2. Generator Dinamo
Generator ialah sebuah alat nan bisa menghasilkan energi listrik. Energi listrik nan dihasilkan berasal dari sumber energi mekanik nan biasanya menggunakan induksi elektromagnetik. Proses kerja generator dikenal sebagai proses pembangkit listrik.
Generator memiliki kecenderungan dengan motor atau mesin. Namun, kedua benda tersebut berbeda sekali. Motor atau mesin mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, sedangkan generator mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Generator mendorong muatan listrik buat bergerak melalui sebuah listrik eksternal. Akan tetapi, generator tak menciptakan listrik nan sudah ada di dalam kabel lilitannya. Hal tersebut bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air nan bisa menciptakan genre air, tapi tak menciptakan air di dalamnya.
Seperti diketahui bersama bahwa listrik merupakan bentuk energi sekunder nan paling praktis penggunaannya oleh manusia. Listrik dihasilkan dari sebuah proses konversi sumber energi primer, seperti batu bara, minyak bumi, gas, panas bumi, potensial air, dan energi angin.
Pada umumnya, sistem pembangkit listrik nan digunakan ialah mesin generator tegangan AC. Generator tersebut memiliki penggerak utamanya berupa mesin turbin, mesin diesel, atau mesin baling-baling.
Dalam sistem operasi pembangkit listrik dengan generator, faktor keandalan dan fluktuasi jumlah beban harus diperhatikan. Oleh sebab itu, disediakan dua atau lebih generator nan dioperasikan dengan secara terus-menerus, cadangan, dan bergiliran buat generator-generator tersebut.
Sejarah Perkembangan Generator
Sebelum interaksi antara magnet dan listrik ditemukan, generator menggunakan prinsip elektrostatik. Mesin Wimshurst menggunakan induksi elektrostatik atau " influence ". Sementara itu, generator Van de Graaff memakai satu dari dua mekanisme, yaitu penyaluran muatan dari elektroda voltasae tinggi dan muatan nan dibuat oleh imbas triboelektrisitas menggunakan pemisahan dua insulator . Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini sejarah perkembangan generator dari masa ke masa.
1. Generator Faraday
Pada kurun waktu 1831-1832, seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday, menemukan bahwa disparitas potensial dihasilkan antara ujung-ujung konduktor listrik, nan bergerak tegak lurus terhadap medan magnet. Michael Faraday membuat generator elektromagnetik pertama berdasarkan imbas tersebut memakai cakram tembaga nan berputar antara kutub magnet tapal kuda. Proses tersebut menghasilkan arus searah nan kecil.
Akan tetapi, desain alat nan dijuluki “cakram Faraday ” itu tak efisien sebab genre arus listrik nan arahnya antagonis di bagian cakram nan tak terkena pengaruh medan magnet. Arus tersebut nan diinduksi langsung di bawah magnet akan mengalir kembali ke bagian cakram di luar pengaruh medan magnet.
Arus balik tersebut membatasi tenaga nan dialirkan ke dawai penghantar dan menginduksi panas nan dihasilkan cakram tembaga. Selanjutnya, dikembangkan generator homopolar buat menyelesaikan permasalahan arus nan dihasilkan cakram tersebut.
Generator homopolar memakai sejumlah magnet nan disusun mengelilingi tepi cakram buat mempertahankan imbas medan magnet nan stabil. Sementara kelemahannya ialah amat kecilnya tegangan listrik nan dihasilkan alat ini, sebab jalur arus tunggal nan melalui fluks magnetik.
2. Generator Dinamo
Dinamo ialah generator listrik pertama nan dapat mengantarkan tenaga buat industri. Generator dinamo pun merupakan generator nan masih digunakan pada abad ke-21 sekarang ini. Dinamao generator menggunakan prinsip elektromagnetisme. Prinsip ini mengubah putaran mekanik menjadi arus listrik bolak-balik.
Dinamo pertama nan berdasarkan prinsip Faraday dibuat pada 1832. Dinamo tersebut dibuat oleh Hippolyte Pixii, seorang pembuat peralatan dari Perancis. Dinamo ini memakai magnet permanen nan diputar oleh sebuah " crank ". Magnet nan berputar diposisikan sedemikian rupa sehingga kutub utara dan selatannya melewati sebongkah besi nan dibungkus dengan kawat.
