketika Majalah Tempo menampilkan foto Suharto bersama anak-anaknya dengan gaya The Last Supper.
Berita tersebut membuat para pembacanya bereaksi. Contoh lain dari keberanian Majalah Tempo dalam menyajikan warta tersaji dalam pembahasan mengenai rekening "gendut" para petinggi Polri. Meskipun pemberitaannya sering menuai kontroversi dan kritik, Majalah Tempo tetap legowo .
Hanya saja, gaya majalah Tempo tetap saja dinilai bersebarang oleh kaum fundamentalisme dalam agama Islam. Majalah Tempo kerap dianggap berseberangan dan selalu mendukung kelompok liberalisme. Makanya tidak heran bila majalah Tempo selalu mendapatkan kritikan dalam para ahli keagamaan Islam nan berada di kelompok fundamentalisme.
Bantahan terhadap apa nan diulas di majalah Tempo dalam masalah keagamaan, baik nan ditulis oleh para jurnalis majalah Tempo maupun para penulis opini atau kolomnis, dimuat oleh para tokoh kelompok fundamentalisme dalam majalah mereka nan bernama Hidayatullah.
Larangan Majalah Tempo
Majalah Tempo pernah dilarang oleh pemerintah pada1982 dan 21 Juni 1994. Majalah Tempo kembali meramaikan global permajalahan Indonesia dengan terbit kembali pada 6 Oktober 1998. Majalah Tempo pun meluncurkan majalah dalam bahasa Inggris sejak 12 September 200 dengan nama Tempo Magazine . Kemudian, pada 2 April 2001, Majalah Tempo pun merilis Koran Tempo .
Pelarangan eksistensi Majalah Tempo pada 1994 tak jelas penyebabnya. Pelarangan ini tak hanya menimpa Majalah Tempo , tapi menimpa juga Majalah Editor dan Tabloid Detik. Walaupun penyebab pelarangan tak jelas, banyak kalangan meyakini bahwa Menteri Penerangan saat itu, Harmoko, mencabut Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) ketiga majalah tersebut.
Pencabutan tersebut berkaitan dengan pemberitaan dari Majalah Tempo mengenai impor kapal perang dari Jerman. Pemberitaan tersebut dianggap membahayakan "stabilitas negara". Pelarangan dan pencabutan tersebut disetujui oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Hal tersebut menyulut sekelompok wartawan kecewa dan menbentuk Aliansi Jurnalis Indonesia sebagai bentuk protes terhadap sikap PWI saat itu.
Tempo Interaktif
Situs warta di Indonesia sangatlah banyak. Hal ini sering membuat para pembaca kebingungan mana warta nan sebenarnya. Untuk mengatasi keluhan tersebut, Tempo Interaktif sebagai pionir portal warta sejak 1995, hadir menjawab keluhan tersebut dengan menyajikan warta nan enak dibaca dan bisa dipercaya.
Sejak 2008, Tempo Interaktif mengubah penampilan dengan paras baru dan sajian warta nan berkualitas. Tempo Interaktif berusaha menerapkan baku tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskan warta secara tajam, cerdas, dan berimbang.
Tempo Interaktif bisa diakses tak hanya menggunakan komputer pribadi, tetapi dapat juga diakses menggunakan piranti lainnya, seperti ponsel, smartphone , dan komputer tablet. Hal itu sejalan dengan prinsip Tempo Interaktif buat membuat Indonesia menjadi lebih baik.
Peluang Menulis di Koran Tempo
Koran Tempo merupakan cabang dari Majalah Tempo . Koran T empo merupakan koran berbahasa Indonesia nan terbit setiap hari di Indonesia. Koran ini pertama kali meramaikan global surat kabar Indonesia pada 2 April 2001 dengan sirkulasi sekitar 100.000 setiap hari.
Koran Tempo tidak hanya memberikan khalayak informasi teraktual hasil liputan para jurnalisnya. Ia juga memberikan peluang buat khalayak memberikan kesempatan berbagi opini ihwal masalah nan menjadi topik pembicaraan. Kesempatan tersebut diberi nama dengan rubrik "Pendapat".
