Apakah Penyebab Preekamsia?

Apakah Penyebab Preekamsia?



Sangat Rentan

Meski tak ada bukti statistika secara resmi, berdasarkan fakta nan banyak terjadi, janin perempuan lebih rentan terhadap preeklamsia. Betapa hancur hati Anti, apalagi ketika kehilangan buat kedua kalinya. Lapisan dinding rahimnya sudah teriris dalam operasi caesar, sementara pasca operasi ia hanya menemukan janin nan tidak bernyawa. Lebih menyedihkan lagi bahwa kejadian ini tak hanya dialami oleh satu orang wanita. Ada banyak sekali kasus seperti ini.

Meningkatnya polusi dan tak sehatnya makanan dan minuman nan dikonsumsi ibu hamil, telah meningkatkan kematian baik janin maupun sang ibu nan sedang hamil. Tingginya gula dalam makanan juga telah menyebabkan kematian nan tidak diinginkan. Ketika seorang wanita hamil, terkadang ada keinginan buat makan makanan atau minuman eksklusif tanpa terkendali. Walaupun telah banyak peringatan nan diberikan oleh orang nan peduli, sang wanita hamil ini tampak tidak peduli.

Angka tekanan darah tinggi nan dialami oleh wanita hamil pun cukup banyak. Ketika sedang tak hamil saja, kalau darah tinggi ini kumat, rasanya akan sangat mengganggu, bagaimana ketika hamil? Seorang ibu hamil nan sadar kalau ia mengidap penyakit darah tinggi, tetap saja mengkonsumsi kopi selama kehamilannya. Apa nan terjadi ketika ia melahirkan, ia mengalami kesulitan dan bahkan pembuluh darahnya pecah.

Nyawa sang ibu tak tertolong lagi. Banyak nan menyayangkan mengapa sang ibu membiarkan dirinya mengkonsumsi minuman dan makanan nan tak sehat. Bahwa takdir kematian itu ialah ketentuan nan tidak dapat terelakan, harusnya nasihat orang lain nan peduli didengarkan. Teman sang ibu nan meninggal ini juga melakukan hal nan sama ketika hamil. Ia bahkan tak berhenti makan makanan cepat saji dengan minuman bersoda.

Yang terjadi ialah bayinya berbobot 4,2 kg dan ia sempat menyemprotkan darah ketika dalam proses persalinan. Nyawa nan ibu ini dapat terselamatkan. Bayinya pun selamat. Tetapi keadaan bayi nan cukup besar itu bukan sesuatu nan sehat. Bayi nan terlalu besar tentu saja akan sangat merepotkan. Teknologi memang telah cukup canggih dan mampu menyelamatkan ibu nan melahirkan dengan risiko nan cukup tinggi. Namun, perlu diketahui bahwa operasi ceasar itu bukan merupakan satu pilihan.

Kalaupun mempunyai uang nan banyak, operasi persalinan ini tetap mengandung risiko nan tinggi. Untuk itulah, ada baiknya semua orang menyadari dan mau mempelajari bagaimana hami nan sehat. Teknologi harusnya membantu banyak orang mendapatkan informasi nan lumayan mencerahkan dan bukannya nan membuat kehidupan semakin tak karuan. Macam-macam makanan dan minuman nan berbahaya dikonsumsi oleh ibu hamil seperti makanan cepat saji dan minuman bersoda dengan taraf gula tinggi, dilarang diberikan kepada ibu hamil.

Mungkin sulit bagi pihak penjual buat melarang ibu hamil makan makanan nan mereka jual, tetapi paling tak sebaiknya mengingatkan para ibu hamil buat tak terlalu sering makan makanan tersebut. Niscaya akan banyak dukungan nan diberikan kepada restoran nan mau berbuat demikian. Rezeki tak akan berkurang hanya dengan memberikan saran kepada ibu hamil buat tak makan makanan nan penuh dengan kalori taraf tinggi tersebut.

Sebaiknya tak hanya di kemasan rokok nan mencantumkan peringatkan bahaya merokok bagi janin, makanan nan berkalori tinggi pun dapat memberikan peringatan kepada para ibu hamil buat tak menyentuh makanan semacam itu. Mungkin wanita hamil itu sadar bahwa apa nan dimakannya dapat meningkatkan tekanan darahnya, tetapi ia tidak berdaya menghentikannya. Mungkin dengan adanya peringatan ini, ia akan berhenti makan makanan nan tak sehat itu.


Pengorbanan seorang wanita nan sedang hamil itu memang luar biasa. Tidak heran kalau mereka diberi pahala jihad dan kalau mereka sampai meninggal global dalam keadaan hamil atau melahirkan, mereka akan mendapatkan pahala syahid. Namun, imbalan ini, bukannya sebagai salah satu semangat buat meninggal global dalam proses persalinan lalu dengan sadar tak menjaga kehamilan.

