Manfaat Mengonsumsi Telur Ayam
Anda penyuka telur ayam ? Atau justru memusuhi telur ayam? Jika demikian, mulai sekarang mulailah mengonsumsi telur ayam. Telur ayam menyimpan segudang kegunaan bagi tubuh dan kesehatan Anda. Namun, ingat! Konsumsilah telur ayam secara proporsional.
Kandungan Nutrisi Telur Ayam
Telur ayam terdiri atas 74% air, 12% protein, dan 11% lemak. Dari komposisi tersebut, dapat diuraikan beberapa zat gizi nan ada pada telur ayam. Di antaranya, kalori, protein tinggi, lemak, karbohdirat, vitamin A, vitamin B5, vitamin B12, vitamin D, dan juga mineral (zat besi, iodine, molybdenum, fosfat, dan selenium). Selain zat-zat tersebut, telur ayam juga mengandung kolin dan juga lutein.
Manfaat Mengonsumsi Telur Ayam
Inilah beberapa kegunaan mengonsumsi telur ayam:
1. Meningkatkan perkembangan sel-sel otak nan berperan dalam penyimpanan memori.
Tubuh mampu menghasilkan zat kolin. Akan tetapi, zat kolin nan dihasilkan tak mencukupi kebutuhan tubuh itu sendiri. Itu sebabnya, tubuh memerlukan kolin dari luar. Salah satu sumber kolin nan paling murah ialah telur ayam. Untuk itu, mengonsumsi telur ayam dalam jumlah seimbang mampu mencukupi kebutuhan tubuh akan kolin.
Di dalam tubuh kita, kolin bertindak sebagai zat nan terlibat dalam perkembangan sel-sel otak dalam fungsinya sebagai penyimpan memori. Tak hanya itu, kolin juga merupakan zat nan mampu menghalangi perusakan dan infeksi sel-sel otak serta sel-sel saraf tubuh lainnya.
2. Meningkatkan fungsi dan menjaga kerusakan indra penglihatan
Telur ayam kaya akan lutein. Lutein ini di dalam tubuh manusia digunakan sebagai zat nan mampu menghadang berbagai kerusakan. Salah satunya ialah kerusakan indra penglihatan (terutama bagian retina mata) dampak pancaran sinar biru (misalnya, dari komputer dan TV). Selain di dalam telur ayam, lutein banyak terdapat di dalam sayuran berwarna hijau, seperti bayam dan kangkung.
Tak hanya itu, lutein juga mampu mencegah kerusakan mata nan mengarah pada pembentukan katarak dampak proses penuaan.
3. Telur ayam mampu menurunkan berat badan
Dalam suatu penelitian, 160 orang nan gemuk (lelaki dan perempuan) dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama diberi sarapan 2 butir telur ayam dan kelompok kedua diberi sarapan roti. Kalori nan diberikan pada dua kelompok ini jumlahnya sama dengan lama pemberian selama 8 minggu.
Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok pemakan telur ayam mengalami penurunan berat badan sebesar 8 pon (sekitar 4 kilogram). Adapun pemakan roti tak mengalami penurunan berat badan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa telur ayam ternyata bisa menurunkan berat badan.
4. Telur ayam buat kesehatan jantung
Saat kolin nan terdapat dalam telur ayam memberikan imbas terhadap otak dan sistem saraf tubuh, secara tak langsung kolin juga memberi imbas terhadap jantung. Hal ini sebab kolin juga berperan dalam pengkonversian homosistein (molekul perusak pembuluh darah) oleh vitamin B menjadi zat nan lebih jinak bagi tubuh.
Meskipun demikian, berhati-hati juga dalam mengonsumsi telur ayam. Dalam 100 gr telur ayam ayam terdapat 424 mg kolesterol. Jika konsumsi telur ayam berlebih, kolesterol nan ada di dalam telur ayam akan cukup berbahaya bagi jantung.
5. Telur ayam bermanfaat dalam mencegah pecahnya pembuluh darah
Mengonsumsi telur ayam nan proporsional dapat menurunkan risiko terkena agresi jantung dengan cara mencegah pecahnya pembuluh darah. Hal ini berdasarkan penelitian tentang protein di dalam telur ayam nan berperan dalam pecahnya pembuluh darah nan melibatkan firbrin dan fibrinogen.
Nah, setelah Anda mengenal berbagai khasiat dari telur ayam ini, masihkah Anda memusuhinya? Pengaturan konsumsi telur ayam per hari secara proporsional akan mencegah Anda dari imbas samping telur ayam. Konsumsilah telur ayam secara bijak!
