Sinusitis
Hidung merupakan salah satu organ terpenting dalam hayati manusia. Melalui organ ini, kita bisa bernapas, menghirup oksigen, juga mencium bebauan. Organ tubuh nan satu ini memiliki peran nan sangat krusial bagi manusia. Jika organ ini terganggu, maka aktivitas pun menjadi terganggu. Hidung pun memiliki kaitan pada proses produksi vokal. Sebagai organ tubuh nan cukup vital, organ pernafasan ini mesti dijaga dengan benar.
Cedera pada hidung bukan tak mungkin menyebabkan fungsinya berubah atau berkurang, terlebih jika organ ini terserang penyakit. Jika hal itu terjadi, maka fungsinya akan terganggu, proses bernapas terganggu pula, begitupun dengan aktivitas.
Jika kita tak bisa menghirup oksigen melalui hidung, maka selang ialah mediator agar oksigen bisa tetap dikonsumsi oleh tubuh. Sudah tentu, penggunaan selang atau alat bantu pernapasan mengindikasikan bahwa terjadi kesalahan pada organ kita, entah pada organ pernapasan entah pada salurannya.
Gangguan pada organ ini bisa terjadi sebab hal-hal tidak terduga seperti terserang virus atau bakteri. Inipun bisa terjadi sebab adanya trauma seperti alergi, penyumbatan, dan infeksi neoplasma. Selain itu, masuknya benda asing ke dalam rongga hidung, seperti manik-manik dan karet penghapus, bisa menyebabkan ganguan. Namun hal tersebut bisa diatasi dengan menjaga kesehatan. Berikut ialah contoh gangguan nan bisa terjadi pada organ pernafasan ini
Flu
Penyakit nan satu ini nan banyak dialami oleh manusia. Flu merupakan penyakit nan disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Itu sebabnya, orang nan menderita flu akan lebih mudah menularkan virus flunya terhadap orang lain. Terlebih jika orang nan tertulari tak memiliki daya tahan tubuh nan baik.Flu biasanya diobati dengan obat flu.
Sesungguhnya obat flu tidaklah membantu menghilangkan virus penyebab flu. Flu merupakan penyakit nan disebabkan oleh virus–yang terjadi sebab kurangnya kekebalan tubuh. Maka, pengobatannya pun harus dengan cara mengembalikan kekebalan tubuh. Daya tahan tubuh nan berkurang bisa menyebabkan virus flu menyerang.
Daya rahan tubuh bisa dijaga dengan mengatur pola hayati dan menjaga asupan makanan. Kekurangan vitamin C dan kekurangan minum air putih bisa menyebabkan kondisi tubuh menjadi lemah dan rentan dimasuki virus. Itu sebabnya, mereka nan terserang flu sebaiknya banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan. Juga tak melupakan minum air putih nan banyak.
Flu bisa menyerang selama satu minggu lamanya. Namun, seseorang nan terserang flu bisa mempercepat proses penyembuhan dari flu dengan mengonsumsi sayur, buah, dan air putih. Flu nan biasanya bisa bertahan selama satu minggu, akan berangsur pulih hanya dalam waktu tiga hari.
Pemberian obat bagi penderita flu, biasanya bukan obat untu meredakan flu, melainkan obat antibiotik nan berfungsi buat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus. Jadi, ketika flu menyerang, nan harus ditingkatkan ialah kekebalan tubuh melalui asupan nan memiliki kandungan vitamin C nan cukup tinggi.
Sinusitis
Sinusitis ialah penyakit lainnya nan sangat mengganggu dan cukup berbahaya. Sinusitis terjadi sebab adanya infeksi permukaan sinus di sekitar organ ini nan disebabkan mikroorganisme.
Rongga pada organ ini memiliki empat sinus, yakni sinus maksilaris nan letaknya di pipi, sinus ermoidalis nan letaknya di kedua mata, sinus frontalis nan terletak di dahi, dan sinus sfenoidalis nan terletak di belakang dahi. Sinusitis bisa terjadi sebab beberapa hal, yaitu peradangan nan terjadi di sekitar rongga hidung, kelainan pada hidung , dan kelainan pada gigi.
Sinusitis nan disebabkan peradangan di rongga sinus terjadi sebab pilek nan menahun sebagai dampak alergi pada sari kembang dan debu. Sinusitis pun bisa disebabkan oleh adanya bakteri atau virus nan masuk ke area sinus dan adanya gangguan genre udara dan gangguan proses pengeluaran cairan mukus.
Cairan mukus nan mengental pun bisa menjadi penyebab terjadinya gangguan pengeluaran cairan mucus sehingga cairan mucus tak bisa keluar melalui lubang drainase. Jika cairan mucus tak keluar dan berada dalam rongga sinus, bisa membahayakan karena menjadi loka bersarangnya bakteri, virus, juga jamur.
