Pemeliharaan Ayam Pedaging

Pemeliharaan Ayam Pedaging



Panen Cepat, Kerja Tak Terlalu Keras

Untuk memanen ayam broiler, peternak bahkan cukup memeliharanya dalam waktu 5 hingga 7 minggu saja. Dengan waktu pemeliharaan nan nisbi singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman nan bermunculan di berbagai wilayah di Indonesia. Wilayah nan dijadikan loka berternak ayam satu ini harus dipilih nan agak jauh dari daerah pemukiman. Baunya nan menyengat dapat mengganggu indera penciuman. Niscaya akan menimbulkan banyak protes kalau diternakan di daerah pemukiman. Apalagi setelah ada isu flu burung nan mengancam. Peternakan ayam satu ini menjadi salah satu nan dituding sebagai loka paling efektif dari penyebaran flu burung. Belum lagi lalat nan banyak sebab selain bau pakan, juga bau ayam dan kotorannya nan sangat mengganggu. Banyak kejadian di beberapa loka seperti Yogyakarta ketika masyarakat memprotes peternak ayam. Tidak heran kalau akhirnya ternak ayam ini terdapat di persawahan, di dekat sungai, di perkebunan nan jauh dari perumahan. Peternakan ini memang terlihat agak kurang bersih. Tetapi itulah karakteristik peternakan nan ada di Indonesia. Bisnis nan menggiurkan ini membuat banyak orang berusaha menjalankannya. Pihka perbankan juga mudah mengucurkan dana pinjaman bagi peternakan ayam satu ini. Panen nan cepat dengan wilayah pemasaran nan cukup luas sebab adanya kebutuhan protein hewan nan cukup tinggi, membuat bank merasa ini ialah bisnis nan menjanjikan. Dana nan dipinjam biasanya berkisar pada angka 20-an juta rupiah. Keuntungannya dapat cukup tinggi sehingga pinjaman dapat langsung dilunasi. Biasanya nan dapat meminjam dalam jangka pendek ini ialah orang dengan reputasi nan bagus dan ia mempunyai jaminan nan dapat dipertanggungjawabkan. Peluang bisnis dengan kemauan nan bagus dan sedikit nekad, membuat anak muda nan bergelut dibidang ini cukup banyak. Mereka sangat berani. Berusaha tanpa kapital sebab memang semua kapital meminjam dari bank, lalu dalam waktu kurang dari 40 hari, mereka melunasi utangnya. Laba nan diperoleh dapat melanjutkan perjuangan membuat ayam lebih besar dalam waktu nan kurang lebih sama. Banyak contoh peternak nan berhasil dengan menjadi peternak ayam. Memang ada nan gagal dan harus membayar utang dengan agunan. Tetapi kegagalan itu bukan sesuatu nan menghentikan. Kegagalan itu sesuatu nan membuat hati semakin teguh dan semakin penasaran bagaimana menahlukan potensi nan ada dan meraih apa nan tertunda didapatkan. Semangat ini harus ditularkan kepada banyak orang. Kematian dampak flu burung sempat membuat peternakan ini terpukul, namun, mereka konfiden bahwa kehidupan ini dapat diubah kalau mereka sendiri mau mengubahnya. Adalah janji Tuhan bahwa tak ada nan dapat mengubah nasib seseorang kalau bukan ia sendiri nan mau melakukannya. Menjadi peternak atau menjadi salah satu pemegang saham buat peternakan ayam pedaging ini, menjadi salah satu cara mendapatkan masa depan nan lebih cerah. Ini dapat dikategorikan sebagai bisnis bau nan menguntungkan. Terlihat cukup menjijikan bagi nan tak biasa, tetapi sangat menyenangkan kalau sudah mendapatkan laba berlipat ganda.



