Fraksi-fraksi Minyak Bumi dan Kegunaannya
Dalam kimia, sering sekali digunakan istilah, larutan, campuran, dan koloid. Namun tahukah anda bahwa ketiganya memiliki pengertian nan berbeda? Campuran dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan ukuran bentuk partikel penyusunya. Yang pertama ialah campuran sejenis dan nan kedua ialah campuran heterogen. Campuran sejenis ialah campuran dari dua zat atau lebih nan komponen penyusunnya sudah bisa dibedakan. Contonhya ialah campuran garam dengan air. campuran homogeny selanjutnya lebih dikenal dengan nana Larutan.
Sedangkan campuran tidak sejenis merupakan campuran dua zat atau lebih nan komponen penyusunnya masih bisa dibedakan. Contohnya ialah campuran pasir dengan air. dalam kimia, campuran nan demikian, biasanya sering disebut sebagai koloid.
Cara Pemisahan Campuran
Campuran Di alam ini, terdapat berbagai macam campuran. Contohnya, air garam nan tersusun atas air, garam, dan zat padat terlarut lainnya. Agar unsur dan senyawa dalam campuran bisa dipisahkan, diperlukan beberapa cara nan disesuaikan dengan sifat zat penyusunnya. Pemisahan campuran dalam kimia bisa dilakukan dalam beberapa cara, yaitu sebagai berikut.
1. Filtrasi (Penyaringan)
Filtasi atau penyaringan merupakan salah satu metode pemisahan campuran dalam kimia nan berdasarkan pada disparitas ukuran partikel zat terlarut dan pelarut.
Apakah kamu pernah membuat es jeruk atau melihat penjual es jeruk sedang melayani pelanggannya? Apa nan digunakan sang penjual es buat memisahkan air jeruk (sari jeruk) dari ampasnya? Para penjual ini menggunakan alat penyaring dan proses nan dilakukannya disebut filtrasi atau penyaringan.
Dalam melakukan proses ini (penyaringan), perlakuan campuran satu dengan nan lainnya tentu saja beda, bergantung pada sifat penyusun zatnya. Sebagai contoh, alat penyaring nan digunakan buat menyaring pasir dari kerikil niscaya berbeda dengan alat penyaring nan digunakan buat menyaring tepung dari batu-batu halus.
2. Destilasi (Penyulingan)
Destilasi merupakan salah satu metode pemisahan campuran dalam kimia nan berdasarkan pada disparitas titik didih zat terlarut dan pelarut.
Ketika kamu akan memisahkan spiritus nan tercampur air, cara nan terbaik digunakan ialah destilasi. Mengapa? Karena titik didih spiritus berbeda dengan titik didih air sehingga keduanya akan berpisah ketika dididihkan.
Coba masukkan campuran spiritus dan air ke dalam labu destilasi, lalu panaskan. Ketika suhu mencapai 80 derajat Celsius, spiritus akan menguap, sementara air belum mencapai titik didihnya (100 derajat Celsius). Setelah itu, dinginkan uap spiritus dalam pendingin Liebieg agar mengembun dan menetes di dalam tabung erlenmeyer .
3. Kristalisasi (Pengkristalan)
Kristalisasi merupakan salah satu metode pemisahan campuran dalam kimia nan berdasarkan pada kemampuan salah satu zat nan tercampur buat menguap.
Setiap hari kamu niscaya makan garam. Ya. Setidaknya, garam nan kamu makan itu sudah tercampur di dalam kuliner ibumu. Apakah kamu pernah memikirkan bagaimana pemisahan garam dari air laut?
Para produsen garam memisahkan campuran garam dari air bahari dengan cara kristalisasi. Hal pertama nan dilakukan ialah mengalirkan air bahari ke tambak-tambak, lalu menguapkannya di bawah sinar matahari hingga beberapa hari. Ketika seluruh air bahari tersebut menguap, akan diperoleh kristal-kristal garam.
4. Sublimasi
Dalam proses menyublim, zat padat menguap menjadi gas (contohnya kapur barus). Sebagai catatan, proses sublimasi hanya dapat dilakukan ketika zat nan bisa menyublim tercampur dengan zat nan tak bisa menyublim.
5. Kromatografi
Kromatografi ialah metode pemisahan campuran dalam kimia berdasarkan disparitas kecepatan merambat antarpartikel penyusun campuran. Rembesan air pada dinding ketika musim hujan juga merupakan contoh proses kromatografi. Dalam proses tersebut, akan muncul garis-garis terpisah pada dinding nan dilalui air.
Dalam penerapannya, proses kromatografi dimanfaatkan buat memisahkan dan mengidentifikasi zat-zat nan kompleks dari minuman beralkohol, zat warna, dan pestisida.