Hippolyte Pixii menemukan bahwa magnet nan berputar bisa memproduksi sebuah arus di dawai setiap kali sebuah kutub melewati kumparan. Selain itu, kutub utara dan selatan magnet menginduksi arus di arah nan berlawanan. Dengan menambah sebuah komutator, Pixii bisa mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
Generator, Alat Pembagi Beban
Penyediaan generator tunggal buat pengoperasian terus menerus ialah suatu hal nan riskan, kecuali jika bergilir dengan sumber PLN atau peralatan UPS ( Uninterruptible Power Supply ). Selain akan menelan biaya bahan bakar nan lumayan tinggi, penggunaan generator tunggal pun akan sangat mengganggu sebab kebisingan suara nan dikeluarkannya.
Untuk memenuhi peningkatan beban listrik, generator dioperasikan secara paralel antar generator atau generator dengan sumber pasokan lain nan lebih besar misalnya dari PLN secara paralel juga. Oleh sebab itu, diperlukan juga alat pembagi beban listrik buat mencegah adanya sumber tenaga listrik terutama generator nan bekerja paralel mengalami beban lebih mendahului nan lainnya.
Operasi Generator Secara Paralel
Pasokan listrik dimulai dengan menghidupkan satu generator . Setelah itu, sedikit demi sedikit beban dimasukkan sampai dengan kemampuan generator tersebut. Selanjutnya, hidupkan lagi generator berikutnya dan paralelkan dengan generator pertama buat memikul beban nan lebih besar lagi. Ketika generator kedua diparalelkan dengan generator pertama nan sudah memikul beban, diharapkan terjadi pembagian beban nan asalnya ditanggung generator pertama sehingga terjadi kolaborasi nan meringankan sebelum beban-beban selanjutnya dimasukkan.
Pembagian beban nan ditanggung oleh masing-masing generator nan bekerja paralel akan bergantung pada jumlah masukan bahan bakar dan udara buat pembakaran mesin diesel. Jumlah masukan ( input ) bahan bakar, uap air, gas, atau genre udara diatur oleh peralatan atau katup nan digerakkan oleh generator nan menerima frekuwensi dari perubahan frekuensi listrik.
Bagian-bagian Generator
Generator terdiri atas dua bagian, yaitu rotor dan stator. Yang disebut rotor ialah bagian nan berputar nan terdiri atas beberapa bagian, yaitu poros, inti, kumparan, cincin geser, dan sikat-sikat. Sementara itu, stator ialah bagian nan tak berputar nan tersusun dari rangka stator. Rangka stator ini merupakan salah satu bagian primer dari generator. Rangka nan terbuat dari besi ini pun merupakan rumah bagi bagian generator lainnya, yaitu kutub primer beserta lilitannya, kutub pembantu beserta lilitannya, dan bantalan-bantalan poros.
Macam Generator
Berdasarkan tegangan nan dibangkitkan, generator terbagi menjadi dua, yaitu Generator Arus Bolak-Balik (AC) dan Generator Arus Searah (DC). Generator Arus Bolak-Balik ialah generator nan menghasilkan tegangan ( output ) berupa tegangan bolak-balik. Sementara itu, Generator Arus Searah ialah generator nan menghasikan tegangan ( output ) berupa tegangan searah sebab di dalamnya terdapat sistem penyearahan nan dilakukan oleh komutator atau bisa juga menggunakan dioda.
Kesimpulan Mengenai Generator
Generator atau alat pembagi beban merupakan peralatan otomatis nan menyamakan operasi governor dalam menaikkan atau menurunkan daya generator sinkron dengan perubahan bebannya. Selain itu, generator memiliki faktor penggunaan (beban maksimum dibagi kapasitas generator) nan sama dan kecil. Perubahan beban dampak pemasukan atau pengeluaran generator dari sistem paralel generator akan dirasakan sama oleh setiap generator tanpa overload atau overspeed .
Itulah sedikit ulasan mengenai generator. Beberapa loka nan biasa memakai "jasa" generator sebagai cadangan listrik, di antaranya perusahaan-perusahaan industri, perusahaan hiburan, perusahaan ritel, dan banyak lagi lainnya. Dengan adanya generator ini, sekali pun listrik dari PLN mati, mereka akan tetap beraktivitas seperti biasa.