Sumber Protein

Sebenarnya, ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an, dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia nan pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Selama ini peternak masih belum mampu membuat bibit ayam jenis ini sendiri, dan ini memang tak perlu, sebab tentu membutuhkan biaya nan cukup besar jika produksinya hanya sedikit. Beberapa perusahaan lokal telah bekerjasama dengan perusahaan di luar negeri dalam menyediakan bibitnya. Dengan berbagai macam jenis ayam ras pedaging nan telah beredar dipasaran, peternak tak perlu risau dalam menentukan pilihannya. Bibit nan disediakan beberapa perusahaan nan ada di Indonesia saat ini telah banyak membantu peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler. Sebab, semua jenis nan telah beredar memiliki daya produktifitas nisbi sama. Disparitas nan ada pada tiap jenis tak terlalu banyak. Dalam menentukan pilihan jenis apa nan akan dipelihara, peternak bisa meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit nan dijual di Poultry Shop (toko wahana perlengkapan peternakan). Jenis dan Bibit Ayam Ras
Beberapa jenis ayam ras pedaging nan banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall"m", Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707. Bibit nan dapat dipilih peternak haruslah sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu higienis dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan higienis serta lubang kotoran (anus) bersih.



Pemeliharaan Ayam Pedaging

Dalam beternak ayam pedaging jenis broiler, usahakan supaya kandang diletakkan jauh dari pemukiman penduduk, tempatnya strategis sehingga transportasinya tak sulit. Sumber air mudah dijangkau, dan kandang ayam harus berarah membujur dari timur ke barat. Perhatikan juga jendela juga suhu udara dalam kandang. Lokasi loka berbelanja wahana peternakan upayakan juga tidak terlalu jauh. Tipe kandang ayam jenis ini ada dua, yaitu bentuk anjung dan tanpa anjung (litter). Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik buat menjaga kehangatan, sehingga energi nan diperoleh dari pakan seluruhnya buat pertumbuhan, bukan buat produksi panas tubuh. Kepadatan kandang nan ideal buat daerah tropis seperti Indonesia ialah 8-10 ekor/m2. Lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat, terutama pada siang hari. Pada umur dewasa nan menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit. Biaya Pemeliharaan Ayam Jenis Broiler
Bagi peternak, biaya pakan memerlukan 70% biaya pemeliharaan. Pakan nan diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) nan dibutuhkan ayam broiler, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi). Termin pertama umur 1 sampai 20 hari disebut termin pembesaran, makanan nan diberikan harus mengandung kadar protein minimal 23%. Termin kedua umur diatas 20 hari disebut penggemukan, makanan nan diberikan harus mengandung kadar protein 20 %. Penyakit pada Ayam Jenis Broiler
Penyakit nan sering menyerang ayam jenis broiler antara lain; Tetelo (Newcastle Disease/ND), Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD), Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease), Berak Kapur (Pullorum). Selain itu ayam juga dapat diserang oleh hama tungau (kutuan). Dalam mencegah dan mengobati penyakit, ayam jenis broiler ini diberikan vaksinasi. Vaksinasi ialah pemasukan bibit penyakit nan dilemahkan ke tubuh ayam buat menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi krusial yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.
Perawatan sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa termin yaitu:
* Pencucian kandang dengan air hingga higienis dari kotoran limbah budidaya sebelumnya.
* Pengapuran di dinding dan lantai kandang.
* Penyemprotan dengan formalin, buat membunuh bibit penyakit.
* Minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi buat memutus siklus hayati virus dan bakteri, nan tak wafat oleh perlakuan sebelumnya. Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam broiler (pedaging) juga sudah dijumpai hampir di setiap propinsi. Beternak ayam telah memberi kontribusi nan besar pada pendapatan orisinil daerah, menyerap tenaga kerja, menambah produktivitas masyarakat dan tentu saja hasil utamanya berupa daging ayam nan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani. Sebagai hasil tambahan ternak ayam broiler (pedaging) ialah berupa tinja atau kotoran kandang buat pupuk dan bulu ayam buat industri kerajinan tangan.