Penggunaan Harta Baitulmal

Penggunaan Harta Baitulmal

Istilah baitulmal mungkin tak asing lagi di telinga kita. Namun banyak dari ummat Islam sendiri, tak memahami istilah dan sistem operasional baitulmal secara benar. Baitulmal hanya dipandang sebagai sebuah forum nan bertugas mengurus zakat, infaq dan shadaqah (ZIS).

Ada juga nan menggunakan istilah tersebut hanya sebagai nama forum ekonomi ummat seperti koperasi. Bermula dari kesalahan persepsi, akan berujung pada kesalahan dalam penerapannya. Padahal sistem aplikasi baitulmal sudah pernah dicontohkan dengan gamblang oleh Rasululloh SAW dan para khalifah setelahnya. Nah , Jadi apa itu sebenarnya baitulmal?



Pengertian

Menurut bahasa Arab, bait berarti rumah dan al-mal berarti harta. Jadi pengertian etimologisnya, baitulmal berarti rumah loka dikumpulkannya harta. Namun secara terminologis, pengertian baitulmal ialah suatu forum nan mengatur pendapatan dan pengeluaran harta negara. Dalam konteks modern, dapat disamakan dengan bendahara negara atau Departemen Keuangan Negara.



Fungsi Baitulmal

Fungsi dari Baitulmal ialah mengelola keuangan Negara nan berasal dari penerimaan seperti fai, ghanimah/anfal, kharaj, jizyah, usyuur, khums, zakat dan lain-lain buat dimanfaatkan dalam melaksanakan semua program negara.

Dalam sejarah lahir dan berkembangnya Islam, fungsi dan eksistensi baitulmal sudah muncul dan difungsikan sejak masa Rasululloh SAW sampai pada masa kekhalifahan setelah beliau wafat. Namun secara resmi dilembagakan, baru sejak masa kepemimpinan Umar bin Khatab, nan dipusatkan di ibukota Madinah.



Penggunaan Harta Baitulmal

Berikut ini berbagai penggunaan harta baitulmal didasarkan pada tata cara pengelolaannya:

  1. Harta Zakat. Harta tersebut berasal dari pengumpulan zakat dan hanya diberikan kepada 8 ashnaf seperti nan sudah disebutkan dalam Al Qur’an.
  1. Harta nan digunakan buat menanggulangi kekurangan atau kemiskinan dan berbagai keperluan jihad.
  1. Harta buat kompensasi seperti gaji pegawai negeri, tentara, hakim, guru, dan lain-lain sinkron ketentuan negara.
  1. Harta nan dipakai buat pembangunan demi kemaslahatan masyarakat nan sifatnya harus ada, seperti pembangunan jalan raya, masjid, rumah sakit dan lain-lain.
  1. Harta nan dipakai buat pembangunan nan bersifat tak merupakan keharusan. Misalnya, dibangun jalan-jalan tol buat mempermudah perjalanan.
  1. Harta nan digunakan buat menangani masalah-masalah darurat seperti bala alam.

Jadi, kalau melihat pengertian dan cara kerja baitulmal di jaman Rasulullah SAW dan para khalifah, baitulmal bukan merupakan forum ekonomi privat nan hanya mengurusi sebagian aspek perekonomian ummat saja. Tapi baitulmal merupakan institusi nan menjalankan fungsi-fungsi ekonomi dan sosial dari sebuah negara.