Macam-macam Sumber Energi Listrik

Macam-macam Sumber Energi Listrik

Mengetahui sejarah inovasi listrik sepertinya sudah tak krusial lagi bagi masyarakat modern, sebab kini mereka tinggal mempergunakan berbagai fasiitas tersebut tanpa harus memikirkan asal-muasalnya. Akan tetapi, setiap peradaban selalu lahir dari sejarah. Oleh sebab itu, artikel kali ini akan dibahas mengenai hal-hal nan berhubungan dengan sejarah listrik.

Listrik telah muncul pada saat semesta sendiri muncul. Petir merupakan salah satu perwujudan listrik nan alami nan kemudian dikenal dengan kenyataan listrik atau magnet. Gagasan mengani listrik sendiri pada awalnya dilakukan buat memenuhi kepentingan percobaan dengan menggosokkan benda-benda eksklusif nan mampu menunjukkan adanya gaya magnet dan listrik dalam dua benda nan saling bergesekan.

Josep Priestley merupakan orang nan dianggap sebagai penemu oksigen dan penulis sejarah listrik dalam buku nan berjudul “The History and Present State of Electricity”. Ia juga menyebutkan bahwa Charles de Coulomb merupakan seseorang nan mempelajari tindakan muatan listrik serta mengusulkan hukum pangkat dua sebagai gaya tarik atau gaya tolak antara dua benda nan bermuatan listrik. Dengan demikian, maka nama Coulomb pun kemudian digunakan buat nama satuan muatan listrik .



Aliran Muatan Listrik

Luigi Galvani nan pada tahun 1780 melakukan pembedahan kodok menemukan bahwa bila pisau sudah menyentuh urat syaraf pada kaki kodok, maka kaki tersebut akan menegang dan hal itu disinyalir sebagai adanya muatan listrik dalam otot kaki tersebut.

Setelah itu, muncul penolakan dari Alessandro Volta nan mengembangkan alat buat menghasilkan muatan listrik bernama elektroporus. Ia mengumumkan bahwa sumber listrik baru telah ditemukannya dengan nama Voltaic Pile.

Galvani pun mengungkapkan bahwa pada dasarnya, listrik berasal dari badan binatang nan jika tersentuh oleh dua batang logam akan menghasilkan listrik binatang. Sementara itu, Volta beranggapan bahwa listrik tersebut berasal dari dua bahan logam nan saling bersentuhan sehingga ia menyebutnya dengan istilah listrik logam.

Lalu Henry Cavendish mengenalkan gagasannya mengenai voltase nan memberikan klarifikasi mengenai dorongan listrik nan ditimbulkan. Hal ini diikuti pula oleh Leopold Nobili nan membuat alat ukur listrik pertama nan dinyatakan sebagai Galvanometer. Para ilmuwan kemudian melakukan eksperimen dengan menggunakan baterai sehingga menemukan klarifikasi bagaimana benda nan bisa dialiri arus listrik disebut sebagai konduktor, dan benda nan tak dapat dialiri arus listrik disebut isolator.

Dalam serangkaian percobaan mengenai listrik, ditemukan pula bahwa tak ada konduktor dan isolator murni. Setiap benda memiliki sejumlah kendala terhadap arus listrik sehingga ditemukan pula bahwa dawai nan panjang akan memberikan kendala nan lebih banyak dibandingkan dengan dawai nan lebih pendek. Demikian pula dengan dawai tebal nan memberikan kendala lebih sedikit dibandingkan dengan dawai tipis. Hal tersebutlah nan kemudian menjadi salah satu hukum rangkaian listrik.

Berbagai percobaan elektromagnet pun kemudian dilakukan oleh Hans Christian Oersted dan Michael Faraday. Oersted menemukan bahwa gaya magnet bisa dipengaruhi oleh arus listrik dengan melakukan percobaan berupa pelilitan sebuah paku besi terhadap dawai tembaga. Setelah itu, ia mengalirkan arus listrik pada dawai tersebut dan paku pun menjadi bersifat magnetik .

Magnet tersebut dinamakan sebagai magnet listrik atau elektromagnet nan bersifat sementara dan bila genre listrik dihentikan, sifat magnetiknya pun akan ikut hilang.
Sementara itu, Faraday melakukan penelitian dengan menggunakan lilitan dawai nan disebut kumparan nan kemudian dimasuki oleh magnet secara berulang atau menggerakkan kumparan tersebut secara berulang-ulang.

