Hasil Karya Raditya Dika
Siapa sih Raditya Dika? Remaja masa kini tentu mengenal Raditya Dika nan mengawali kisah kesuksesannya sebagai seorang blogger kocak nan dalam setiap postingannya selalu menceritakan hal lucu nan dialaminya. Pada artikel kali ini aku akan membahas biografi lengkap Raditya Dika dari karya pertamanya hingga film nan baru saja dirilis, yakni berjudul Cinta Brontosaurus.
Raditya Dika ini dapat dibilang sebagai pionir blogger dengan gaya penulisan nan lucu dan jenaka, sehingga membuat pembacanya terhibur dan tertawa. Salah satu kelebihan gaya penulisan Raditya Dika ini ialah kemampuan dalam menceritakan sebuah kejadian atau peristiwa nan ia alami nan sebenarnya biasa-biasa saja dikemas menjadi sebuah kisah peristiwa nan lucu dan menghibur. Karya pertama Raditya Dika ini berjudul “Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh” ini juga sempat booming dan membawa perbedaan makna baru dalam karya tulisan dan blog di Indonesia.
Munculnya karya dari Raditya Dika ini juga menginspirasi banyak penulis atau pengarang nan kemudian turut menghadirkan karya lucu nan dibuat berdasarkan pengalaman hayati atau pengalam pribadi. Karya “Kambing Jantan: Sebuah Catatan Pelajar Bodoh” sendiri menceritakan pengalaman pribadi sorang Raditya Dika nan tengah menempuh kuliah di luar negeri, yakni di Adelaide, Australia, nan dikemas dengan penyampaian nan ringan dan kocak nan membuat pambaca karyanya tertawa.
Kehadiran karya Raditya Dika nan berjudul “Kambing Jantan: Sebuah Catatan pelajar Bodoh” ini membawa sebuah jenis atau aliran baru nan memadukan unsur pengalaman atau diary pribadi dengan unsur komedi. Saat itu karya seperti protesis Raditya Dika ini memang masih jarang, sehingga kehadiran karya Raditya Dika saat itu menjadi booming. Sebelum meluncurkan karya pertamanya, Raditya Dika ialah seorang blogger kocak nan sukses menang penghargaan “Indonesia Blog Award” dan disusul dengan penghargaan nan berjudul “The Online Inspiring” dari perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia, Indosat.
Semenjak memenangkan berbagai penghargaan tersebut, timbul keinginan dalam diri Raditya Dika buat membuat karya lain selain tulisannya di blog, yakni sebuah buku. Raditya Dika memiliki keinginan buat membukukan hasil karya nan ia tulis di blog dan kemudian munculah karya buku pertamanya nan berjudul “Kambing Jantan: Sebuah Catatan Pelajar Bodoh”.
Tak hanya itu, Raditya Dika juga berperan krusial bagi popularitas Stand Up Comedy yakni sebuah lawak nan dilakukan oleh satu orang komedian saja. Beberapa video Stand Up Comedy Raditya Dika ini ternyata cukup kocak dan banyak diburu di internet dan situs streaming YouTube. Kabarnya, Raditya Dika memelajari konsep Stand Up Comedy ini ketika ia masih kuliah di Adelaide, Australia.
Mengenal Sosok Raditya Dika
Siapa sangka komedian, blogger, dan seniman populer Raditya Dika ini sebenarnya tak bernama Raditya Dika. Komedian nan akarb dipanggil Radith atau Dikung ini ternyata memiliki nama orisinil Dika Angkasaputra Moerwani Nasution nan lahir di Jakarta pada tanggal 28 Desember 1984 dari keluarga Batak nan memiliki nama marga Nasution. Lalu bagaimana nama Dika Angkasaputra Moerwani Nasution ini dapat berubah menjadi Raditya Dika?
Hal ini ternyata berawal dari keinginan Raditya Dika semasa kecil nan ingin menggunakan nama Raditya Dika nan menurutnya baik. Hal ini ternyata berakibat pada penulisan nama di ijasah semasa sekolah SD, SMP, dan SMA nan menggunakan nama “samaran” atau aliasnya Raditya Dika, bukan nama aslinya seperti nan tercantum di akte kelahiran. Hal ini juga berdampak pada kartu bukti diri nan dimilikinya semua menggunakan Raditya Dika dan tentu saja termasuk akun Twitter-nya nan menggunakan nama @ RadityaDika.
