Teknik Penulisan Artikel Populer
Menulis artikel bukan hal mudah, juga bukan hal sulit. Jika kita bertanya "bagaimana teknik penulisan artikel yang baik?" pada mereka nan telah lama melanglang buana di global penulisan dengan banyak artikel nan sudah tersebar di berbagai media massa, jawabannya tak akan jauh-jauh dari "membaca, membaca, membaca, dan menulis, menulis, menulis".
Lho, aku kan bertanya teknik penulisan artikel , kok jawabannya simpel sekali. Mungkin kita akan kesal dengan jawaban tersebut. Kita lantas berpikir dan ragu, bagaimana mungkin hanya dengan membaca dan menulis seseorang dapat menulis artikel dengan baik.
Padahal memang begitulah adanya. Alasannya, pertama, membaca bukan saja diartikan dapat membaca, ini ibu budi. Hakikat membaca sesungguhnya ialah mampu memahami apa nan dibaca serta menganalisis apa saja nan implisit dalam bacaan. Lahap semua bacaan jika ingin berwawasan luas.
Teknik Penulisan Artikel di Media
Hari ini ventilasi global tidak hanya dapat kita cari dari buku, dapat juga didapat dari jurnal. Bahkan di internet kita dapat menemukan banyak sekali informasi nan berguna. Ada lelucon nan mengatakan bahwa belajar ilmu maling itu boleh, asal tak digunakan buat mencuri. Begitu pula dengan semua bacaan, belajar apapun boleh asal nantinya digunakan buat sesuatu nan bermanfaat.
Alasan kedua, menulis merupakan ajang seseorang buat melatih menuangkan ide, mencurahkan gagasan, menganalisis serta mensintesis apa-apa nan telah kita pahami.
Saat menulis, kita kerap membutuhkan kosa kata baru. Sehingga ketika kurang paham atau tak konfiden pada kosa kata tersebut, kita akan berusaha mencari informasi. Baik dengan membuka kamus, membaca buku, browsing, dan sebagainya. Yang tanpa disadari di situlah terbukti bahwa teknik penulisan artikel sesungguhnya, selain dengan membaca, juga harus dengan rajin menulis, menulis, dan menulis.
Dalam menulis artikel seseorang dapat memiliki banyak tujuan. Sekadar iseng buat dibaca sendiri, mengisi nota di Facebook, mengisi blog, atau bahkan menulis dengan tujuan agar tulisan dimuat di media massa sehingga curah gagasan kita dibaca oleh banyak orang.
Poin terakhir ini nan membutuhkan pengetahuan akan teknik penulisan artikel . Pada dasarnya tak ada tuntunan standar dalam menulis artikel. Meski demikian sebab media massa juga bisa bertahan salah satunya dengan menampilkan isi nan sinkron kebutuhan pasar, maka warta dan artikel nan ditampilkan pun haruslah nan menarik dan memiliki nilai jual.
Hal Krusial dalam Teknik Penulisan Artikel
1. Penentuan Tema
Tema dapat didapat kapanpun di manapun asalkan kita peka pada lingkungan. Peka terhadap perubahan dan permasalahan nan ada di sekitar. Dengan begitu kita akan sadar betapa banyak hal nan dapat ditulis. Kita juga dapat mencari tahu apa tema nan sedang tren saat ini. Isu politik apa nan sedang ramai dibahas? Teknologi apa nan sedang gencar digalakkan?
Selain itu tema nan dipilih haruslah nan sinkron dengan kompetensi kita. Sah-sah saja menulis di luar kompetensi kita, asal ada kerja keras buat mencari surat keterangan agar menguasai sahih tema nan akan ditulis.
2. Membuat Kerangka Penulisan
Bagi sebagian orang, membuat kerangka tulisan ialah teknik penulisan artikel nan jitu buat mengarahkan dirinya dalam menyusun artikel nan diharapkan. Namun sebagian lain justru merasa lebih nyaman menulis dengan membiarkan tulisannya mengalir tanpa terpaku pada kerangka penulisan. Pada intinya, dengan atau tanpa kerangka tak menjadi masalah, tinggal teknik mana nan membuat kita nyaman.
3. Sumber Bacaan
Artikel berbeda dengan esai nan isinya lebih condong pada subyektivitas penulis. Artikel sebaiknya menyertakan fakta dan surat keterangan buat menunjang gagasnnya. Tujuannya agar tulisan kita lebih kokoh sebab disertai dasar nan kuat. Meski memerlukan pustaka, kita tak boleh terlalu menonjolkan teori orang lain, karena teori hanya bersifat pendukung argumen.
Ketajaman analisis penulis tetaplah hal krusial dalam penulisan. Di sinilah kita tahu mengapa membaca menjadi begitu krusial dalam global tulis menulis. Sebab ketajaman analisis penulis erat kaitanya dengan keluasan wawasannya.
4. Sesuaikan dengan Pasar Media
Jika kita menulis pada media umum, hindari pemakaian slogan atau kata-kata nan sukar dimengerti oleh khalayak nan bukan bidangnya. Usahakan saat menulis posisikan diri kita sebagai pembaca nan tak terlalu menguasai bidang nan kita tulis, sehingga bahasakan tulisan dalam bahasa nan mudah dimengerti.
