Sanitasi Lahan
Apa nan Anda ketahui tentang perkebunan cabe ? Cabai atau cabe merupakan buah pedas namun selalu terasa nkmat di lindah orang Indonesia. Itulah sebabnya beraneka kuliner tercipta dengan cita rasa pedas nan menggugah selera.
Hal itu pula nan membuat industri makanan terus maju dengan menjual kepedasan cabe. Mulai dari berbagai keripik pedas, saos pedas, sampai abon cabe dengan taraf kepedasan nan berbeda satu sama lain. Idustri ini bisa terus berjalan jika produksi para petani cabe terus menghasilkan. Karena walau bagaimanapun cabe lah sebetulnya nan mereka jual dalam berbagai bentuk makanan dan olahan masakan.
Oleh sebab itu para petani cabe tak akan pernah kehabisan pangsa pasar di Indonesia. Selama makanan pedas dinikmati dan disukai maka selama itulah Indonesia membutukan cabe. Untuk itulah dibutuhkan pedoman khsusus agar para petani dapat merawatperkebunan cabe mereka.
Untuk merawat perkebunan cabe diperlukan perlakuan spesifik agar cabe tetap berproduksi dengan sehat dan baik. Jika perkebunan tak dirawat dengan baik dapat jadi akan rusak dan berakibat kerugian ada petani cabe itu sendiri. Kerugian ini tentu disebabkan kurangnya pengetahuan akan langkah-langkah apa saja nan seharusnya dilakukan buat merawat cabe-cabenya. Oleh sebab itu sebelum Anda memantapkan diri buat berkebun cabe ada baiknya Anda baca terlebih dahulu beberapa tips berhasil dalam merawat tanaman cabe berikut ini:
Menyulam Tanaman Cabe
Menyulam di sini yaitu mengganti tanaman nan mati, sudah tua, tanaman cabe nan kerdil, atau tak produktif. Hal ini wajar dilakukan sebab semaksimal apapun usaha kita dalam menanam bibit cabe, dalam pertumbuhannya niscaya ada beberapa nan tak sinkron dengan harapan. Oleh sebab itu, harus dilakukan penyulaman tanaman cabe .
Penyulaman nan baik hendaknya dilakukan sampai umur 3 minggu. Jika penyulaman dilakukan ketika usia cabe lebih tua, justru bisa mengakibatkan ketidaseragaman pertumbuhan tanaman-tanaman cabe. Akibatnya Anda akan mengalami kesulitan ketika harus melakukan pengendalian hama. Karena harus dilakukan serentak di seluruh perkebunan.
Tips menyulam nan baik:
- Sediakan bibit nan akan digunakan buat menyulam terlebih dahulu.
- Bongkar tanaman nan akan disulam dengan hati-hati agar tak mengganggu pertumbuhan tanaman lain di sekitarnya.
- Usahakan bibit nan ditanam masih seumur dengan bibit nan telah ditanam lainnya buat keseragaman pertumbuhan.
- Hendaknya bibit nan digunakan buat menyulam ialah bibit nan berasal dari bumbung nan sama dengan nan sudah ditanam sebelumnya.
- Tanaman pengganti sebaiknya dilindungi dengan memberikan naungan dan disiram buat menghindari kemacetan nan mungkin terjadi.
- Jika penyulaman dilakukan buat beberapa tanaman cabe, sebaiknya dilakukan pada sore hari. Tujuannya agar tanaman nan baru ditanam tak mengalami kekeringan dan bisa tumbuh dengan baik.
Merempel Tanaman Cabe
Perempelan nan harus dilakukan buat merawat kebun cabe ialah perempelan tunas samping dan perempelan daun. Perempelan tunas samping sebaiknya di lakukan pada bagian ketiak daun. Tujuanya tak lain agar terpacunya pertumbuhan vegetatif pada tanaman cabe, agar menjadi tanaman nan kekar. Perempelan tunas samping juga berperan dalam menjaga kelembapan hinga tanaman cabe ini dewasa. Proses perempelan ini dilakukan secara berkala hingga terbentuknya cabang primer nan ditandai dengan kemunculan kembang pertama.
Selain perempelan tunas, perempelan daun juga sebaiknya dilakukan hingga usia 80 hari setelah tanam (HST). Bagian daun nan dirempel yaitu nan terletak tepat di bawah cabang primer dan pada daun-daun nan sudah tua. Begitupun halnya pada daun-daun nan terserang penyakit. Tujuannya tentu agar dapat tumbuh daun-daun baru nan bisa membantu tanaman cabe dalam ber fotosintesis .
Sanitasi Lahan
Sanitasi huma ini bertujuan agar huma nan digunakan buat tumbuhnya tanaman cabe bersih. Jika huma higienis maka tanaman cabe bisa berproduksi dengan baik. Sanitasi ini diperlukan buat merawat huma agar bebas dari gulma atau rumput, prosesnya yaitu dengan penyiangan. Selain itu sanitasi huma juga membantu Anda membuat drainase nan baik agar bisa mengandalikan air, agar tak menggenang ketika hujan deras melanda.
Dengan penyiangan tanaman, cabe bisa tumbuh optimal sebab tak terganggu pertumbuhan tanaman lain. Tanaman-tanaman nan bisa mengurangi unsur hara nan seharusnya dinikmati oleh tanaman cabe. Penyiangan juga memudahkan sinar matahari masuk sehingga fotosintesis bisa berlangsung dengan baik. Dengan begitu produksi per satuan luas huma bisa ditingkatkan.
Ada beberapa hal nan harus diperhatikan dalam proses penyiangan ini:
- Penyiangan dilakukan jika gulma memang sudah terasa mengganggu tanaman cabe.
