Ciri-ciri Lingkungan Sehat
Apa tujuan mengadakan penyuluhan kesehatan lingkungan ? Sering kita mendengar pemberitaan di media cetak dan media elektronik tentang nasib bumi nan semakin lama semakin memprihatinkan. Kerusakan alam nan secara sadar dan tak dilakukan manusia membuat keadaan planet nan kita huni semakin memburuk. Lapisan ozon semakin menipis, udara semakin kotor, cuaca ekstrim, abrasi, dan bala alam kerap terjadi.
Bila tak segera diselamatkan, bisa-bisa bumi akan mengalami kerusakan besar dan mengancam keselamatan makhluk hayati di dalamnya. Oleh sebab itu wajiblah setiap orang melakukan suatu tindakan sederhana namun bermanfaat luar biasa buat menyelamatkan bumi dari kerusakan. Salah satu tindakan konkret nan dapat dilakukan ialah penyuluhan kesehatan lingkungan.
Bila kita ingin mengetahui pengertian penyuluhan kesehatan lingkungan, sebaiknya kita harus lebih dulu tahu apa itu arti dari penyuluhan. Beberapa orang pakar pernah mengungkapkan defenisi dari kata penyuluhan. Di antaranya ialah pendapat Waston dan pendapat Subejo.
Menurut Waston penyuluhan adalah kegiatan nan menyediakan informasi sinkron kebutuhan masyarakat akan hal eksklusif dengan cara memaparkan kejadian-kejadian nan beruhubungan dengan inti masalah dan diakhiri dengan himbauan kea rah nan lebih baik.
Sementara, pendapat Subejo mengungkapkan bahwa penyuluhan berarti suatu tindakan dari rangkaian proses merubah prilaku di kalangan masyarakat dari nan tak tahu menjadi tahu, tak mau menjadi mau, dan tak mampu menjadi mampu, semata-mata dilakukan demi peningkatan produktivitas, mutu , kesejahteraan, dan kepentingan bersama.
Benang merah dari dua defenisi tersebut dapat disimpulkan secara generik penyuluhan merupakan kegiatan memberikan informasi dan mengarahkan prilaku masyarakat ke arah nan lebih baik. Nah, dari defenisi penyuluhan, maka nan dimaksud dengan penyuluhan kesehatan lingkungan ialah kegiatan nan dilakukan buat memberikan informasi seputar pentingnya kesehatan dan mengarahkan masyarakat pada prilaku hayati sehat demi tercapainya peningkatan mutu kesehetan.
Suatu kegiatan haruslah memiliki tujuan. Begitu pula dengan kegiatan penyuluhan tentang kesehatan masyarakat itu sendiri. Ada beberapa tujuan kegiatan ini dilaksanakan, di antaranya sebagai berikut:
1. Untuk menggugah pencerahan masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan nan akan berpengaruh terhadap kesehatan diri sendiri.
2. Untuk memberikan informasi nan seksama dan logis agar wawasan masyarakat terhadap kesehatan diri dan lingkungannya semakin luas sehingga memudahkan masyarakat dalam membuat keputusan-keputusan nan bijaksana terhadap lingkungan sekitarnya.
3. Untuk mengajak masyarakat bersama-sama turut serta dalam usaha menciptakan lingkungan nan sehat dan melakukan kegiatan-kegiatan nan bersifat ramah lingkungan.
4. Untuk mendampingi masyarakat nan apatis terhadap lingkungannya sehingga mereka merasa dibimbing dan mudah melakukan adaptasi serta tanggap terhadap kondisi lingungan di sekitarnya.
5. Membangkitkan semangat masyarakat buat mau menularkan pencerahan pentingnya lingkungan sehat pada orang-orang di sekeliling mereka pula.
Persiapan Sebelum Menyuluh
Penyuluh ialah mereka nan melakukan kegiatan menyuluh. Semua orang berpotensi menjadi seorang penyuluh, namun tak semua orang dapat menyuluh dengan baik, efektif, dan efisien. Nyatanya, seringkali kegiatan penyuluhan gagal tanpa respon nan baik dari masyarakat.
Oleh sebab itu, seorang penyuluh harus dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum ia menyuluh ke masyarakat luas. Apa saja nan harus dipersiapkan oleh seorang penyuluh? Berikut beberapa point krusial nan harus diingat dan diterapkan oleh seorang penyuluh:
- Mencari dan menemukan target nan tepat. Sesuaikan materi penyuluhan dengan sasaran nan akan disuluh. Untuk penyuluhan kesehatan terhadap lingkungan, target bersifat luas. Dapat masyarakat di suatu wilayah eksklusif dengan kondisi lingkungan nan buruk, dapat peserta didik di sekolah-sekolah, dapat penghuni lapas, dan tak menutup kemungkinan bagi mereka nan berprofesi sebagai petugas medis di lingkungan rumah sakit ( rumah sakit disinyalir sebagai salah satu loka nan paling memungkinkan bersarangnya kuman-kuman).