Setelah kita mengetahui disparitas antara campuran,larutan dan koloid, serta mengetahui beberapa metode pemisahan campuran dalam kimia, selanjutnya akan dibahas salah satu contoh pelaksanaan pemisahan campuran dalam kimia. Minyak bumi merupakan salah satu jenis campuran ynag tersusun atas beberapa fraksi. Untuk memisahkan minyak bumi digunakan merode pemisahan dengan destilasi bertingkat. Seerti nan telah diuraikan diatas, destilasi digunakan buat memisahkan zat nan memiliki disparitas titik didih. Untuk uraian lebih jelasnya akan di bahas di bawah ini .
Contoh pelaksanaan Pemisahan campuran dalam Kimia : Pemisahan Minyak Bumi
Minyak bumi tersusun dari berbagai macam hidrokarbon. Akan tetapi penyusun utamanya ialah alkana dan sikloalkana. Perbandingan unsur-unsur nan terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi. Berdasarkan atas hasil analisa, diperoleh data sebagai berikut :
- Karbon 83,0 - 87,0 %
- Hidrogen : 10,0 - 14,0 %
- Nitrogen 0,1 - 2,0 %
- Oksigen : 0,05 - 1,5 %
- Sulfur : 0,05 - 6,0 %
Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi diklasifikasikan atas tiga golongan, yaitu :
- golongan parafinik
- golongan naphthenik
- golongan aromatik
- sedangkan golongan olefinik umumnya tak ditemukan dalam crude oil, demikian juga hidrokarbon asetilenik sangat jarang. Crude oil mengandung sejumlah senyawaan non hidrokarbon, terutama senyawaan Sulfur, senyawaan Nitrogen, senyawaan Oksigen, senyawaan Organo Metalik (dalam jumlah kecil/trace sebagai larutan) dan garam - garam anorganik (sebagai suspensi koloidal).
Minyak bumi terdiri dari senyawa hidrokarbon berantai panjang dan mengandung berbagai macan alkana nan berbeda jumlah atom C-nya (fraksi). Disparitas jumlah atom C mengakibatkan disparitas pada titik didihnya. Proses pengolahan minyak bumi menggunakan destilasi bertingkat. Prinsip pengolahannya ialah minyak mentah dipanaskan melalui perapian pemanasan, kemudian minyak dialirkan ke kolom fraksional sehingga sebagian minyak menguap dan begerak ke atas melalui melalui sengkup gelembung gas. Senyawa dengan rantai panjang akan mencair dan mengalir melalui pelat sehingga terpisah dari fraksi lain. Demikian seterusnya sampai semua fraksi minyak bumi terpisah.
Tahap awal proses pengilangan berupa proses distilasi (penyulingan) nan berlangsung di dalam Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Distilasi Vacuum . Di kedua unit proses ini minyak mentah disuling menjadi fraksi-fraksinya, yaitu gas, distilat ringan (seperti minyak bensin), distilat menengah (seperti minyak tanah, minyak solar), minyak bakar (gas oil), dan residu. Pemisahan fraksi tersebut didasarkan pada titik didihnya.
Kolom distilasi berupa bejana tekan silindris nan tinggi (sekitar 40 m) dan di dalamnya terdapat tray-tray nan berfungsi memisahkan dan mengumpulkan fluida panas nan menguap ke atas. Fraksi hidrokarbon berat mengumpul di bagian bawah kolom, sementara fraksi-fraksi nan lebih ringan akan mengumpul di bagian-bagian kolom nan lebih atas. Fraksi-fraksi hidrokarbon nan diperoleh dari kolom distilasi ini akan diproses lebih lanjut di unit-unit proses nan lain, seperti: Fluid Catalytic Cracker , dll.
Fraksi-fraksi Minyak Bumi dan Kegunaannya
Minyak bumi akan menghasilkan fraksi-fraksi nan dapat kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun hasi fraksi minyak bumi beserta kegunaannya disajikan dalam bentuk tabel berikut.
Fraksi Minyak Bumi | Jumlah atom C | Trayek titik didih (0C) | Kegunaan |
Gas alam | 1 - 4 | (-166 - 30) | Bahan bakar LPG |
Petroleum eter | 5 - 6 | 30 - 90 | Pelarut, dry cleaning |
Bensin | 6 - 12 | 85 - 200 | Bahan bakar motor |
Kerosin | 12 - 15 | 175 - 300 | Bahan bakar kompor |
Solar | 15 - 18 | 300 - 400 | Bahan bakar mesin diesel |
Minyak pelumas | 18 - 24 | > 400 | Pelumas |
Lilin | 21 - 40 | - | Penerangan |
Aspal | > 40 | - | Pengeras jalan raya |
Demikanlah uraian tentang salah satu contoh pelaksanaan pemisahan campuran dalam kimia di kehidupan sehari-hari. Semoga memberikan tambahan pengetahuan baru.