Sovenir, Benda Imut nan Bikin Ribut
Di dalam sebuah pernikahan sering kali kita menemukan benda imut nan dibagikan secara perdeo di setiap acara pernikahan. Bentuknya pun beragam. Mulai dari gantungan kunci, notes kecil, kipas mini, sendok dan garpu mungil, sampai uang nan dilipat berbentuk Origami nan dibagikan pada pengunjung. Benda itu tak lain bernama sovenir pernikahan .
Sovenir tersebut seolah sudah menjadi satu ritual nan sama pentingnya dengan makanan. Rasanya hambar sebuah pernikahan tanpa memberikan tanda mata bagi para tamu, juga ucapan terima kasih. Jangan salah, kerap kali benda imut ini mengambil bujet tersendiri nan nilainya dapat mencapai satu juta rupiah. Lumayan juga ya.
Macam Ragam Harganya
Sovenir terdiri dari majemuk ukuran, bentuk dan harga. Standarnya sebuah pernikahan akan memberikan sovenir dengan harga kisaran antara 1.000 - 5.000 rupiah. Ada juga sovenir nan harganya di bawah 1.000 rupiah.
Biasanya benda tersebut diproduksi sebagai home industri. Karena permintaan akan sovenir membludak, para produsen benda-benda imut itu semakin menggiatkan kinerja buat dapat memproduksi banyak sovenir. Bentuknya memang imut dan lucu, tapi jangan ditanya masalah kekuatannya. Benda tersebut memiliki jangka pakai nan pendek.
Hal itu diakibatkan ongkos produksi nan ditekan serendah mungkin, sebab sulit sekali memasarkan produk nan terlalu mahal di masyarakat. Namanya juga benda gratisan, tentu tuan rumah pun tak ingin menyajikan benda nan terlalu mahal sehingga memberatkan biaya buat pernikahan itu sendiri.
Akan tetapi, walau usia pemakaiannya pendek, sporadis juga nan mengeluh. Semua tamu undangan nan menerima senang-senang saja, toh barang gratisan.
Sovenir, Benda Imut nan Bikin Ribut
Untuk Anda nan akan menikah atau berencana melaksanakan pernikahan, Anda tak mungkin melewatkan benda nan satu ini di dalam pernikahan Anda, bukan. Karena sekarang sovenir pernikahan seolah sudah menjadi bagian wajib dari sebuah pernikahan.
Sebenarnya tak masalah sih bila benda ini ditiadakan, toh tak berpengaruh pada pernikahan seseorang. Namun, sovenir dijadikan semacam pertise nan menjadi tolok ukur dari si penyelenggara pesta.
Pastinya orang nan tak menyediakan sovenir pernikahan dianggap hanya memiliki dana nan minim buat menyelenggarakan pesta. Yah, mungkin itu hanya bagian kecil, tapi tak enak kan kalau harus dijadikan bahan gosip orang-orang di belakang. Jadi, niscaya setiap pernikahan secara spesifik menganggarkan biaya buat benda imut ini.