Porsi Bijak Memakan Telur Ayam
Segala sesuatu nan hiperbola tidaklah baik. Begitu juga dengan mengonsumsi telur ayam. Telur ayam mengandung kolesterol, nan jika dikonsumsi hiperbola tak baik buat kesehatan tubuh.
Agar tetap mendapatkan kegunaan telur ayam tanpa risi terkena naiknya kadar kolesterol dalam darah, bijaksanalah dalam mengonsumsi makanan kaya kegunaan ini. Sebutir telur ayam mengandung 210 mg kolesterol, sedangkan tubuh kita memerlukan cukup 300 mg kolesterol per hari. Oleh sebab itu mengonsumsi 1 butir telur ayam per hari sudah cukup.
Jika Anda ialah penyuka telur ayam dan ingin memakan telur ayam lebih dari sebutir setiap harinya, kombinasikan telur ayam dengan makanan nan rendah kolesterol. Jangan sampai Anda memakan telur ayam dan tetap mengonsumsi makanan nan banyak mengandung kolesterol. Ini akan menyebabkan tak stabilnya jumlah kolesterol dalam darah. Selain itu, pilihlah telur ayam berukuran kecil atau sedang, sebab kadar kolesterolnya pun lebih sedikit dari nan berukuran besar.
Terlalu sering memakan telur ayam juga bisa memicu timbulnya kanker, terutama kanker prostat pada pria. Dalam jangka panjang, konsumsi telur ayam secara hiperbola bisa menyebabkan naiknya tekanan darah dan memicu penyakit jantung. Jerawat dan bisul pun syahdan akan muncul jika Anda mengonsumsi telur ayam terlalu banyak.
Hindari Konsumsi Telur Ayam Mentah atau Setengah Matang
Bagi sebagian orang, telur ayam dianggap lebih tercerna kandungannya dan enak rasanya jika dikonsumsi mentah-mentah; apalagi dicampur madu. Para pria nan menginginkan asupan protein tinggi pun mengonsumsi telur ayam mentah-mentah. Akan tetapi sebaiknya hal ini tak dilakukan. Memakan telur ayam nan belum dimasak (atau belum sepenuhnya matang) terlalu berisiko bagi kesehatan.
Ancaman pertama dari mengonsumsi telur ayam mentah ialah bahaya bakteri Salmonella. Pada telur ayam mentah, dapat (tetapi tak semuanya) hayati bakteri Salmonella enteriditis. Bakteri ini dapat menginfeksi dan meracuni saluran pencernaan.
Infeksi bakteri ini menimbulkan gejala diare, sakit perut, demam, pusing, mual, muntah, dan dehidrasi. Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 5 - 36 jam setelah telur ayam mentah dikonsumsi. Bagi anak-anak dan lansia, hal ini dapat berdampak bahaya. Oleh sebab itu waspadailah telur ayam nan Anda konsumsi.
Tidak semua telur ayam mengandung Salmonella. Telur ayam mentah nan mengandung bakteri ini memiliki ciri-ciri:
- Cangkang tertempel kotoran
- Cangkang agak retak
- Putih telur ayam terlihat tak jernih
- Jika diteropong, kuning telur ayam tak berada di tengah-tengah
- Saat direndam di dalam air, telur ayam terapung
Jika mendeteksi telur ayam dengan Salmonella terasa sulit, akan lebih bijaksana jika Anda menghindari memakan telur ayam mentah saja. Masaklah telur ayam sampai benar-benar matang sehingga bakteri dan zat-zat berbahaya lainnya mati.
Selain Salmonella, bahaya lain nan mengancam Anda jika mengonsumsi telur ayam mentah atau setengah matang ialah terinfeksi penyakit flu burung. Memang tak semua telur ayam terinfeksi flu burung. Akan tetapi rasanya lebih bijaksana jika Anda mengantisipasi penularan dengan memasak telur ayam sampai benar-benar matang. Virus flu burung akan wafat pada suhu tinggi, misalnya dalam proses pemasakan.
Kiat Memilih Telur Ayam
Saat membeli telur ayam, pilihlah nan cangkangnya tak retak, bersih, tak ditempeli kotoran, dan tak memiliki bercak-bercak (bintik-bintik). Telur nan baik tak menimbulkan suara saat digoyangkan, dan saat diteropong terlihat kuning telur berada di tengah-tengah.
Pilihlah telur nan cangkangnya cenderung bulat, tak lonjong. Telur nan bulat memiliki kuning telur lebih besar, sehingga kandungan gizi nan Anda dapatkan akan lebih banyak. Saat dibuka, telur ayam nan masih segar dilengkapi dengan rongga udara kecil. Rongga ini semakin besar saat telur semakin ‘tua’ dan menyebabkan telur mengapung saat direndam di dalam air.