- Penyiangan sebaiknya dilakukan setelah 7 hari SMT dan 23-30 hari SMT.
- Sebaiknya dilakukan bersamaan dengan proses penggemburan tanah.
- Sebaiknya proses penyiangan ini dilakukan pada saat cuaca cerah. Tujuannya agar gulma cepat wafat dan memudahkan Anda dalam membuat drainase.
Penggemburan Lahan
Penggemburan huma diperlukan buat memudahkan tanaman dalam mencari makananya. Tujuan lainnya yaitu membiarkan mikroba nan terdapat di dalam tanah hayati dengan baik. Aerase buat penambahan oksigen ke tanah juga dapat tetap lancar hingga hasil produksi cabe mendapatkan hasil nan baik.
Pemasangan Turus
Pemasangan turus ialah salah satu perlakukan nan juga diperlukan buat merawat perkebunan cabe. Ada beberapa tujuan dari pemasangan turus ini:
- Sebagai loka berdirinya tanaman cabe pada lahan.
- Menjaga buah cabe dari percikan air tanah.
- Memperindah tanaman cabe agar tertata dengan rapi.
- Meningkatkan produksi cabe.
- Memudahkan proses panen cabe pada saatnya tiba.
- Memudahkan pemeliharaan perkebunan secara keseluruhan.
Ada beberapa tips nan dapat dilakukan dalam pemasangan turus ini:
- Turus dibuat dari bambu atau kayu kecil.
- Turus dipasang dengan ditancap pada tanah dengan jeda 2 cm dari batang tanaman cabe.
- Pengikatan tanaman cabe pada turus dilakukan dengan tali plastik secara hati-hati.
- Proses pengikatan hendaknya tak terlalu kuat agar tanaman cabe tak mati.
Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan dilakukan buat memperbaiki sifat kimia, fisika dan juga sifat biologi pada tanah nan telah ditanami. Pupuk nan diberikan dapat berupa pupuk organik maupun anorganik. Perbedaannya ialah bahan dasarya, di mana pupuk organik terbuat dari residu tanaman, hewan atau manusia nan telah diurai oleh bakteri sedangkan anorganik dibuat di pabrikan dengan menggunakan bahan kimia. Pemupukan ini dilakukan pada akar dan daun.
Pupuk akar
Pemupukan ini diberikan dengan cara pengocoran, aturannya ialah sebagai berikut:
- Pemberian takaran sebanyak 3 kg NPK 15-15-15, dilarutkan ke dalam 200 Lt air. Ini dapat diberikan buat 1000 tanaman cabe hingga tiap tanaman bisa memperoleh 200ml pupuk. Pemberiannya dilakukan pada usia 15 dan 30 HST.
- Selanjutnya pada umur 45 dan 60 HST, diberi takaran 4kg NPK 15-15-15. Takaran ini dilarutkan juga ke dalam air sebanyak 200 Lt. Dapat diberikan buat 1000 tanaman cabe sehingga masing-masing tanaman mendapat 200 ml pupuk.
- Begitupun pada usia 7 dan 90 HST. Hanya saja takaran nan diberikan menjadi 5kg NPK 15-15-15 nan dilarutkan.
Pupuk Daun
Untuk pupuk daun ini dilakukan pada 14, 21, 35, dan 75 HST. Pupuk dengan nitrogen tinggi diberikan pada umur 14 dan 21 hari setelah tanam. Pada usia 35 dan 75 hari stelah tanam ialah pemberian pupuk dengan kandungan Kalium, Phospat, dan Mikro nan tinggi.
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Cabai
Pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu bagian nan juga krusial dalam merawat perkebunan cabe. Ada beberapa hal nan harus diperhatikan dalam pelaksanaannya yaitu:
- Pengendalian kimiawi dengan insektisida nan menggunakan karbofuran aktif sebanyak 1 gram ke dalam lubang tanah. Insektisida ini dapat mengendalikan ulat tanah, gangsir, dan nematoda nan merupakan hama berbahaya buat tanaman cabai.
- Pengendalian kiwiawi lainya dengan insektisida, kandungannya disesuaikan dengan hama nan menyerang. Alasannya sebab terdapat disparitas zat nan dibutuhkan buat mengendalikan hama-hama tersebut. Beberapa bahan insektisida nan seringkali dibutuhkan yaitu insektisida nan mengandung bahan aktif abamektin, tiametoksam, asetamiprid, imidakloprid, klorfenapir, sipermetrin atau lamdasihalotrin, amitraz, klofentezin, dan banyak lagi kandungan kimia lainnya.
- Pemberian insektisida nan tepat bisa mengendalikan hama secara efektif. Mulai dari kutu daun, thrips, kutu kebul, tungau, lalat buah, ataupun ulat grayak nan seringkali menyerang tanaman cabe.
- Penyakit nan seringkali menyerang tanaman cabe yaitu rebah semai, layu bakteri, layu fusarium, busuk Phytophtora, busuk kuncup, bercak cercospora, antraknosa, dan berbagai virus. Ada penanganan spesifik buat setiap penyakit tersebut. Namun buat mencegah penularan penyakit hendaknya dilakukan penyiangan secara bekala.
- Strategi buat mengendalikan hama dan penyakit dengan menggunakan insektisida maupun pestisida hendaknya dilakukan secara berselang. Jangan pernah menggunakan bahan aktif nan sama secara berturut-turut sebab membuat pengendalian hama menjadi tak efektif.
Demikianlah berbagai tips dan hal nan harus diperhatikan tentang perkebunan cabe, smoga memberi kegunaan bagi Anda.