Ia kemudian menemukan bahwa magnet nan digerakkan dalam sebuah kumparan secara berulang akan menghasilkan arus listrik. Hal ini juga bisa dideteksi dengan menggunakan ampermeter, yakni alat nan digunakan buat menghitung besar arus listrik.



Macam-macam Sumber Energi Listrik

Listrik memang hal nan tak asing lagi sebab hal itu merupakan elemen krusial nan mendasari kehidupan manusia zaman sekarang. Berikut ialah macam-macam sumber energi listrik nan dikenal saat ini.



1. Elemen Volta

Sumber energi listrik ini diciptakan oleh Alessandro Volta dengan materi terdiri atas lempengan seng dan lempengan tembaga nan kemudian dilarutkan ke dalam asam sulfat encer buat menghasilkan reaksi. Larutan asam sulfat encer dan seng akan menghasilkan lempengan seng nan bermuatan negatif, sedangkan reaksi antara larutan asam sulfat encer dengan tembaga akan mengakibatkan tembaga bermuatan negatif.

Apabila lempeng tembaga dan lempeng seng dihubungkan pada sebuah lampu kecil, lampu tersebut akan menyala dan kemudian muncul gelembung-gelembung gas pada lempeng tembaga. Gelembung-gelembung tersebut akan menghalangi arus listrik sehingga elemen volta hanya dapat digunakan sebagai sumber energi listrik dalam waktu nan singkat.



2. Elemen Kering

Elemen kering atau nan lebih dikenal sebagai batu baterai merupakan sumber energi listrik nan dapat digunakan dalam jangka waktu nan cukup lama. Elemen ini memiliki bobot nan ringan sehingga mudah buat dibawa ke mana pun. Elemen ini terdiri atas bejana seng, batang arang, dan campuran nan terdiri atas salmiak, batu kawi, dan serbuk arang. Bahan-bahan tersebut akan bereaksi sehingga ujung batang arang menjadi kutub positif dan lempengan seng menjadi kutub negatif.



3. Motor Listrik

Motor listrik merupakan alat nan digunakan buat mengubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak. Motor listrik ini biasanya digunakan buat menghidupkan kendaraan bermotor dan menggerakan berbagai mesin. Motor listrik ini berkembang menjadi berbagai macam model dengan fungsi nan sama dalam industri otomotif.



4. Dinamo

Sumber energi listrik ini merupakan elemen nan biasa digunakan buat menggerakkan sepeda. Di dalamnya terdapat sumber energi nan dapat mengubah energi mobilitas menjadi energi listrik. Kepala dinamo nan berputar akan menyebabkan kumparan nan berada di tengah magnet pun ikut berputar sehingga menimbulkan arus listrik.



5. Akumulator

Sumber energi listrik ini biasa disebut dengan istilah aki. Benda ini terdiri atas dua lempeng timbal nan dicelupkan ke dalam larutan asam sulfat. Untuk dapat menghasilkan energi listrik, maka aki tersebut harus dialiri dengan arus listrik terlebih dahulu.



6. Generator

Sumber energi listrik ini merupakan dinamo nan memiliki ukuran nan sangat besar dan sering digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. Benda ini terdiri atas kumparan nan mengelilingi magnet. Magnet di dalamnya berputar sebab motor dieselnya sehingga mampu menimbulkan arus listrik pada kumparan.

Benda ini merupakan sumber energi listrik nan dapat mengubah energi mobilitas menjadi energi listrik. Tenaga listrik dari stasiun pembangkit listrik disalurkan melalui kumparan menuju gardu listrik. Lalu, gardu listrik tersebut akan mengalirkan tenaga listrik buat disalurkan ke tempat-tempat nan berfungsi mendistribusi energi listrik melalui kawat.

Berdasarkan gambaran di atas, bisa disimpulkan bahwa pada dasarnya, sejarah inovasi listrik berawal dari adanya gagasan mengenai gesekan, dorongan, dan sifat magnetik pada suatu benda. Dari gagasan tersebut, muncullah berbagai pemikiran, pendapat, dan percobaan buat dapat membuktikan kebenaran dari sifat magnetik.

Selain itu, Adanya kumparan, elektromagnetik, dan majemuk materi nan dapat menjadi konduktor dan isolator merupakan hal-hal nan ikut andil dalam penciptaan sumber energi listrik. Oleh karena itu, sumber energi listrik selalu memiliki interaksi nan erat dengan sifat kemagnetan dalam suatu benda.