Pemain Terkenal
Persebaya Surabaya merupakan salah satu klub sepak bola nan berasal dari kota Surabaya, Jawa Timur. Persebaya sendiri merupakan singkatan dari Persatuan Sepak Bola Surabaya. Klub ini merupakan salah satu klub besar nan pernah ada di pentas sepak bola Indonesia.
Dalam sejarah perjalanan sepak bola tanah air, Persebaya Surabaya memiliki peran nan cukup besar. Hal ini sebab klub nan identik dengan seragam hijau ini sudah ada bahkan sejak Indonesia belum memproklamirkan kemerdekaannya.
Itulah mengapa, klub Persebaya Surabaya memiliki pendukung nan cukup fanatik. Faktor usia nan sudah cukup lama berdiri inilah menjadi salah satu penyebab pendukung persebaya surabaya seperti memiliki ikatan batin dengan klub ini. Sehingga kemana saja klub ini bermain, hampir dapat dipastikan pendukung setia mereka akan datang ke lokasi pertandingan buat memberikan dukungan.
Di satu sisi, hal ini merupakan sebuah prestasi nan patut diacungi jempol. Sebab, tak banyak klub di Indonesia nan memiliki pendukung sefanatik pendukung Persebaya Surabaya. Tak jarang, demi mendukung klub kesayangannya bermain, mereka rela mengorbankan apa saja buat dapat berangkat menyaksikan pertandingan tersebut. Termasuk mereka nan tak memiliki cukup bekal pun, tak pernah ragu buat berangkat walaupun dengan kondisi nan serba terbatas.
Itulah mengapa, pendukung kesebelasan Persebaya Surabaya ini dikenal dengan sebutan bonek alias bondo nekat. Sebab, dalam mendukung klub kesayangannya bermain, mereka hanya bermodalkan kenekatan tanpa disertai bekal materi nan memadai. Dampaknya, beberapa oknum nan nakal memanfaatkan kesempatan tersebut buat melakukan tindakan kriminal seperti melakukan pemerasan atau perampasan pada warga di sepanjang jalan nan mereka lalui atau di sekitar stadion loka digelarnya pertandingan.
Sejarah Persebaya
Klub Persebaya Surabaya sendiri pada awalnya merupakan klub sepak bola nan berdiri berkat prakarsa dari Paijo serta M. Pamoedji. Tanggal 18 Juni 1927 merupakan awal berdirinya klub nan pada awalnya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) ini.
Tujuan awal pendirian klub sepak bola ini ialah buat menandingi klub sepak bola nan anggota merupakan warga Negara Belanda nan tinggal di Surabaya. Klub tersebut bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB). Klub ini sudah terlebih dahulu didirikan yaitu pada tahun 1910.
Bersama dengan beberapa klub sepak bola lain, SIVB memprakarsai terbentuknya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Klub nan turut mendukung pembentukan PSSI pada 19 April 1930 tersebut antara lain VIJ Jakarta, BIVB Bandung, MIVB, MVB, VVB dan PSM. Lima dari enam klub tersebut, hingga kini masih aktif dalam kegiatan sepak bola tanah air.
BIVB sendiri kini dikenal dengan nama Persib Bandung, sedangkan MIVB sudah berganti nama menjadi PPSM Magelang. Sementara, MVB ialah PSM Madiun, VVB sudah berubah menjadi Persis Solo dan terakhir PSM pada saat ini dikenal dengan nama PSIM Yogyakarta.
Klub-klub tersebut hadir dalam sebuah rendezvous nan diselenggarakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. Loka ini sendiri pada saat ini dikenal dengan nama Gedung Societeit nan terletak di dekat jalan Malioboro atau sebelah pasar Bringharjo.
M. Pamoedji menghadiri rendezvous tersebut sebagai wakil dari SIVB. Dari rendezvous tersebut, muncul kesepakatan buat membuat kompetisi bagi seluruh klub sepak bola nan terlibat dalam rendezvous tersebut. Dan satu tahun kemudian, kompetisi nan direncanakan itu sukses diselenggarakan. SIVB bersama VIJ jakarta merupakan finalis pada kompetisi liga nan pertama kali diselenggarakan pada tahun 1938. Dalam kejuaraan tersebut, VIJ Jakarta sukses menjadi kampiun buat pertama kalinya.