5. Membuat Judul
Agar bisa menarik minat pembaca, judul haruslah dibuat semenarik mungkin. Judul jangan terlalu panjang, 2-5 kata sudah cukup. Untuk membuat judul nan menarik, kita dapat belajar dari judul-judul artikel di media massa.
6. Membuat Lit atau Kalimat Pembuka nan Nendang
Lit ialah kalimat atau beberapa kalimat nan terletak di awal paragraf. Dapat diambil dari cuplikan tulisan artikel kita, dapat dari permasalahan nan dicurahkan. Yang krusial dapat membuat pembaca tertarik buat terus membaca tulisan kita.
Seberapapun informasi tentang penulisan artikel nan kita miliki takkan membuat kita menjadi penulis artikel nan baik jika kita tak mau berlatih. Sebaliknya, meski sangat tak menguasai global tulis menulis, cepat atau lambat kita akan mampu menulis artikel dengan lebih baik asal kita mau membaca, membaca. membaca, dan menulis, menulis, menulis.
Teknik Penulisan Artikel Populer
Bagaimana kiat menulis artikel populer atau teknik penulisan artikel populer di media massa? Secara sederhana, langkah-langkah nan perlu kita lakukan ialah sebagaimana nan tertera di bawah ini:
Langkah Pertama
Tentukanlah topik nan aka kita garap. Usaha mencari topik dan ide tulisan dapat dilakukan dengan cara membaca, mendengarkan, melihat, mengalami, bedialog, dan berjalan-jalan. Dapat juga dengan cara berpikir, merenung, dan berkontemplasi sendiri.
Langkah Kedua
Perluas dan perdalamlah persepktif Anda tentang topik nan akan Anda tulis tersebut dengan cara membaca, berefleksi, berpikir, merenung, bertanya, berdialog, mendengarkan berita, dan lain-lain.
Langkah Ketiga
Buatlah semacam sketsa dan poin-poin bahasan apa nan akan Anda uraikan dalam tulisan berkaitan dengan topik nan telah Anda pilih. Hal ini dilakukan supaya apa nan akan tulis tak melenceng dari apa nan sudah dibuat garis besarnya. Supaya tulisan Anda terlihat fokus dan tak lari ke mana-mana.
Langkah Keempat
Dengan melihat sketsa dan poin-poin bahasan nan telah Anda tentukan, maka mulailah menulis secara cermat, tekun dan teliti.
Langkah kelima
Buatlah judul tulisan nan singkat, padat, menarik, dan memikat. Sebagai contoh, suatu ketika kita menulis tentang kesamaan dan golongan mahasiswa atau pelajar saat ini terbagi menjadi tiga.
Pertama, mahasiswa atau pelajar nan murni hanya sibuk menekuni tugas akademisnya belaka. Kedua, mahasiswa atau pelajar nan hedonis, konsumeris, konsumtif, serta suka hura-hura, dan foya-foya. Ketiga, mahasiswa atau pelajar nan punya kepedulian dan komitmen nan tinggi dan kuat terhadap persoalan bangsa dan negara, serta hari depan umat manusia seperti persoalan sosial-politik, kebudayaan, peradaban, dan persoalan-persoalan humanisme lainnya.
Berkaitan dengan tulisan nan seperti itu, daripada kita memberi judul tulisan dengan “Tiga Golongan Mahasiswa” atau “Tiga Golongan Pelajar”, maka agaknya akan lebih menarik kalau kita memberi judul tulisan kita itu dengan “Potret Mahasisa Terbelah Tiga” atau “Potret Pelajar Terbelah Tiga”.
Contoh nan lain, nan berkaitan dengan Iptek. Suatu ketika kita menulis tentang makhluk planet Mars, nan menurut penelitian akurat memang benar-benar ada dan bukan fiktif, sebagaimana diimajinasi dalam aliran film fiksi sains nan beberapa di antaranya telah kita nikmati. Daripada memberi judul artikel Iptek kita dengan “Mendeteksi Keberadaan Makhluk Mars”, maka agaknya akan lebih memikat kalau diberi judul tulisan Iptek tentang eksistensi makhluk Mars ini dengan “Menyingkap Rahasia Mars”.
Dua Model Artikel dalam Teknik Penulisan Artikel
Dalam teknik penulisan artikel, pada dasarnya ada dua model artikel nan dapat kita buat. Berdasarkan cara penggarapannya, ada dua model artikel. Pertama , artikel nan digarap dengan cara merefleksi murni dari penulisannya, tanpa donasi referensi, pustaka, dan acum ilmiah tertentu.
Kedua , artikel nan dibuat dengan donasi referensi, pustaka, dan acum ilmiah tertentu. Mana nan lebih lazim? Sepertinya nan lebih lazim ialah model nan kedua, yakni memakai donasi referensi, pustaka, dan acum tertentu. Mengapa? Soalnya sifat artikel kebanyakan punya karakter “ilmiah” nan kental.
Lebih kreatif lagi, jika kita dapat membuat artikel nan berasal dari eksperimen kita sendiri. Misalnya, di sekitar ilmu pengetahuan dan teknologi. Maksudnya, suatu saat kita melakukan eksperimen di bidang Iptek, dan ternyata kita menemukan sesuatu nan baru dan sangat menarik buat dikembangkan bagi kehidupan manusia. Kita lantas menulisnya menjadi artikel di media massa. Mungkin dengan donasi pustaka dan surat keterangan tertentu, mungkin juga tak tergantung kebutuhan.