- Persiapkan materi nan memadai, dalam arti kata materi nan disampaikan haruslah lengkap dan disertai sumber-sumber terpercaya. Jangan sampai apa nan disampaikan mudah dipatahkan begitu saja oleh masyarakat nan disuluh. Bisa-bisa apa nan disampaikan dalam materi penyuluhan dianggap pepesan kosong atau bualan penyululuh belaka. Sampaikan program-program penyelamatan bumi dari kerusakan, misalnya program reboisasi, program bank sampah, dan program air bersih. Berikan pula contoh kongkrit nan berhubungan dengan kerusakan lingkungan dan kegunaan lingkungan nan sehat.
- Kuasai teknik penyampaian. Kegagalan seorang penyuluh dalam menyuluh terkadang bukan sebab materi dari topik penyuluhannya, melainkan sebab teknik penyampaian nan bisa memancing keinginan sasaran buat mendengarkan. Cobalah menguasai beberapa teknik penyampaian. Tidak melulu mengandalkan buku pegangan nan dibaca secara kaku. Tapi pilihlah teknik penyampaian dua arah dimana sasaran dipersilahkan buat turut menyampaikan gagasan.
- Persiapan waktu nan tepat. Pilihlah waktu dimana masyarakat sedang tak disibukkan dengan kegiatan inti mereka mencari uang. Biasanya lain sasaran maka lain pula waktu nan tepat buat disuluh. Misalnya, sasaran ialah masayarakat dari kalangan ibu-ibu rumah tangga, maka waktu nan ideal buat menyuluh ialah sore hari antara pukul 2-4 sore.
Ciri-ciri Lingkungan Sehat
Bila penyuluhan kesehatan lingkungan buat menyelamatkan bumi dari kerusakan dilakukan secara berkelanjutan, bukan tak mungkin lingkungan nan tak sehat dapat menjadi sehat. Siapapun niscaya mendambakan lingkungan nan bersih, asri, dengan wahana sanitasi nan memadai. Tapi, terkadang sebagian orang tak benar-benar mengerti lingkungan sehat seperti apa nan harus diciptakan di sekitar mereka. Untuk menambah pengetahuan tentang lingkungan sehat, berikut disajikan cirri-ciri lingkungan sehat nan ideal:
- Udara minim polusi. Salah satu tanda lingkungan sehat ialah udara nan higienis dan segar. Minim dari asap pembakaran, asap pembuangan kendaraan bermotor, dan asap dari pembuangan pabrik. Udara nan higienis akan terasa ringan di hirup dan tak menyebabkan mata perih, nyeri tenggorokan, dan sesak napas.
- Ketersedian sumber air higienis nan mencukupi. Tanpa air nan cukup, mustahil buat menciptakan lingkungan nan bersih. Dengan air higienis nan mencukupi, masyarakat dapat mandi rutin 2x sehari, minum air bersih, buang air besar dan air kecil dengan cara nan sahih (di jamban bukan di parit-parit).
- Tersedia saluran air nan memadai. Saluran air nan lancar akan menghindarkan terjadinya genangan-genangan air dan banjir. Genangan air nan tersisa tanpa dapat disalurkan dengan baik dapat menjadi sarang perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk dan bakteri/kuman nan berbahaya bagi kesehatan.
- Tanah subur. Tanah nan fertile ialah tanah nan bebas dari pengaruh bahan-bahan logam dan bahan-bahan lainnya nan sulit diuraikan di dalam tanah.
- Bebas sampah. Lingkungan nan sehat tentu saja harus bebas sampah dan ditandai dengan adanya tempat-tempat pembuangan sampah. Bahkan bila ingin benar-benar mewujdkan lingkungan sehat, tak ada salahnya menyediakan loka pembuangan sampah sinkron jenis sampahnya (sampah organik dan sampah anorganik).
- Banyak tumbuhan hijau. Semakin banyak tumbuhan hijau tumbuh fertile di suatu lingkungan, semakin sehat pulalah lingkungan tersebut. Dengan banyaknya tumbuhan hijau nan tumbuh subur, secara tak langsung menunjukkan indikasi bahwa udara di lingkungan tersebut segar dan tanahnya bebas tandus. Biasanya, lingkungan nan banyak ditanami tumbuhan akan sulit diterjang banjir dan erosi.
Nah demikianlah artikel tentang menyelamatkan bumi melalui penyuluhan kesehatan lingkungan ini disajikan. Semoga dapat menginspirasi kita semua buat bertindak menyelematkan bumi secepatnya.