Balap Formula Satu (F1) Modern

Balap Formula Satu (F1) Modern

Balap Formula Satu dikenal dengan sebutan balap F1 ialah event balap mobil tercepat di dunia. Balap Formula Satu (F!) ibarat sebuah pertempuran jet darat sebab pembalap mengendarai mobil nan memiliki kecepatan seperti jet. Event balap Formula Satu (F1) ini memiliki nama lengkap The FIA Formula One World Championship .

Balap mobil Formula Satu (F1) ini terdiri atas beberapa seri balapan nan diselenggarakan di berbagai negara. Oleh sebab itu, persiapan tim, baik pembalap dan tim konstruksi mobilnya, harus benar-benar mantap. Balap F1 pun sering disebut Grand Prix . Kata Grand Prix sendiri berasal dari bahasa Prancis, Grand nan berarti "besar" dan Prix nan berarti "hadiah". Jadi, balapan Grand Prix Formula Satu (F1) ini menyediakan hadiah nan sangat besar dan melimpah.

Selain itu, balapan mobil Formula Satu (F1) pun termasuk kejuaraan termahal di jagat Bumi ini. Hal itu dikarenakan kompetisi berlangsung beberapa seri di banyak negara dan banyaknya mesin dan onderdil mobil nan dipakai. Arena balap mobil Formula Satu (F1) berlangsung di arena balap spesifik atau sirkuit balap atau di jalanan nan disulap menjadi sirkuit dadakan.

Kejuaraan mobil super cepat ini memperebutkan dua gelar kampiun nan prestisius, yaitu kampiun kategori pembalap dan kampiun kategori konstruktor. Penentuan kampiun pembalap dan konstruktor ditentukan oleh jumlah poin nan dikumpulkan pada setiap seri balapan. Balapan mobil ini berada dalam naungan FIA ( Federation Internationale de l'Automobile ) nan didirikan pada 1979. Markas FIA sendiri berada di Palace de la Concorde, Paris, Prancis. Sekarang ini, Presiden FIA dijabat oleh Jean Todt.

Kewenangan FIA dalam kompetisi Fomula Satu (F1) ini mengatur regulasi balap Formula Satu nan tidak hanya mengedepankan adu cepat, tapi juga mementingkan keselamatan pembalap. Oleh sebab itu, baku keamanan balap Formula Satu (F1) ini benar-benar tinggi dan dari tahun ke tahun selalu melakukan penilaian regulasi.



Sejarah Balap Formula Satu (F1)

Balap mobil Formula Satu (F1) berakar dari sebuah kompetisi Grand Prix motor sekitar 1920 sampai 1930. Namun, kompetisi nan berlangsung hingga sebelum Perang Global II terjadi ini belum diformalkan. Setelah Perang Global II berakhir, balapan mobil pun diformalkan. Tepatnya pada 1950, balap mobil Formula Satu mulai diperlombakan secara resmi.

Pada balapan pertama tersebut hanya memperebutkan kampiun kategori pembalap, sedangkan kampiun kategori konstruktor mulai diperebutkan pada 1958. Awal kompetisi Formula Satu (F1) nan berlangsung pada 1950 ini dijuarai oleh pembalap berkebangsaan Italia, Giuseppe Farina dengan tunggangan mobil Alfa Romeo. Pada awal kompetisi balap F1 ini, melahirkan seorang legenda pertama dalam ajang Formula Satu (F1), yaitu Juan Manuel Fangio. Pembalap berkebangsaan Argetina ini sukses menjuarai kompetis balap Formula Satu (F1) sebanyak 4 kali.

Namun, balapan Formula Satu (F1) ini sempat terhenti pada 1980 sebab kompetisi ini mengalami pembengkakan biaya kompetisi. Selang setahun, kompetisi balap jet darat F1 mulai digelar lagi. Hal ini dikarenakan adanya kontrak Concorde Agreement , yaitu sistem bagi hasil laba bagi tim peserta kompetisi dari hak siar televisi.



Teknologi Balap Formula Satu

Seiring perkembangan teknologi dalam bidang otomotif, teknologi dalam arena balap mobil Formula Satu (F1) pun ikut berkembang. Banyak teknologi nan digunakan buat mendukung balap mobil tercepat di global ini. Karena perkembangan teknologi itulah, Tim Formula Satu (F1) Renault memperkenalkan mesin baru pada 1977 dalam mendukung perfoma mobil balapnya. Mesin baru keluaran pabrikan mobil Renault ini berteknologi turbocharged . Mesin baru diklaim bisa menghasilkan lebih dari 700 tenaga kuda.

Dari tahun ke tahun, kecepatan mobil balap Formula Satu (F1) pun semakin meningkat. Pada 1987, mobil balap Formula Satu F1 bisa menghasilkan kecepatan torsi lebih dari 1.000 tenaga kuda. Pada 1984, FIA memberlakukan regulasi tentang kapasitas tanki bahan bakar. Selain itu, FIA juga membekukan kiprah mesin berteknologi turbocharged pada 1989. Hal ini dilakukan buat membatasi kecepatan jet darat F1 nan semakin meningkat. Awal 1990, teknologi pendukung balap mobil Formula Satu (F1) semakin berkembang.