Tuhan tentu maha mengetahui tentang apa nan ada dalam benak manusia. Pendidikan nan sahih tentang kehamilan nan baik, harusnya diberikan kepada generasi muda sejak dini. Makin seringnya terjadi kehamilan diluar nikah juga membuat prihatin. Mudahnya orang berzina demi mendapatkan kesenangan duniawi. Kalau anak-anak telah mendapatkan pengetahuan tentang reproduksi, diharapkan ia akan dengan mudah memilih nan terbaik berdasarkan pengetahuan dan logika sehatnya.

Para anak muda ini dapat menjadi andalan dalam memberikan perhatian kepada para wanita hamil. Selain itu, dengan meningkatnya kepedulian terhadap wanita hamil, diharapkan penghormatan kepada wanita akan meningkat. Imbas selanjutnya ialah penurunan atau tak ada lagi tindakan pelecehan kepada wanita dalam bentuk apapun terutama tak ada lagi pemerkosaan. Kehamilan nan tak diinginkan terkadang malah membuat wanita nekad. Mereka dapat saja menyakiti diri sendiri sebab adanya tekanan mental nan tidak tertahankan.

Kesehatan kehamilan itu memang harus dijaga agar janin sehat dan sang ibu juga sehat. Banyak hal nan memang mungkin akan menjadi hambatan dalam kehamilan dan dapat menyebabkan masalah nan cukup besar hingga kematian janin.



Apakah Penyebab Preekamsia?

Preeklamsia atau keracunan memang menjadi salah satu ancaman kehamilan. Preeklamsia bisa membuat kehamilan menjadi berisiko tinggi. Masih belum diketahui penyebab niscaya dari kondisi ini. Karena itu preeklamsia sering kali dinamakan petir di siang hari, datang tanpa terduga. Dapat jadi preeklamsia baru diketahui menjelang kelahiran padahal sebelumnya hasil inspeksi tekanan darah selalu normal (di bawah 130/90 mmHg).

Salah satu penyebab preeklamsia nan disebutkan dalam beberapa literatur ialah adanya substansi nan dilepas oleh plasenta nan menyebabkan disfungsi pada pembuluh darah ibu nan terkait dengan kehamilan.

Apakah Saya Terkena Preeklamsia?
Preeklamsia bisa terjadi mulai usia kehamilan 20 minggu. Tanda-tanda adanya preeklamsia ialah :

Tanda Primer
Tanda Utama merupakan tanda khas terjadinya Preeklamsia, berupa :
1. Peningkatan tekanan darah di atas 130/90 mmHg
2. Peningkatan jumlah protein dalam urin nan mencapai lebih dari 500 mg dalam 24 jam.

Tanda Sekunder
Tanda sekunder ialah tanda kemungkinan preeklamsia nan mungkin juga menjadi tanda gangguan kehamilan lainnya. Tanda sekunder antara lain :

1. Pembengkakan pada tangan, kaki dan bahkan wajah. Pembengkakan biasanya menetap sampai kehamilan berakhir.
2. Rasa kaku pada ujung jari tangan dan kaki nan disebabkan cairan nan keluar dari pembuluh darah nan pecah (akibat tekanan darah nan tinggi) masuk ke dalam jaringan dan menekan sel syaraf.
3. Kenaikan berat badan nan ekstrim terutama pada trimester tiga kehamilan. Kenaikan dikarenakan peningkatan cairan dalam tubuh.
4. Penglihatan menjadi kabur bahkan terjadi kebutaan sesaat.
5. Pusing dan mual nan berlebihan
6. Berkurangnya frekuensi berkemih

Apakah Imbas Preeklamsia ?
Preeklamsia berpengaruh tak baik terhadap ibu maupun terhadap janin. Pengaruh terhadap ibu nan paling primer ialah risiko pecahnya pembuluh darah dampak tekanan nan cukup tinggi. Bila pembuluh darah nan pecah terdapat di otak bisa menghilangkan pencerahan pada ibu.

Pengaruh terhadap janin ialah terganggunya pasokan nutrisi dan oksigen sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan berat badan lahir rendah. Akibat ekstrim terhadap janin ialah kematian dalam kandungan.



Bagaimana Mengatasi Preeklamsia?

Karena preeklamsia bisa membuat kehamilan menjadi berisiko tinggi, dokter akan merancang langkah-langkah buat menanganinya, antara lain :

1. Mengatur asupan makanan rendah garam dan karbohidrat
2. Mengontrol tekanan darah dan kadar protein dalam urin secara ketat. Dianjurkan penderita preeklamsia mempunyai alat monitor tekanan darah di rumah.
3. Memberikan obat penurun tekanan darah secara terkontrol
4. Bila preeklamsia berat, diupayakan mempercepat persalinan pada saat paru-paru janin sudah cukup berkembang.

Salah satu upaya buat menjaga kehamilan ialah dengan mewaspadai tanda-tanda gangguan kehamilan nan bisa membahayakan ibu dan janin. Berjaga-jaga semenjak awal ialah langkah pro aktif buat meminimasi imbas dampak preeklamsia.