Tontonan Cerdas
Hidup Adalah Perjuangan
Dora mengajarkan kepada anak-anak dan para penontonnya nan berusia dewasa bahwa hayati ini ialah perjuangan. Tidak ada nan mudah diraih. Perjuangan itu harus ditahlukan dengan melakukan banyak hal tanpa ada rasa putus asa. Setiap kesulitan itu niscaya ada solusinya. Dalam perjalanan meraih apa nan didambakan, donasi orang lain tentu saja sangat dibutuhkan. Teman dalam perjuangan ini akan membuat perjuangan itu menjadi lebih latif sebab keadaan dan situasi nan berat akan terasa ringan.
Ungkap terima kasih kepada orang-orang nan telah membantu merupakan salah satu cara memberikan penghargaan terhadap apa nan telah dilakukan oleh orang lain. Dora mengajarkan bahwa pertemanan itu akan membuat hayati terasa lebih mudah. Bila disetiap loka ada teman, maka semua tantangan hayati dapat dipecahkan dengan mudah. Tidak mudah menyerah ialah hal nan manis nan memang harus dilakukan.
Misalnya, Dora harus mengembalikan seekor anak ikan ke asalnya atau menemukan kembali benda nan hilang. Biasanya ada 3 rintangan dan loka nan harus dilalui oleh Dora agar dia sukses mencapai loka tujuan. Agar tak tersesat, Dora selalu membawa peta nan selalu mengingatkan kemana Dora harus pergi. Dalam kehidupan nyata, keberadaan peta ini sangat krusial agar tak tersesat. Ketika merasa bahwa perjalanan menemui jalan buntu, peta dapat menjadi alat nan mempermudah penyelesaian masalah.
Dora juga selalu membawa tas ranselnya. Di dalam ransel tersebut, ia meletakkan barang-barang nan sangat penting. Maksudnya ialah bahwa setiap hendak melakukan sesuatu, perencanaan ialah sesuatu nan sangat krusial buat dilakukan. Tanpa adanya persiapan sama saja dengan merencanakan kegagalan. Tentu tak ada nan mau gagal. Tetapi kalau tak tahu bagaimana merencanakan apa nan akan dilakukan, sama saja dengan mengharap kegagalan hadir tanpa harus diminta.
Tokoh lain nan ada di serial kartun ini ialah seekor rubah bernama Swiper. Swiper selalu berusaha mengambil sebuah benda dari Dora nan sangat dibutuhkan. Dora akan mengatakan “Swiper jangan mencuri” nan akan membuat Swiper pergi sebab merasa bersalah. Tokoh Swiper ini sengaja dihadirkan sebagai salah satu contoh bahwa dalam perjalanan meraih tujuan, biasanya ada penghalang nan harus diatasi dengan baik. Cara mengatasinya tak harus dengan kekerasan. Terkadang kelembuatan malah lebih berarti daripada kekerasan.
Orang akan lebih menghargai kelembutan. Dalam kelembutan itu ada kekuatan nan luar biasa. Banyak tokoh global nan telah membuktikan bahwa kelembutan ialah senjata nan sangat ampuh nan akan memberikan simpati kepadanya. Dora menampilkan hal ini. Ketika ia berhasil, ia akan merayakannya bersama dengan teman-temannya tanpa harus berpesta pora. Ia cukup menampilkan tarian khasnya. Dora pun selalu merasa bahagia dan bersyukur. Ia menghargai apapun nan ia dapatkan. Pujian pun tak sulit keluar dari bibirnya.
Tontonan Interaktif nan Mendidik
Di dalam setiap petualangannya, Dora, Sang Petualang, selalu disajikan dengan mengadakan hubungan terhadap penonton. Walaupun bukan hubungan langsung, tetapi hal tersebut cukup dapat membuat anak-anak mengikuti permintaan Dora. Misalnya saja, di sebuah loka Dora meminta donasi kepada penonton buat mencarikan seruling hijau padahal di loka tersebut banyak sekali seruling dengan bermacam-macam warna.
Dora akan berpura-pura tak tahu dengan keberadaan seruling tersebut hingga membuat anak-anak nan menonton akan menunjuk-nunjuk ke arah seruling nan dimaksud. Lain waktu, Dora meminta penonton buat ikut menghitung jumlah benda nan dia dapatkan. Hubungan ini sangat membantu anak buat ikut belajar bersama dengan Dora. Selain menyajikan cerita nan sangat sederhana dan mudah dicerna oleh anak-anak, Dora juga mengajarkan kepada anak-anak tentang bahasa-bahasa asing.
Misalnya saja Dora berkata dalam bahasa Inggris kemudian meminta anak-anak buat ikut menirukan. Atau juga ketika Dora harus membuka pintu dengan mantra dalam bahasa asing. Hal ini secara akan diserap oleh anak dan menjadi tambahan ilmu pengetahuan buat mereka. Hal-hal positif inilah nan membuat Dora menjadi tontonan nan kondusif bagi anak-anak.