Teknologi canggih dalam ajang balap mobil super cepat Formula Satu (F1) mulai bermunculan, seperti traction control , power steering , dan gearbox semi otomatis. Kemajuan teknologi ini semakin mendukung keahlian para pembalap dalam menjalankan jet darat ini. Kompetisi balap mobil super cepat ini diikuti banyak tim. Namun, ada empat tim nan menjadi big four dalam perebutan gelar kampiun pembalap maupun gelar kampiun kontruktor.

Empat tim teratas tersebut ialah Ferarri, Williams, McLaren, dan Renault (dulu bernama Benetton). Sebenarnya, banyak tim nan mengikuti kejuaraan balap mobil Formula Satu (F1) ini. Namun, penguasaan big four dalam kompetisi Formula Satu (F1), membuat tim-tim gurem menjadi hanya sekadar tim penghibur dalam arena balap F1 nan akhirnya mengakibatkan kebangkrutan.



Balap Formula Satu (F1) Modern

Pada abad 21, banyak rekor tercipta dalam ajang balap Formula Satu (F1). Rekor-rekor tersebut diciptakan oleh pembalap Michael Schumacher, Fernando Alonso, Lewis Hamilton, dan Sebastian Vettel. Penguasaan pembalap Jerman, Michael Schumacher, dimulai pada awal tahun 2000 bersama tim asal Italia, Ferarri. Setahun kemudian, Michael Schumacher sukses memecahkan rekor kemenangan terbanyak dalam kompetis F1.

Rekor kemenangan terbanyak dalam balap F1 sebelumnya dipegang oleh pembalap asal Prancis, Alain Prost dengan 51 kemenangan. Schumacher pun memecahkan rekor lagi pada 2002. Kali ini, Schumy, panggilan akrabnya, mencatatkan rekor menjadi kampiun global pembalap F1 paling awal dengan menjuarai Grand Prix Formula Satu (F1) Perancis pada Juli 2002.

Kesuksesan Michael Schumacher terus berlanjut pada 2003 dengan memecahkan rekor kampiun global terbanyak dengan meraih gelar kampiun global nan ke-6. Rekor Schumy ini mengalahkan rekor sebelumnya nan dipegang Juan Manuel Fangio dengan lima kali kampiun dunia. Pada 2004, Michael Schumacher menambah gelar kampiun dunianya menjadi 7 gelar.

Rekor Michael Schumacher ini dicetaknya bersama tim Ferarri.Sejarah kembali terukir dalam ajang kompetisi balap Formula Satu (F1). Pada 2008, pembalap asal Jerman, Sebastian Vettel, menjadi pembalap termuda nan menempati pole position atau posisi start pertama pada seri Grand Prix F1 Italia. Selain itu, Sebastian Vettel pun mencatatkan namanya sebagai kampiun global termuda dalam ajang balap Formula SSatu (F1) pada 2008. Gelar kampiun terbanyak pembalap Formula Satu (F1) dipegang Michael Schumacher, sedangkan gelar konstruktor terbanyak dipegang oleh Ferarri.



Daftar Kampiun Global Balap Mobil Formula Satu (F1)

Berikut ini kampiun global F1 berdasarkan pembalap dengan jumlah gelar kampiun global nan diraihnya.

  1. Michael Schumacher (1994-1995, 2000-2004),
  2. Juan Manuel Fangio (1951, 1954-1957),
  3. Alain Prost (1985-1986, 1989, 1993),
  4. Jack Brabham (1959-1960, 1966),
  5. Jackie Stewart (1969, 1971, 1973),
  6. Niki Lauda (1975, 1977, 1984),
  7. Nelson Piquet (1981, 1983, 1987),
  8. Ayrton Senna (1988, 1990-1991)
  9. Alberto Ascari (1952-1953),
  10. Jim Clark (1963, 1965),
  11. Graham Hill (1962, 1968),
  12. Emerson Fittipaldi (1972, 1974),
  13. Mika Hakkinen (1998-1999),
  14. Fernando Alonso (2005-2006),
  15. Sebastian Vettel (2010-2011),
  16. Nino Farina (1950),
  17. Mike Hawthorn (1958),
  18. Phil Hill (1961),
  19. John Surtees (1964),
  20. Denny Hulme (1967),
  21. Jochen Rindt (1970),
  22. James Hunt (1976),
  23. Mario Andretti (1978),
  24. Jody Scheckter (1979),
  25. Alan Jones (1980),
  26. Keke Rosberg (1982),
  27. Nigel Mansell (1992),
  28. Damon Hill (1996),
  29. Jacques Villeneuve (1997),
  30. Kimi Raikkonen (2007),
  31. Lewis Hamilton (2008), dan
  32. Jenson Button (2009)


Daftar Konstruktor Balap Mobil Formula Satu (F1) 2010
  1. Red Bull
  2. Ferrari
  3. McLaren
  4. Mercedes
  5. Renault
  6. Williams