Kekalahan Belanda dari Jepang tahun 1942, berdampak pada meningkatnya prestasi dari SIVB. Dalam kompetisi nan digelar pada tahun nan sama, SIVB kembali sukses menembus babak final. Sayangnya, SIVB kembali gagal menjadi kampiun sebab dikalahkan oleh VVB atau Persis Solo.
Selanjutnya pada tahun 1943, SIVB mengganti namanya menjadi Persibaja atau Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja. Pergantian nama ini dilakukan pada saat Dr Soewandi menjadi ketua dari Persibaja. Dengan nama Persibaja, klub ini sukses meraih beberapa gelar kejuaraan liga antara lain tahun 1950, 1951 serta 1952.
Tahun 1960 merupakan awal penggunaan nama Persebaya nan digunakan hingga saat ini. Kompetisi liga merupakan kompetisi rutin nan diikuti oleh Persebaya. Nama Persebaya menjadi salah satu kekuatan sepak bola nan cukup disegani di tanah air bersama beberapa klub lain seperti PSMS Medan, PSM Makasar, PSIS Semarang, Persib Bandung dan juga Persija Jakarta. Selama keikutsertaannya dalam kompetisi liga ini, Persebaya dua kali meraih predikat juara.
Prestasi ini diraih pada tahun 1978 dan juga tahun 1988. Selain sebagai juara, Persebaya sempat tujuh kali menduduki posisi sebagai runner up nan dicapai pada tahun 1965, 1967, 971, 1973, 1977, 1987 serta 1990.
Ketika sistem kompetisi baru digelar pada tahun 1994, kekuatan Persebaya tetap menjadi agunan sepak bola berkualitas di Indonesia. Dalam sistem kompetisi nan baru ini, PSSI menggabungkan klub dari liga serta Galatama pada satu wadah kompetisi nan disebut Perserikatan Indonesia.
Dalam kompetisi format baru ini, Persebaya mencatatkan diri sebagai klub pertama nan sukses menjadi kampiun sebanyak dua kali. Posisi juara ini diperoleh pada musim kompetisi 1997 dan 2005. Hal ini menunjukkan bahwa dalam berbagai format kompetisi, Persebaya tetap menunjukkan jati dirinya sebagai salah satu tim besar nan patut buat diperhitungkan dalam pentas sepak bola nasional.
Meski demikian, bukan berarti perjalanan Persebaya selalu mulus tanpa hambatan. Nama besar bukanlah sebuah jaminan, bahwa Persebaya akan selalu berada pada kasta primer kompetisi dalam negeri. Sebab, klub nan berjuluk Green Force ini sempat pula merasakan posisi sebagai klub nan harus berjuang di level bawah kompetisi dengan mengikuti divisi I dan Divisi Primer PSSI. Namun dengan metal kampiun nan dimilikinya, Persebaya selalu sukses meraih gelar kampiun dan kembali masuk ke level kompetisi teratas di tanah air.
Pemain Terkenal
Sebagai klub nan berusia cukup mapan, Persebaya memiliki sejarah panjang dalam menyumbangkan pemainnya buat bermain di tim nasional Indonesia. Hampir setiap periode, selalu ada nama pemain nan berasal dari Persebaya Surabaya nan menjadi punggawa tim garuda merah putih saat berlaga di pentas internasional.
Pemain-pemain Persebaya sendiri banyak nan berasal dari klub nan bernaung di bawah Persebaya. Selain itu, klub ini juga memiliki sekolah sepak bola nan tugasnya membina bibit-bibit nan memiliki talenta bermain sepak bola buat dibina hingga dapat mendapatkan loka di perserikatan profesional.
Beberapa punggawa tim nasional Indonesia nan berasal dari klub Persebaya antara lain kiper Hendro Kartiko, Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi atau juga Anang Ma’ruf. Nama-nama ini hingga sekarang masih aktif bermain buat beberapa klub besar di tanah air dan hampir selalu menjadi pilihan primer instruktur mereka saat bertanding. Hal ini menjadi bukti, bahwa Persebaya Surabaya bukan sekedar klub sepak bola saja. Namun lebih jauh klub ini mampu membina pemain dan menjadi klub nan cukup rajin menyumbang pemain bagi keberhasilan tim nasional sepak bola di berbagai ajang kejuaraan.