Cerita Dora, sang Petualang, dikemas dalam tayangan nan kondusif dikonsumsi oleh anak-anak, bahkan oleh balita. Tidak ada kekerasan dalam serial kartun ini. Malahan sering disajikan nyanyian-nyanyian oleh Dora dan kawan-kawannya ketika berpetualang. Di dalam serial ini juga diajarkan tentang bagaimana berlaku baik terhadap sesama, saling tolong menolong, tak mudah menyerah, dan selalu belajar dan terus belajar.
Tidak heran jika serial anak ini meraih kesuksesan saat peluncurannya. Bukan hanya anak-anak saja nan suka, orang dewasa juga banyak nan suka menonton tayangan ini, sebab ceritanya nan sederhana, lucu, dan menarik. Dora Marquez atau dikenal dengan Dora The Explorer ialah tokoh kartun seorang anak perempuan berusia 7 tahun nan tinggal bersama kedua orangtua, saudara kembar laki-laki dan perempuannya. Film kartun ini dibuat oleh Chris Gifford, Valerie Wals dan Eric Weiner pada 2000 di Amerika.
Tontonan Cerdas
Dora tokoh anak nan bahagia berpetualang, berolahraga (baseball, sepak bola), bermain alat musik (khususnya suling kayu) dan menari. Dora bersama Boots, monyet kecil nan menjadi sahabatnya dan selalu memakai sepatu boot merah bahagia berpetualang menjelajahi tempat-tempat baru.
Boots sukses diselamatkan Dora dari ancaman Swiper, rubah licik di hutan. Selain Boots, Dora juga selalu membawa tas ransel ungunya (Backpack). Walaupun ukurannya kecil, tapi tas ransel ajaib (magic satchel) ini dapat memuat banyak barang nan dibutuhkan Dora dalam petualangnya, seperti tangga, dua buah sleeping bag (untuknya dan Boots).
Tokoh lain, nan ada di dalam ransel ajaibnya ialah peta (Map) nan akan memberikan keterangan, saran, dan petunjuk jalan atau rute nan harus ditempuh oleh Dora. Tokoh lainnya nan ada di film kartun ini ialah Isa, hewan iguana nan bahagia dan terampil berkebun. Tico, seekor tupai nan tinggal di hutan, lebih banyak berkomunikasi dalam bahasa Spanyol daripada bahasa Inggris dengan Dora. Benny, seekor sapi jantan nan tinggal di kandang dan suka makan.
Tokoh berlawanan di film kartun ini dalah Swiper, rubah licik nan suka mencuri sehingga menghambat perjalanan Dora dan teman-temannya. Dora, Sang Petualang ialah salah satu film kartun nan layak ditonton oleh anak-anak sebab di dalamnya banyak muatan pendidikan nan bisa dipelajari oleh anak-anak. Jika kita amati, film kartun ini mengajak anak-anak buat mengasah kecerdasan beragam tanpa mereka sadari seperti nan diungkapkan dr. Howard Gardner dalam teori kecerdasannya.
Dari kedelapan teori kecerdasan versi dr. Howard Gardner, setidaknya ada lima muatan kecerdasan nan bisa kita ambil dari film kartun Dora The Explorer, yakni:
* Kecerdasan bahasa: dalam versi aslinya, Dora The Explorer mengajarkan anak-anak belajar bahasa Spanyol sederhana. Anak-anak dengan mudah bisa mengingat kosa-kata baru dalam bahasa spanyol, seperti ‘Lo hicimos’ (berhasil), ‘Abuela’ (nenek),’azul’(warna biru), ‘vámonos’ (ayo!), dan lain-lain.
* Kecerdasan musikal: film kartun ini, diiringi musik bernada gembira nan mudah buat diikuti dan membuat mereka semangat.
* Kecerdasan kinestetik: sebab Dora merupakan karakter anak perempuan nan getol berpetualang, maka tidak sporadis Dora mengajak pemirsanya buat melakukan beberapa kegiatan buat membantunya, seperti berpura-pura menarik tali, mendayung, memanjat gunung, dan lain-lain.
* Kecerdasan logis (matematis): Dora mengajak penontonnya buat menghitung dan menyelesaikan masalah nan membutuhkan logika.
* Kecerdasan spasial : selain itu Dora juga mengajak penontonnya buat mengamati situasi atau sesuatu nan sedang dicari bahkan dihindari seperti swiper, tokoh rubah nan suka mencuri.
Tiga kecerdasan lainnya, yaitu naturalis, interpersonal dan intrapersonal. Sebaiknya anak-anak diajak berinteraksi langsung. Karena bagaimana pun, film hanyalah alternatif hiburan audio-visual, jadi sebaiknnya durasi menontonnya harus dikontrol atau tak berlebihan. Dan film kartun Dora The Explorer bisa dijadikan surat keterangan sebagai film kartun nan mendidik buat anak-anak.