Rubrik ini akan memuat tulisan nan panjangnya hanya 6000 karakter kata. setiap hari kecuali hari Minggu, rubrik ini selalu menghiasi koran Tempo . Siapa pun boleh buat menulis di rubrik ini, hanya saja membutuhkan persaingan nan kuat agar tulisan dapat 'dipajang' di rubrik tersebut. Pasalnya, tidak sedikit para pakar nan menulis di rubrik ini. Bahkan, duta-duta besar pun ikut bersaing dalam mengirimkan tulisannya buat dimuat.
Untuk lolos menulis di rubri ini, Anda mesti melakukan analisis nan kuat. Ekonomis penulis, buat dapat menyampaikan opini di rubrik "Pendapat", Anda mesti menggabungkan antara cara penulis opini di harian Kompas dengan Jawa Pos. Pasalnya, pendapat nan dimuat di rubrik ini temanya mesti isu aktual, sedang in, dan wacananya memang tengah hangat-hangatnya dibicarakan.
Karena itu, dalam mengirimkan opini ke Koran Tempo mesti artikel nan ditulis bersifat kebaruan, dan tidak ada masalah mengkritisi pemerintah. Karena memang Koran Tempo terkenal sebagai koran nan berani menyuarakan suara rakyat dengan media. Sehingga bagi Anda nan kritis dengan pemerintah tidak ada salahnya membuat artikel nan dijelaskan dengan data-data otentik sebagai pendukung aspirasi Anda.
Dalam menulis artikel di Koran Tempo , tulisan juga diusahakan dibalut dengan getar sastra nan indah. Pasalnya, pembaca koran ini juga dari berbagai latarbelakang. Sehingga dengan sastra tidak akan membuat pembaca jenuh membacanya. Meski menggunakan bahasa ilmiah, usahakan dipaparkan dengan bahasa sastra nan latif juga.
Jika ditanya honor menulis di rubrik "Pendapat" Koran Tempo ialah Rp. 500.000. Honor nan baku buat koran nan muncul di Ibukota Negara. Bagi para penulis, ialah suatu kebanggaan dapat dimuat di Koran Tempo. Pasalnya, dalam sehari hanya ada dua tulisan opini khalayak pembaca nan dimuat. Maka wajar, bila banyak nan bangga bila tulisannya dimuat.
Untuk pengiriman naskah artikel bisa dikirim langsung ke alamat Koran Tempo atau melalui email redaksinya, yaitu red@tempo.co.id . Dalam mengirimkan tulisan, sertakan surat pengantar, biodata singkat diri, scan KTP dan foto diri. Jangan sampai kurang dalam mengirimi persyaratan, maka artikel nan dikirim tidak akan diperhatikan. Meski opini nan diangkat aktual dan kekinian.
Karena itu, sebelum mengirim tulisan ada baiknya Anda bertanya kepada rekan nan sudah pernah tulisannya dimuat di Koran Tempo . Caranya cukup gampang kok! Anda lihatnya namanya, lalu cari facebook atau twitternya, lalu bergaul dengannya.
Tanyalah lebih banyak kepadanya tentang cara pengiriman tulisan di Koran Tempo. Plus, belajar juga kepadanya kiat agar menulis di Koran Tempo dapat cepat lolos. Sangat mungkin sekali Anda dikenalkan dengan redaktur nan menangani rubrik "Pendapat". Lalu Anda dapat berkonsultasi tentang pengiriman artikel hingga artikel Anda nan belum mendapatkan rezeki dimuat.
Nah, tidak ada jalur nan lebih baik dilakukan tanpa jalur silaturrahmi. Dengan jalur kenal-kenalanlah peluang menulis di surat kabar acapkali terjadi. Tak terkecuali juga dengan Koran Tempo. Meksi ada teori kirim saja tulisan terus menerus ke redaksinya, lama kelamaan akan dimuat juga.
Apa pun langkah nan dipilih, tetap saja membutuhkan silaturrahmi atau konektisitas. Meski Anda sudah mengirim tulisan nan banyak ke Koran Tempo , suatu saat Anda juga bakal kenalan dengan redaktur nan menanganinya. Bedanya, Anda nan bakal dihubungi langsung oleh redaktur. Tentu saja, lantaran opini nan Anda kemukakan memang bernas dan layak buat dibaca oleh khalayak pembaca.