Meski demikian, disparitas nama orisinil dengan nama alias nan digunakan Raditya Dika ini sempat membuatnya mendapat masalah ketika akan berangkat kuliah di Adelaide, Australia. Raditya Dika lulus S1 jurusan Finance ketika kuliah di Adelaide, Australia, dan melanjutkan kuliah S1 jurusan Sosial Politik di Universitas Indonesia. Sejak dulu Raditya Dika memang hobi menulis dan akhirnya dituangkan ke dalam blognya.
Hasil Karya Raditya Dika
1. Buku Kambing Jantan: Sebuah Catatan Pelajar Bodoh (2005)
Buku ini ialah karya pertama Raditya Dika nan membawa gaya baru dalam hal gaya penulisan dan aliran nan diusungnya. Raditya Dika mengaku sempat ditolak oleh beberapa penerbit dan menganggap karyanya ini aneh. Namun, akhirnya Gagasmedia mau menerima naskah dari Raditya Dika dan akhirnya terbitlah karya pertama nan berjudul “Kambing Jantan: Sebuah Catatan Pelajar Bodoh”.
Karya Kambing Jantan besutan Raditya Dika ini kemudian dibuat versi komiknya dengan menggandeng rekan Raditya Dika nan bernama Dio Rudiman. Karya komik Kambing Jantan ini terdapat dua seri, yakni Kambing Jantan nan terbit pada tahun 2008 dan komik Kambing Jantan 2 nan terbit pada tahun 2011.
Karya Kambing Jantan ini kemudian dibuat versi filmnya dengan judul Kambing Jantan The Movie nan dirilis tahun 2009 nan dibintangi oleh Raditya Dika sendiri.
2. Buku Cinta Brontosaurus (2006)
Setelah merilis karya pertamanya, Raditya Dika kemudian melanjutkan dengan buku keduannya nan mengusung judul “Cinta Brontosaurus”. Karya kedua ini isinya agak berbeda dengan buku pertamanya, sebab buku kedua ini menceritakan kisah sehari-hari dari Raditya Dika nan dibumbui dengan kisah cintanya nan konyol sewaktu masih SD.
Buku ini akhirnya juga diangkat menjadi sebuah film seperti karya pertamanya. Film Cinta Brontosaurus nan dirilis tahun 2013 ini juga dibintangi sendiri oleh Raditya Dika. Tak hanya itu, Raditya Dika kabarnya juga menulis skenario buat film Cinta Brontosaurus ini.
3. Buku Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa (2007)
Setelah berhasil dengan dua karya nan telah meluncur sebelumnya, Raditya Dika kemudian merilis karya ketiganya nan mengisahkan pengalaman pribadinya nan konyol dan kocak, seperti menjadi badut, dikira hantu toilet, hingga pengalaman mengajar nan diwujudkan dalam buku berjudul “Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa” nan diterbitkan oleh Gagasmedia.
4. Buku Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang (2008)
Pada karya keempat ini, Raditya Dika mendirikan penerbit buku sendiri nan mengusung nama Bukune. Karya keempat nan mengusung judul “Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang” ini ialah karya pertama nan diterbitkan oleh penerbit Bukune.
5. Buku Marmut Merah Jambu (2010)
Karya kelima Raditya Dika ini mengusung judul “Marmut Merah Jambu” nan didalamnya berisi romansa pribadi Raditya Dika. Melalui buku ini, juga dikisahkan romansa Raditya Dika dengan seorang penyanyi, yakni Sherina.
6. Buku Manusia Setengah Salmon (2011)
Raditya Dika ialah seorang penulis kreatif dan produktif, hal ini terbukti dengan meluncurnya karya keenam nan berjudul ”Manusia Setengah Salmon” nan terbit pada tahun 2011. Buku keenam ini mengisahkan pelbagai pengalaman unik Raditya Dika dan keluarganya nan dikemas dengan gaya penulisan kocak khas Raditya Dika. Buku ini juga mengisahkan perpindahan rumah Raditya Dika juga perpindahan kisah cintanya.
7. Buku Tolong, Radith Membuat Saya Bego!
Masih ada satu karya Raditya Dika nan terlewat, yakni sebuah buku nan berjudul “Tolong, Radith Membuat Saya Bego!” ini mengusung konsep cerita nan agak berbeda dengan karya Raditya Dika lainnya, sebab buku ini mengisahkan pengalaman Raditya Dika bersama teman-temannya. Buku “Tolong, Radith Membuat Saya Bego!” ini diterbitkan oleh penerbit Gagasmedia.
Demikianlah pembahasan mengenai biografi lengkap Raditya Dika, semoga bermanfaat.