Asap rokok bisa menjadi penyebab primer rusaknya rambut halus nan mendorong cairan mucus keluar dari rongga sinus. Asap rokok nan dimaksud bukan hanya asap rokok pada perokok aktif saja, namun perokok pasif nan menghirup asap rokok pun bisa mengalami kerusakan rambut halus.
Sinusitis dikategorikan berdasarkan periode (lamanya penyakit) dan jenis peradangannya. Dari segi periode, sinusitis diklasifikasikan menjadi sinusitis akut, subakut, dan kronis. Dikatakan sinusitis akut jika penyakit tersebut kurang dari 30 hari. Sementara sinusitis subakut buat rentang waktu satu hingga tiga bulan, dan sinusitis kronis jika penyakit tersebut telah diderita melebihi tiga bulan.
Dari segi jenis peradangan, sinusitis diklasifikan menjadi sinusitis infeksi dan noninfeksi. Sinusitis infeksi terjadi sebab virus da nada juga nan terjadi sebab bakteri. Sementara sinusitis noninfeksi terjadi sebab adanya alergi dan iritasi bahan kimia. Jika sinusitis akut tak segera ditangani/diobati, maka akan menyebabkan berlanjut pada strata sinusitis subakut bahkan kronis.
Gejala generik nan dirasakan penderita sinusitis adalah sakit kepala, rasa nyeri di sekitar wajah, dan mengalami demam. Selain itu, penderita akan terlihat pucat, terjadi perubahan rona ingus, nyeri saat menelan, tersumbatnya hidung, dan disertai batuk. Pada beberapa kasus, jika kepala tertunduk maka sakit kepala akan terasa lebih sakit, dan mengalami bersin dengan intensitas nan cukup sering.
Untuk mengetahui penyakit sinusitis, perlu dilakukan CT Scan dan MRI. Namun, proses tersebut membutuhkan biaya nan cukup mahal. Diagnosa bisa dilakukan dengan melakukan inspeksi fisik nan menunjukkan adanya kemerahan disertai pembengkakan pada rongga organ ini. Selain itu, rona ingus berubah menyerupai nanah, dan terlihat pembengkakan pada mata dan dahi.
Cairan sinus dalam rongga organ ini diambil buat mengetahui jenis infeksi dan pengobatan nan harus dilakukan. Pengobatan nan dilakukan pada penyakit sinusitis nan disebabkan virus ialah dengan memberikan obat penghilang rasa nyeri. Sinusitis nan disebabkan virus tak diberikan pengobatan antibiotik karena dikhawatirkan virus akan kebal terhadap antibiotik.
Sinusitis nan disebabkan bakteri diberikan obat antibiotik nan berfungsi membunuh kuman/bakteri nan sering menjadi penginfeksi sinus. Antibiotik nan diberikan kepada penderita sinusitis bakteri ialah antibiotik nan mampu membunuh bakteri Streptococcus pneumoniae , Haemophilus influenzae , Moraxella catarrhalis , Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pyogenes.
Pemberian antibiotik buat membunuh bakteri dimaksudkan agar cairan mucus bisa keluar melalui lubang drainase. Namun, jika hal tersebut masih juga tak membuat cairan mucus keluar, maka dilakukan pembedahan buat mengeluarkan cairan mucus.
Penyakit sinusitis bisa menimbulkan komplikasi nan menyebabkan infeksi pada bagian otak. Hal tersebut bisa berakibat kematian. Sinusitis sebaiknya tak dianggap remeh. Penanganan nan lebih dini akan mencegah pada keadaan sinusitis nan lebih buruk.
Jika dirasa ada hal-hal nan menghambat pernapasan, juga dirasa ada gangguan dalam rongga organ ini, sebaiknya segera diperikasakan. Inspeksi lebih dini memungkinkan penanganan nan lebih cepat proses pemulihannya dan tak membutuhkan biaya nan mahal.
Hidung sebagai sebuah organ pemberian nan dibawa manusia sejak lahir, tidak bisa diproduksi dengan kecanggihan teknologi. Hal nan paling mungkin dilakukan pada rongga ini dengan kecanggihan teknologi ialah mengubah bentuknya saja, namun tak mengubah fungsinya.
Bentuk hidung nan mancung atau pesek sesungguhnya bukan merupakan suatu hal nan krusial. Hal krusial adalah organ ini bisa berfungsi sebagaimana mestinya, berfungsi dengan baik, tak terkena gangguan nan akan menghambat atau menurunkan fungsi kerja organ itu sendiri.
Hidung merupakan organ vital nan dibutuhkan manusia buat menunjang segala aktivitasnya. Menjaga kesehatan organ ini, sama halnya dengan menjaga aktivitas, dan menjaga tubuh agar tetap sehat sehingga memiliki kesempatan hayati nan panjang.